Melipir ke Macau, Mampir ke Venesia dan Paris

Tanggal 10 April 2018 saya berpisah sejenak dengan keluarga untuk melipir ke Macau. Nanggung rasanya jika tidak menyeberang.

Toh biasanya paket-paket tour memadukan keduanya.

Berbekal tiket kapal penyeberangan yang sudah saya urus sebelumnya, perjalanan menuju Macau pun dimulai.

Hong Kong Macau Ferry Terminal

Feri ke Macau berangkat dari Hong Kong Macau Ferry Terminal di Shun Tak Center. Saya menuju ke sana dengan menggunakan MTR, turun di stasiun Sheung Wan dan keluar melalui exit D.

Proses check-in berlangsung cepat dan praktis. Tinggal tunjukkan tiket / boarding pass dalam bentuk fisik maupun digital. Seingat saya tidak ada pemeriksaan identitas maupun paspor.

boarding pass cotai water jet

boarding pass cotai water jet

Untuk perjalanan di dalam feri sendiri tidak jauh berbeda dengan feri-feri lain. Kita bisa memilih untuk duduk di kursi penumpang yang sudah disediakan atau menikmati hembusan angin dan deburan ombak di dek.

suasana dalam kapal cotai water jet

suasana dalam kapal cotai water jet

Perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam hingga akhirnya tiba di Taipa Ferry Terminal, Macau.

Keluar dari terminal, saya lanjut mencari deretan shuttle bus milik hotel dan kasino yang bisa mengantarkan saya secara gratis ke destinasi berikutnya.

shuttle bus hotel casino macao

shuttle bus hotel casino macao

Sempat khawatir bakal diminta bukti menginap di hotel yang bersangkutan. Ternyata tidak. Bisa langsung nyelonong masuk begitu saja ke dalam bus.

The Parisian

Kendati demikian, kekhawatiran yang sama muncul saat bus tiba di hotel The Parisian Macao. Takut dicegat di pintu masuk.

Lagi-lagi kekhawatiran tersebut tidak terbukti. Masuk, lewati lobi, dan lanjut menuju area casino.

lukisan langit langit parisian macao

lukisan langit langit parisian macao

Area berjudi ini memang berada di perbatasan antara hotel dan pusat perbelanjaan. Jadi mau tidak mau harus melaluinya.

Meski tidak ikut main, seru rasanya melihat langsung area casino yang selama ini hanya bisa dilihat di layar bioskop.

Di The Parisian ini, selain interior pusat perbelanjaan yang didesain mirip dengan suasana kota Paris, kita juga bisa sedikit merasakan pengalaman berada di Eiffel Tower. Maskot kota Paris yang tersohor itu.

the parisian macao

the parisian macao

Pintu masuknya ada di lantai 5. Terdapat 2 tingkat dek observasi, di lantai 7 dan lantai 37. Yang pertama gratis, namun yang kedua berbayar. Biayanya (untuk saat ini) adalah MOP 75 atau sekitar Rp 132.000,-.

parisian eiffel tower

parisian eiffel tower

The Venetian

Dari The Parisian Macao saya berpindah ke The Venetian Macao. Sesuai namanya, hotel, casino, dan mall ini bernuansa kota Venesia. Lengkap dengan sungai buatan di dalamnya.

the venetian macao

the venetian macao

Di sini saya menyempatkan bersantap siang di food court. Entah apa nama restorannya. Menunya sejenis nasi ayam.

foodcourt the venetian macao

foodcourt the venetian macao

Pusat perbelanjaan The Venetian juga jadi mall kedua setelah Grand Indonesia yang membuat saya kebingungan alias tersesat di dalamnya, hehehe.

City of Dreams

Untuk kembali ke terminal, saya masih menggunakan shuttle bus gratisan.

Jika tidak salah ingat, saya menyeberang terlebih dahulu ke City of Dreams dan naik dari halte shuttle bus di tempat tersebut.

Saya sendiri memilih untuk tidak masuk ke dalam City of Dreams. Toh tidak akan jauh berbeda dengan The Parisian maupun The Venetian.

Menginap di Rio Hotel

Dari terminal feri Taipa, saya menggunakan bus berbayar yang menuju pusat kota Macau. Nomer bisnya sesuai dengan yang ada di Google Maps.

Perjalanan menempuh waktu 10 menit. Berhenti di Lisboa Casino yang berseberangan dengan Wynn Casino.

casino lisboa

casino lisboa

Setelah itu lanjut berjalan kaki sekitar 800 meter menuju Rio Hotel.

Kenapa Rio Hotel?

Sedari awal saya yakin kecil kemungkinan bakal menginjakkan kaki ke Macau untuk kedua kalinya. Itu sebabnya saya memutuskan untuk sekalian menginap di salah satu hotel termewah.

kamar rio hotel

kamar rio hotel

Harga kamar termurah pada saat itu ada di kisaran Rp 1.500.000,-. Jelas hotel termahal yang pernah saya booking saat traveling, hehehe.

Saking mewahnya, untuk depositnya sendiri mencapai angka Rp 2.000.000,-. Serem.

Agak bikin emosi jiwa begitu tahu tarif menginapnya sekarang menurun drastis. Cuma 300 ribuan!

tarif rio hotel macau

tarif rio hotel macau

Beruntungnya, tidak jauh dari hotel terdapat minimarket 7-Eleven. Jadi tidak pusing untuk urusan makan dan minum.

Mungkin karena jarang menginap di hotel mewah, yang niat awalnya hanya beristirahat sejenak malah jadi ketiduran. Bangun bangun sudah gelap, sudah tidak memungkinkan untuk kemana-mana.

Setidaknya terbukti harga mahal memberikan kenyamanan, hehehe.

Baca Juga

Simak juga catatan perjalanan Hong Kong – Macau di hari lainnya berikut.

Pengantar: Catper Traveling Hong Kong dan Macau 8D/7N
Hari ke-1: Dari Surabaya Ke Hong Kong
Hari ke-2: The Peak, Tai Cheong Bakery, dan The Clock Tower
Hari ke-3: Trekking ke Dragon’s Back
Hari ke-4: Berburu Game Center Di Ujung Jalur MRT Hong Kong
Hari ke-5: Melipir ke Macau, Mampir ke Venesia dan Paris
Hari ke-6: Jelajah Macau ala Turis
Hari ke-7: Naik Cable Car ke Ngong Ping 360

macau paris venesia

Leave a Reply