Praktis Menuju Bandara Suvarnabhumi Bangkok Dengan ARL | Catper Bangkok Pattaya Day 19 (3 November 2022)

Hari terakhir di Bangkok saya gunakan untuk mendatangi salah satu tempat yang sebelumnya belum sempat dikunjungi.

Saya juga bakal memberitahu alasan kenapa pada hari-hari terakhir saya menginap di GN Luxury Hostel. Yang pasti ada hubungannya dengan ARL.

Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, ya.

Niamatul Islam Mosque

Niamatul Islam Mosque, menurut Google Maps, adalah masjid terdekat di area Pratunam. Jaraknya sekitar 1 km dari Pratunam maupun Platinum Mall.

Lokasinya tidak jauh dari Thai Labour Museum alias Museum Tenaga Kerja yang sempat dibahas di episode catper sebelumnya.

Untuk menuju masjid tersebut, kita hanya perlu menyusuri jalan Ratchaprarop 8 yang ada di seberang Indra Square. Lurus saja sampai mentok. Hingga melewati bangunan hotel Bangkok Palace yang cukup besar.

penampakan soi ratchaprarop 8 bangkok

penampakan soi ratchaprarop 8 bangkok

Masjidnya tepat berada di ujung jalan tersebut. Sayang pintu masuk masjid dikunci.

masjid niamatul islam bangkok

masjid niamatul islam bangkok

Video perjalanannya bisa ditonton di bawah ini.

Saya pribadi merasa jalan Ratchrarop 8 ini punya vibe serupa dengan jalan Panggung di Surabaya. Ada nuansa tempoe doeloe terselip di sana.

Tips Praktis Menuju Bandara Suvarnabhumi Bangkok

Di Bangkok, ada jalur kereta khusus yang melayani perjalanan dari dan ke Bandara Suvarnabhumi (BKK). Namanya Airport Rail Link (ARL).

Kereta ini hanya akan berhenti di beberapa titik saja. Sehingga waktu tempuhnya cukup singkat.

Nah, alasan kenapa saya menginap di GN Luxury Hostel adalah karena posisinya sangat dekat dengan Ratchaprarop Station, salah satu stasiun yang dilalui oleh jalur ARL.

Kurang dari 30 menit kereta sudah bakal sampai di bandara. Praktis, kan?

Selain hemat waktu, saya juga bisa menghemat biaya. Sudah jelas ongkos naik kereta lebih murah ketimbang naik taksi.

Saya malah kesal kenapa tidak dari dulu menyadarinya.

Selain Ratchaprarop, ARL akan melintasi stasiun Lat Krabang, Ban Thap Chang, Hua Mak, Ramkhamhaeng, Makkasan, dan Phaya Thai. Biayanya berkisar antara 15 hingga 45 THB saja per orang.

kereta arl menuju bandara suvarnabhumi

kereta arl menuju bandara suvarnabhumi

Jadi, sekedar tips dari saya buat teman-teman yang bepergian ke Bangkok, sebaiknya pilih hotel yang lokasinya tidak jauh dari salah satu stasiun ARL di atas.

Atau setidaknya, teman-teman bisa pindah ke hotel tersebut beberapa hari menjelang pulang.

Apalagi jika barang bawaannya banyak. Daripada tambah ribet.

Drama Check-In di Bandara

Sengaja tidak buru-buru karena bisa tiba dengan cepat di bandara Suvarnabhumi, saya malah dibikin jantungan gara-gara ada 2 drama saat check-in.

Walau dua-duanya memang kesalahan saya sendiri.

Yang pertama, saya tidak sadar kalau setelah melakukan check-in secara online, saya bisa menggunakan jalur antrian khusus di konter check-in.

Alih-alih melakukan hal itu, saya justru dengan bodohnya ikut antrian check-in normal yang lumayan mengular. Belum ditambah dengan banyaknya penumpang yang membawa bagasi.

Yang kedua, masih gara-gara antrian, adalah saat hendak menukarkan uang Thailand yang tersisa di money changer.

Saya memang bisa melakukannya nanti di Indonesia. Tapi berhubung tidak bawa mata uang Singapura sama sekali untuk bekal transit, saya putuskan untuk terlebih dahulu menukarkannya. Supaya masih bisa mendapat nilai tukar yang tinggi.

Sudah antri lama, eh tepat pada saat giliran saya tiba-tiba ada seorang biksu yang menyerobot.

Yah, tahu sendiri. Di sana derajat biksu bisa dibilang lebih tinggi. Gak ada yang berani nyuruh dia masuk antrian.

Dan bukannya buru-buru, doi malah asik ngobrol dengan petugas money changer. Bikin tambah lama jadinya.

Pada akhirnya, saya baru bisa lewat dari bagian imigrasi kurang dari 10 menit waktu boarding.

Jujur, selama belasan tahun naik pesawat, baru dua kali itu saya telat.

Sebelumnya di bandara Soekarno Hatta. Lebih dari 10 tahun lalu. Waktu itu sampai harus lari-lari sambil ditemani petugas.

Untungnya, setibanya di gate, proses masuk menuju ruang tunggu rupanya masih berlangsung. Penumpang juga belum dipersilahkan masuk ke pesawat.

Kapok deh untuk tukar uang di bandara Suvarnabhumi kalau kondisinya mepet.

Penutup

Setelah 2 tahun vakum solo traveling akibat pandemi, saya banyak memperoleh pengalaman baru. Terutama yang berhubungan dengan penerbangan.

Tidak hanya di bandara Suvarnabhumi saja, melainkan juga di bandara Juanda. Dimana saya sempat ‘dicurigai’ mampu terbang ke luar negeri.

Berbekal pengalaman tersebut, saya kemudian bisa memperoleh pengalaman yang (sedikit) lebih nyaman di momen traveling ke Thailand tahun 2023 lalu.

Simak catatan perjalannya di seri catper Chiang Mai – Bangkok 2023, ya.

praktis bandara suvarnabhumi arl

Leave a Reply