Berburu Game Center Di Ujung Jalur MTR Hong Kong

Tanggal 9 April 2018 adalah hari ke-empat saya dan keluarga berada di Hong Kong.

Setelah di hari sebelumnya saya trekking sendirian ke Dragon’s Back, hari ini sebagian besar saya luangkan untuk jalan-jalan bersama keluarga.

Pun begitu, di saat yang lain balik ke apartemen untuk beristirahat siang, saya lanjut ke ujung barat jalur MTR untuk mendatangi sebuah game center di pusat perbelanjaan Kolour Tsuen Wan.

Seperti apa? Yuk simak catper selengkapnya di bawah ini.

Apes di Peak Tram Lower Terminus

Cerita saya saat pergi sendiri ke The Peak di hari kedua rupanya membuat ayah saya penasaran.

Timbullah itinerari dadakan. Ramai-ramai menuju ke sana di hari ke-empat, hehehe.

Berharap keluarga bisa menikmati kunjungan ke The Peak, yang terjadi justru sebaliknya.

the peak tram

the peak tram

Tepat sesaat setelah berhasil masuk ke dalam stasiun, terdengar pemberitahuan bahwa terjadi kerusakan pada jalur trem. Butuh waktu sekitar 1 jam untuk memperbaikinya.

Sudah terlanjur antri di peron, nanggung juga kalau harus keluar lagi. Akhirnya dicoba untuk bersabar menunggu.

Namun setelah 1.5 jam berlalu dan belum ada tanda-tanda trem mulai beroperasi, diputuskan untuk membatalkan perjalanan ke The Peak.

Untungnya, tiket yang sudah dibeli bisa di-refund seluruhnya.

Malah, belakangan ketika dicek, uang refund ternyata lebih banyak dari seharusnya. Entah memang ada bonus sebagai kompensasi atau ada kesalahan pengembalian.

Lumayan sebagai tambahan dana makan siang, hehehe.

Makan Kalap di Warung Malang Club

Tidak ada yang lebih nikmat di saat lelah ketimbang menyantap makanan yang lezat dan sesuai dengan selera kita.

Daripada harus coba coba yang hasilnya belum tentu cocok di lidah, salah satu resto penyedia masakan Indonesia di Hong Kong jadi pilihan. Warung Malang Club namanya.

Restoran ini terletak di area Causeway Bay. Selain Warung Malang Club, ada banyak juga kuliner Indo di area tersebut. Sebut saja Warung Chandra, Niki Echo, Pandan Leaf, dan Sedap Gurih.

Saya tidak ingat kenapa dulu lebih memilih Warung Malang Club ketimbang yang lain. Yang jelas, pilihan tersebut tepat. Terbukti dengan kami sekeluarga yang makan dengan kalap, hehehe.

Bahkan sampai lupa memotret makanan yang dipesan.

Bagi yang ingin menunaikan sholat, tersedia pula ruangan yang bisa digunakan.

Memang bukan ruang khusus untuk ibadah. Tapi lumayan lapang dan bersih. Pun cukup untuk berjama’ah.

Oh ya, selain makanan, tempat ini menyediakan berbagai jajanan serta obat-obatan yang biasa dikonsumsi orang Indonesia. Termasuk kerupuk.

warung malang club hongkong

warung malang club hongkong

Kisaran harga untuk menu utama (pada saat itu) adalah HKD 50 hingga HKD 55 per porsi. Atau sekitar 100 ribu rupiah.

Yang paling mahal adalah menu sate kambing (10 tusuk) yang mencapai HKD 160. Hampir mencapai 300 ribu rupiah. Mantap!

Menu minuman rata-rata dibanderol HKD 17 hingga HKD 22. Sedang jajanan dan gorengan berkisar antara HKD 7 hingga HKD 10.

menu warung malang

menu warung malang

Untuk menuju Warung Malang Club dari Peak Tram Lower Terminus, pertama-tama kita harus kembali dulu ke stasiun MTR Central.

Dari sana, naik subway jalur Island Line dan turun di Causeway Bay Station.

Selanjutnya tinggal berjalan kaki menuju Warung Malang Club yang berjarak kurang lebih 300 meter.

Letaknya berada di dalam gedung Dragon Rise, ya. Ada di lantai 2. Jangan sampai terlewat papan petunjuknya seperti di bawah ini.

dragon rise building

dragon rise building

X-Land di Ujung MTR

Jangan tanya kenapa saya bela-belain ke stasiun Tsuen Wan, stasiun subway paling ujung di Hong Kong, demi mendatangi sebuah game center di mall Kolour Tsuen Wan yang bernama X-Land.

Saya juga bingung. Kurang kerjaan banget.

Pasalnya, di area Tsim Sha Tsui yang jauh lebih dekat dengan apartemen tempat menginap, ada beberapa cabang Jumping Gym U.S.A, jaringan arcade center populer di Hong Kong.

Tapi apakah worth it?

Well, dari yang awalnya bersemangat, saya langsung kicep begitu masuk ke dalam X-Land.

Berbeda dengan foto-foto yang ada di internet, area permainan di sana lumayan gelap pencahayaannya.

Terlihat beberapa orang dewasa, baik yang bermain maupun yang sekedar melihat-lihat, merokok dengan asap yang mengebul-ngebul.

Alih-alih sebuah pusat permainan arcade, saya malah serasa tengah memasuki ruangan judi tersembunyi yang biasa ada di film-film. Ngeri beud.

Ada pula beberapa orang remaja usia SMA dan mahasiswa. Beberapa masih mengenakan seragam sekolah.

Jadi tambah kebayang kalau ini adalah pusat mangkalnya siswa siswi bandel yang bolos sekolah, wkwkwk.

Rencana untuk survey — mencatat mesin arcade serta menjajal beberapa permainan yang ada — hilang tergeser oleh rasa takut.

Walau ujung-ujungnya saya bukannya langsung pulang, melainkan malah asik menonton bapak-bapak yang jago banget di sebuah game arcade, hehehe.

Untuk menuju Kolour Tsuen Wan sendiri kita hanya perlu naik kereta bawah tanah dan turun di stasiun Tsuen Wan. Selanjutnya bisa mengikuti petunjuk arah di Google Maps karena masih harus berjalan kaki sekitar 700 meter.

Gak terlalu jauh dan bisa sekalian melihat-lihat kehidupan penduduk lokal yang minim turis dan bukan merupakan pusat kota.

Menemani Berbelanja di Mong Kok

Malam harinya saya kembali menemani keluarga berkeliling area Mong Kok. Tujuannya apalagi kalau bukan berbelanja.

Berhubung saya tidak ikut-ikutan shopping dan lebih banyak menunggu di trotoar sembari mengamati kerumunan yang lalu lalang, tidak banyak yang bisa saya ceritakan di sini.

mongkok market

mongkok market

Intinya sih, jika salah satu itinerari teman-teman saat traveling ke Hong Kong adalah menghabiskan uang untuk belanja, Mong Kok bisa jadi alternatif spot yang menyenangkan.

Baca Juga

Simak juga catatan perjalanan Hong Kong – Macau di hari lainnya berikut.

Pengantar: Catper Traveling Hong Kong dan Macau 8D/7N
Hari ke-1: Dari Surabaya Ke Hong Kong
Hari ke-2: The Peak, Tai Cheong Bakery, dan The Clock Tower
Hari ke-3: Trekking ke Dragon’s Back
Hari ke-4: Berburu Game Center Di Ujung Jalur MRT Hong Kong
Hari ke-5: Melipir ke Macau, Mampir ke Venesia dan Paris
Hari ke-6: Jelajah Macau ala Turis
Hari ke-7: Naik Cable Car ke Ngong Ping 360

berburu game center hongkong

Leave a Reply