Page 8/135
“Khanzab” adalah spin-off dari film horor “Makmum” yang tayang 4 tahun lalu. Sosok jin jahat yang biasa mengganggu di saat seseorang tengah beribadah tersebut kini dihadirkan secara lebih ekstrim.
“Sewu Dino” adalah satu dari dua film horor yang tayang menjelang lebaran 2023. Sama halnya dengan “KKN di Desa Penari“, film ini diadaptasi dari utas Twitter karya Simpleman. Meski diklaim merupakan kisah nyata, tapi tidak perlu dipikirkan kebenarannya. Daripada malah overthinking.
“Kutukan Cakar Monyet” adalah film horor lokal yang diadaptasi dari cerpen “The Monkey’s Paw” karangan William Wymark Jacobs yang diterbitkan pada tahun 1902. Adalah Ferry L., sang sutradara, yang mengembangkan naskah skenarionya. Agak pesimis karena jarang menemukan adaptasi buku ke film horor yang layak untuk ditonton dan direkomendasikan.
Dobel film horor lokal kembali hadir di minggu pertama bulan April 2023. Salah satunya adalah “Pelet Tali Pocong”, buah karya sutradara Dedy Mercy yang tahun lalu menyuguhkan “Teluh” di genre yang sama.
Sama halnya dengan “Losmen Melati“, awalnya saya pikir “Teman Tidur” bukanlah film bergenre horor. Disutradarai oleh Ray Nayoan, ini adalah film horor keduanya setelah sempat ambil bagian dalam antologi “Takut: Faces of Fear” di tahun 2008 silam.
“Tulah 6/13” adalah satu dari dua film horor lokal yang tayang di hari ini. Judul ini menandai comeback-nya salah satu sutradara ‘legendaris’ Indonesia di genre ini, Chiska Doppert. Pasca membesut “Get Lost: Urban Legend di Benteng Pendem” di tahun 2018, beliau memang tidak lagi menelurkan karya baru.