Review Film Sewu Dino (2023) | Niat Bantu Keluarga Malah Terjebak Konflik Antar Keluarga

“Sewu Dino” adalah satu dari dua film horor yang tayang menjelang lebaran 2023.

Sama halnya dengan “KKN di Desa Penari“, film ini diadaptasi dari utas Twitter karya Simpleman.

Meski diklaim merupakan kisah nyata, tapi tidak perlu dipikirkan kebenarannya. Daripada malah overthinking.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Sewu Dino di bawah ini.

Sekilas Tentang

poster film sewu dino 2023

Sri ditugasi melakukan ritual pembersihan untuk Dela Atmojo, seorang gadis tak sadarkan diri yang menderita kutukan 1000 hari.

Teror dimulai ketika temannya lalai menyelesaikan ritual.

Gagal sampai hari ke 1000 akan mengakibatkan kematian mereka.

Tanggal Rilis: 19 April 2023
Durasi: 2 jam 1 menit
Sutradara: Kimo Stamboel
Produser: Manoj Punjabi
Penulis Naskah: Agasyah Karim, Khalid Khasogi
Produksi: MD Pictures, Pichouse Films
Negara: Indonesia
Pemain: Mikha Tambayong, Givina Lukita Dewi, Agla Artalidia, Gisellma Firmansyah, Marthino Lio, Pritt Timothy, Rio Dewanto, Karina Suwandi

Sinopsis Film / Alur Cerita

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Butuh biaya untuk pengobatan ayahnya, Sri Rahayu (diperankan oleh Mikha Tambayong) memutuskan untuk melamar sebagai pengasuh di keluarga Atmodjo.

niat membantu keluarga malah terjebak konflik antar keluarga

Setelah bertemu dengan Mbah Karsa (diperankan oleh Karina Suwandi), kepala keluarga, Sri pun diterima.

Di luar perkiraan, ia ditugaskan untuk menjaga dan melakukan ritual terhadap Della (diperankan oleh Gisellma Firmansyah), cucu Mbah Karso.

Saat ini Della dalam kondisi dirasuki oleh Sengarturih, jin jahat kiriman Sabdo Kuncoro (diperankan oleh Marthino Lio).

Hal itu mengakibatkan Della bisa berbuat kejam sewaktu-waktu.

Untuk menyelamatkan Della, harus dilakukan ritual Basuh Sedho selama 1000 hari berturut-turut.

Dan itu adalah tugas Sri. Bersama dengan Erna (diperankan oleh Givina Lukita Dewi) serta Dini (diperankan oleh Agla Artalidia).

Mereka dibantu oleh Mbah Tamin (diperankan oleh Pritt Timothy), yang juga bekerja untuk Mbah Karsa.

Setelah diantar ke gubuk terpencil di tengah hutan oleh sopir keluarga Atmodjo, Sugik (diperankan oleh Rio Dewanto), teror mengerikan mulai dialami oleh Sri, Erna, dan Dini.

Bahkan mengancam nyawa mereka.

sengarturih yang suka gigit

Mampukah pada akhirnya Sri dan teman-temannya menyelesaikan tugas tersebut dan menyelamatkan Della dari cengkraman Sengarturih?

Ulasan / Review Film Sewu Dino

Dalam beberapa tahun terakhir, film-film horor Indonesia selalu punya sajian visual yang memanjakan mata.

Urusan sinematografi bisa dibilang selangkah lebih maju ketimbang film luar di genre yang sama.

Hal ini tidak saya temukan dalam “Sewu Dino”. Sebagai gantinya, film ini menawarkan cerita yang rapi, berkualitas, dan mengejutkan.

Sedikit disclaimer, saya BELUM PERNAH sekalipun membaca utas Simpleman mengenai film ini.

Nah. Sebagai film yang jelas dipersiapkan untuk memiliki sekuel, “Sewu Dino” cukup seimbang dalam menyisakan serta menjawab pertanyaan yang ada di sepanjang durasi.

Tidak seperti “Losmen Melati” misalnya. Yang terlalu bersemangat bikin penasaran dengan menjejalkan misteri untuk sekuel berikutnya. Sampai ke tahap yang membingungkan penonton.

Alurnya secara keseluruhan masih bisa dinikmati. Ending yang proper namun tetap sukses bikin penasaran akan kelanjutan ceritanya.

Pun begitu, untuk ukuran film berdurasi 2 jam, ceritanya terasa kurang kompleks.

Akting jajaran pemain yang berkualitas jadi faktor pendukung. Terutama Givina yang berperan sebagai Erna.

Setidaknya saya bisa sedikit mengabaikan rentetan dialog ngawur Jawanesia yang berpotensi bikin sakit telinga.

Elemen horor cukup lumayan. Walau tidak semenyeramkan yang saya harap dari Kimo Stamboel sih.

ada kuyang kuyangan segala

Penutup

Dialog campuran Jawa Indonesia yang ngawur serta sinematografi yang biasa saja tertutupi dengan sempurna oleh alur cerita yang rapi dan berkualitas. Serta akting pemain yang di atas rata-rata.

Unsur horornya oke. Namun sejujurnya saya mengharapkan yang lebih dari Kimo Stamboel.

Torehan 2-3 juta penonton seharusnya bisa diraih.

Pada saat artikel ini ditulis, film “Sewu Dino” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi