5 Pengalaman Absurd Dan Tidak Terduga Lainnya Selama Traveling

Melanjutkan cerita pengalaman absurd dan tidak terduga selama traveling yang saya tulis bulan lalu, kali ini ada 5 kisah ajaib lain yang tidak kalah random dan membagongkan.

Mulai dari nyaris jadi sasaran kemarahan orang-orang Rusia hingga dikejar 2 ekor anjing marinir yang berjaga di pantai.

Alasannya? Well, kalau saya tahu, tentu saja cerita-cerita ini tidak jadi pengalaman yang tidak diduga.

Tanpa berbasa-basi lagi, yuk simak kelima kisahnya di bawah ini.

Dituduh Germo Saat Lagi Makan Malam di Hanoi

Kebayang gak bagaimana rasanya pas lagi sayang-sayangnya enak-enaknya makan tiba-tiba dituduh sebagai germo?

Saya gak cuma bisa ngebayangin, tapi sudah ngalamin sendiri secara langsung!

Jadi, di Hanoi, Vietnam, adalah hal lumrah jika sebuah rumah makan dan pijat (plus) berkolaborasi di satu bangunan.

Biasanya, restoran ada di lantai 1. Sementara tempat asik asik ada di lantai 2.

Hal aneh bin ajaib saya alami saat makan di sebuah restoran di kota tersebut yang kebetulan memberi layanan pijat tidak biasa di lantai atas.

Menu yang saya pesan adalah semacam cah sawi / pokcoy sapi.

menu makan malam di hanoi

menu makan malam di hanoi

Ketika sedang menikmati hidangan tersebut, tiba-tiba tiga orang pria berbadan besar turun dari lantai atas. Ketiganya tampak kesal, saling berbincang dengan bahasa (sepertinya) Rusia.

Salah satunya kemudian mengkonfrontasi wanita yang berjaga di meja kasir. Dengan bahasa Inggris yang terpatah-patah, tampaknya mereka mengadukan layanan yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

Meja tempat saya duduk kebetulan tepat di samping kasir. Sehingga bisa menguping dengan bebas.

Entah bagaimana ceritanya, salah seorang pria tersebut kemudian meminta untuk dipertemukan dengan pemilik panti pijat. Tidak itu saja, ia lantas menunjuk ke arah saya dan menanyakan apakah SAYA adalah pemilik atau pengelola layanan tersebut.

Untungnya wanita tersebut jujur dan membantah. Tidak kebayang kalau ia mengiyakan. Bisa bisa saya babak belur digebukin orang-orang (sepertinya) Rusia.

Walau batal dituduh, terus terang suapan-suapan selanjutnya terasa tidak lagi enak ditelan. Rasanya ingin buru-buru menghabiskan dan meninggalkan rumah makan tersebut.

Terlantar di St. John Island

Kalau mungkin teman-teman belum tahu, di Singapura juga ada wisata air. Tidak hanya satu. Bahkan ada tiga (sekarang ada empat) pulau sekaligus yang keseluruhnya ada di sisi barat daya daratan Singapura.

Informasi lebih lengkap ada di sini.

Sementara untuk jadwal keberangkatan kapal bisa dilihat di bawah ini.

jadwal island hopping

jadwal island hopping

Karena sudah memesan tiket kereta menuju Johor Bahru untuk sore harinya, rencana saya adalah melihat-lihat sebentar di pulau St. John, naik kapal menuju pulau Kusu (tujuan utama), mengabaikan pulau Lazarus, dan langsung balik ke daratan sebelum sore.

Di luar dugaan, di hari saya memutuskan untuk ke sana, kapal ternyata sudah disewa oleh sekelompok pemancing untuk membawa mereka pulang ke daratan. Sehingga, KHUSUS pada hari itu, ada beberapa jadwal yang ditiadakan.

Alih-alih sekedar melipir di St. John Island, saya malah terjebak di sana hingga hampir sore.

penampakan dari st john island

penampakan dari st john island

Alhasil, begitu kapal ferry tiba, langsung buru-buru masuk ke dalam dan tidak keluar lagi sampai ia berlabuh di dermaga Marina South Pier. Pulau Kusu pun batal dikunjungi.

Setelah berpacu dengan waktu, untunglah pada akhirnya saya masih bisa mengejar jadwal kereta menuju Johor Bahru.

Dikejar Anjing Marinir di Kankesanthurai

Pantai Kankesanthurai adalah salah satu wilayah di Jaffna, Sri Lanka, yang terdampak langsung oleh bencana tsunami di tahun 2004 silam.

Walau saat ini pantai tersebut terbuka untuk umum, namun karena letaknya berdekatan dengan markas militer, pengelolaannya ditangani oleh mereka. Tepatnya oleh tentara marinir.

penampakan pantai kankesanthurai

penampakan pantai kankesanthurai

Nah, dari pantai tersebut, untuk kembali ke Jaffna, ada jalan pintas yang melewati area militer. Menurut informasi, jalan tersebut terkadang bisa dilewati oleh masyarakat biasa.

Nekad lah saya menuju ke sana 😀

Apes, hari itu ternyata jalan yang bersangkutan ditutup untuk umum. Ada seorang tentara yang berjaga di pos, tepat di ujung jalan pintas.

Setelah diberi tanda untuk memutar balik, saya pun melakukannya. By the way, saya menggunakan sepeda motor pada saat itu.

Baru sekitar 50 meter bergerak, tetiba 2 ekor anjing penjaga mengejar ke arah saya. Reflek saya pun memacu kendaraan untuk menjauh.

Panik gak? Panik gak? Ya PANIK lah!

Di bayangan saya, tidak lama lagi akan ada mobil patroli tentara yang menyusul dan menangkap saya.

Tidak tahu seberapa jauh saya meninggalkan pos tersebut. Yang jelas, saat memberanikan diri untuk menoleh ke belakang, kedua anjing galak tersebut tidak lagi terlihat. Juga tidak ada tanda-tanda saya bakal digelandang ke markas untuk diinterogasi.

Lega.

Kereta Api Mogok dan Dipindahkan ke Komuter di Malaysia

Kejadian ini sebenarnya lanjutan dari tragedi terdampar di atas.

Berhasil tiba di Johor Bahru sesuai jadwal, ada waktu sekitar 4 jam sebelum kereta menuju Kuala Lumpur berangkat.

Saya menggunakannya untuk berjalan-jalan di sekitar stasiun sentral.

penampakan di luar stasiun johor bahru sentral

penampakan di luar stasiun johor bahru sentral

Setelah lebih dari 2 km berjalan, saya capek sendiri dan memutuskan untuk balik dengan naik taksi.

Entah karena tampang atau penampilan saya, tapi sopir taksi yang bersangkutan rupanya menganggap saya sebagai TKI.

Ia bahkan tidak percaya saya sudah pernah ke Bali. Mengsedih.

Untung saya orangnya penyabar dan penyayang, hehehe.

Perjalanan menuju Kuala Lumpur sendiri menggunakan sleeper train. Masing-masing penumpang mendapat jatah satu slot tempat tidur. Tempat tidurnya dibuat bertingkat.

Menjelang subuh, kereta tiba-tiba berhenti cukup lama.

Seorang petugas kemudian mengumumkan bahwa ada masalah di mesin sehingga seluruh penumpang dipindahkan ke kereta komuter.

Saya sempat salfok dengan sepasang remaja di seberang yang sebelumnya berada di tempat tidur terpisah namun di saat kejadian nongol dari tempat tidur yang sama. Cari kesempatan dalam kesempitan rupanya.

Kualitas kereta yang sebelumnya terasa privat auto berubah 180 derajat. Tahu sendiri lah bagaimana kondisi kereta komuter. Gak di Indonesia, gak di negara lain, sama saja.

Balapan Tuktuk di Siem Reap

Angkor Wat adalah salah satu (mantan) 7 Keajaiban Dunia (Seven Wonders of The World). Itu juga salah satu alasan kenapa saya mengunjungi negara Kamboja, tepatnya di kota Siem Reap.

Setibanya di kota tersebut, saya langsung membuat perjanjian dengan pengemudi tuktuk untuk mengantarkan saya tour berkeliling Angkor Wat esok harinya.

Saya sengaja memintanya untuk datang cukup pagi agar bisa menikmati pemandangan matahari terbit yang epik di Angkor Wat dari posisi yang strategis.

Yang tidak saya sadari, yang berpikir sedemikian rupa bukan hanya saya. Melainkan banyak turis lainnya.

Esok harinya, perjalanan dari kota menuju Angkor Wat serasa bagai lomba balap tuktuk. Masing-masing memacu kendaraannya agar bisa tiba duluan.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Tuktuk yang saya gunakan ternyata bermesin tua. Tidak bisa digeber dengan kecepatan tinggi.

Yang awalnya di lini depan karena start lebih awal, ujung-ujungnya malah finish belakangan. Asemmm.

Penutup

Tidak dapat dipungkiri, pengalaman traveling saya dipenuhi dengan banyak tragedi. Bisa jadi saya adalah reinkarnasi dari Donald Duck.

Tapi anehnya, hingga sekarang melancong masih menjadi candu. Tetap membara dalam dada meski kenyataan acap tidak sesuai rencana.

Saya yakin keseluruh cerita absurd yang saya sampaikan di sini dan juga di bagian sebelumnya bukanlah akhir.

Jadi, sampai juga di artikel bagian selanjutnya jika memang masih diberi kesempatan untuk melanjutkan portofolio traveling.

pengalaman absurd traveling

Leave a Reply