Page 82/267
“Sijjin” adalah adaptasi dari semesta film horor religi Turki yang cukup ternama, “Siccin”. Di Indonesia, lisensinya dipegang oleh Rapi Films. Dengan Hadrah Daeng Ratu (“Perjanjian Gaib“) dipercaya membesut bagian pertamanya. Anggika Bölsterli didapuk menjadi pemeran utama. Menjadikan “Sijjin” film horor kedua dalam portofolionya.
Walau bisa dibilang hit and miss, tema iblis sepertinya masih banyak diminati oleh sineas film horor Indonesia. Yang teranyar ada “Kultus Iblis”, yang disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan dibintangi oleh Yasamin Jasem dan Fadi Alaydrus. Seandainya lupa, Bobby dan Yasamin juga baru saja bekerja sama dalam “Pamali: Dusun Pocong” yang tayang bulan Oktober lalu.
Dari judulnya, “Wakaf” bisa ditebak merupakan film horor yang bernuansakan religi. Wakaf sendiri adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk kepada amalan Islam untuk mendermakan sebidang harta, biasanya dalam bentuk hartanah atau aset, untuk tujuan amal.
“Saranjana: Kota Ghaib”, sesuai judulnya, adalah film yang diangkat dari mitos tentang Saranjana, kota jin yang ditengarai ada di Kalimantan Selatan. Tepatnya di wilayah Kota Baru. Kota tersebut juga pernah tercatat di peta kuno Indonesia. Membuat keberadaan, maupun kebenaran eksistensinya, menjadi semakin misterius.
“Di Ambang Kematian” adalah film yang diangkat dari utas Twitter viral karya JeroPoint. Ceritanya sendiri diklaim berdasarkan kisah nyata. Entah benar atau hanya sekedar gimmick pemasaran. Dan entah kenapa juga, judul film ini justru membuat saya teringat pada “Siksa Neraka” yang bakal tayang tahun depan.
“Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri” adalah sekuel dari film “Aku Tahu Kapan Kamu Mati” yang dirilis 3 tahun lalu. Judul tersebut sempat membuat heboh karena ada nama salah satu Youtuber papan atas Indonesia sebagai bintangnya. Yaitu Ria Ricis. Sayangnya, kualitas filmnya saat itu tidak masuk dalam golongan papan atas. Apalagi kalau dilihat […]