Review Film Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri (2023) | Mau Nolong Malah Butuh Ditolong

“Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri” adalah sekuel dari film “Aku Tahu Kapan Kamu Mati” yang dirilis 3 tahun lalu.

Judul tersebut sempat membuat heboh karena ada nama salah satu Youtuber papan atas Indonesia sebagai bintangnya. Yaitu Ria Ricis.

Sayangnya, kualitas filmnya saat itu tidak masuk dalam golongan papan atas. Apalagi kalau dilihat dari sudut pandang genre horor.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri di bawah ini.

Sekilas Tentang

poster film aku tahu kapan kamu mati desa bunuh diri

Siena dan teman-temannya mengungkap misteri kematian yang terjadi tanpa peringatan, membawa mereka ke Desa Remetuk dan kutukan kelam.

Tanggal Rilis: 14 September 2023
Durasi: 1 jam 45 menit
Sutradara: Anggy Umbara
Produser: Oswin Bonifanz
Penulis Naskah: Lele Laila
Produksi: Unlimited Production, Dwi Abisatya Persada, LCM, Festival Film, PT Umbara Brothers Film
Negara: Indonesia
Pemain: Natasha Wilona, Acha Septriasa, Marsha Aruan, Ratu Felisha, Giulio Parengkuan, Pritt Timothy, Jajang C. Noer, Nadya Alma, Otig Pakis, Ruth Marini, Ence Bagus

Sinopsis Film / Alur Cerita

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

5 tahun setelah peristiwa di film pertama, Siena (diperankan oleh Natasha Wilona) yang kini berkuliah masih terus dihantui mimpi buruk akan orang-orang yang mati di hadapannya.

Di kampus ia acap berkonsultasi pada dosen sekaligus sahabatnya, Naya (diperankan oleh Acha Septriasa).

Suatu hari, seorang pria misterius yang belakangan diketahui bernama Seno (diperankan oleh Ence Bagus) muncul untuk minta bantuan pada Naya. Naya mengabaikan dengan dalih tidak mengenalnya.

Malamnya, di hadapan sejumlah penghuni kampus, termasuk Siena, Seno mendadak bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 3.

Anehnya, kali ini Siena sama sekali tidak melihat petunjuk akan kematian Seno.

Esok harinya, Naya mendadak mengambil cuti pulang kampung ke Desa Remetuk. Sekaligus untuk mengantarkan jasad Seno. Yang rupanya juga tinggal di desa tersebut.

Sempat bermimpi buruk tentang Naya, Siena yang khawatir memutuskan untuk pergi menyusul.

Ia ditemani oleh dua sahabatnya, Rio (diperankan oleh Giulio Parengkuan) dan Windy (diperankan oleh Marsha Aruan).

cuplikan film desa bunuh diri

Desa Remetuk ternyata terkenal akan hasil panen padinya yang berkualitas tinggi. Nasi yang dibuat dengan menggunakan beras Remetuk rasanya sangat enak.

Terungkap bahwa Naya pulang kampung untuk membuka konseling bagi warga desa. Pasalnya, selama ini banyak warga yang secara misterius melakukan bunuh diri.

Ia dibantu oleh Laras (diperankan oleh Ratu Felisha), sahabat masa kecilnya.

Belum lama berada di sana, Siena mulai menyadari ada yang tidak beres dengan desa tersebut. Ada sesuatu yang disembunyikan. Sekaligus mengancam nyawa mereka semua.

Ulasan / Review Film Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri

Lupakan kekurangan utama “Aku Tahu Kapan Kamu Mati” yang lebih terasa sebagai drama persahabatan ketimbang film horor.

Anggy Umbara berhasil memperbaikinya dalam “Desa Bunuh Diri” dengan menghadirkan beberapa momen menegangkan sekaligus menyeramkan.

Yah, memang tidak seram-seram amat. But at least much better than before.

tone warna yang cakep

Unsur persahabatan untungnya tetap dipertahankan. Dalam porsi sewajarnya.

Naskah terbilang oke. Untuk dua per tiga bagian di awal.

Semakin ke belakang semakin tidak terkendali kekacauannya.

Yang amat sangat terasa adalah ketika karakter A berkali-kali meminta karakter B untuk menghentikan apa yang terjadi di desa Remetuk ujung-ujungnya malah karakter B yang menceramahi karakter A seolah-olah karakter A yang bersalah.

Juga ada beberapa ketidaktelitian kecil yang bagi saya mengganggu.

Yaitu saat Rio mengarahkan handycam miliknya ke tembok. Yang muncul di layar handycam justru meja yang ada di bawahnya.

Ada satu lagi masalah fatal berhubungan dengan handycam. Cuma terus terang saya lupa, hehehe.

Kembali ke naskah. Meski alurnya tidak buruk, namun dialog tidak seluruhnya menyenangkan untuk didengar.

Begitu pula urusan penyelesaian akhir.

Khas film 1-2 dekade lalu yang membuat segala sesuatunya menjadi gampang.

Termasuk cerita tambahan di penghujung yang tidak penting dan malah merusak segalanya.

Dari segi akting, Natasha Wilona sama sekali tidak mengecewakan. Pun Acha Septriasa dan Ratu Felisha.

Tapi tidak di level wajib tonton sih.

Penutup

Film “Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri” ini menghadirkan naskah cerita yang sesuai dengan judulnya.

Kekurangan di pendahulu juga diperbaiki.

gini aja udah creepy scarecrow nya

Sayangnya muncul masalah lain. Penyakit umum film horor lokal yang keteteran di babak akhir.

Akting pemain oke. Walau sebagian kurang bisa dinikmati karena harus memainkan karakter yang geje.

Pada saat artikel ini ditulis, film “Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi