“Sijjin” adalah adaptasi dari semesta film horor religi Turki yang cukup ternama, “Siccin”.
Di Indonesia, lisensinya dipegang oleh Rapi Films. Dengan Hadrah Daeng Ratu (“Perjanjian Gaib“) dipercaya membesut bagian pertamanya.
Anggika Bölsterli didapuk menjadi pemeran utama. Menjadikan “Sijjin” film horor kedua dalam portofolionya.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Sijjin di bawah ini.
Sekilas Tentang
Seorang wanita muda yang menggunakan ilmu hitam untuk mengancam istri sepupunya.
Tanggal Rilis: 9 November 2023
Durasi: 1 jam 40 menit
Sutradara: Hadrah Daeng Ratu
Produser: Gope T. Samtani
Penulis Naskah: Ersan Özer, Lele Laila (adaptasi)
Produksi: Rapi Films, Legacy Pictures, Sky Media
Negara: Indonesia
Pemain: Anggika Bölsterli, Niken Anjani, Ibrahim Risyad, Delia Husein, Messi Gusti
Sinopsis Film / Alur Cerita
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Irma (diperankan oleh Anggika Bölsterli) jatuh cinta pada Galang (diperankan oleh Ibrahim Risyad), saudara sepupunya sendiri.
Ditemani oleh adiknya, Wulan (diperankan oleh Delia Husein), Irma sebenarnya sempat berkonsultasi pada dukun Ikhsan (diperankan oleh M.N. Qomarruddin) mengenai kemungkinan hubungannya dengan Galang.
Walau sudah diberitahu bahwa hal tersebut bakal membawa petaka, pada akhirnya Irma nekat menjalin hubungan terlarang dengan Galang.
Hingga kemudian Galang dijodohkan dengan Nisa (diperankan oleh Niken Anjani), menikah, dan memiliki seorang anak perempuan bernama Sofia (diperankan oleh Messi Gusti) yang tuna netra.
Meski awalnya tetap diam-diam melanjutkan hubungan, Galang memutuskan untuk kembali ke keluarganya. Ia bahkan tidak peduli dengan kondisi Irma yang tengah mengandung bayi hasil perselingkuhan mereka.
Berbeda dengan Irma yang ngebet untuk tidak meninggalkan Galang.
Adu mulut di antara keduanya membuat tanpa sengaja Galang membuat Irma keguguran.
Bukannya bersimpati, Galang justru menganggap hal itu sebagai momen untuk lepas dari Irma.
Sikap Galang membuat Irma marah dan meminta bantuan dukun Ikhsan untuk menyingkirkan orang-orang di sekitar Galang. Agar Galang benar-benar bisa menjadi miliknya.
Dengan ilmu hitam, Ikhsan melakukan apa yang diminta.
Apes, apa yang terjadi kemudian ternyata di luar perkiraan Irma.
Ulasan / Review Film Sijjin
Sebagai sebuah adaptasi, sulit untuk tidak mengulas tanpa membandingkan dengan versi aslinya.
Dari segi cerita terlebih dahulu.
Secara umum, film ini memiliki alur yang sama dengan “Siccin”. Yang untungnya, berbagai macam plot hole yang ada pada versi asli sukses ditambal oleh Lele Laila dan Hadrah Daeng Ratu.
Banyak momen membagongkan dalam “Siccin” yang membuat saya garuk-garuk kepala. Saking dipaksanya untuk menarik kesimpulan sendiri.
Jangan khawatir. Kita tidak akan diminta melakukan hal serupa dalam “Sijjin”.
Segala sesuatunya digambarkan dengan jelas dan runut.
Termasuk petunjuk mengenai twist di puncak cerita. Membuatnya tidak lagi terkesan dipaksakan.
Naskahnya juga tidak 100% mirip. Penambahan karakter dan pengembangan alur lagi-lagi berhasil membuat cerita lebih mengalir dan lebih seru untuk diikuti.
Bahkan perubahan latar belakang karakter pun memberi dampak positif. Dimana Irma tidak tinggal dengan ibu mertua seperti dalam versi aslinya. Melainkan dengan ibu kandungnya.
Sementara itu, dari segi horor, bisa dibilang fifti fifti.
Ada jump scare dimana “Siccin” lebih sukses bikin kaget. Ada pula bagian dimana “Sijjin” lebih mencekam.
Adegan gangguan pertama yang dialami Nisa misalnya.
Potongan tubuh babi jatuh bagi saya punya efek kejut oke ketimbang potongan tubuh kerbau.
Tapi dari sisi eksekusi jelas Hadrah Daeng Ratu lebih unggul. Ya keterlaluan sih kalau kualitasnya sampai kalah oleh film yang tayang hampir 10 tahun lalu.
Paling terasa di bagian puncak. Rapi dan tidak terburu-buru.
Sayang untuk penutup justru “Siccin” yang masuk akal.
Untuk akting saya tidak bisa membandingkan karena minim referensi film Turki.
Jujur dialog yang seperti orang marah-marah dalam “Siccin” cukup annoying. Tapi yah bisa jadi orang-orang di sana memang seperti itu kalau sedang ngobrol.
Seni peran yang dipertontonkan dalam “Sijjin” sendiri biasa saja. Tidak buruk namun tidak ada yang benar-benar menonjol.
Penutup
“Sijjin” merupakan sebuah film adaptasi yang cukup berhasil.
Eksekusi jauh lebih baik dan rapi. Dengan naskah yang mampu menambal segala kekurangan dari pendahulunya. Plus membuatnya jadi lebih seru dan mencekam.
Horornya hit and miss. Sebagian malah di bawah versi aslinya.
Pada saat artikel ini ditulis, film “Sijjin” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Review Sijjin 2023
- Story
- Acting / Characters
- Horror / Jump Scare
- Recommended Watching
Summary
Adaptasi yang sukses menambal segala kekurangan dari versi aslinya. Lebih rapi, lebih seru, dan lebih masuk akal. Walau tidak gagal membangun suasana mencekam, namun tidak semua momen horornya berhasil bikin seram.
Leave a Reply