Meski terlihat mudah, urusan packing untuk keperluan traveling sebenarnya gampang gampang susah. Bagi yang bepergian modal koper dan tidak keberatan membayar ekstra untuk bagasi pasti tidak menjadi soal. Apalagi yang ikut tour dan hanya terima beres, duduk santai menikmati perjalanan. Berbeda dengan kaum budget traveler seperti saya, yang sebisa mungkin menghemat tenaga dan biaya. Barang-barang apa saja yang dicemplungkan ke dalam tas harus dipertimbangkan dengan bijak. Faktanya, butuh beberapa kali trip untuk bisa memahaminya.
Salah satu kesalahan hakiki yang pernah saya lakukan adalah meribetkan diri dengan (sok-sokan) membawa portable hard disk sebagai backup penyimpanan data. Itu terjadi dalam perjalanan ke Jepang 2 tahun lalu. Ya, saya memang berniat untuk mengambil video footage sebanyak-banyaknya kala itu, dan yang terpikir hanya satu, wajib bawa hard disk.
Hasilnya sudah bisa ditebak. Selain memakan tempat (karena harus dibawa bersama dengan case pelindungnya), eksistensi hard disk membuat beban ransel bertambah. Dalam penerbangan pulang, saya terpaksa membawa hard disk tersebut di saku jaket karena berat bawaan sudah limit, sementara aturan bawaan di bandara-bandara Jepang cukup ketat.
Setelah kejadian tersebut, saya belajar bahwa ada cara lain yang jauh lebih praktis. Yaitu dengan mengganti hard disk dengan memory card. Alasannya cukup jelas. Bahkan saya heran kenapa bisa dengan bodohnya tidak terpikir sejak awal.
Yang pertama adalah ringan dan tidak memakan banyak tempat. 100 keping memory card sekali pun saya yakin masih lebih enteng ketimbang sebongkah hard disk portabel.
Yang kedua adalah ukuran penyimpanan kartu memori jaman sekarang yang sudah cukup besar. Bahkan sudah mencapai 512GB. Saya pribadi lebih memilih membawa beberapa keping microSD ukuran 32GB dan 64GB. Harganya masih terjangkau. dan bisa dicicil. Sebulan sekali membeli yang berukuran 32GB misalnya, hehehe.
Yang ketiga adalah praktis. Hampir semua ponsel mendukung media penyimpanan eksternal. Jika sudah penuh, kita tinggal menukar kartu memori yang tertanam di ponsel dengan kartu lain yang masih kosong. Berbeda dengan apabila menggunakan portable hard disk. Harus repot menghubungkannya dengan OTG dan mentransfer file-file yang ada terlebih dahulu, yang tentunya memakan waktu tidak sebentar.
Sebagai pendukung, saya biasanya membawa SIM ejector. Kebetulan saya menggunakan ponsel Xiaomi yang slot kartu memorinya menyatu dengan slot kartu SIM. Tapi tidak terlalu masalah, karena di luar itu saya juga membutuhkan tool kecil ini untuk mengganti SIM card dengan yang lokal punya saat sedang traveling ke luar negeri.
Bagaimana dengan teman-teman? Termasuk dalam tim memory card atau tim hard disk portabel? Share pengalamannya di kolom komentar, ya 🙂
Tulisan ini adalah bagian dari seri artikel “Persiapan Traveling”. Jangan lupa baca juga artikel sebelumnya mengenai earphone di https://curcol.co/yang-harus-dibawa-saat-traveling-earphone-headset-14026.
Leave a Reply