Beberapa minggu lalu saya melakukan perjalanan singkat 2 hari 1 malam ke kota Malang untuk misi survey game center, seperti yang sebelumnya pernah saya lakukan di wilayah Jabodetabek dan Bandung (walau masih belum tuntas). Untuk laporan kali ini saya coba untuk menuliskan dengan lebih terstruktur dan lebih rapi ketimbang sebelumnya. Siapa tahu bisa menemukan format yang pakem untuk laporan perjalanan survey yang akan datang.
Daftar Isi
Transport Surabaya – Malang
Saya berangkat dari stasiun Wonokromo, Surabaya, pada hari Kamis, tanggal 25 April 2019, pukul setengah 8 pagi. Kereta api yang saya gunakan adalah Mutiara Selatan. Harga tiketnya cuma Rp 40.000,- untuk kelas Ekonomi. Saya tidak ingat persis bedanya, tapi gerbongnya sudah lebih nyaman lagi ketimbang terakhir saya naik kereta di kelas yang sama beberapa bulan lalu.
Yang menarik, ternyata KAI sekarang menyediakan sistem reservasi makanan seperti yang biasanya ada di pesawat terbang. Menu yang tersedia bervariasi dan merupakan kuliner khas kota / daerah yang dilewati. Sebagai contoh, apabila kereta yang kita tumpangi melewati stasiun Yogyakarta, maka kita bisa memesan menu Nasi Gudeg Yu Djum. Harganya pun masih dalam batas kewajaran. Mantap!
Yah, semoga saja untuk perjalanan berikut menggunakan kereta api saya bisa mencoba reservasi makanan mereka ini.
Untuk perjalanan pulang dari kota Malang ke Surabaya saya menggunakan kereta yang sama, yaitu Mutiara Selatan. Harga kursinya pun sama untuk kelas Ekonomi, yaitu Rp 40.000,-. Perjalanan ini saya tempuh pada hari Jum’at tanggal 26 April 2019 pukul 16.30 WIB dari stasiun Malang Kota.
Oh ya, saya baru tahu bahwa di depan stasiun Malang Kota ada beberapa orang yang menawarkan rental sepeda motor. Mereka standby di area parkiran motor dan akan menjajakan ‘barangnya’ pada siapa saja yang lewat. Saya lupa tidak menanyakan biaya sewanya.
Kuliner di Malang
Karena sudah lumayan sering jalan-jalan di Malang, dan juga perjalanan kali ini tidak ada niatan untuk wisata kuliner, saya tidak terlalu ngoyo mencicipi kuliner yang ada di sana. Selain mampir ke Warung Lama H. Ridwan di Pasar Baru yang memang sudah jadi langganan setiap melipir ke kota Malang, saya sempatkan untuk mencoba Rawon Brintik di Jl. KH. Ahmad Dahlan. Lokasinya tidak jauh dari Rawon Nguling, yang untuk saat ini mungkin lebih terkenal. Rasanya? Kuahnya agak hambar, tapi sambalnya luar biasa. Begitu dicampurkan ke nasi dan kuah rawon, langsung lupa kalau kuahnya tadi bikin ilfil. Otak sapi gorengnya juga tidak kalah lezatnya.
Harga satu porsi nasi rawon ditambah dengan segelas es teh manis dan tambahan otak goreng kalau tidak salah ingat adalah Rp 36.000,-. Bagi teman-teman yang ingin mencoba kuliner legendaris ini, petanya saya sematkan di bawah ya.
Penginapan di Malang
Untuk penginapan saya sengaja mencari yang tidak jauh dari stasiun kereta, agar tidak merepotkan pas pulang. Sempat ragu karena yang lokasinya paling strategis ada di jaringan RedDoorz, yaitu di hotel Splendid Inn, tepat di samping Hotel Tugu yang ternama. Tidak mau mengulangi keribetan yang sama seperti saat pertama kali menjajal RedDoorz, kali ini tagihan booking langsung saya bayar di muka. Dan tepat seperti harapan, jika sudah dibayar lunas, sistem RedDoorz tidak akan rese’ dan berkali-kali meminta konfirmasi kedatangan.
Untuk kamar hotelnya sendiri jauh lebih baik dari ekspektasi. Kamarnya (sangat) luas, ada air panas, bahkan bathtub. Jelas sebuah harta karun untuk harga di angka Rp 160.000,- saja per malam. Sangat recommended buat teman-teman yang sedang mencari penginapan yang posisinya tidak jauh dari stasiun KA.
Fotonya cari di Google atau situs-situs booking hotel aja ya. Dokumentasi pribadi saya kamarnya sudah terlanjur berantakan, sama sekali gak menjual fotonya, hehehe.
Game Center di Malang
Dengan jumlah game center yang tidak terlalu banyak, saya punya waktu yang lebih dari cukup untuk mengunjungi hampir seluruh tempat bermain arcade yang ada di sana. Hanya satu yang dilewati, yaitu Terrazone Giant Ekstra Kebon Sari, yang letaknya lumayan jauh dari pusat kota. Plus satu lagi ding, Zone 2000 Mall Dinoyo, yang tidak sempat menunggu hingga beroperasi, karena harus segera kembali ke hotel untuk checkout dan jum’atan.
Setibanya di Malang saya langsung menuju ke Transmart MX untuk menyambangi gerai Trans Studio Mini sekaligus nonton “Avengers: Endgame” karena pas iseng-iseng dicek ternyata masih banyak kursi kosong di bagian belakang untuk pemutaran jam 11.00.
Dari TSM saya melangkah ke mall Matos (Malang Town Square) yang tepat berada di samping Transmart MX untuk sidak gerai Timezone yang ada di sana. Saya sebenarnya hampir selalu bermain di Timezone tersebut setiap datang ke Malang, tapi selama ini tidak pernah mencatat daftar permainan yang ada. Sempat iseng top-up dan meluangkan waktu sebentar untuk mengetes trik jackpot Tower of Tickets yang ternyata tidak jauh berbeda dengan yang ada di Surabaya.
Setelah check-in di hotel dan beristirahat sejenak, survey saya lanjutkan ke gerai Amazone yang ada di Mall Olympic Garden (MOG) dan gerai FunCity di Malang City Point (MCP). Menurut mbah Google seharusnya juga ada gerai Game Fantasia (GFan) di Cyber Mall, tepat di samping MCP, namun hasilnya zonk. Entah infonya yang menyesatkan atau memang game center tersebut sudah ditutup.
Keesokan harinya saya mendatangi gerai Zone 2000 di Mall Dinoyo. Sayangnya, seperti sudah disebutkan di atas, saya datang kepagian. Ditunggu sampai jam 10 ternyata gerai mereka masih belum juga mulai beroperasi. Terpaksa saya cabut dari TKP karena masih harus check-out dari hotel dan juga mencari tempat untuk jum’atan.
Setelah mengamati Google Maps, saya melihat ada masjid di dekat Terrazone Sawojajar. Akhirnya saya putuskan untuk menuju ke sana. Kebetulan selama ini juga belum pernah mampir ke jaringan game center Terrazone.
Usai jum’atan, tujuan terakhir adalah gerai Zone 2000 di Mall Alun-Alun / Ramayana Plaza. Saya memang sudah pernah mendatanginya tahun lalu, dan sudah menuliskan pengalaman bermain saya di sana, namun penasaran, siapa tau ada perubahan dari ketersediaan mesin-mesin permainan yang ada. Dan ternyata benar.
Apabila direkap, total ada 7 game center di Malang yang saya datangi selama perjalanan singkat kemarin. Yaitu:
– Trans Studio Mini MX Mall Malang
– Timezone Malang Town Square (Matos)
– Amazone Mall Olympic Garden (MOG)
– FunCity Malang City Point (MCP)
– Zone 2000 Ramayana Plaza Mall Alun-Alun
– Zone 2000 Mall Dinoyo
– Terrazone Sawojajar
Not bad, lah ya. Untuk referensi daftar permainan dan harga dari jaringan-jaringan game center yang saya sebutkan di atas sebagian besar sudah saya update. Kecuali untuk Amazone dan Terrazone yang memang belum pernah saya bahas di sini. Menyusul, ya.
By the way, berhubung saat ini saya sedang mengumpulkan tiket Trans Studio Mini / KidCity, jadi ini penampakan oleh-oleh dari Malang, hehehe.
Berikutnya survey kemana lagi, ya?
Leave a Reply