Pada sinopsis Shopping King Louis episode 1 bagian pertama, Louis (Seo In-Guk) adalah seorang cucu pengusaha kaya raya yang gila belanja. Karena selama dilindungi dan dimanjakan, ia pun tumbuh menjadi remaja yang kekanak-kanakan dan tidak punya sahabat apalagi kekasih. Pengecualian adalah Baek Ma-Ri (Im Se-Mi), teman sejak kecilnya yang kini berusaha untuk menarik perhatiannya. Suatu hari ia tertarik melihat sosok Ko Bok-Sil (Nam Ji-Hyun) yang mandiri dan gigih berjuang bagi keluarganya. Apa yang akan terjadi selanjutnya di sinopsis drama korea Shopping King Louie episode 1 bagian kedua ini?
Sinopsis Episode 1 Bagian Kedua
Cha Joong-Won (Yoon Sang-Hyun) marah-marah di rapat kantor karena tidak ada satu pun dari stafnya yang memberikan usul program yang baik. Hanya Baek Ma-Ri saja yang paling mending dengan ide Hari Barang Berkualitas. Sementara itu Ko Bok-Sil berhasil menemukan gingseng liar berusia 50 tahun di hutan. Rekan-rekannya menyarankan untuk menjualnya, bahkan ada yang berniat untuk membelinya, karena harganya bisa mencapai $5,000. Namun Bok-Sil menolak dan hendak memberikannya pada neneknya, yang sakit semenjak Ko Bok-Nam (Ryoo Ui-Hyun) pergi meninggalkan rumah. Tak lama kemudian, Bok-Sil pulang ke rumah dengan riang sambil membawa gingseng tersebut. Namun ia harus menghadapi kenyataan pahit setibanya di rumah — neneknya telah meninggal. Ia pun menangis seiring dengan hujan yang mulai turun membasahi pekarangan rumahnya.
Di rumahnya, melihat hujan yang turun, Louis membuka jendela kamarnya. Air yang tertiup angin masuk dan membasahi wajahnya. Kim Ho-Joon (Eom Hyo-Seop) yang melihatnya segera menutup kembali jendela kamar Louis dan mengelap wajahnya dengan sapu tangan. Louis lantas meminta Ho-Joon untuk menyiapkan mobil karena ia berniat untuk datang ke pesta ulang tahun temannya. Ho-Joon melarang karena nenek Choi (Kim Young-Ok) sudah berpesan untuk tidak memperbolehkan Louis pergi pada saat hari hujan.
“Kenapa nenek selalu mengurungku?” tanya Louis dengan nada kecewa.
“Karena kau berharga. Tidak, karena ia sangat menyayangimu,” jawab Ho-Joon.
Louis teringat masa lalunya dimana neneknya sangat menyayanginya, terutama semenjak kepergiaan kedua orang tuanya. Ia pun mengalah dan tidak jadi bepergian.
Sepeninggal neneknya, Bok-Sil memutuskan untuk pergi ke Seoul mencari Bok-Nam. Dalam perjalanan dengan menggunakan kereta api, tasnya dicuri oleh seorang nenek yang berpura-pura tersedak. Di stasiun, ia melaporkan hal tersebut ke petugas. Karena tidak bisa berbuat banyak, mereka meminta Bok-Sil untuk meninggalkan nomer telpon. Apesnya, ia sendiri juga tidak punya ponsel.
Joong-Won berada di Busan untuk kencan buta dengan seorang wanita yang diatur oleh ibunya. Setelah berbasa-basi, Joong-Won mengatakan bahwa ia tidak tertarik kepadanya karena wajahnya terlalu cantik dan mirip dengan boneka. Dengan kesal wanita itu pun pergi meninggalkannya.
Di stasiun kereta api Seoul, Bok-Sil bingung tidak tahu apa yang harus ia lakukan karena sama sekali tidak memegang uang (semua ada di dalam tas). Ia kemudian teringat gingseng liar yang masih ia bawa dan mencoba mencari orang yang sekiranya punya cukup uang untuk membelinya. Setelah melirik ke sana kemari, pilihannya jatuh pada.. Joong-Won, yang baru tiba kembali dari Busan. Tanpa basa-basi ia langsung menghadang jalan Joong-Won. Joong-Won sempat agak ketakutan melihatnya dan mengira Bok-Sil seorang psikopat. Bok-Sil lantas memaksa Joong-Won untuk ikut dengannya ke tempat sepi. Ia menunjukkan gingseng liar yang ia bawa dan memintanya untuk membelinya dengan harga $1,000. Joong-Won yang tidak tertarik dengan hal-hal semacam itu menolak. Tapi karena terus dipaksa, ia akhirnya mengambilnya dan memberikan uang muka $100. Sisanya baru akan ia bayar jika sudah terbukti gingseng liar tersebut benar berusia 50 tahun. Setelah memberikan nomer ponselnya ia pun pergi.
Di kota, Bok-Sil kebingungan mencari tempat untuk tidur. Ia kemudian melihat papan sauna yang buka 24 jam dan akhirnya memutuskan untuk numpang tidur di sana.
Louis berjalan mengendap-endap di lorong rumahnya sendiri dengan menggunakan pakaian serba hitam dan membawa ransel. Tanpa sengaja ia menjatuh pajangan di meja dan memuat Ho-Joon terbangun. Ho-Joon segera mengambil senter dan memeriksa kondisi rumah, sementara Louis berjalan perlahan menghindari Ho-Joon hingga tiba di sebuah pintu besar. Ia menggunakan pintu duplikat untuk membukanya, namun saat hendak membuka pintu ternyata alarm berbunyi. Louis segera berlari kembali ke kamarnya. Ho-Joon melihatnya dan menyusulnya. Di kamar, Louis melihat semua barang-barang yang dimilikinya di kamar.
“Jaga dirimu, Ho-Joon,” ujar Louis, sebelum akhirnya ia melompat keluar dari jendela.
Ternyata itu adalah mimpi buruk dari nenek Choi. Gara-gara mimpi tersebut ia terbangun dan saat diperiksa badannya demam tinggi. Nenek Choi mendadak tak sadarkan diri. Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mendiagnosanya terkena virus influenza A serta pneumonia akut. Terlebih lagi, ada kemungkinan hal buruk terjadi apabila dokter tidak mampu menyembuhkan virus tersebut.
Sebelumnya, saya ralat sedikit karena baru ada kejelasan di bagian ini, bahwa Louis tinggal di luar negeri sementara neneknya tinggal di Seoul. Sebelumnya di sinopsis bagian pertama saya ‘berasumsi’ Louis masih tinggal di Korea juga, hanya di tempat yang agak jauh di luar kota. Mohon maaf apabila ada yang salah paham 🙂
Ho-Joon mengabarkan berita tentang nenek Choi pada Louis, yang segera bersiap untuk pulang ke Korea. Karena kehabisan tiket, Louis berangkat sendiri terlebih dahulu, sementara Ho-Joon menyusul dengan menggunakan penerbangan berikutnya. Ho-Joon memberitahunya bahwa nanti Baek Sun-Goo (Kim Kyu-Cheol) yang akan menjemputnya di bandara. Sun-Goo sendiri saat itu sudah langsung diberi selamat oleh rekan-rekannya karena akan menjadi pengganti nenek Choi sebagai direktur, mengingat Louis yang masih bersifat kekanak-kanakan dan belum mampu memegang jabatan tersebut. Sun-Goo meminta mereka jangan terlalu cepat membicarakan hal tersebut, namun demikian, diam-diam ia tersenyum senang memikirkannya.
Kondisi nenek Choi ternyata membaik. Setelah tersadar, ia segera memberitahukan pada keluarganya bahwa ia ingin agar Louis yang menjadi penerus perusahaan. Sun-Goo saling berpandangan dengan Hong Jae-sook (Yoon Yoo-sun) — sepertinya istrinya, ralat jika salah — dan tampak kecewa mendengarnya. Nenek Choi lalu meminta Heo Jung-ran (Kim Sun-young) untuk menyiapkan pesta penyambutan bagi cucunya, yang akan segera tiba nanti sore, serta memberitahu Sun-Goo bahwa pengumuman mengenai pengangkatan Louis akan dilakukan pada pesta tersebut.
Pesawat yang ditumpangi Louis akhirnya tiba di Seoul. Louis pun mengencangkan ikat pinggang dan memejamkan mata.
Beberapa waktu kemudian, Bok-Sil membagikan poster pencarian adiknya ke warga kota. Tiba-tiba ia mendengar kerumunan orang yang sedang memuji seorang gelandangan berwajah tampan. Penasaran, Bok-Sil lantas menghampirinya. Melihat jaket yang ia kenakan mirip dengan milik Bok-Nam, ia segera memanggil nama Bok-Nam dan membalikkan badannya. Ternyata itu bukan Bok-Nam, melainkan Louis!
[wp_ad_camp_1]
Leave a Reply