Shopping King Louis adalah satu dari tiga serial drama korea baru yang hadir mulai minggu ini (dua lainnya adalah On The Way To The Airport dan The K2). Saya kemungkinan besar tidak akan membuat sinopsis On The Way To The Airport karena sempat nonton episode perdananya dan sampai 20 menit pertama sama sekali tidak terasa gregetnya. Sedangkan untuk The K2 baru akan tayang malam ini, jadi belum tahu apakah sekeren trailernya atau tidak. Yang pasti-pasti sih untuk saat ini, silahkan disimak dulu deh sinopsis Shopping King Louis episode 1 bagian pertama berikut ini. Oh ya, khusus untuk drakor ini, saya coba untuk mengikuti salah satu saran hasil vote untuk memilah sinopsis menjadi dua bagian per episode. Semoga suka dengan hasilnya. Selamat menikmati 🙂
Sinopsis Episode 1
Episode 1: Pick Me
Internet seolah sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat saat ini. Dan salah satu aktivitas yang kini umum dilakukan oleh pengguna internet adalah berbelanja secara online atau online shopping istilah bulenya. Hampir semua barang tersedia secara online. Baik tua maupun muda, serta dimanapun berada juga bisa melakukan belanja online.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ecommerce adalah Goldline. CEO Cha Joong-Won (Yoon Sang-Hyun) saat ini hendak menjual produk dari brand ternama Louis Ssaton, yang naik daun semenjak jaketnya digunakan oleh Lee Min Ho. Asistennya, Baek Ma-Ri (Im Se-Mi) sedikit pesimis mereka bisa sukses menjual produk asli brand tersebut dengan harga mahal, mengingat kini banyak sekali tiruannya yang beredar. Salah satu penggunanya adalah Ko Bok-Nam (Ryoo Ui-Hyun), yang saat itu sedang memamerkan jaket kw Louis Ssaton pada keluarganya.
Joong-Won lantas menjelaskan strateginya, yaitu dengan menjual jaket Louis Ssaton Special Edition dengan jumlah terbatas, hanya 100 unit saja. Masing-masing unit akan diberi nomer yang tertera di bagian belakang jaket, dimana nomer terendah (nomer 1) diberi bandrol harga $10,000. Selanjutnya, setiap kenaikan satu nomer, harganya turun $10. Dengan demikian, kolektor fashion dan penggila belanja pasti akan berlomba untuk mendapatkan nomer yang terkecil.
Hitungan mundur menuju waktu yang dijadwalkan untuk launching produk tersebut pun dimulai. Dan tepat di saat countdown menunjukkan angka nol, maniak belanja dari berbagai penjuru dunia segera berlomba menekan tombol beli. Dan hanya dalam waktu 10 detik, 100 unit jaket tersebut telah laku terjual. Meski seluruh stafnya girang, Joong-Won tetap tenang, seolah sudah memprediksikan hal tersebut. Salah satu karyawan kemudian bertanya, siapa yang kira-kira berhasil mendapatkan jaket dengan nomer urut 1.
Adalah Louis (Seo In-Guk) orangnya, cucu seorang pengusaha kaya yang tinggal di sebuah rumah megah yang bagaikan istana. Pelayan-pelayannya bahkan didominasi oleh bule. Saat ini, sebuah mobil pengantar paket datang dan mengirimkan barang untuk Louis. Kim Ho-Joon (Eom Hyo-Seop), asisten pribadinya, yang menerimanya. Ia lantas membawa paket tersebut ke dalam, melewati ribuan barang hasil belanja Louis yang tertata dan terawat dengan rapi. Mulai dari pakaian, tas, mainan, drone, dan lain sebagainya. Saking maniaknya belanja, semua orang mengenalnya sebagai Louis si raja belanja alias Shopping King Louis.
Di kamarnya, Louis yang sudah mengenakan jaket Louis Ssaton bernomer satu di punggungnya sedang melakukan aktivitas rutinnya setiap pagi.. browsing produk terbaru di berbagai online shop. Ho-Joon masuk dan menyerahkan paket yang baru saja ia terima tadi. Ia lantas mengajak Louis untuk sarapan, namun Louis menolak dan hendak tidur saja. Baru saja ia berbaring, Ho-Joon mengingatkan bahwa kacamata yang ia incar siang ini akan mulai dijual di toko dan jika terlambat sedikit pasti akan kehabisan. Mendengarnya, Louis membatalkan acara tidurnya dan segera bersiap untuk pergi.
Usai mandi dan berganti pakaian, Louis mengajak Ho-Joon berangkat. Tapi Ho-Joon memintanya untuk sarapan terlebih dahulu dan berdalih bahwa neneknya, Choi Il-Soon (Kim Young-Ok), yang menyuruhnya. Mau tidak mau Louis pun menurutinya. Setelah selesai makan dengan terburu-buru, ia meminta kopi pada pelayannya. Alih-alih mendapatkannya, Ho-Joon justru memberikannya minuman herbal, kembali dengan dalih nenek Louis melarangnya untuk minum kopi selama dua minggu ke depan. Begitu meminumnya, Louis segera memuntahkan kembali minuman tersebut karena rasanya tidak enak. Tapi berhubung Ho-Joon sudah diwanti-wanti agar Louis menghabiskan minuman tersebut, ia terus memaksa Louis untuk menghabiskannya. Louis menolaknya dan kabur ke luar rumah. Ho-Joon tidak tinggal diam dan mengejarnya. Alhasil keduanya berkejar-kejaran di halaman hingga akhirnya sama-sama capek sendiri. Aksi mereka baru berhenti setelah Ho-Joon mengancam tidak akan mengantarkan Louis pergi belanja. Saat hendak mengambil gelas minuman tersebut, kaki Louis tersandung dan ia pun terjatuh. Ho-Joon yang melihatnya bergegas untuk menolongnya. Apesnya, ia juga terjatuh, tepat di atas tubuh Louis. Hasil akhirnya, hidung Louis jadi berdarah dan Ho-Joon panik, sementara pelayan lain yang sedari tadi menonton ulah mereka dari atas balkon justru tertawa geli.
Asisten nenek Choi membangunkannya dan mengabarkan bahwa hidung Louis berdarah. Mendengarnya membuat nenek Choi panik dan minta untuk segera dihubungkan dengan Louis. Sementara itu, Louis kesal karena mereka tidak segera berangkat belanja karena Ho-Joon sudah memanggil dokter dan juga menelpon neneknya. Louis merasa tidak perlu untuk memberitahu neneknya untuk luka kecil seperti itu. Ho-Joon berdalih itu sudah menjadi bagian dari tugasnya untuk menjaga Louis. Sambil berlalu, Louis menyindirnya terlalu kaku sehingga masih menjomblo hingga ia berusia sekarang ini.
Ho-Joon tidak terima dengan kata-kata Louis. Ia mengatakan bahwa selama ini ia telah menghabiskan masa mudanya untuk mendampingi Louis dan tahu-tahu ia sudah berumur seperti sekarang tanpa pernah dekat dengan wanita. Louis lalu menjawab bahwa bukan itu masalahnya. Karena Ho-Joon tidak punya siapa-siapa, ia terus mengikuti Louis kemanapun, termasuk ke toilet, sehingga Louis sendiri juga tidak bisa punya teman atau kekasih.
Melihat Ho-Joon yang jadi sedih, Louis lantas mengajaknya untuk segera pergi membeli kacamata tersebut, karena hanya mengobrol di sana membuat mereka berdua sama-sama terluka. Kali ini Ho-Joon setuju dan ia pun mengatur strategi agar tidak perlu berlama-lama menelpon nenek Choi, yaitu dengan Louis berpura-pura menangis di bawah selimut. Taktik mereka berhasil dan tak lama kemudian mereka sudah melaju menuju toko tempat menjual kacamata yang diincar Louis.
Tiba di toko yang dimaksud, Louis menjadi kalap dan tidak hanya sekedar membeli kacamata, melainkan juga berbagai aksesoris dan perhiasan lain. Seolah-olah barang-barang tersebut memanggil-manggil Louis untuk membeli mereka. Tinggal Ho-Joon yang bersusah payah membawa kotak belanjaan Louis. Usai berbelanja, pemilik toko memuji keahlian Louis dalam memilih barang yang benar-benar berkelas dan langka. Ho-Joon menceritakan bahwa mata Louis memiliki kemampuan untuk melihat perbedaan sekecil apapun. Sementara Louis menambahkan bahwa ia bisa mendengar mereka, walau untuk yang satu ini sepertinya si pemilik toko terlihat tidak begitu percaya. Sebagai hadiah, pemilik toko memberikan sebuah boxer bertahtakan berlian yang dibuat khusus untuk Louis. Mesk merasa agak aneh, Louis menerimanya dengan senang hati.
Beberapa orang karyawan Goldline sedang membicarakan mengenai Il-Soon (nenek Louis) yang rupanya adalah direktur perusahaan tersebut. Ternyata, anak dan menantunya (orang tua Louis) sudah meninggal karena kecelakaan. Dan saat ini ia tinggal terpisah dengan cucunya karena mengikuti saran dari seorang peramal, yang memintanya melakukan hal tersebut agar cucunya tidak ikut celaka. Kwon Mi-Young (Cha Chung-Hwa), salah satu di antara karyawan yang sedang bergosip ria itu menanyakan umur cucunya. Ma-Ri tiba-tiba masuk dan menjawab pertanyaan tersebut dengan menyebutkan angka 25. Ia juga lantas memberitahu mereka, bahwa orang yang dikenal dengan id Louis sebagai shopping king adalah cucu dari Il-Soon. Mereka semua kaget mendengarnya.
Di rumah mewahnya, Louis sedang bersantai di pinggir danau bersama Ho-Joon. Tiba-tiba Ma-Ri menelponnya. Louis malas untuk menerimanya. Ho-Joon lantas memberitahunya bahwa Ma-Ri akan menjadi istrinya kelak karena ia memiliki tekad yang kuat. Karena Ma-Ri terus menelpon, Louis akhirnya mau menerimanya. Ma-Ri menanyakan kabar Louis sekaligus mengingatkannya agar tidak sakit. Tanpa disangka, Louis membalasnya dengan nada kesal, menyatakan bahwa ia tidak suka dengan Ma-Ri yang terus-terusan menanyakan hal yang sama kepadanya. Ia pun menutup omelannya dengan mengatakan jika ia tidak menyukai Ma-Ri.
Setelah telpon ditutup, Ho-Joon membeberkan ‘analisanya’ bahwa Ma-Ri selalu menelpon di waktu yang sama dan dengan pembicaraan yang sama karena ia ‘harus’ melakukannya, bukan ‘ingin’ melakukannya. Louis setuju dengan pendapat Ho-Joon. Mereka berdua lalu masuk kembali ke rumah. Louis menghidupkan TV, dan ternyata sedang berlangsung acara semacam reality show tentang Ko Bok-Sil (Nam Ji-Hyun) yang sehari-hari harus keluar masuk hutan untuk membuat obat herbal dan menjualnya demi mencukupi kebutuhan keluarga. Tanpa disangka, aksi Bok-Sil membuat Louis terpana. Bahkan Ho-Joon pun tidak menyangka tuannya bakal terkesima seperti itu kepada seorang gadis biasa. Sayup-sayup terdengar lagu “She” dari Elvis Costello (vidklip di bagian akhir sinopsis).
Setelah tersadar dari lamunannya, Louis menanyakan apakah memang masih ada tempat seperti itu di Korea. Ho-Joo mengiyakan, dan memang itu alasannya acara reality show itu ada. Liputan berlanjut hingga ke rumah tempat tinggal Bok-Sil. Ia ternyata tinggal bersama dengan neneknya dan Bok-Nam, adiknya. Mendengar bahwa yang diinginkan Bok-Sil adalah kulkas, Louis segera meminta Ho-Joon untuk mencari tempat tinggal Bok-Sil dan mengirimkan kulkas ukuran besar kepadanya. Ho-Joon lalu mengingatkan bahwa tempat tinggal Bok-Sil tidak ada listrik, jadi memberi kulkas pun percuma. Lagipula, itu adalah acara dokumenter, bukan acara aamal UNICEF 😀
Shin Young-Ae (Kim Bo-Yeon), ibu Joong-Won, tiba di rumah anaknya bersama dengan suaminya, Cha Soo-Il (Nam Myung-Ryul). Saat membuka kulkas, ia gemas mengetahui Joong-Won ternyata tidak pernah makan makanan yang ia bawakan. Ia pun meminta Soo-Il untuk mengisi kembali kulkas tersebut dengan makanan yang telah mereka bawa. Soo-Il menyarankan Young-Ae untuk tidak membuatkan masakan dari bahan organik karena Joong-Won adalah orang yang suka pilih-pilih. Young-Ae salah paham dan menganggap Soo-Il tidak menghargai usahanya untuk membuatkan makanan yang sehat bagi Joong-Won. Usai mengurusi makanan, Young-Ae lantas berkeliling rumah dan mengecek apakah Joong-Won membawa wanita masuk ke rumahnya. Ternyata tidak, dan itu membuatnya gusar, mengingat usia Joong-Won yang sudah hampir mencapai 40 tahun dan ia masih belum juga menikah.
Tiba-tiba Young-Ae teringat sesuai dan mengajak Soo-Il ikut dengannya. Ternyata ia menemui seorang cenayang, yang memberikan ramalannya bahwa dalam waktu 1 bulan Joong-Won akan mendapatkan kekasih. Hanya saja, untuk saat ini, wanita dan pria tersebut berada dalam posisi berjauhan. Young-Ae menjadi bingung mendengarnya.
» Bersambung ke Sinopsis Episode 1 Bagian Kedua
[wp_ad_camp_1]
Penasaran dengan lagu “She” dari Elvis Costello? Nih dia video klipnya.
Leave a Reply