Sinopsis Cinderella and Four Knights episode sebelumnya menghadirkan adegan penutup yang tidak diduga. Kang Ji-Woon (Jung Il-Woo) yang selama ini bertindak dingin dan terkadang kasar pada Eun Ha-Won (Park So-Dam) tiba-tiba saja terang-terangan mengatakan pada Kang Hyun-Min (Ahn Jae-Hyeon) bahwa ia menyukai Ha-Won dan akan merebutnya dari tangan Hyun-Min. Hyun-Min yang tidak terima pun meraih kerah Ji-Woon dan berniat memukulnya sebelum akhirnya dilerai oleh Ha-Won. Ironisnya, kejadian tersebut terjadi tepat di saat kembang api yang disiapkan oleh Kang Seo-Woo (Lee Jung-Shin) untuk merayakan hari ulang tahun Ha-Won menyala. Apa yang bakal terjadi selanjutnya?
Sinopsis Episode 5
“Selamat ulang tahun!”
Seo-Woo dan Lee Yoon-Sung (Choi Min) tiba-tiba muncul dari belakang sambil membawa kue tart dan memakai topi ulang tahun. Ha-Won kaget melihatnya dan segera berbalik ke arah Hyun-Min dan Ji-Woon.
“Oh, jadi kalian berdua…”, tanya Ha-Won.
“Yeah, ini adalah prank kamera tersembunyi untuk ulang tahunmu,” Hyun-Min yang sebenarnya juga baru teringat akan hal itu segera berdalih. Ia lantas merangkul Ha-Won dan berkata pada Ji-Woon bahwa ia tadi telah sukses membuat Ha-Won terkejut.
“Aku tadi sepenuhnya beneran,” ujar Ji-Woon.
“Tentu,” jawab Hyun-Min, “kamu beneran ingin membuatnya terkejut, kan?”
Untuk meredakan ketegangan, Seo-Woo segera menghampiri mereka dan mengajak untuk mulai makan hidangan yang telah disiapkan. Kotak kosmestik Cre8 Skin Salmon Oil Cream yang ditemukan Ha-Won sebelumnya ternyata adalah hadiah dari Hyun-Min, yang sempat-sempatnya memesan secara online karena teringat Ha-Won menyimpan sample cream tersebut.
Ha-Won mengatakan bahwa ia tidak memerlukan komestik sehingga Hyun-Min lantas menanyakan apa yang ia inginkan. Jawabnya ternyata seragam sekolah, karena Ha-Won akan lulus bulan depan. Hyun-Min lalu menanyakan kado apa yang akan diberikan Ji-Woon pada Ha-Won. Ji-Woon hanya diam tanpa menjawab. Ha-Won tiba-tiba mengeluarkan ponsel dan tongsisnya, lalu berfoto selfie dengan mereka semua.
“Aku akan memperhitungkan ini sebagai kado darimu,” ucap Ha-Won pada Ji-Woon.
“Nah, sekarang giliranku untuk memberi kejutan pada kalian semua,” lanjut Ha-Won. “Hari ini bukanlah hari ulang tahunku!”
Semua yang ada di sana kaget mendengarnya. Seo-Woo yang tidak percaya menunjukkan potongan kertas di buku Ha-Won yang menandakan bahwa hari ini adalah hari ultahnya. Ha-Won membenarkan, tapi potongan tersebut kurang pas karena masih ada bagian yang hilang. Tanggal ulang tahunnya memang benar, tapi bulannya berbeda.
“Tapi aku akan berpura-pura kalau hari ini adalah hari ulang tahunku,” ceplos Ha-Won, sembari berterima kasih pada mereka semua karena sudah membuatnya merasa benar-benar sedang berulang tahun. Ia pun mengajak mereka untuk mulai makan.
Dengan alasan ternyata sekarang bukan hari ulang tahun Ha-Won, Ji-Woon beranjak pergi. Namun sebelum itu ia sempat menyatakan bahwa ia akan mulai memperhatikan Ha-Won. Minus Ji-Woon, akhirnya Ha-Won berhasil mengajak setidaknya Hyun-Min dan Seo-Woo untuk makan bersama di satu meja.
Sementara itu, jari Park Hye-Ji (Son Na-Eun) tanpa sengaja terkena jarum pada saat sedang menjahit. Mendadak ia teringat apa yang diucapkan Ji-Woon sebelumnya saat mengantarkannya pulang, bahwa ia akan selalu melindungi Hye-Ji dari Hyun-Min mulai saat itu.
“Apa maksudmu?” tanya Hye-Ji.
“Aku baru saja memikirkan suatu cara yang bisa aku lakukan untukmu,” jawab Ji-Woon sembari memegang kedua lengan Hye-Ji.
Sekembalinya di kamar, Ha-Won memikirkan kata-kata Ji-Woon kepadanya sebelumnya. Ia tidak tahu apakah kata-kata tersebut sungguhan atau tidak. Saat sedang melihat ke arah kamar Ji-Woon, tiba-tiba Ji-Woon nongol dari balik jendela, sehingga Ha-Won pun langsung kabur menjauh dari jendelanya.
Seo-Woo yang penasaran akhirnya berhasil mencocokkan potongan kertas dan mengetahui bahwa hari ulang tahun Ha-Won sebenarnya adalah pada bulan Mei. Ia sempat kegirangan sesaat, lalu kembali menghempaskan tubuhnya di sofa dan menanyakan pada dirinya sendiri kenapa ia pusing masalah hari ultah Ha-Won yang tidak ada hubungannya dengan dirinya.
Esok harinya, Ha-Won keluar dari kamarnya dan mendapati Hyun-Min sudah menunggunya di depan pintu. Ia ternyata bertanya untuk memastikan bahwa Ha-Won tidak memikirkan kata-kata Ji-Woon semalam. Hyun-Min menambahkan, wanita yang ada di hati Ji-Woon adalah Hye-Ji, sehingga Ha-Won jangan sampai salah paham.
“Kalau mau ngomongin orang di belakangnya, lakukan aja di tempat lain,” ujar Ji-Woon sembari melintas di samping mereka.
Keki mengetahui Ji-Woon ternyata mendengar apa yang ia ucapkan barusan kepada Ha-Won, Hyun-Min pun pergi meninggalkan Ha-Won. Ha-Won sendiri lantas diantar oleh Yoon-Sung menemui CEO Kang (Kim Yong-Geon) dan menunjukkan foto selfie yang ia ambil semalam. CEO Kang senang melihatnya karena baginya itu adalah foto keluarga pertama yang ia miliki. Yoon-Sung lalu mengatakan bahwa uang kuliah Ha-Won untuk tahun pertama telah disiapkan oleh CEO Kang. Demikian pula uang bonus bagi Ha-Won.
Ha-Won kaget mendengarnya karena merasa ‘gaji’ tersebut terlalu banyak baginya. Ia pun lalu menawar dengan meminta gaji yang dihitung 10000 won per jam saja, plus uang makan sehari dua kali. Saat sedang menghitung bayaran yang seharusnya ia terima, CEO Kang memotongnya dan mengatakan bahwa apa yang ia berikan (uang kuliah + bonus) sebenarnya masih jauh dari apa yang seharusnya didapat oleh Ha-Won. Ha-Won akhirnya mau menerima uang tersebut.
Saat melangkah keluar dari ruangan CEO Kang, Ha-Won menanyakan mengapa jumlah uang bonus yang ia dapatkan setara dengan jumlah yang ia butuhkan untuk membayar biaya krematorium ibunya. Yoon-Sung mengaku bahwa sebelum membawa Ha-Won menemui CEO Kang ia telah melakukan penyelidikan terhadap latar belakang Ha-Won. Alih-alih marah, Ha-Won lantas berterima kasih pada Yoon-Sung karena dengan demikian ia bisa memberikan sesuatu yang layak pada ibunya dan tidak lagi merasa bersalah. Namun ia menolak untuk diantar ke krematorium oleh Yoon-Sung dan memilih untuk berangkat sendiri dengan naik bis.
Yoon-Sung mengijinkannya dan mewanti-wanti Ha-Won agar tidak pulang terlalu malam. Dengan tersenyum Ha-Won mengatakan bahwa sifat Yoon-Sung yang comel seperti itu mengingatkannya pada ibu atau ayahnya. Yoon-Sung terdiam mendengarnya.
Sementara itu, di salon tempat kerja Park Soo-Kyung (Choi Eun-Kyeong), ia melihat ada nama Ji Hwa-Ja (Kim Hye-Ri), istri muda CEO Kang, di daftar pelanggan. Ia pun meminta untuk diperbolehkan menanganinya dan diijinkan. Saat sedang memberikan perawatan pijat, Soo-Kyung mencoba berbasa-basi dengan Hwa-Ja. Dengan alasan mendengar rumor, Soo-Kyung lantas menanyakan perihal adanya seorang wanita yang tinggal bersama ketiga anak tirinya di Sky House. Sempat kaget karena ada yang mengetahui hal tersebut, Hwa-Ja lalu membantahnya.
Melihat reaksi Hwa-Ja sebelumnya, Soo-Kyung yakin bahwa Ha-Won kini benar-benar tinggal di sana. Ia pun memberitahukan hal tersebut pada anaknya, Choi Yoo-Na (Ko Bo-Gyeol) yang menjadi kesal dan iri karenanya.
Di krematorium, Ha-Won bercerita tentang apa yang sudah terjadi belakangan ini di depan foto dan abu jenazah ibunya. Sebelum pergi, Ha-Won berjanji bahwa ia pasti akan melanjutkan kuliah. Saat membalikkan badan, entah kenapa ia kepikiran dengan nama abu jenazah yang ada di samping ibunya, sehingga ia pun meninggalkan satu tangkai bunga di sana.
Setibanya kembali di Sky House, Ha Won melihat Ms. Byogyeol sedang menyiapkan beraneka hidangan. Ternyata hari tersebut adalah hari peringatan kematian anak-anak CEO Kang alias ayah kandung dari ketiga sepupu yang tinggal di mansion. Ms. Byogyeol lalu menceritakan bahwa anak kedua CEO Kang meninggal dengan cara bunuh diri, sedang kedua anak lainnya mengalami kecelakaan mobil dalam waktu yang bersamaan. Itu sebabnya upacara peringatan dilakkukan di hari yang sama.
Dan ternyata, ketiga sepupu tersebut tidak pernah sekali pun datang di acara upacara tersebut. Ha-Won kaget sekaligus heran melihatnya. Ms. Byogyeol mengatakan bahwa memang pada saat ayah mereka meninggal ketiganya masih kecil. Namun saat sudah dewasa seperti sekarang seharusnya mereka menyadari bahwa kehilangan anak bagi CEO Kang tidak kalah menyakitkan dengan mereka yang kehilangan ayah, jadi setidaknya mereka datang untuk menghargai kakek mereka. Ha-Won terdiam mendengarnya.
Seperti yang sudah diceritakan oleh Ms. Byogyeol, Ha-Won tiba di ruang tengah dan mendapati Hyun-Min, Ji-Woon, dan Seo-Woo sama-sama menolak untuk menghadiri upacara tersebut. Saat berbicara empat mata dengan Yoon-Sung, Yoon-Sung mengatakan bahwa ia memahami alasan penolakan mereka, sehingga ia pun selama ini tidak pernah memaksa mereka untuk datang.
Ha-Won lantas menemui CEO Kang dan menawarkan untuk mencoba mengajak mereka datang ke upacara peringatan kematian ayah mereka tersebut. CEO Kang sedikit ragu Ha-Won akan bisa melakukannya karena baginya itu jauh lebih sulit ketimbang sekedar mengajak mereka makan bersama.
“Tapi ini juga jauh lebih penting,” ungkap Ha-Won, “Aku ingin sekali untuk berhasil melakukannya karena aku pikir ayah mereka juga pasti ingin melihat mereka.”
CEO Kang tersenyum mendengarnya.
Ha-Won mulai melaksanakan misinya dengan menemui Ji-Woon di kolam renang dan ikut berenang bersamanya. Mengetahui hal tersebut, Ji-Woon mengancam akan keluar dari kolam renang karena ia mengaku tidak mengenakan apa-apa seperti sebelumnya. Tanpa ia duga, kali ini Ha-Won tidak panik dan malah mempersilahkannya karena toh kemarin Ji-Woon mengaku kalau ia menyukai Ha-Won.
“Kamu sudah mulai gila, ya?” jawab Ji-Woon ketus.
Tanpa mempedulikan kata-kata Ji-Woon barusan, Ha-Won melanjutkan ucapannya, “Tapi.. bisakah kamu juga mengatakan kalau kamu menyukaiku di depan Hye-Ji?”
“Dan kenapa aku harus melakukan hal itu?” tanya Ji-Woon.
“Kamu, Kang Hyun-Min, dan Park Hye-Ji. Kalian bertiga terlibat dalam cinta segitiga yang cukup rumit, jadi aku penasaran mengapa kamu mencoba untuk memaksaku masuk dalam kerumitan itu. Apakah punya hubungan yang rumit adalah hobimu?”, ujar Ha-Won.
“Ya, itu hobiku,” jawab Ji-Woon.
Ha-Won lantas bersiap untuk melepas bajunya. Ia mengaku penasaran bagaimana rasanya berenang telanjang karena Ji-Woon berkata kalau ia selalu melakukannya. Kali ini giliran Ji-Woon yang salting dan memilih keluar dari kolam renang. Dengan senyum penuh kemenangan, Ha-Won pun membuka bajunya (yang tentu saja ia tidak telanjang karena menggunakan baju renang di baliknya) dan melompat masuk ke dalam kolam renang.
Tanpa diduga, saat sedang hendak mandi di shower usai berenang, Ji-Woon datang menghampirinya. Ia mendekatkan wajahnya lalu berkata bahwa ia sungguh-sungguh saat kemarin menyatakan akan merebut Ha-Won dari Hyun-Min. Setelah mengatakan hal tersebut, ia berlalu meninggalkan Ha-Won yang sudah terlanjur deg-deg-an karena khawatir Ji-Woon akan melakukan sesuatu terhadapnya.
Ha-Won lantas mendatangi Seo-Woo untuk mencoba membujuknya datang ke upacara. Alasan Seo-Woo tidak mau datang ternyata karena CEO Kang tidak pernah menikahi neneknya, sehingga ia merasa CEO Kang hanya menganggap ayahnya sebagai bagian dari keluarga setelah ia meninggal. Itu pula yang menyebabkan ayah Seo-Woo selalu diminta untuk menyembunyikan dirinya dari publik, khususnya istri-istri CEO Kang yang lain, hingga pada akhirnya ia meninggal.
Tidak tahu harus menanggapi seperti apa, Ha-Won pun berpamitan setelah Seo-Woo mengatakan bahwa ada pekerjaan yang harus ia lakukan. Ha-Won melanjutkan misinya dengan mendatangi Hyun-Min yang saat itu sedang menerima telpon dari ibunya yang mengatakan akan segera tiba di Korea. Setelah menutup telponnya, dengan pede Hyun-Min menghampiri Ha-Won dan memintanya untuk mengecek detak jantungnya, karena biasanya saat berhadapan dengan orang yang disukainya, jantung seeorang akan berdebar-debar.
“Aku tidak merasakan apa-apa,” jawab Ha-Won.
Tidak kurang akal, Hyun-Min ganti meminta Ha-Won untuk merasakan detak jantungnya, yang memang berdebar lebih kencang. Alih-alih tersipu malu, Ha-Won justru mengira Hyun-Min mengidap aritmia alias gejala penyakit jantung. Hyun-Min jadi keki mendengarnya.
Ha-Won lantas menanyakan mengapa Hyun-Min tidak mau datang ke upacara kematian ayah mereka. Jawabannya ternyata hanya karena ada seseorang di sana yang tidak ingin ia lihat.
[wp_ad_camp_1]
Sadar bahwa tidak mungkin ia bisa meminta ketiga sepupu tersebut untuk datang ke upacara dengan sukarela, Ha-Won menguatkan tekadnya untuk berjuang menyelesaikan misinya walau dengan ‘kekerasan’. Ia kembali mendatangi kamar Seo-Woo dan menemukan secarik kertas bertuliskan lirik lagu yang ditulis Seo-Woo serta foto Seo-Woo bersama ayahnya saat masih kecil. Tiba-tiba Seo-Woo datang dan memarahinya karena lancang menyentuh foto tersebut. Ha-Won meminta maaf lalu sejenak terdiam.
“Kamu ingin menyanyikan lagu ini untuk ayahmu, bukan? Jika kamu ingin melihatnya lagi, datang dan beri penghormatanmu kepadanya, lalu beritahukan itu padanya.”, ujar Ha-Won sebelum ia pergi meninggalkan Seo-Woo.
Di ruang tengah ternyata ada ibu Hyun-Min yang lantas memanggil Ha-Won supaya mendekat. Setelah mengenal dirinya dan memuji kecantikan Ha-Won, ibu Hyun-Min menanyakan dimana Hyun-Min berada karena ia tidak berhasil menemukannya. Saat Ha-Won mengatakan akan mencarinya di kamar, ibu Hyun-Min justru mencegahnya dan mengatakan bahwa ia butuh bantuan Ha-Won.
Bantuan yang dimaksud ternyata adalah menemani ibu Hyun-Min belanja baju dan aksesorisnya untuk ia gunakan selama seminggu berada di Korea. Setelah banyak berbelanja, ia menanyakan pada Ha-Won apalagi yang harus ia beli. Ha-Won menyarankan untuk membeli buku, siapa tahu ia kangen dengan buku Korea karena selama ini tinggal di luar negeri. Ibu Hyun-Min menyetujuinya.
Di kantor CEO Kang, Yoon-Sung yang hendak mengambil sesuatu di bawah berpapasan dengan Hwa-Ja. Entah apa hubungan keduanya, namun Yoon-Sung terlihat canggung dan berusaha menghindari tatap mata Hwa-Ja. Ia pun bergegas berlalu setelah mengucapkan salam hormat. Tak lama, Yoon-Sung datang kembali ke ruangan CEO Kang dan membawakan barang yang barusan ia ambil: sebuah pigura dari foto selfie yang diambil Ha-Won sebelumnya dalam ukuran besar. CEO Kang membanggakan pada Hwa-Ja bahwa itu adalah foto keluarga pertama yang ia punya, namun Hwa-Ja terlihat kurang puas dan mengatakan bahwa foto tersebut belum bisa disebut foto keluarga karena tidak ada dirinya dan CEO Kang di dalamnya. CEO Kang menanggapi dengan mengatakan akan berfoto lagi di lain waktu dengan mereka semua.
Setibanya di hotel, ibu Hyun-Min kagum dengan Ha-Won yang sangat ramah pada pelayan hotel. Ia lalu mengajaknya makan malam bersama sebelum ia pulang. Di tengah-tengah acara makan — lebih tepatnya hanya Ha-Won yang makan dengan lahap sementara ibu Hyun-Min hanya memperhatikannya dengan tersenyum-senyum sendiri — ibu Hyun-Min mengeluarkan sejumlah uang sebagai kompensasi atas Ha-Won yang sudah meluangkan waktunya untuk menemani berbelanja.
Ha-Won kaget melihatnya dan segera menolaknya, beralasan bahwa ia hanya melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Jawaban tersebut membuat raut muka ibu Hyun-Min berubah dan tidak lagi tersenyum.
“Kenapa?” tanyanya. “Kenapa itu adalah sesuatu yang sudah seharusnya kamu lakukan?”
“Um.. itu karena… “, jawab Ha-Won dengan terbata-bata.
“Aku rasa kita tidak punya hubungan apa-apa. Kamu tidak menganggap bahwa kamu telah ‘menikah’ dengan keluarga kami, kan? Kamu tahu, kami sangat selektif untuk memperbolehkan orang masuk ke dalam keluarga kami. Kami tidak dapat membiarkan siapa saja ‘menikahi’ Haneul Group. Kamu mengerti kan dengan apa yang aku katakan?” ujar ibu Hyun-Min.
Sebelum pergi, ibu Hyun-Min memastikan bahwa Ha-Won tidak menganggap hubungan mereka lebih dari yang ada sekarang. Tiba-tiba saja Hyun-Min datang dan membawa Ha-Won pergi dengan paksa. Di luar, ia memarahi Ha-Won yang ia anggap telah bertindak bodoh karena mau saja pergi dengan orang lain dan menjadi budaknya. Ha-Won tidak terima karena orang lain yang dimaksud adalah ibu Hyun-Min sendiri dan ia mengikutinya untuk sekedar membantunya, bukan untuk menjadi budaknya. Berbalik ia menanyakan pada Hyun-Min bahwa membantu ibu temannya adalah sesuatu yang wajar.
“Berhenti melangkah melewati batasmu. Kamu sudah sepenuhnya melewati garis itu sekarang,” respon Hyun-Min.
Tidak mau mengalah, Ha-Won membalas, “Aku mengira aku lebih dari sekedar tunangan palsu atau pekerja part-time bagimu! Aku rasa kita mungkin bisa menjadi teman! Itu sebabnya aku membantu ibu temanku untuk sejenak…”
“Apa yang kamu maksud dengan teman?” bentak Hyun-Min. “Apa yang kamu tahu kalau kamu sudah menganggapnya itu sendiri?”
Mata Ha-Won berkaca-kaca mendengarnya. Dengan agak emosi Ia pun meminta maaf dan berlalu meninggalkan Hyun-Min.
Sementara itu, Ji-Woon sedang galau memikirkan Hye-Ji. Ia mencoba menghubungi Hye-Ji namun tidak diangkat. Ternyata pada saat itu Hye-Ji juga sedang melamun memikirkan Hyun-Min. Di tempat lain, CEO Kang sedang bersantap malam bersama Hwa-Ja, yang mengatakan bahwa ia membutuhkan anak lain yang lebih bertanggung jawab ketimbang ketiga cucu yang ia miliki sekarang.
Beberapa saat kemudian, Ji-Woon mendapati Ha-Woon sedang berolahraga sendirian di ruang tengah. Saat ditanya alasannya, Ha-Won mengaku melakukannya karena ia tidak tahan berada sendirian di rumah. Ji-Woon lalu meminta Ha-Won mengikutinya ke taman. Ia lantas memberikan semacam akupuntur pada Ha-Won agar ia bisa lebih relax. Ji-Woon mengatakan bahwa ia sudah terbiasa melakukan hal tersebut pada ibunya sejak berusia 8 tahun. Ha-Won menanggapi dengan mengatakan bahwa hal ini membuatnya ia rindu pada ibunya.
“Setidaknya kamu punya ayah,” ujar Ji-Woon.
“Ia tidak akan melakukannya untukku,” jawab Ha-Woon sembari menghela nafas, “karena ia bukanlah ayah kandungku. Lucu, bukan? Tapi aku ingin percaya bahwa ia adalah ayah kandungku.”
“Kamu tahu, ada banyak orang sepertiku yang tidak pernah mengenal ayahnya.”, ucap Ji-Woon.
Ha-Won membenarkan. “Tapi, kamu tahu, jika.., jika saja…”, Ha-Won melanjutkan, “ayahku bukanlah ayah kandungku, aku tetap ingin melihatnya, setidaknya satu kali. Ayah kandungku maksudku.”
Ji-Woon merenung mendengar ucapan Ha-Won, hingga tiba-tiba Ha-Won bersendawa dan perutnya berbunyi. Dengan jijik Ji-Woon pun meninggalkan Ha-Won yang tertawa geli sendiri.
Sementara itu, Hyun-Min menjadi kepikiran sendiri dengan sikap emosinya pada Ha-Won sebelumnya. Ia mencoba menghubungi Ha-Won namun tidak diangkat. Ia pun lantas mendatangi kamar Ha-Won, namun tidak juga menemukannya di sana. Ha-Won sendiri ternyata sedang memakan ramyeon bersama Ji-Woon di sebuah minimarket.
Saat sedang asik makan, tiba-tiba Ha-Won bertanya pada Ji-Woon, “Kamu sebenarnya diam-diam ingin bertemu dengannya, kan? Maksudku, bagaimanapun juga orang itu adalah pria yang dicintai ibumu. Ayahmu, maksudku.”
“Berhenti mengacaukan momen ini,” respon Ji-Woon.
“Pergi dan temui ayahmu,” ucap Ha-Won.
Di Sky Mansion, ibu Seo-Woo datang menemuinya. Ternyata sifatnya sama riangnya dengan Seo-Woo. Bahkan sikap keduanya sama sekali tidak terlihat bagai ibu dan anak, lebih mirip dua orang sahabat atau malah sepasang kekasih. Saat Seo-Woo mengatakan bahwa ia belum mood untuk datang ke upacara kematian ayahnya dan baginya ayahnya selalu ada di hatinya, ibu Seo-Woo tidak mempermasalahkannya dan senang karena menganggap Seo-Woo sudah mulai dewasa. Walau begitu, ia tetap ingin agar Seo-Woo datang.
Saat berpapasan dengan Hyun-Min, ibu Seo-Woo coba berbasa-basi dengannya, namun Hyun-Min menanggapinya dengan dingin. Karena sudah tahu sifatnya, ibu Seo-Woo tidak memasukkannya dalam hati. Hyun-Min sendiri, sesaat setelah masuk ke kamarnya, menerima telpon dari ibunya. Ia mengabaikannya dan melemparkan ponselnya menjauh. Terlihat ada pesan SMS masuk dari ibunya, yang meminta Hyun-Min untuk datang ke upacara kematian ayahnya besok.
Sementara itu, Ha-Won sedang dalam perjalanan pulang bersama dengan Ji-Woon. Melihat Ha-Won yang tertidur pulas di mobil dengan kepala terantuk-antuk, Ji-Woon lantas memberhentikan mobilnya sejenak untuk mengatur posisi duduk Ha-Won agar lebih nyaman.
“Aku rindu padamu, ayah,” igau Ha-Won, yang membuat Ji-Woon kembali termenung, sebelum akhirnya melajukan kembali mobilnya.
Setibanya di Sky Mansion, Ji-Woon menyindir Ha-Won yang mendengkur di saat tertidur. Bahkan mengigau. Tidak percaya akan hal itu, Ha-Won menanyakan apa yang ia igaukan sembari memegang lengan Ji-Woon. Sentuhan Ha-Won membuat Ji-Woon menjadi salah tingkah dan bergegas masuk ke kamarnya.
Hyun-Min yang melihatnya menjadi cemburu. Ia lalu menyusul masuk ke kamar Ha-Won dan mempertanyakan sikap Ha-Won pada Ji-Woon. Dengan tegas Ha-Won menjawab bahwa seharusnya Hyun-Min mulai membuat garis yang jelas tentang hubungan mereka berdua, karena sikapnya sekarang bertentangan dengan kata-katanya sebelumnya.
“Oh ya,” lanjut Ha-Won, “Orang yang tidak ingin kamu temui adalah ibumu, kan? Karena ini bukan wewenangku, aku tidak akan menyuruhmu untuk berdamai dengan ibumu atau datang menghadiri upcara kematian ayahmu besok. Tapi aku akan mengatakan yang satu ini, ayahmu pasti sangat kesepian.”
Hyun-Min termenung mendengar kata-kata Ha-Won. Pun demikian dengan Ji-Woon, yang saat ini berada di kamar rahasianya, dan membuka-buka kembali lembaran foto lamanya bersama dengan ibunya. Ia pun teringat kembali saat dimana ibunya meninggal. Hal yang sama dirasakan Seo-Woo, yang menjadi tidak konsentrasi dalam melakukan rekaman lagu.
Esok harinya, di lokasi acara upacara, CEO Kang, Hwa-Ja, dan Yoon-Sung datang. Baru ada Ha-Won di sana, yang lantas menemui CEO Kang dan meminta maaf karena telah gagal melaksanakan misinya.
[wp_ad_camp_3]
Preview Episode 6
Sumber gambar dan video: Youtube
Leave a Reply