Dalam episode sebelumnya diceritakan (baca sinopsis Cinderella and Four Knights ep 3) tentang dimulainya kehidupan Eun Ha-Won (Park So-Dam) di mansion Sky House. Seperti sudah ia bayangkan sebelumnya, bukan perkara mudah menghadapi ketiga pria di sekelilingnya, dengan Kang Hyun-Min (Ahn Jae-Hyeon) yang berusaha menaklukkannya; Kang Seo-Woo (Lee Jung-Shin) yang ramah dan baik hati; serta Kang Ji-Woon (Jung Il-Woo) yang dingin dan sering menuduhnya yang tidak-tidak. Baik Park Hye-Ji (Son Na-Eun) maupun keluarga tiri Ha-Won, Park Soo-Kyung (Choi Eun-Kyeong) dan Choi Yoo-Na (Ko Bo-Gyeol), telah mengetahui jika kini Ha-Won tinggal di mansion. Hye-Ji yang percaya tidak percaya berniat mengkonfirmasi berita tersebut ke Hyun-Min. Masalahmya, ia tiba di sana tepat pada saat Hyun-Min sedang berniat mencium Ha-Won. Ji-Woon yang melihatnya segera menghalangi langkah Hye-Ji dan memegang wajahnya. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Sinopsis Episode 4
Hyun-Min terbangun dari tidurnya dan tersenyum-senyum sendiri membayangkan ia berciuman dengan Ha-Won. Ia terkaget-kaget begitu membuka matanya dan melihat Ha-Won sudah ada di hadapannya. Ha-Won lantas mengajaknya makan pagi bersama, yang meski sempat ditolaknya, akhirnya setuju untuk lakukan. Walau lebih tepatnya karena dipaksa oleh Ha-Won sih. Setelah Ha-Won pergi, Hyun-Min kembali mengingat kejadian semalam, yang pada kenyataannya ia gagal mencium Ha-Won karena Ha-Won menendang kakinya di saat-saat terakhir bibir mereka bertemu.
Sedangkan Ji-Woon, dengan alasan kondisi Hye-Ji yang tidak baik, semalam ia berhasil mengajak Hye-Ji kembali pulang tanpa perlu menemui Hyun-Min.
Sementara itu, Ha-Won kini mencari Seo-Woo dan Ji-Woon untuk menyelesaikan misinya: mengajak ketiga cucu CEO Kang (Kim Yong-Geon) makan bersama. Ji-Woon-lah yang pertama ia temukan, di bangunan kolam renang indoor mansion. Seperti biasa, Ji-Woon dengan dingin mengusirnya. Namun kali ini Ha-Won tidak kehilangan akal. Ia menculik ponsel Ji-Woon dan meminta Ji-Woon untuk sarapan bersama jika ingin mendapatkan ponselnya kembali, sembari mengancam akan mencemplungkan ponsel tersebut ke kolam. Ji-Woon pun hanya bisa terdiam dengan wajah kesal.
Seo-Woo ternyata berada di ruang recording. Tanpa banyak protes ia mengiyakan ajakan Ha-Won untuk sarapan. Sambil menunggu yang lainnya datang, Ha-Won ikut membantu memasak di dapur bersama Ms. Beolgyo. Setelah siap, Hyun-Min orang yang pertama datang ke meja makan. Ia mengira Ha-Won ingin makan berdua saja dengan dirinya, sehingga ia pun duduk di sampingnya dan bersikap sok romantis kepadanya. Saat Hyun-Min sedang memegang tangan Ha-Won, Seo-Woo datang dan menanyakan mengapa ada Hyun-Min di sana. Ha-Won menjelaskan bahwa sebagai keluarga sudah sewajarnya jika mereka makan bersama.
“Siapa yang kamu sebut sebagai keluarga? Tidak ada satu orang pun di sini keluargaku,” jawab Ji-Woon yang tiba-tiba sudah muncul di belakang Seo-Woo.
Ji-Woon lantas meminta Ha-Won mengembalikan ponselnya, yang ditolak Ha-Won dan baru akan ia kembalikan setelah mereka usai sarapan bersama. Masalahnya, adanya Ji-Woon membuat Hyun-Min ilfil dan pergi.
“Aku akan mengikutimu kapan saja, tapi ini adalah batasnya,” ujarnya.
Setelah itu giliran Seo-Woo yang pergi dengan alasan pada pagi hari ia biasa mendapatkan inspirasi untuk menulis lagu. Ia juga mengingatkan Ha-Won agar tidak perlu terlalu keras berusaha karena dari awal mereka sudah tidak akur. Dengan membawa sebuah roti Seo-Woo pun berlalu.
Setelah keduanya pergi, Ji-Woon meminta ponselnya kembali.
“Jadi menurut orang brengsek sepertimu sebuah ponsel lebih berharga dari keluarga?“, tanya Ha-Won.
“Berhenti bicara seolah-olah kamu mengenal kita“, jawab Ji-Woon.
“Kamu adalah (bagian) keluarga jika bisa makan bersama,” lanjut Ha-Won, tanpa menghiraukan kata-kata Ji-Woon.
Tanpa diduga Ji-Woon merengkuh tubuh Ha-Won sehingga membuat Ha-Won salah tingkah. Tapi tidak terjadi hal-hal aneh karena tujuan Ji-Woon hanyalah membuat Ha-Won lengkah sehingga ia dapat merebut ponselnya yang sedang dipegang di tangan kiri Ha-Won. Ia pun pergi sambil mengingatkan Ha-Won agar tidak mencampuri urusannya.
Ha-Won curhat pada sahabatnya, Hong Ja-Young (Cho Hye-Jung) tentang misinya. Ja-Young sempat menceritakan mengenai tiga saudara sepupu yang memang sudah lama terkenal tidak akur itu, namun ia pun menyemangati Ha-Won karena ia yakin Ha-Won pasti bisa menjalankan tugasnya.
Berbekal motivasi dari Ja-Young, Ha-Won mulai merancang strategi untuk mengajak ketiganya kembali datang ke meja makan. Strategi pertama adalah mengajaknya di saat mereka lengah. Cara tersebut berhasil pada Seo-Woo dan Hyun-Min, namun gagal pada Ji-Woon. Dengan bantuan Lee Yoon-Sung (Choi Min), Ha-Won mencoba menjalankan rencana B, yaitu menyiapkan makanan favorit ketiganya, di ruang tengah. Rencana ini nyaris berhasil karena kebetulan ketiganya sudah kelaparan. Tapi pada akhirnya gagal juga. Malah Yoon-Sung yang asik menikmati makanan-makanan tersebut.
Kini giliran Ms. Beogyol yang menjadi sasaran curhatnya Ha-Won. Ternyata ada beberapa hal yang menyebabkan ketiganya tidak mau makan bersama, dan itu bukan murni karena ketiganya bermusuhan. Dari cerita Ms. Beogyol, Hyun-Min sudah terbiasa makan sendiri sejak kecil, sehingga ia merasa kagok apabila harus makan bersama orang lain. Penyebabnya adalah ayahnya yang sudah meninggal dan ibunya yang bekerja sepanjang hari, ditambah dengan CEO Kang yang mengirimnya untuk bersekolah ke luar negeri sejak umur 10 tahun.
Jika Hyun-Min tidak terbiasa makan bersama, Seo-Woo sebaliknya. Karena ia mencari nafkah dengan menjual penampilan dan menjaga imejnya, ia memang tidak banyak makan. Sedangkan Ji-Woon diceritakan oleh Ms. Beogyeol sepertinya belum terbiasa tinggal di tempat seperti ini. Kalau pun ia datang ke mansion, biasanya hanya menghabiskan waktu di dalam kamarnya. Dan ternyata, ia baru menjadi ‘bagian’ dari trio cucu CEO Kang sejak beberapa bulan lalu. Itu sebabnya ia belum merasa nyaman berada dan melakukan apa-apa di Sky House. Ha-Won terdiam mendengar semua cerita Ms. Beogyeol.
Tindakan Ha-Won yang pertama pasca mengetahui asal-usul ketiga cucu CEO Kang adalah menyiapkan bekal sarapan bagi Seo-Woo, yang merespon dengan senang. Ia melanjutkan dengan mencari Ji-Woon di ruangan yang ada di samping mansion. Seperti sebelumnya, begitu mengetahui Ha-Won ada di sana, Ji-Woon segera mengusirnya pergi. Namun kali ini Ha-Won tidak bergeming.
“Pernahkah kamu setidaknya sekali saja menganggap tempat ini adalah rumahmu?
Pernahkah kamu setidaknya sekali saja menerima orang-orang yang tinggal di sini sebagai keluargamu?
Yang kamu pikirkan hanyalah emosimu sendiri, sehingga kamu tidak peduli jika pada akhirnya kamu melukai orang lain, kan?
Kamu tidak akan pernah mendapat keluarga hanya dengan tinggal di tempat gelap seperti ini sendirian.“, ucap Ha-Won sebelum pergi meninggalkan Ji-Woon yang termenung mendengar kata-kata tersebut.
Hyun-Min sedang bermain game saat Ha-Won menemuinya. Melihat ada mainan kubik di meja, Ha-Won mengatakan bahwa ia dulu sering bermain kubik. Hyun-Min tidak mempercayainya sehingga Ha-Won mengajaknya bertaruh, apabila ia berhasil menyelesaikan kubik tersebut maka Hyun-Min harus mengabulkan permintannya. Hyun-Min setuju dengan syarat ia harus menyelesaikannya dalam waktu 2 menit. Sayangnya usaha Ha-Won gagal. Sebaliknya, Hyun-Min lantas menunjukkan bahwa ia bisa menyelesaikannya dalam waktu singkat. Tiba-tiba ponsel Hyun-Min berbunyi dan ia pun pergi meninggalkan Ha-Won.
Ternyata Hyun-Min pergi menemui pacarnya di sebuah restoran. Karena sedang penasaran dengan Ha-Won, ia lantas memutuskannya dan kembali ke rumah untuk mengajak Ha-Won pergi, dengan alasan ia akan membantu Hyun-Min mengajak kedua saudaranya makan bersama. Tujuan pertama adalah sebuah butik dimana Hyun-Min meminta Ha-Won untuk memilih baju yang ia suka. Setelah susah payah memilih baju yang akhirnya disetujui oleh Hyun-Min, Hyun-Min pun membeli semua barang yang ada di butik tersebut, kecuali tiga di antaranya. Tanpa mempedulikan bantahan Ha-Won, Hyun-Min lanjut mengajaknya makan siang.
Tanpa disadari, saat itu Yoo-Na sedang membuntuti mereka berdua. Ia penasaran dengan baju yang baru saja dibeli dan dipakai oleh Ha-Won, dan langsung syok begitu mengetahui harganya lebih dari 5 juta won.
[wp_ad_camp_1]
Perkataan Ha-Won terus terngiang di benak Ji-Woon. Mendadak Hye-Ji menelponnya dan memintanya untuk menemuinya. Ji-Woon mendapati Hye-Ji sedang tertidur di ruang kerjanya. Alih-alih membangunkan, ia menyelimutkan jaketnya pada Hye-Ji. Hal yang serupa ternyata pernah terjadi beberapa waktu lalu, dimana Ji-Woon yang sedang meringkuk di depan kamar samping mansion secara tiba-tiba diselimuti oleh Hye-Ji dengan jaketnya. Setelah terbangun tak lama kemudian, Ji-Woon mengajaknya makan karena ia merasa lapar.
Tanpa disangka, restoran yang didatangi Ji-Woon dan Hye-Ji adalah restoran yang sama dengan yang didatangi Hyun-Min dan Ha-Won. Hyun-Min sempat berniat untuk pergi, tapi Ha-Won mencegahnya dan mengajak mereka berempat makan bersama. Karena Hye-Ji mengiyakan, Ji-Woon pun tidak kuasa menolak.
Meski cemburu, Hye-Ji tetap mencoba untuk bersikap ramah pada Hyun-Min dan juga Ha-Won. Hyun-Min terus menanggapinya dengan dingin sedang Ji-Woon terdiam melihat Hye-Ji yang menggenggam erat tangannya di balik meja untuk menahan emosinya. Tanpa sengaja, gelas minuman Ha-Won tumpah dan mengenai bajunya. Ia pun bergegas pergi ke toilet untuk mengeringkannya.
Ji-Woon ternyata mengikutinya. Ia mengatakan, apabila memang hal-hal seperti ini yang Ha-Won ingin dapatkan, ia bisa memberikannya. Ha-Won pun memintanya untuk tidak meremehkan dirinya, karena tujuannya ada di mansion jauh lebih tinggi daripada itu.
“Yang jelas, apapun itu, aku akan berusaha untuk menjadikan kalian bertiga sebagai keluarga,” lanjut Ha-Woon.
Ji-Woon mendekatkan wajahnya pada Ha-Won dan meletakkan tangannya ke tembok, lalu berkata, “Ada batasnya bagiku untuk melihatmu mencampuri urusanku“. Ia lantas pergi begitu saja usai mengatakan hal tersebut, meninggalkan Ha-Won yang kesal dan mulai menganggap pekerjaannya di mansion sebagai kerja part-time dari nereka.
Dalam perjalanan kembali ke mejanya, Ji-Woon teringat saat CEO Kang memaksanya untuk berganti marga menjadi Kang. Juga saat ia mencuri dengar percakapan Hyun-Min dengan ibunya, dimana ibu Hyun-Min meminta agar Hyun-Min nempertahankan posisinya sebagai pewaris kerajaan bisnis Haneul Group.
Sementara itu, Hye-Ji akhirnya menanyakan satu pertanyaan yang sudah ia simpan sejak kemarin pada Hyun-Min, tentang siapa yang sebenarnya mengajak Ha-Won tinggal di Sky House. Hyun-Min berbohong dengan mengatakan bahwa dirinyalah yang mengajak Ha-Won tinggal di sana. Hye-Ji pun pergi setelah mendengar jawaban Hyun-Min.
Ji-Woon yang datang setelah itu menanyakan apa yang dikatakan oleh Hyun-Min hingga membuat Hye-Ji pergi. Hyun-Min menjawab bahwa ia tidak mengatakan apa-apa. Ji-Woon tidak mempercayainya karena menurutnya Hyun-Min cukup ahli dalam melukai perasaan Hye-Ji.
“Dan kamu pun ahli dalam mengobati luka itu. Sudah seperti itu sejak kamu pindah ke Sky House,” respon Hyun-Min.
Ji-Woon pun pergi menyusul Hye-Ji yang melangkah dengan gontai tanpa menyadari ada truk yang melintas ke arahnya. Untunglah Ji-Woon sempat mendorongnya sehingga tidak terjadi apa-apa. Ji-Woon lantas meminta Hye-Ji untuk sadar dan tidak terpuruk seperti itu.
“Mengapa kamu bertingkah seperti ini jika kamu tidak bisa mengatakan apa-apa saat di depannya?”, tanya Ji-Woon.
“Aku tidak mengharap banyak,” jawab Hye-Ji.
“Apa yang kamu inginkan?”
“Aku hanya ingin agar wanita yang ada di samping Hyun-Min menghilang.”
Sementara itu, dalam perjalanan pulang, Ha-Won menanyakan perihal Hye-Ji pada Hyun-Min. Ia mulai curiga bahwa Hyun-Min sebenarnya menyukai Hye-Ji, dan alasan ia membawanya ke acara pernikahan kakeknya adalah Hye-Ji.
Hyun-Min ternyata membawa Ha-Won ke sebuah rumah, yang ia nyatakan sebagai hadiah darinya bagi Ha-Won sebagai kekasihnya. Sambil merangkul Ha-Won, ia membanggakan dirinya sebagai pria yang hebat. Tapi Ha-Won sama sekali tidak suka dengan hal itu dan meninggalkannya kembali masuk ke dalam mobil.
Setibanya di rumah, Ha-Won mencuci pakaiannya sembari ngomel-ngomel memikirkan tingkah polah dua saudara sepupu tersebut. Ia pun bertekad untuk lebih keras menghadapi mereka secara langsung. Rencananya adalah meminta mereka untuk makan bersama di taman. Namun sesaat setelah mereka membaca pesan di group Line, satu demi satu meninggalkan group tersebut. Walau demikian Ha-Won tetap meneruskan membuat masakan bagi mereka.
Tak berapa lama, tanpa sengaja Seo-Woo mengetahui bahwa hari itu adalah hari ulang tahun Ha-Won. Ia pun segera menyiapkan sesuatu sebagai perayaan pesta bagi Ha-Won. Yoon-Sung yang mendatanginya pun ia ajak untuk ikut serta. Hyun-Min yang duduk tidak jauh dari mereka sempat mencuri dengar perkataan Seo-Woo, yang mengatakan tentang Ha-Won yang diusir dari rumahnya dan tidak punya seseorang untuk merayakan hari ulang tahunnya.
Saat hendak mengambil minuman di kulkas, tanpa disangka Ji-Woon mencegat Hyun-Min dan memintanya untuk datang ke taman, karena kan ada sesuatu yang lucu bakal terjadi di sana. Sementara itu, Seo-Woo dan Yoon-Sung usai menyiapkan kejutan bagi Ha-Won. Karena melihat Ha-Won datang menghampiri tempat mereka, mereka pun bergegas kabur sembari terlebih dahulu menutupi berbagai hidangan yang telah mereka siapkan dengan kain.
Saat Ha-Won tiba dan penasaran dengan apa yang ada di balik kain tersebut, tiba-tiba Ji-Woon memeluknya dari belakang.
“Dari sekian banyak orang, mengapa kamu harus menjadi milik Hyun-Min?“, ujarnya, sembari membalikkan badan Ha-Won ke arah Hyun-Min.
“Apa yang kamu lakukan?“, tanya Hyun-Min sembari melangkah mendekatinya.
“Aku akan berusaha mencuri dan merebut tunanganmu darimu,” jawab Ji-Woon.
Hyun-Min emosi mendengarnya dan meraih kerah baju Ji-Woon. Ha-Won kaget dan meminta mereka untuk berhenti. Saat itu kembang api yang disiapkan oleh Seo-Woo dan Yoon-Sung meletus di taman belakang.
Preview Episode 5
Leave a Reply