“The Sacred Riana 2: Bloody Mary” adalah sekuel dari “The Sacred Riana” yang tayang di tahun 2019 lalu.
Menarik untuk melihat respon masyarakat terhadap film bergenre horor besutan sutradara Billy Christian ini.
Mengingat sosok Riana Antoinette alias The Sacred Riana sudah tidak lagi setenar beberapa tahun lalu. Dimana tahun 2017, saat ia menjadi pemenang ajang Asia’s Got Talent, menjadi puncaknya.
Saya pribadi bahkan tidak kepikiran film tersebut bakal ada sekuelnya, hehehe.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film The Sacred Riana 2: Bloody Mary di bawah ini.
Daftar Isi
Sekilas Tentang
Tanggal Rilis: 28 Juli 2022
Durasi: 1 jam 43 menit
Sutradara: Billy Christian
Produser: Muhammad Hananto
Penulis Naskah: Billy Christian, Andy Oesman
Produksi: Nant Entertainment
Pemain: The Sacred Riana (Riana Antoinette), Brooklyn Alif Rea, Frisly Indigo, Aisyah Aqilah, Sharon Sahertian, Armando Jordy, Shenina Cinnamon, Elina Joerg, Helene Kamga, Anindhita Asmarani, Roweina Umboh, Caroline Fattori, Prabu Revolusi, Citra Prima, Aura Kasih
Sinopsis Film / Alur Cerita
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Sejak berpisah dengan Riani (diperankan oleh Brooklyn Alif Rea), kehidupan Riana (diperankan oleh Riana Antoinette) memburuk.
Ia juga acap dirundung di sekolah.
Hingga suatu hari ia melihat berita kasus bunuh diri di sekolah asrama wanita Elodia. Ada boneka Riani di sana.
Riana pun meminta pada kedua orangtuanya untuk dipindahkan ke sekolah tersebut dengan alasan ingin memperbaiki nilainya.
Dengan diantar oleh bu Klara (diperankan oleh Aura Kasih) dan Anggi (diperankan oleh Ciara Nadine Brosnan), Riana pun akhirnya diterima di Elodia.
Pemilik sekolahnya sendiri adalah bu Martha (diperankan oleh Roweina Umboh).
Demi mendapatkan boneka Riani, Riana masuk ke geng perundung yang diketuai oleh Elsa (diperankan oleh Elina Joerg).
Anggotanya adalah Anna (diperankan oleh Sharon Sahertian), Merry (diperankan oleh Shenina Cinnamon), Rika (diperankan oleh Helene Kamga), dan Asia (diperankan oleh Anindhita Asmarani).
Elsa mau menerima Riana bergabung dengan dua syarat.
Yang pertama Riana harus melakukan ritual pemanggilan Bloody Mary. Dan kedua ia harus merawat boneka Riani yang dianggap terkutuk.
Tanpa ragu Riana melakukannya.
Sejak kejadian itu, Rika, Merry, Asia, dan Elsa tiba-tiba menghilang.
Anna, yang cemburu dengan kedekatan Riana dengan Ega (diperankan oleh Armando Jordy), menuduh Riana pelakunya.
Sebaliknya, Ega, putra bu Martha, yang tengah menyelidi kasus bunuh diri di asrama, justru curiga semua itu ada hubungannya dengan mitos Bloody Mary.
Bisakah Riana dan Ega memecahkan misteri tersebut?
Ulasan / Review Film The Sacred Riana 2
Dengan banyaknya sekuel film horor yang telah dan akan hadir di sepanjang tahun 2022, saya pikir tahun ini bakal jadi momen dimana film-film Indonesia berhasil menggulingkan mitos sekuel yang kebanyakan gagal mengikuti jejak pendahulunya.
Apalagi “Ghost Writer 2” minggu lalu mampu melakukannya.
Sayangnya hal tersebut tidak berlaku untuk judul yang satu ini.
Mari kita bahas ceritanya dulu.
Seperti bisa dibaca di sinopsis, “The Sacred Riana 2” mengangkat mitos Bloody Mary. Sosok yang bukan berasal dari negara Indonesia. Dan tentu saja agak sulit membuat yang menonton menerima.
Toh selama ini sudah terbukti. Banyak film dengan tema hantu atau sosok supranatural mancanegara yang gagal di pasaran lokal.
Parahnya lagi, naskahnya pun tidak rapi dan terkesan berantakan.
Banyak lubang dalam cerita yang membuatnya sulit diterima oleh logika.
Gak usah jauh-jauh. Di beberapa menit awal saja kita sudah melihat kebagongan.
Begitu sampai di kamar asmara, Riana langsung memasukkan kopernya ke dalam lemari. Tanpa mengeluarkan barang-barangnya terlebih dahulu.
Eh tahu tahu dia sudah tidur dengan mengenakan pakaian tidur.
Ada pula patung TKP Nina tewas tertancap tombak yang terlihat bersih tanpa ada bekas darah.
Tidak hanya mitos Bloody Mary yang dipaksakan. Penggunaan latar asrama dengan bangunan benteng pun jelas dipaksakan.
Bangunannya segede gaban, tapi jumlah muridnya cuma seuprit. Tidak lebih dari total jumlah jari dan kaki.
Bahkan kamar tidur Riana tampak lebih luas ketimbang ruang makan asrama.
Dan tentu saja. Apalah arti alur yang bikin emosi apabila tidak ditutup dengan babak puncak yang memancing darah tinggi.
Karakter bu Martha tiba-tiba bisa tahu segalanya. Termasuk mampu membaca mantra sihir untuk mengunci portal.
Anak-anak yang diculik Bloody Mary juga ternyata tidak diapa-apakah. Anti klimaks dengan Bloddy Mary yang diceritakan sebagai hantu wanita haus darah.
Plus hantu Riani, yang sebelumnya digambarkan tertinggal di alam lain, namun kemudian diklaim Riana bisa membantu bu Martha kebal terhadap aksi cuci otaknya.
Untuk cara Anna mengalahkan Bloody Mary? Yang sempat nonton salah satu judul film horor di Netflix yang hadir bulan lalu pasti menemukan kemiripan.
Yah, gak masalah. Anggap saja kebetulan.
Bagaimana dengan horornya?
Untuk penampakan sih oke. Efek CGI-nya juga lumayan walau transisinya terkadang masih kasar.
Sayang musik latarnya heboh sendiri. Bikin eneg mendengarnya.
Terakhir, untuk akting, saya hanya fokus pada Carolina Passoni Fattori. Mantan hantu Elizabeth yang alih profesi jadi hantu Bloody Mary. Seharusnya bisa lebih creepy jika digarap lebih serius.
Penutup
“The Sacred Riana 2” tampil mengecewakan di hampir semua lini.
Sebagai satu dari sedikit orang yang mengapresiasi “The Sacred Riana: Beginning”, saya tidak menyangka sekuelnya bakalan sehancur ini.
Pemilihan tema dan latar yang salah sepertinya jadi sumber bencana.
Gak yakin bisa bertahan lebih dari seminggu. Semoga sih bisa ygy.
Pada saat artikel ini dipublikasikan, film “The Sacred Riana 2: Bloody Mary” ini bisa ditonton di seluruh jaringan bioskop CGV dan XXI.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Review The Sacred Riana 2: Bloody Mary 2022
- Story
- Acting / Characters
- Horror / Jump Scare
- Recommended Watching
Summary
Hancur berantakan di hampir semua lini. Ceritanya tidak berlogika dan terkesan dipaksakan. Termasuk pula ending-nya. Just another failed movie sequel.
Leave a Reply