“Panggonan Wingit” adalah bahasa Jawa yang berarti “tempat angker”.
Istilah ini baru-baru dipilih menjadi judul sebuah film horor yang konon ditulis berdasarkan kisah nyata yang terjadi di Semarang.
Tepatnya di sebuah hotel berinisial S yang belakang ditengarai mengarah pada Hotel Siranda.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Panggonan Wingit di bawah ini.
Daftar Isi
Sekilas Tentang
Nyawa Raina terancam setelah ia membuka pintu dan memasuki kamar tak bernomor di hotel yang dikelola adiknya, Fey.
Sosok wanita berambut dan berkulit putih pun membuat kehadirannya diketahui.
Tanggal Rilis: 30 November 2023
Durasi: 1 jam 50 menit
Sutradara: Guntur Soeharjanto
Produser: Rocky Soraya
Penulis Naskah: Riheam Junianti
Produksi: Hitmaker Studios
Negara: Indonesia
Pemain: Luna Maya, Christian Sugiono, Egi Fedly, Bianca Hello, Firstriana Aldila, Rafael Adwel, Landung Simatupang, Ivonne Dahler, Budi Ros, Oce Permatasari
Sinopsis Film / Alur Cerita
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Pasca kematian ayah mereka, Raina (diperankan oleh Luna Maya) dan Fey (diperankan oleh Bianca Hello) pindah ke Semarang. Ke sebuah hotel peninggalan ayahnya yang dikelola oleh kakek dan nenek mereka, Garinto (diperankan oleh Budi Ros) dan Suktini (diperankan oleh Oce Permatasari).
Baik Raina dan Fey sama-sama baru mengetahui kalo ayah mereka memiliki sebuah hotel.
Begitu pula dengan Garinto dan Suktini. Keduanya mengaku tidak tahu bagaimana asal usul hotel yang dimiliki oleh menantu mereka itu.
Malam harinya, Raine melihat lampu menyala di lantai 3. Padahal, Suktini sempat memberitahu bahwa lantai tersebut tengah direnovasi.
Terdengar pula suara seorang wanita yang sedang menangis.
Penasaran, Raina pun menuju ke kamar yang menjadi sumber lampu tersebut.
Tak disangka, ada seorang wanita dengan kulit putih pucat dan rambut putih panjang di sana.
Melihat kedatangan Raina, wanita tersebut lalu mengucapkan “Telung dino, tengah wengi”.
Ketakutan, Raina kemudian pergi meninggalkan kamar tersebut.
Belakangan, terungkap bahwa siapa saja yang masuk ke dalam kamar tersebut dan bertemu dengan sosok berambut putih itu bakal mati saat tengah malam (tengah wengi) dalam jangka waktu tiga malam (telung dino).
Apesnya lagi, Fey rupanya juga masuk ke kamar itu beberapa saat setelah Raina.
Dengan dibantu oleh Ardo (diperankan oleh Christian Sugiono), mantan kekasih Raina, mereka pun harus berpacu dengan waktu untuk bisa bebas dari kutukan si hantu wanita berambut putih.
Ulasan / Review Film Panggonan Wingit
Saya bukan orang yang terpengaruh dengan embel-embel kisah nyata. Pasalnya, sudah banyak film horor yang menggunakan gimmick tersebut dan nyatanya punya kualitas rungkad.
Apalagi, premis sebuah bangunan dengan kamar / lantai misterius yang tidak boleh didatangi / dibuka adalah sesuatu yang sudah sangat usang.
Dan tidak berekspektasi terlalu tinggi rupanya menjadi sebuah pilihan yang tepat.
Meski tidak banyak, ada beberapa adegan bodoh di luar nalar yang lumayan mengganggu.
Salah satunya saat Fey yang ketakutan berlari keluar dari gudang sekolah dan ujug-ujug satu sekolah datang menghampirinya. Padahal ia tidak berteriak kencang sama sekali.
Di sisi lain, naskahnya secara keseluruhan tidak sulit untuk dipahami. Bisa tinggal duduk dan menikmati apa yang ada di layar.
Horornya sendiri terbilang B aja. Tidak garing tapi juga tidak seram seram amat.
Yang ditonjolkan memang adegan sadisnya. Bahkan dipromosikan sebagai film horor tersadis tahun ini.
Tapi yah, dengan rating 13 tahun ke atas, level sadis yang bisa disuguhkan pun terbatas.
Terasa agak nanggung bagi para pecinta gore seperti saya.
Aktingnya? Entahlah. Selain di jagat Suzzanna, saya pribadi cuma suka penampilannya di jagat The Doll. Untuk genre horor ya.
Termasuk pula duetnya dengan Christian Sugiono. Setali tiga uang dengan yang ada pada “Rumah Kentang: The Beginning“. Sama-sama tidak mengesankan.
Penutup
Sebagai satu-satunya film horor lokal anyar di minggu ini, ditambah dengan saingan yang tersisa “Sijjin“, kemungkinan besar tetap banyak yang memilih untuk menonton “Panggonan Wingit”.
Saya pun kemarin menonton di studio yang hampir penuh.
Meski tidak benar-benar buruk, tapi sayang film ini lagi-lagi hanya jadi sebuah karya “based on story” yang gagal meninggalkan kesan mendalam.
Adegan sadisnya mungkin oke bagi sebagian besar penonton. Tapi bakal nanggung bagi penggemar adegan sadis.
Kendati demikian, saya pribadi menyarankan agar tidak mengajak anak kecil menonton. Terutama yang masih di bawah umur. Kasihan kalau trauma.
Pada saat artikel ini ditulis, film “Panggonan Wingit” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Review Panggonan Wingit 2023
- Story
- Acting / Characters
- Horror / Jump Scare
- Recommended Watching
Summary
Tidak buruk tapi gagal meninggalkan kesan berdalam. Yah seperti film horor lokal pada umumnya saja. Lengkap dengan adegan bodohnya. Agak sadis tapi tidak benar-benar sadis karena terhalang rating 13 tahun ke atas yang disandang.
Leave a Reply