Review Film Munkar (2024) | Kisah Santriwati Yang Jadi Kunti Usai Mati Di-Bully

“Munkar”, sama seperti film horor lokal lain yang trailernya menampilkan adegan ditakut-takuti saat sholat, sempat dihujat sebelum tayang.

Katanya bakal bikin orang tambah malas untuk beribadah karena khawatir diganggu setan.

Anehnya, setelah filmnya tayang, argumen yang sebenarnya tidak beralasan tersebut menghilang begitu saja.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Munkar di bawah ini.

Sekilas Tentang

poster film munkar

poster film munkar

Keanehan yang menimbulkan keresahan di sebuah pesantren terjadi sejak salah satu santri kembali.

Tanggal Rilis: 7 Februari 2024
Durasi: 1 jam 27 menit
Sutradara: Anggy Umbara
Produser: Manoj Punjabi
Penulis Naskah: Evelyn Afnilia
Produksi: MD Pictures, Pichouse Films, Umbara Brothers Film
Negara: Indonesia
Pemain: Adhisty Zara, Ratu Sofya, Saskia Chadwick, Kaneishia Yusuf, Khadijah Aruma

Sinopsis Film / Alur Cerita

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Herlina (diperankan oleh Ratu Sofya) disekolahkan di sebuah pesantren oleh kedua orangtuanya.

Sulit beradaptasi dengan kehidupan yang baru, Herlina acap dirundung oleh Obi (diperankan oleh Saskia Chadwick), Siti (diperankan oleh Kaneishia Yusuf), dan Dilla (diperankan oleh Khadijah Aruma).

Hanya Ranum (diperankan oleh Adhisty Zara) yang mau bersikap baik kepadanya.

Hingga suatu ketika, Obi menuduh Herlina melaporkan dia dan teman-temannya ke Ummi Yayu (diperankan oleh Elma Theana), salah satu guru di pesantren.

Herlina yang ketakutan karena dikejar oleh Obi dkk berusaha kabur meninggalkan pesantren. Apes, ia malah tertabrak mobil dan terluka parah.


Beberapa minggu kemudian, Herlina tiba-tiba muncul kembali di pesantren.

cuplikan film munkar

cuplikan film munkar

Anehnya, sejak kedatangan Herlina, kejadian-kejadian misterius dialami oleh Obi, Siti, dan Dilla.

Bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.

Meski diminta oleh rekan-rekan pengajar yang lain, Ummi Yayu sebagai staf senior enggan menutup pesantren untuk sementara waktu dengan alasan bakal berdampak pada popularitas pesantren.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ada hubungannya dengan Herlina?

Ulasan / Review Film Munkar

Setelah Februari dibuka dengan “Kereta Berdarah” yang lumayan bagus, minggu ini kita kembali digampar realitas bahwa kualitas film horor Indonesia masih belum merata.

Walau dari segi sinematografi tidak mengecewakan, tapi naskah skenario dan akting para pemainnya sungguh perlu dipertanyakan.

Paling mencolok perhatian justru Adhisty Zara. Seperti anak hilang di sepanjang durasi. Seolah dipaksakan berada di sana.

Yang lain gak jauh berbeda. Sama-sama tidak ada nyawanya.

seperti gak ada nyawanya

seperti gak ada nyawanya

Alur cerita sebenarnya tidak sulit untuk dipahami. Namun dialognya membosankan.

Satu-satunya yang perlu diberi acungan jempol adalah elemen horornya. Jump scare-nya boleh lah.

Terutama saat Obi dibalikkan posisinya ketika sholat. Respon penonton dalam studio positif. Kebetulan kondisinya hampir penuh.

Sayang karena formula tersebut diulang beberapa kali, ujung-ujungnya jadi garing.

Penutup

Latar cerita yang memanjakan mata sayangnya tidak dibarengi dengan kualitas cerita serta akting jajaran pemain yang memuaskan pikiran.

Beberapa momen jump scare-nya oke dan berkesan. Tapi tidak cukup untuk menambal segala kekurangan yang ada.

jumpscare tidak mengecewakan namun masih belum cukup untuk mendongkrak kualitas keseluruhan

jumpscare tidak mengecewakan namun masih belum cukup untuk mendongkrak kualitas keseluruhan

Bikin kesal karena hadirnya film ini menggeser “Pemukiman Setan” yang jauh lebih layak untuk ditonton.

Pada saat artikel ini ditulis, film “Munkar” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

review film munkar 204
Review Munkar 2024
  • Story
  • Acting / Characters
  • Horror / Jump Scare
  • Recommended Watching
1.5

Summary

Horor dan sinematografi oke, tapi naskah dan akting pemain zonk. Adhisty Zara terlihat out of place di sini.

Leave a Reply