Review Film Kereta Berdarah (2024) | Mau Liburan Malah Diganggu Setan

“Kereta Berdarah” adalah salah satu film horor lokal yang sudah ditunggu-tunggu kehadirannya.

Dari trailer yang sempat saya lihat, cerita yang diangkat juga cukup bikin penasaran.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Kereta Berdarah di bawah ini.

Sekilas Tentang

poster film kereta berdarah

Teror berdarah memusnahkan satu per satu gerbong Kereta Sangkara sehingga penumpangnya terancam nyawa dan kematian.

Tanggal Rilis: 1 Februari 2024
Durasi: 1 jam 43 menit
Sutradara: Rizal Mantovani
Produser: Raam Punjabi
Penulis Naskah: Erwanto Alphadullah
Produksi: Multivision Plus
Negara: Indonesia
Pemain: Hana Malasan, Zara Leola, Kiki Narendra, Putri Ayudya, Yama Carlos, Fadly Faisal, Totos Rasiti, Ruth Marini, Sahira Anjani, Agnes Naomi, Ilyas Bachtiar, Ego Heriyanto, Emil Kusumo, Haydar Salishz

Sinopsis Film / Alur Cerita

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Untuk mengembangkan wilayahnya, bupati Bara (diperankan oleh Kiki Narendra) bersama Santoso (diperankan oleh Yama Carlos) dan sejumlah investor lainnya membangun resort mewah bernama Sangkara Resort.

Mereka juga menyiapkan sebuah kereta wisata yang berangkat dari kota Solo menuju resort. Kereta tersebut bakal melintas melewati hutan dan 5 terowongan.

Terdapat 2 gerbong kelas ekonomi, 2 gerbong kelas VIP, dan 1 kereta makan dalam rangkaian kereta Sangkara tersebut.

Perjalanan pertama kereta Sangkara dipenuhi oleh penumpang yang sudah tidak sabar untuk bersenang-senang di Sangkara Resort.

Dua di antaranya adalah kakak beradik Purnama (diperankan oleh Hana Malasan) dan Kembang (diperankan oleh Zara Leola).

selfie dulu sebelum naik kereta berdarah

Tak disangka, saat melewati terowongan pertama, gerbong kereta paling belakang mendapat teror dari makhluk menyeramkan.

Tidak hanya membunuh para penumpang di dalamnya, makhluk tersebut juga melenyapkan gerbong nomor 5 itu.

Kejadian itu ternyata berulang di terowongan-terowongan berikutnya.

Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ada hubungannya dengan hilangnya para pekerja proyek rel kereta? Dapatkah Purnama dan Kembang selamat dari kejadian misterius tersebut?

Ulasan / Review Film Kereta Berdarah

Saya ingin memulai dengan bahasan karakter. Karena ada satu yang sampai sekarang masih belum bisa lepas dari ingatan.

Secara keseluruhan, para karakter utama dalam film ini memiliki kepribadian yang kuat. Kiki Narendra mungkin yang paling berhasil masuk ke dalam karakter.

Hana Malasan, yang dulu debut dalam “Night Bus“, juga oke.

Hanya karakter yang diperankan oleh Totos Rasiti yang agak membingungkan. Saya lupa namanya.

Pergeseran sikapnya dari A, ke B, lalu kembali lagi ke A, terlalu instan dan tanpa alasan yang jelas.

Yang sepertinya jadi beban dalam “Kereta Berdarah” adalah Fadly Faisal. Saya bisa memahami karakteristik si Tekun, nama karakter yang ia perankan. Namun sayang aktingnya masih mentah. Sama sekali tidak natural.

Naskahnya oke. Meski rasanya bisa lebih bagus lagi. Terutama dari segi dialog.

Yah setidaknya tidak ada hal tidak masuk akal di sepanjang durasi.

Namun yang menjadi juara adalah horornya. Seram dan sadis. Cukup memuaskan.

Terlebih desain hantu utamanya. Keren.

oke banget desain karakter jurignya

Kalau soal visual sih seperti yang sudah sering kali saya katakan. Sineas Indonesia juara. Apalagi film ini mengusung cerita liburan. Sudah pasti mata dimanja oleh pemandangan alam yang indah.

sinematografi tidak perlu diragukan lagi

Penutup

Punya potensi namun eksekusinya kurang maksimal.

Juara dari segi horor, tapi medioker dari segi akting. Ada yang benar-benar bagus, ada pula yang benar-benar jelek. Jadi timpang.

Pada saat artikel ini ditulis, film “Kereta Berdarah” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi