Review Film Makmum 2 (2021)

2.5 tahun pasca “Makmum” dirilis, kini hadir film sekuelnya “Makmum 2” yang siap menghantui layar bioskop di akhir tahun.

Bintang utamanya masih sama, mbak Titi Kamal. Pun begitu dengan produser maupun rumah produksinya.

Yang berubah adalah Guntur Soeharjanto yang kini duduk di kursi sutradara menggantikan Hadrah Daeng Ratu. Jika tidak salah, ini adalah karya bergenre horor kedua beliau setelah “Lampor: Keranda Terbang“.

Nah, berhasilkah duet sang sutradara bersama Rafki Hidayat dan Riza Pahlevi selaku penulis naskah mengulang kembali kesuksesan pendahulunya?

Yuk simak sinopsis dan juga review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Alur Cerita / Sinopsis Singkat

poster film makmum 2

poster film makmum 2

Rini (diperankan oleh Titi Kamal) mendapat kabar bahwa bude Yanti yang merawatnya sejak kecil meninggal dunia. Bersama Hafiz (diperankan oleh Jason Doulez Beunaya Bangun), putranya, ia lantas pulang ke kampung halamannya, desa Suayan.

Karena sesepuh desa yang biasa dipanggil pak ustadz (diperankan oleh Pritt Timothy) ingin agar warganya fokus beribadah, ia menolak segala bentuk kemajuan jaman. Alhasil, hingga sekarang desa tersebut sama sekali tidak terjamah oleh listrik.

Saat dimakamkan, terdengar gosip bahwa bude Yanti meninggal akibat nekat masuk ke hutan larangan yang angker. Rini pun berpesan agar Hafiz jangan sekali sekali masuk ke dalam hutan tersebut.

Ketika tengah bermain petak umpet dengan anak anak di sana, Hafiz mengikuti seorang anak berkaki pincang (diperankan oleh Zayen Aqilah) masuk ke hutan larangan.

Ketiganya sempat menghilang, namun kemudian diketemukan di atas sebuah altar batu di tengah hutan dalam kondisi tak sadarkan diri.

Satu demi satu kedua anak yang lain sembuh, namun tidak dengan Hafiz. Rini sendiri makin sering diganggu oleh khanzab, hantu yang hadir sebagai makmum ketika ia melaksanakan shalat.

Belakangan diketahui bahwa hantu tersebut adalah makhluk halus penunggu hutan larangan yang tidak terima ‘rumah’ mereka diusik dalam proses pembangunan masjid desa.

Nyi Lawe, salah satu hantu penunggu, bahkan sempat merasuki Rini demi membalaskan dendamnya.

Beruntung berkat kerjasama pak ustadz, pak Ajis (diperankan oleh Fuad Idris), Alif (diperankan oleh Samuel Rizal), dan mbah Zahar (diperankan oleh Otig Pakis), Nyi Lawe dapat diusir dari tubuh Rini.

Tanggal Rilis: 30 Desember 2021
Durasi: 1 jam 32 menit
Sutradara: Guntur Soeharjanto
Produser: Dheeraj Kalwani
Penulis Naskah: Rafki Hidayat
Produksi: Dee Company, Blue Water Films
Pemain: Titi Kamal, Samuel Rizal, Pritt Timothy, Kukuh Prasetya, Marcella Zalianty, Otig Pakis, Dea Panendra, Ence Bagus, Fuad Idris

Review Singkat

Sejak diberlakukannya PPKM darurat di bulan Juli lalu, baru hari ini saya kembali ke bioskop.

Keputusan saya rupanya tepat. Sama sekali tidak kecewa dengan adegan horor dan jump scare yang tersaji dalam “Makmum 2”.

Sebagian besar memang racikan yang serupa dengan prekuelnya. Tapi ada beberapa yang lumayan seru. Seperti saat si khanzab nongol dari langit-langit rumah. Atau saat ia berteriak dari balik lubang lantai. Atau saat kepalanya mendadak nongol dari dalam ember.

Kalau untuk penampakan di air nggak sih, terlalu maksa.

Sutradara Guntur Soeharjanto rupanya juga paham bahwa menakut-nakuti tidak harus dengan menggunakan efek suara lantang.

Di hampir semua adegan jump scare, jeritan kaget penonton di dalam studio yang tadi terisi penuh lebih mendominasi ketimbang efek suaranya sendiri.

Semoga suguhan aksi horor yang seperti ini bisa diikuti oleh sutradara-sutradara film horor lainnya.

Yang tidak luput patut diberi acungan jempol adalah akting para pemeran utamanya. Nyaris tidak ada yang di bawah standar. Terutama Titi Kamal, Pritt Timothy, dan Ence Bagus.

Sayang peran Samuel Rizal dan Otig Pakis di film ini terbilang tidak begitu penting. Sehingga kemampuan seni peran keduanya tidak menonjol.

Tentu saja tidak ada gading yang tak retak.

Kekurangan utama dalam “Makmum 2” justru disebabkan oleh naskah skenario yang seolah belum final. Beberapa lubang dibiarkan terbuka hingga akhir.

Yang paling kentara di babak menjelang akhir. Tepatnya ketika Hafiz tiba-tiba sembuh begitu saja. Tidak jelas apakah Rini yang bersamanya saat itu adalah Nyi Lawe yang menyamar atau Rini yang kerasukan.

Tidak jelas juga kenapa kedua teman Hafiz bisa sembuh terlebih dahulu. Tidak nyambung dengan plot para penunggu hutan larangan yang berniat balas dendam.

Saya sendiri bahkan gagal paham apakah sebenarnya hanya Nyi Lawe saja yang menghantui hutan larangan atau ada hantu-hantu lain di dalamnya.

Pun begitu, jika yang dicari adalah film horor lokal yang mampu memberikan jump scare berkelas, “Makmum 2” layak untuk ditonton.

Penutup

“Makmum 2” adalah penutup tahun 2021 yang lebih dari layak untuk ditonton. Adanya daur ulang ramuan jump scare tidak membuatnya monoton.

Memang tidak sepenuhnya memuaskan karena adanya beberapa plot hole dalam naskah sedikit mengecewakan.

Setidaknya tidak bikin menyesal sudah mengeluarkan uang di masa pandemi seperti sekarang.

Akting Titi Kamal yang total puoll juga patut diberi acungan jempol.

7/10.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf makmum2
Review Makmum 2
  • Story
  • Acting / Characters
  • Element of Surprise
  • Recommended Watching
3.5

Summary

Cerita memiliki lubang yang mengganggu namun secara keseluruhan masih bisa dinikmati. Tertolong oleh jump scare yang digarap serius serta penampilan pemeran utama yang tidak main-main. Layak tonton.

Leave a Reply