Review Film Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji (2023) | Kangen Ibu Malah Terjebak di Rumah Hantu

“Kajiman” hadir di bulan Mei 2023 dan bakal mencoba peruntungannya dalam menggeser dominasi “Sewu Dino“.

Adaptasi mitos Jawa dari sosok iblis kejam menjadi modal utamanya.

Walau jujurly, sebagai orang Jawa, saya belum pernah sama sekali mendengar ada iblis bernama Kajiman ini.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Kajiman di bawah ini.

Sekilas Tentang

poster film kajiman

Seorang perawat mengalami teror supernatural saat merawat pasien lanjut usia dan mencari bantuan dari seorang teman untuk mengungkap ritual kelam.

Tanggal Rilis: 18 Mei 2023
Durasi: 1 jam 39 menit
Sutradara: Adriyanto Dewo
Produser: Perlita Desiani
Penulis Naskah: Adriyanto Dewo, Daud Sumolang
Produksi: Relate Films, Visionari Capital
Distribusi: –
Negara: Indonesia
Pemain: Aghniny Haque, Jourdy Pranata, Tyo Pakusadewo, Sekar Sari, Mian Tiara, Rukman Rosadi, Ully Triani, Iedil Dzuhrie Alaudin, Vonny Anggraini

Sinopsis Film / Alur Cerita

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Pasca kematian ibunya, Asha (diperankan oleh Aghiny Haque) yang berprofesi sebagai perawat memutuskan untuk mengambil tawaran rawat rumah dari sebuah keluarga.

merasa bersalah atas kematian ibunya

Ia menggantikan temannya, Shanti, yang mendadak sakit keras saat bekerja di sana.

Pasien yang harus ditangani Asha adalah seorang kakek bernama Ismail (diperankan oleh Tyo Pakusadewo). Dalam 3 tahun terakhir kondisinya memburuk secara misterius.

Hanya ada putra sang kakek dan istrinya, Mia, di rumah tersebut.

Namun semenjak tinggal di sana, Asha mulai mengalami teror gaib. Ia juga menemukan jimat di bawah tempat tidur.

Penasaran, ia meminta Rama (diperankan oleh Jourdy Pranata), sahabatnya, untuk mengantarkannya pada mbak Rum (diperankan oleh Mian Tiara).

Kebetulan Mbak Rum pernah membantu mediasi Asha dengan arwah ibunya.

Dari mbak Rum, diketahui adanya makhluk gaib jahat yang tinggal di rumah Ismail.

Dan ada orang yang berusaha untuk melepaskan makhluk tersebut.

Ia pun meminta agar Asha serta Rama mencegah hal itu terjadi.

Berhasil mereka melakukannya? Lalu makhluk apakah sebenarnya yang tinggal di sana? Siapa pemiliknya?

Ulasan / Review Film Kajiman

Dari segi penggarapan saya sebenarnya sangat menyukai film ini.

Kuat dalam bercerita. Walau semakin ke belakang terasa semakin keteteran. Seolah dipaksakan.

Kajiman juga tidak mengobral penampakan di sepanjang durasi. Jump scare bisa dihitung jumlahnya dengan sebelah jari tangan saja.

Tidak pula dibarengi dengan efek suara gembreng-gembreng yang kacangan.

Sayangnya, hingga akhir sang sutradara sepertinya lupa untuk menghadirkan kengerian.

Wujud Kajiman sebagai antagonis gaib utama pun tidak terlihat jelas. Hanya berupa kepala ditutupi rambut.

bayangkan sendiri aja wajah seremnya gimana

Anti klimaks dengan sosoknya yang terpampang nyata di poster.

Apa disengaja agar penonton menggunakan daya imajinasinya sendiri sendiri?

Padahal, dari segi pemain, akting jajaran aktor dan aktris yang terlibat patut diberi acungan jempol.

Nyaris semuanya memberikan performa yang bisa dipercaya.

Termasuk si pemeran dukun yang mohon maaf saya tidak namanya. Beliau berhasil menghadirkan salah satu karakter dukun yang benar-benar terlihat sebagai dukun. Bukan abal-abal seperti pada “Tasbih Kosong“.

Secara keseluruhan, alur cerita berjalan lambat.

Ini bisa dibilang film jenis slow burn yang meningkatkan level ketegangan secara perlahan. Ada potensi penonton bakal merasa bosan di tengah jalan.

Dan apesnya, titik klimaks justru jadi bagian terlemah menurut saya pribadi.

Penutup

Kajiman menghadirkan sosok iblis yang mungkin hanya bisa dilihat penampilannya di layar apabila kita memiliki indera ke-enam.

Jika tidak, ya silahkan dibayangkan sendiri kengerian wajahnya. Bisa menggunakan poster sebagai acuan.

cuplikan film kajiman

Akting pemain yang oke sayangnya tidak diimbangi dengan naskah yang konsisten dari segi kualitas. Kuat di awal, keteteran di belakang.

Alur slow burn pun gagal menonjok di puncak. Justru terasa garing dan biasa saja. Sayang sekali.

Pada saat artikel ini ditulis, film “Kajiman” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi