Review Film Tasbih Kosong (2023) | Mau Sensus Penduduk Malah Mau Dibunuh Penduduk

“Tasbih Kosong” adalah film horor Indonesia yang membuka lembaran bulan Februari 2023.

Dibuat berdasarkan kisah nyata — dimana sejauh ini belum ada satu pun film horor lokal berdasar kisah nyata yang berkualitas — film ini disutradarai Arie Achmad Buang. Beliau juga yang menulis naskahnya.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Tasbih Kosong di bawah ini.

Sekilas Tentang

poster film tasbih kosong

Asti dan Umar, pegawai Badan Pusat Statistik, ditugaskan untuk memutakhirkan data di sebuah desa terpencil di sebuah kabupaten di Sulawesi.

Umar dan Asti tidak menyadari bahwa tempat mereka berlindung adalah rumah orang yang membuat kesepakatan dengan setan. Akses jalan yang sulit dan jarak antar rumah yang jauh menjadi kendala, sehingga mereka terpaksa tinggal di desa dalam waktu yang cukup lama.

Suatu hari, Umar bertemu Rajeng, dan mereka jatuh cinta. Tanpa disadari, Rajeng mengadakan perjanjian dengan orang tua angkatnya sebagai penerus ilmu hitam yang mereka miliki.

Kedatangan Asti dan Umar mengungkap berbagai kedok penduduk desa setempat. Nyawa Asti dan Umar mulai terancam.

Tanggal Rilis: 2 Februari 2023
Durasi: 1 jam 30 menit
Sutradara: Arie Achmad Buang
Produser: Muh. Zauqiah
Penulis Naskah: Arie Achmad Buang
Produksi: RUMPI Entertainment, Macora Film, SNAP MOVIE PRODUCTION
Negara: Indonesia
Pemain: Fritz Frederich, Riskyana Hidayat, St. Ardiana Arifin, Muhammad Taufik Achmad, Muchtar, Andi Tenriwani KH., Amir Desar, Afdi Idris, Irvi Prada Sari

Sinopsis Film / Alur Cerita

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Umar (diperankan oleh Fritz Frederich) dan Asti (diperankan oleh Riskyana Hidayat) adalah pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) yang ditugaskan untuk melakukan sensus penduduk sebuah desa terpencil.

Mereka menginap di rumah kepala desa yang bernama Tiro (diperankan oleh Muhammad Taufik Achmad).

cuplikan film tasbih kosong

Saat menjalankan tugasnya Umar kepincut dengan gadis desa bernama Rajeng (diperankan oleh St. Ardiana Arifin).

Kedekatan mereka ditentang oleh kedua orangtua Rajeng, pasangan suami istri Matutu (diperankan oleh Muchtar).

Belakangan terungkap bahwa Rajeng adalah anak angkat yang dipaksa untuk menjadi penerus ilmu hitam Matutu.

Tidak hanya Matutu, sebagian penduduk desa rupanya merupakan penyembah iblis. Termasuk Tiro.

Kejadian-kejadian aneh membuat Umar dan Asti mulai curiga ada sesuatu yang disembunyikan di desa tersebut.

Ulasan / Review Film Tasbih Kosong

Akhirnya! Muncul juga film horor Indonesia dengan kualitas yang sangat saya tunggu-tunggu.

Kualitas yang AMAT SANGAT EKSTRA SUPER JAUH DI BAWAH STANDAR.

Sesuai judulnya, segala aspek dalam film ini kosong. Tidak jelas. Berantakan. Entah apalah itu istilahnya.

Alurnya ngawur dan tidak berlogika.

Bukti? Gampang.

Umar baru melihat Rajeng, belum berkenalan, namun istri Matutu sudah langsung mengklaim Rajeng berpacaran dengan Umar. Ajaibnya, Rajeng juga tidak membantah.

Beberapa adegan SETELAHNYA, baru untuk pertama kalinya Rajeng dan Umar nge-date berdua.

Itu baru satu. Masih ada yang lain. Malas nulisnya.

Dialognya lebih ngawur lagi. Banyak sekali pengulangan.

Asti bahkan berkali-kali hanya mengulangi kata-kata Umar. Bayarannya sepertinya lebih sedikit. Karena tidak perlu susah payah menghapal naskah.

Horornya jadul. Seperti horor tahun 90’an. Curiga disesuaikan dengan latar cerita. Yaitu tahun 1995.

Atau jangan-jangan ini adalah film tahun ’95 yang baru dirilis sekarang? #mindblowing

serem gak nih

Banyak sekali adegan buang durasi. Tidak penting dan bertele-tele.

Ending-nya khas film ngawur. Yang serba dadakan.

Seperti Umar yang tiba-tiba curiga pada kepala desa padahal sebelumnya tidak pernah peduli. Bahkan tidak mau membahasnya.

Masih karakter yang sama. Dengan mudahnya Umar melupakan Asti dan tidak lagi mencarinya sebelum pulang ke kota.

Semuanya itu dilengkapi dengan akting pemain yang kaku. Mereka seperti ogah-ogahan menjalankan perannya.

Mungkin mereka berhutang budi pada sutradara sehingga tidak enak menolak diajak main dalam filmnya.

Paling ngakak waktu ada satu warga lokal yang mengaku sedang sakit. Dia langsung batuk dibuat-buat tepat setelah mengaku sakit. Natural sekali, ges.

Apa ada nilai plusnya? Ada.

Premis petugas sensus yang diutus melakukan perjalanan dinas.

Ini benar-benar fresh. Dan seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik.

Apalagi sudah ada bekal lain sebagai marketing gimmick. Embel-embel cerita yang didasari dari kisah nyata.

Penutup

Tasbih Kosong menghadirkan kembali kualitas film horor Indonesia tahun 90’an ke era dimana film kelas dunia “Pengabdi Setan” adalah sebuah standar baru.

Sulit menemukan kelebihan dari film ini. Segalanya terasa salah dan berantakan. Seperti sebuah film yang dibuat asal-asalan atau tanpa ada niat tulus dari dalam hati.

Naskahnya kosong, aktingnya kosong, horornya kosong, logikanya kosong.

Pada saat artikel ini ditulis, film “Tasbih Kosong” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi