Review Film Dedemit Gunung Kidul (2011)

Ada masanya dimana KK Dheeraj dan rumah produksinya K2K Production membanjiri bioskop tanah air dengan film-film horor produksi mereka.

Sebut saja “Skandal Cinta Babi Ngepet”, “Bangkitnya Suster Gepeng“, atau “Bean Kesurupan Depe”.

Yang satu ini juga masuk dalam jajaran portofolio mereka. Yaitu “Dedemit Gunung Kidul”.

Jelas, dari namanya saja sudah tercium bau-bau mistisnya.

Namun benarkah ceritanya seseram judulnya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sinopsis / Alur Cerita Dedemit Gunung Kidul

poster dedemit gunung kidul

poster dedemit gunung kidul

Demi melunasi hutang-hutangnya pada Mark (diperankan oleh Tasa Rudman), Rodney (diperankan oleh Agus Leo)terpaksa menyerahkan Vicky, salah satu putrinya, untuk dipersunting oleh Mark.

Untungnya, Vicky sendiri sebenarnya juga jatuh hati pada Mark.

Menjelang pernikahan, Mark pergi berlibur bersama Vicky ke Gunung Kidul, Yogyakarta.

Tak disangka, terjadi kecelakaan yang menewaskan Vicky. Kendati demikian, hanya ada bukti berupa penemuan KTP Vicky di TKP.

Agar bisnisnya berjalan, dengan berat hati Rodney ‘mengganti’ Vicky dengan Jane (diperankan oleh Uli Auliani), adiknya.

Berbeda dengan Vicky, Jane tidak menyukai Mark. Pun begitu, ia mau menurutinya demi menyelamatkan kondisi keuangan keluarganya.

Di malam pertama, Jane berniat untuk melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.

Anehnya, Mark justru memilih untuk pergi meninggalkan rumah dengan dalih ada urusan pekerjaan mendadak.

Dalam hati Jane pun senang karena tidak perlu melayani pria yang tidak ia cintai.

Saat tidur, Jane mendapat mimpi buruk. Ia sampai terbangun gara-gara mimpinya.


Jane mendapat gangguan mistis saat berenang di kolam renang.

Ia menceritakan kejadian beserta mimpi tersebut pada Fabio (diperankan oleh Ammy Tawaqal), sahabatnya.

Fabio meyakinkan Jane bahwa semua itu tidak ada artinya. Hanya sekedar bunga tidur dan halusinasi belaka.


Terungkap bahwa Mark sebenarnya adalah mafia berskala internasional. Ia berbisnis narkoba dengan temannya.


Mark mengajak Jane untuk pindah ke rumah yang sudah ia siapkan.

Jane lalu menemui ayahnya yang kini terbaring sakit. Ia minta ijin untuk tinggal di rumah Mark.

Esok harinya, Jane tiba di rumah yang dimaksud.

Banyak perabot di sana yang ditutupi oleh kain putih.

Walau tidak mengatakan apa-apa, Jane heran karena kondisi rumah tersebut sama persis dengan yang ada dalam mimpinya.

Walau sudah pindah ke rumah sendiri, nyatanya Mark masih menolak untuk berhubungan intim dengan Jane.

Di sisi lain, Mark terlihat acap mengalami gangguan mistis.

Hal serupa pun dialami Jane, melalui mimpi-mimpi buruk yang terus hadir.


Peter (diperankan oleh Afdhal Yusman), rekan kerja Mark, menyindir sikap Mark yang berubah pasca mengenal Vicky.

Ia sepertinya tahu mengenai kejadian sebenarnya yang menimpa Vicky.


Fabio rupanya adalah polisi. Ia merasa ada yang janggal dengan rumah Mark.

Untuk memastikan keamanan Jane, Fabio berniat untuk menginap di sana.

Saat keduanya ngobrol, pajangan di tembok tiba-tiba terjatuh.

Fabio berusaha untuk memasangnya kembali. Namun tanpa sengaja ia justru menemukan lubang di balik tembok.

Setelah dibongkar, yang ada di dalamnya adalah mayat seseorang yang menggunakan kalung milik Vicky. Jane syok melihatnya.

Esok harinya, Mark pulang. Jane langsung mengkonfrontasinya perihal mayat di dalam tembok.

Belum sempat menjawab, Mark berhalusinasi melihat penampakan hantu di hadapannya.

Ia pun lari ketakutan meninggalkan Jane begitu saja.


Peter menemui Jane dan Fabio. Ia memberikan kartu nama Dr. Tan, yang ia sebut sebagai kunci dari kasus Mark.

Peter menambahkan bahwa Mark sebenarnya adalah seorang psikopat yang menderita kelainan mental.


Fabio mendapat informasi mengenai Dr. Tan yang rupanya seorang dokter bedah plastik.

Untuk mendapat jawaban, Jane memutuskan untuk pergi ke Gunung Kidul dan mencari petunjuk di lokasi yang katanya merupakan TKP meninggalnya Vicky.

Setelah pergi dan menyusuri Gunung Kidul bersama Fabio, usaha mereka sama sekali tidak membuahkan hasil.

Pulang ke rumah sudah ada Mark dan Peter menunggu di sana.

Melihat ada penampakan di belakang Fabio, Mark menembaknya. Untungnya tembakan tersebut hanya melukai kaki Fabio.

Giliran sosok Vicky yang muncul di belakang Fabio. Mark auto ketakutan melihatnya.

Fabio memanfaatkan momen tersebut untuk mengirimkan pesan pada kepolisian.

Mengetahui hal itu, Peter pun menembak lengan Fabio.


Terungkap bahwa sebelum pergi mendaki gunung, Mark meminta Vicky untuk melakukan operasi plastik pada wajahnya. Vicky setuju.

Mereka lantas pergi ke Gunung Kidul bersama dengan Peter. Tanpa sengaja KTP Vicky terjatuh.

Beberapa waktu kemudian, diketemukan mayat seorang wanita dengan kondisi wajah rusak parah.

Secara kebetulan lokasi mayat tersebut diketemukan dengan dengan lokasi jatuhnya KTP Vicky.

Vicky syok karena kini orang-orang menganggapnya sudah mati.

Di malam yang sama, saat Mark keluar dari rumah, Peter diam-diam masuk ke rumahnya.

Demi merebut posisi ketua mafia dari Mark, Peter sengaja memperkos4 dan membunuh Vicky.

Setelah merusak wajah Vicky agar tidak bisa dikenali, Peter menyembunyikan mayatnya ke dalam tembok.


Usai mengikat Jean di kursi, polisi mulai berdatangan.

Peter pun bisa diringkus tanpa ada perlawanan.

Tanggal Rilis: 17 Maret 2011
Durasi: 90 menit
Sutradara: Yoyok Dumpring
Produser: KK Dheeraj
Penulis Naskah: Melonys
Produksi: K2K Production
Pemain: Uli Auliani, Tasa Rudman, Afdhal Yusman, Ammy Tawaqal

Saya tidak menemukan trailer dari “Dedemit Gunung Kidul”.

Yang ada, dan tersedia legal, justru full movie-nya. Jadi langsung saja ditonton di bawah ini tanpa sungkan, hehehe.

Review Film Dedemit Gunung Kidul

Ampun dah. Setelah disiksa oleh “Boneka Setan“, bukannya bisa hiling dengan tontonan mewah, malah dapet film yang lebih sampah.

Alih-alih mengulas, saya akan menge-list saja adegan-adegan janggal bin ajaib yang bisa ditemui di dalam “Dedemit Gunung Kidul”.

  • Jean tidur setelah melepaskan seluruh pakaiannya. Saat terbangun karena mimpi buruk, ia tiba-tiba sudah menggunakan kemeja. Ajaibnya, rambutnya juga sudah berubah menjadi kepang dua. Magic.

  • Jean, yang berprofesi sebagai fotografer, melakukan pemotretan model-model berbikini di kolam renang. Ajaibnya, ia juga ikut mengenakan bikini seperti mereka. Lah buat apa???

  • Sebuah mayat diketemukan di dalam rumah Mark, namun polisi sama sekali tidak berinisiatif untuk memeriksa atau menginterogasi Mark. Mark bahkan dibiarkan bebas keluyuran begitu saja.

  • Fabio, seorang polisi, MEMAKSA Jean, seorang warga sipil, untuk menemaninya menyusup masuk ke markas orang-orang yang sudah ia ketahui sebagai gembong narkoba.

  • Giliran diajak menelusuri Gunung Kidul untuk mencari petunjuk atau barang bukti, Fabio malah menyerah dan mengajak Jean untuk pulang dan mengadakan selametan saja di rumah.

  • Saat Mark mengancam Jean dan meletakkan pistolnya di pinggang belakang, posisi Fabio tepat berada di belakang Mark. Artinya, ia BISA DENGAN MUDAHNYA merebut pistol tersebut dan menyelamatkan Jean. Bukan malah plonga plongo.

  • Sebagai mafia berskala internasional, alih-alih membunuh Fabio yang sudah meminta bantuan, Peter HANYA menembak lengannya. Gak ada harga dirinya sama sekali mafia di film ini.

  • Saat Peter menyusup masuk ke dalam rumah dan menemui Vicky, Vicky terlihat keluar dari kamar mandi dengan menggunakan KACAMATA HITAM. Dan itu terjadi pada MALAM HARI. WTF?

Ini baru daftar momen yang bikin pikiran toxic saja. Belum tentang alur cerita yang ngalor ngidul gak jelas.

Sampai akhir saja tidak terungkap siapa wanita yang diketemukan tewas di Gunung Kidul.

Apa memang bukan siapa-siapa, semua kejadian murni kebetulan.

Atau sebenarnya Peter yang membunuhnya, mengingat ia diam-diam mengikuti Mark dan Vicky ke tempat tersebut.

Entahlah.

Dengan wajah Vicky yang dirusak sebelum dibunuh oleh Peter, dapat dipastikan bahwa penampakan hantu berwajah seram yang acap dilihat oleh Mark adalah arwah Vicky.

Ini membagongkan.

Pasalnya, Vicky sama sekali tidak ada masalah dengan Mark. Ia juga jelas-jelas tahu pembunuhnya adalah Peter. Lantas kenapa ia menghantui Mark?

Anehnya, dengan kejadian yang sedemikian rupa, seharusnya Mark tidak tahu kalau Vicky sudah meninggal. Kenapa ia kemudian merasa bersalah?

Yah, sudahlah. Saya sadar diri saja. Sudah nontonnya gratisan di Youtube masa’ mau komplain macem-macem.

Penutup

Menonton film ini membuat saya merenung berkali-kali. Mempertanyakan logika saya sendiri.

Jangan-jangan bukan naskah “Dedemit Gunung Kidul” yang salah. Melainkan IQ saya yang tidak cukup tinggi untuk mengolah.

Tapi jika teman teman tertantang untuk menguji kemampuan berpikir, langsung saja tonton tanpa perlu panjang berpikir.

Yang pasti, dibayar 10 juta pun saya ogah untuk merekomendasi.

10 juta 500 ribu boleh lah. Buat nambah-nambah beli pulsah.

-1/10. Jika tetap ingin menonton, setidaknya masukkan dalam urutan ke 1546 dari aktivitas yang harus Anda lakukan di hari ini.

“Dedemit Gunung Kidul” bisa ditonton secara gratis di kanal Youtube resmi K2K Production.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf dedemit gunung kidul
Review Dedemit Gunung Kidul

Summary

Film yang tidak jelas dari segala sisi. Tidak ada korelasi dengan judul. Banyak adegan bodoh dan kejanggalan dalam cerita.

Leave a Reply