Hari ke-13 perjalanan traveling Bangkok Pattaya saya gunakan untuk full mengumpulkan bahan konten Youtube.
Seperti biasa, tetap saya kombinasikan dengan titik-titik yang memang ingin saya datangi. Di luar untuk keperluan pembuatan konten.
Salah satunya adalah Chinatown.
Daftar Isi
Pertama Kali (Dan Terakhir?) Menginap di Area Jalan Khaosan
Tapi sebelum itu, saya ingin sedikit bercerita tentang Khaosan Road.
Selama ini saya memang menghindari menginap, bahkan mendatangi, jalan yang sebenarnya sangat tersohor di kalangan backpacker tersebut.
Saya lebih memilih untuk mencari penginapan murah di sisi lain kota Bangkok.
Keputusan tersebut ternyata sangat tepat.
Sejak pertama kali menyusuri jalan yang pada malam hari dipenuhi aksi mabuk-mabukan tersebut saya sudah merasa tidak nyaman.
Suasana saat matahari masih gagah di angkasa memang berbeda. Mengingat saat itu bar dan klub malam belum beroperasi.
Namun tetap saja. Begitu matahari terbenam, seluruh jalan Khaosan seolah berubah total. Menjadi surga bagi pecinta pesta.
Kita memang masih bisa melakukan aktivitas lain. Menikmati kuliner maupun berbelanja di para pedagang kaki lama.
Untuk pakaian sepertinya harganya tidak jauh berbeda dengan di tempat lain.
Tapi untuk makanan, satu yang saya coba, harganya berselisih 50% dari harga normal. Auto ilfil.
Tidak itu saja. Pilihan moda transportasi publik sangat terbatas. Hanya ada bus. Itu pun tidak menjangkau semua rute.
Jujur saya sampai heran kenapa area ini sampai jadi favorit backpacker. Wong kenyataannya sama sekali tidak ramah bagi kantong backpacker.
Apakah saya bakalan menginap lagi di sana? Kemungkinan besar tidak.
Kecuali kalau memang ada alasan kuat untuk itu.
Bang Lamphu Yang Bikin Terpaku
Di dekat area Khaosan ada area Bang Lamphu.
Yang bagi saya jauh lebih menggoda dan menarik untuk dijelajahi.
Ada Museum Bang Lamphu yang sayangnya saya datang di saat penuh dikunjungi warga lokal.
Bukan apa-apa. Gegara itu, pemandu terpaksa harus menggunakan bahasa Thai, mengikuti jumlah pengunjung terbanyak.
Sedang area utama museum hanya bisa dimasuki apabila ditemani oleh pemandu tur.
Ada pula Bangkok Metropolitan Museum. Namun yang ini saya sendiri yang memutuskan untuk tidak masuk. Entah kenapa tidak sreg.
Namun highlight Bang Lamphu bagi saya pribadi adalah adanya bangunan mall terbengkalai yang selama bertahun-tahun saya cari.
Beritanya dulu cukup viral dimana-mana. Tentang bekas mall yang bagian basement-nya berubah menjadi kolam ikan.
Susah susah nyari sampai nyerah, eh ternyata lokasinya deket dengan Khaosan Art Hotel, tempat saya menginap.
Jalan Yaowarat – Chinatown di Bangkok
Akhirnya bisa juga mengunjungi area Chinatown di kota Bangkok. Tepatnya di jalan Yaowarat dan sekitarnya.
Stasiun MRT terdekat adalah Wat Mangkon. Sudah langsung disambut dengan jajaran PKL begitu keluar.
Saya memilih untuk melipir sejenak ke mall Im Chinatown yang berada tak jauh dari stasiun tersebut. Untuk mengisi perut sebelum berkeliling.
Untungnya ada gerai KFC di bagian depan. Sehingga tidak pusing mencari makanan halal.
Penampakan bagian dalam pusat perbelanjaan tersebut bisa dilihat pada video di bawah ini.
Jalan Yaowarat sendiri sesuai dengan apa yang saya bayangkan dari sebuah area Chinatown.
Deretan bangunan serta toko yang berdempetan dan penuh dengan papan reklame.
Pedagang kaki lima yang berlimpah ruah di trotoar.
Suasana yang ramai dan dipenuhi orang lalu lalang.
Kita juga bisa mendatangi area Sampheng Market yang menjadi surga para kulaker. Beraneka barang dengan harga SANGAT murah menjamur.
Jangan kaget jika banyak yang bersliweran sembari menggeret koper.
Penutup
Namanya traveling tentu tidak semuanya terasa nyaman. Ada kalanya mendapat zonk. Atau terbersit rasa jenuh.
Seperti yang sempat saya rasakan di area Khaosan Road.
Untungnya, perasaan tersebut terhapus oleh area Bang Lamphu yang di luar ekspektasi. Ditambah dengan area Chinatown yang sangat mempesona.
Sampai jumpa di Catper edisi berikutnya!
Leave a Reply