Bulan Oktober 2019 bioskop kita kembali dibanjiri dengan tayangan film horor lokal setiap minggunya. Hanya di minggu pertama saja yang dilewati. Mungkin karena sadar diri, susah bersaing dengan “Joker”, yang memang luar biasa itu. Nah, jika pada bulan September lalu tidak ada film horor lokal yang sukses membuat saya keluar studio dengan perasaan puas, akankah judul-judul yang tayang di bulan ini memberikan hasil yang lebih baik?
Ku Tak Percaya Kamu Mati
Bagong (Raditya Evandra) jadi korban tabrak lari. Kinasih (Kinaryosih), budenya yang merawatnya sejak kecil karena ibunya (Farah Maudina) depresi akibat lelaki yang menghamilinya, minggat. Ibunya yang lumpuh tak tau kalau anaknya sudah meninggal. Fantar (WS Agantaran), teman Bagong, yang tidak percaya kalau Bagong mati. dianggap gila oleh teman sekelasnya. Keyakinan itu yang membuat arwah Bagong kembali ke alam nyata. Dua sahabat beda alam ini berjalan kembali seperti biasa. Bagong kembali merawat ibunya. Selanjutnya dua sahabat ini mencari si penabrak.
Tanggal Rilis: 10 Oktober 2019
Durasi: 85 menit
Sutradara: Wimbadi JP
Produser: R Condro Sejati
Penulis Naskah: Wimbadi JP
Produksi: Tentrem9 Film
Pemain: Raditya Evandra, Kinaryosih, Farah Maudina, Deddy Sutomo, Niniek L Karim, Pritt Timothy, WS Agantaran, Guendho Sinubo N
Trailernya sih kurang meyakinkan. Ada bau-bau FTV-nya. Apalagi *kemungkinan* film ini sudah diproduksi sejak beberapa tahun lalu, mengingat ada nama aktor Deddy Sutomo yang telah meninggal pada tahun 2018. Jadi yah, ada kemungkinan juga bakal bertemu dengan formula horor yang usang dan ketinggalan jaman. Pun begitu, tokoh-tokoh utama yang masih anak-anak bisa saja membawa nuansa yang berbeda dibanding film bergenre serupa yang sudah sudah. Kita lihat saja nanti.
Review singkat film ini bisa dibaca di https://curcol.co/review-film-ku-tak-percaya-kamu-mati-2019-17272.
Perempuan Tanah Jahanam
Maya (Tarao Basro) berusaha bertahan di kota tanpa keluarga. Hanya sahabat baiknya Dini (Marissa Anita), yang bersama dirinya jatuh bangun mencoba memperbaiki hidup. Ketika Maya mendapatkan informasi bahwa dia mungkin memiliki harta warisan dari keluarga Maya yang kaya di sebuah desa, Maya dan Dini langsung ke sana tanpa menyadari bahaya yang menanti.
Tanggal Rilis: 17 Oktober 2019
Durasi: – menit
Sutradara: Joko Anwar
Produser: Shanty Harmayn, Tia Hasibuan, Aoura Lovenson Chandra, Ben Soebiakto
Penulis Naskah: Joko Anwar
Produksi: Rapi Films, CJ Entertainment, Base Entertainment, Logika Fantasi
Pemain: Tara Basro, Marissa Anita, Asmara Abigail, Ario Bayu, Christine Hakim
Joko Anwar menggadang-gadang film ini sebagai standar anyar film horor lokal setelah “Pengabdi Setan”, jadi bisa diharapkan kualitasnya bakal melebihi film yang 2 tahun lalu sukses menembus angka 4.2 juta penonton itu. Saya pribadi termasuk kaum minoritas yang tidak merasa bahwa “Pengabdi Setan” serem. Creepy iya, tapi tidak menakutkan seperti layaknya film horor. Semoga saja “Perempuan Tanah Jahanam” bisa lebih cocok dengan selera saya, hehehe.
Review film ini bisa dibaca di https://curcol.co/review-film-perempuan-tanah-jahanam-2019-17343.
Kelam
Hubungan Nina (Aura Kasih) dan mamanya, Dewi (Rina Hassim) berubah dingin sejak delapan tahun lalu ketika Nina kabur dari rumah. Adik Nina, Fenny (Amanda Manopo) terpaksa memanggil Nina sekarang karena Dewi mengalami kecelakaan di rumah. Nina datang bersama anaknya, Sasha (Giselle Tambunan) yang berusia tujuh tahun. Nina dan Dewi akhirnya saling berdamai, namun Sasha mendadak kolaps. Di rumah sakit dokter mengatakan bahwa kebocoran jantung yang dialami Sasha sejak bayi kini semakin parah. Sasha membutuhkan donor jantung. Pada saat yang sama, Tiara menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit tersebut. Setelah mengetahui kondisi Sasha, orangtua Tiara setuju mendonorkan jantung Tiara kepada Sasha. Nyawa Sasha tertolong. Saat Sasha kembali ke rumah, kejadian aneh mulai terjadi. Sikap Sasha berubah. Berbagai teror hantu anak kecil seusia Sasha menghantui rumah Dewi. Nina berasumsi roh Tiara menghantui rumah Dewi. Nina harus berjuang menyelamatkan Sasha dari teror hantu anak kecil itu, Nina menyadari kalau semua ini ada kaitannya dengan masa lalu yang menyebabkan dia meninggalkan Dewi.
Tanggal Rilis: 24 Oktober 2019
Durasi: 1 jam 15 menit
Sutradara: Erwin Arnada
Produser: Heri Gunawan
Penulis Naskah: Fajar Umbara
Produksi: Open Door Film
Pemain: Aura Kasih, Amanda Manopo
Untuk yang satu ini mungkin saya akan pergi ke bioskop tanpa mengharapkan apa-apa. Perasaan ilfil dari garapan Erwin Arnada tahun lalu, “Tusuk Jelangkung di Lubang Buaya”, masih membekas hingga sekarang. Di sisi lain, Fajar Umbara selaku penulis naskah beberapa kali mampu menghadirkan karya yang tidak mengecewakan. Walau juga tidak sepenuhnya tanpa cela. Intinya ya itu tadi, nonton saja tanpa beban. Siapa tahu bakal memberi kejutan menyenangkan seperti “Pintu Merah”-nya Aura Kasih kemarin.
Review film ini bisa dibaca di https://curcol.co/review-film-kelam-2019-17398.
Lampor Keranda Terbang
Akhirnya, Edwin (Dion Wiyoko ) dan Netta (Adinia Wirasti) bersama dua anak mereka, Agam (Bimasena) dan Sekar (Angelia Livie), kembali ke kampung Netta di Temanggung. Kampung yang telah ditinggal Netta 25 tahun bersama ibunya yang marah akan perbuatan sesat ayahnya. Netta harus menyampaikan pesan terakhir almarhumah untuk ayahnya. Netta disambut curiga dan dianggap pembawa musibah karena kampungnya sedang dilanda teror Lampor, setan pencabut nyawa yang membawa keranda terbang. Ayahnya juga meninggal tiba-tiba, sebelum Netta tiba. Edwin berusaha membela istrinya dan percaya akan niat baik kedatangannya. Namun satu per satu rahasia terkuak. Skandal busuk dan kejadian mengerikan muncul menghantui dan membuat keluarga ini terancam pecah. Apalagi ketika anak-anak mereka juga nyawanya terancam oleh Lampor. Tidak ada jalan lain bagi Edwin dan Netta selain menghadapi itu semua.
Tanggal Rilis: 31 Oktober 2019
Durasi: 1 jam 35 menit
Sutradara: Guntur Soeharjanto
Produser: Chand Parwez Servia, Fiaz Servia
Penulis Naskah: Alim Sudio
Produksi: Starvision Plus
Pemain: Dion Wiyoko, Nova Eliza, Adinia Wirasti, Unique Priscilla, Stefhanie Zamora Husen
Setelah berbulan-bulan mengalami ketidakpastian dan penundaan jadwal tayang, akhirnya bisa dipastikan bahwa film “Lampor: Keranda Terbang” bakal mulai tayang di akhir bulan Oktober ini. Seperti yang sudah pernah saya sebutkan sebelumnya, saya cukup tertarik dengan trailernya. Terlebih ada nama Alim Sudio sebagai penulis naskah yang sepertinya boleh lah untuk berekspektasi tinggi.
Review film ini bisa dibaca di https://curcol.co/review-film-lampor-keranda-terbang-2019-17425.
Dari keempat judul yang tayang pada bulan Oktober 2019 ini, yang paling saya tunggu tunggu adalah “Perempuan Tanah Jahanam” dan “Lampor: Keranda Terbang”. Dari pengalaman menonton “Pengabdi Setan” yang bagi saya pribadi tidak terlalu greget, saya lebih condong pada yang disebutkan terakhir. Nuansa lokalnya sangat terasa. Tapi yang lebih saya tunggu tunggu lagi sih sebenarnya “Ratu Ilmu Hitam” di bulan November serta “Rumah Kentang: The Beginning” (belum ada jadwal rilisnya). Dua itu kelihatan berkelas sekali.
Bagaimana menurut teman-teman? Judul mana yang bakal ditonton bulan ini?
Leave a Reply