Jadwal utama di hari ketiga berada di kota Bangkok — atau hari keempat traveling — adalah membuat konten Youtube dan ikut tur berburu hantu pada malam harinya.
Tur unik tersebut saya temukan secara tidak sengaja di layanan AirBnb Experience.
Penasaran kan seperti apa turnya? Bakal serem atau gak ya kira-kira?
Simak yuk cerita selengkapnya di catatan perjalanan berikut ini.
Daftar Isi
Ngonten Youtube di Bilangan Siam
Siam adalah salah satu area yang terkenal di kalangan turis.
Pusat keramaian kota Bangkok bisa dibilang ada di sana.
Berjajar pusat perbelanjaan di sisi kiri maupun kanan jalan.
Beberapa di antaranya mungkin sudah pernah teman-teman dengar. Seperti Siam Paragon dan MBK Center.
Juga ada kuil Erawan yang pada tahun 2015 silam pernah menjadi target peledakan bom. 20 orang tewas dan 125 orang lainnya mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
Sementara itu, di balik deretan mall, ada area Siam Square yang dipadati warga maupun turis pada malam hari.
Tidak jarang ada pasar kaget maupun pertunjukan musik live di sana.
MBK Center Yang Tetap Menjadi Destinasi Belanja Wisatawan Asing
MBK Center adalah mall yang paling terkenal seantero Bangkok.
Segala macam barang bisa ditemui di sana. Pakaian, gadgets, alat elektronik, kebutuhan sehari-hari, perhiasan, hingga mebel.
Yang membuat pusat perbelanjaan ini kemudian menjadi salah satu tujuan utama wisatawan asing adalah banyaknya produk KW, terutama busana, yang dijual bebas.
Tinggal pilih mau yang kualitasnya biasa saja atau yang first copy alias KW super.
Saya pribadi bukan penggila pakaian bermerek. Sehingga tidak berminat untuk membelinya. Termasuk yang palsu sekali pun.
Tapi menyimak beberapa video Youtube, tidak sedikit kolektor pakaian bermerek orisinil yang memuji kualitas barang bajakan di mall ini.
Tips utama bagi yang hendak berbelanja di MBK Center adalah naik ke lantai 3. Harga yang ditawarkan di lantai tersebut relatif lebih murah ketimbang di lantai-lantai lainnya.
Selain itu, belilah dalam jumlah lebih dari satu. Semakin banyak yang teman-teman beli, semakin murah pula harganya.
Ikut Tur Berburu Hantu di Kota Bangkok
Dan inilah menu utama saya di hari ketiga berada di ibukota Thailand.
Mengikuti tur bernama Bangkok Ghost Story yang bakal membawa seluruh pesertanya ke tempat-tempat angker di penjuru kota. Atau yang terkenal dengan kisah-kisah horornya. Plus berburu hantu.
Walau terdengar seru, sayangnya kenyataan berbicara lain.
Mungkin karena level toleransi saya terhadap hal-hal berbau mistis cukup tinggi. Sehingga tur tersebut tidak seistimewa yang saya bayangkan.
Yang jelas bukan salah Esso, tur guide-nya. Ia menjamu para peserta tur dengan baik. Termasuk saya.
Juga memastikan semua peserta memahami apa yang ia sampaikan di sepanjang durasi tur.
Bagi yang suka atau tertarik dengan dunia hantu di Thailand, tetap tidak ada salahnya untuk mengikuti tur ini.
Selain membawa ke tempat-tempat yang memiliki urban legend serem, sebagai puncaknya Esso mengajak saya dan peserta lainnya untuk menyusuri area pemakaman di kuil.
Gelap dan mungkin bakal merinding kalau harus melakukannya sendiri.
Kita juga dipertemukan dengan pengurus upacara pembakaran mayat di kuil. Diberi kesempatan untuk bertanya jawab.
Fakta menarik yang saya dapatkan malam itu adalah, ada sebuah ritual dimana kita didandani sebagai mayat dan dimasukkan ke dalam peti mati selama beberapa saat.
Tujuannya adalah untuk menghilangkan nasib buruk.
Yang bikin lebih penasaran, ada dua tipe ritual. Satu ritual biasa, dan yang satu lagi melibatkan dukun ilmu hitam!
By the way, bagi teman-teman yang berniat untuk mengikutinya, ada sedikit tips saat mendatangi kuil terakhir.
Di sana ada sebuah pohon besar yang tumbuh di dekat pertigaan jalan.
Jika teman-teman peka untuk urusan gaib, bisa berhenti sejenak sekitar 10-15 meter dari pohon tersebut. Rasakan sensasinya, hehehe.
Penutup
Pengalaman berburu hantu di luar negeri ini jelas berkesan. Walau tidak seseram yang saya bayangkan di awal.
Di Singapura juga ada tur berburu hantu serupa. Sayang harganya lumayan gila. Lebih dari 1 juta rupiah per orang.
Ada dua tur pula. Setara jatah makan 3 bulan di Surabaya kalau harus merogoh kocek untuk mengikuti kedua tur tersebut.
Leave a Reply