Page 92/267
“Friday The 13th Part V” adalah sekuel dari “Friday The 13th: The Final Chapter” yang dirilis berselisih setahun saja. “The Final Chapter” sendiri sejatinya diniatkan menjadi film terakhir dalam semesta Friday The 13th. Namun kesuksesannya secara finansial membuat para pemegang lisensi menjadi hijau mata dan tidak ingin membuang kesempatan emas di depan mata.
“Hidayah” adalah film layar lebar yang diadaptasi dari sinetron dan majalah yang berjudul sama. Monty Tiwa dipercaya untuk menjadi sutradaranya. Dengan rekam jejak beliau yang tidak mengecewakan — “Keramat 2“, “Ghibah”, dan “Pocong The Origin” — menarik untuk disimak bagaimana hasil besutan yang bersangkutan.
Minggu ini kembali maraton dengan hadirnya dua film horor lokal sekaligus. Yaitu “Anak Titipan Setan” dan juga “Hidayah”. Film ini menandai come back Erwin Arnada di kancah perfilman tanah air setelah terakhir membesut “Kelam” di tahun 2019. Annisa Hertami dan Ingrid Widjanarko menjadi salah dua pemeran utamanya.
“Malevolence 3: Killer” adalah sekuel dari “Bereavement” walau untuk jalan ceritanya sendiri melanjutkan akhir dari “Malevolence”. Masih tentang remaja pembunuh bernama Martin Bristol. Yang menjadi psikopat gegara satu dekade sebelumnya diculik dan dicuci otak oleh seorang psikopat senior, Graham Sutter.
Ada masanya dimana latar air terjun menjadi andalan para pembuat film horor lokal. Tidak terkecuali “Air Terjun Bukit Perawan” ini. Film bergenre horor ini disutradarai oleh Luri G Wara dengan naskah yang digarap oleh Thereshia Whang dan Rudiyant.
“Tumbal Kanjeng Iblis” adalah film horor kedua dari rumah produksi Visinema. Sebelumnya ada “Jagat Arwah” yang diperkirakan bakal heboh ternyata malah (agak) zonk. Dan mereka sepertinya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Terlihat promosi dari film ini tidak segencar “Jagat Arwah”. Mungkin tidak mau penonton berekspektasi terlalu tinggi lagi.