Minggu ini kembali maraton dengan hadirnya dua film horor lokal sekaligus. Yaitu “Anak Titipan Setan” dan juga “Hidayah”.
Film ini menandai come back Erwin Arnada di kancah perfilman tanah air setelah terakhir membesut “Kelam” di tahun 2019.
Annisa Hertami dan Ingrid Widjanarko menjadi salah dua pemeran utamanya.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Anak Titipan Setan di bawah ini.
Daftar Isi
Sekilas Tentang
Eyang Susana membuat perjanjian pemberian dengan setan bernama ‘Jaran Penoleh’.
Kesepakatan itu membuatnya harus menyiapkan tumbal berupa anak berusia 10 tahun kepada setan.
Jika tidak bisa, maka nyawa Eyang Susana menjadi taruhannya.
Tanggal Rilis: 12 Januari 2023
Durasi: 1 jam 48 menit
Sutradara: Erwin Arnada
Produser: Erwin Arnada
Penulis Naskah: Erwin Arnada, Wahyuddin Hasani Widodo
Produksi: Produksi Film Negara, Jaman Studio
Negara: Indonesia
Pemain: Gisella Anastasia, Ingrid Widjanarko, Annisa Hertami, Nano Asmorodono, Soeyik, Ibnu Gundul, Gabriel Alion Bivolaru, Abimanyu, Hasna Carissa Shofiyah, Oliveana Kaneishia Nugroho, Petra Ferdinandus, Rayyan Al Muthor, Shalom Ferdinandus
Sinopsis Film / Alur Cerita
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Dika, putra pasangan Mono dan Sari (diperankan oleh Annisa Hertami), tewas tertabrak mobil saat menghampiri sesosok kuda putih.
Syok dengan kejadian tersebut, Mono menyusul bunuh diri.
Belakangan, Sari mengetahui bahwa Eyang Susana (diperankan oleh Inggrid Widjanarko), ibu Mono, melakukan perjanjian dengan iblis Jaran Penoleh.
Secara berkala, Susana harus memberikan tumbal berupa cucunya sendiri. Sebagai gantinya, ia akan memperoleh kekayaan dan kesehatan.
Dika serta Bayu, cucu Susana yang lain, adalah tumbal yang dimaksud.
Susana sempat ingin membatalkan pesugihan tersebut. Namun tidak bisa.
Justru kini usahanya bangkrut. Ia juga mulai sakit parah.
Tidak mau mati begitu saja, Susana meminta agar Sari mengabarkan pada Putri (diperankan oleh Gisella Anastasia), putrinya yang tinggal di Australia, untuk pulang ke desa bersama dengan anaknya.
Susana berniat untuk menumbalkan anak Putri tersebut.
Ingin balas dendam, Sari sengaja tidak mengirimkan surat yang sudah ditulis oleh Susana pada Putri.
Tak disangka, Putri menerima kabar dari orang lain mengenai kondisi ibunya itu dan ia pun pulang kampung.
Begitu tahu Sari tidak mengirimkan surat pada Putri, Susana sengaja mewariskan seluruh hartanya pada Putri.
Sari gelap mata dan sengaja mengunci Susana di kamar hingga ia tewas.
Ia lanjut melakukan perjanjian dengan iblis Jaran Penoleh demi merebut harta Susana dari tangan Putri.
Berhasilkah ia melakukannya?
Ulasan / Review Film Anak Titipan Setan
Film ini membangun segala sesuatu dengan sangat baik di awal.
Di luar lini masa beberapa momen yang membingungkan — atau mungkin memang naskah yang tidak konsisten — banyak kejutan dalam plot yang menyenangkan.
Kedatangan Putri secara tiba-tiba misalnya.
Beberapa menit sebelum itu terjadi, saya sempat berpikir kalau cerita bakalan seru seandainya Putri nongol. Eh ternyata beneran terjadi, hehehe.
Pun begitu dengan keputusan gila Sari. Yang mana Annisa Hertami berakting sangat luar biasa dalam film ini.
Horornya oke. Penggunaan CGI yang kurang sempurna diakali dengan durasinya yang tidak terlalu panjang. Membuat yang menonton mungkin tidak akan mempermasalahkannya.
Saya juga suka dialog bahasa Jawa-nya yang konsisten. Tercatat hanya ada dua penggunaan kata bahasa Jawa yang kurang tepat di sepanjang durasi. Itu pun tidak mengurangi atau mengubah makna percakapan.
Namun masalah utama kemudian datang dalam 30 menit terakhir.
Di saat karakter Putri yang diperankan oleh Gisell muncul.
Aktingnya parah. Seperti aktris kelas pemula. Pendatang baru di FTV saya rasa lebih bisa dinikmati pertunjukan perannya.
Apesnya lagi, naskah skenario ikut-ikutan berantakan di babak ini.
Kejanggalan demi kejanggalan yang menguji kesabaran tersaji di layar.
Parade jump scare yang tidak buruk ujung-ujungnya jadi tidak berkesan.
Sudah puyeng duluan dengan deretan kombinasi akting geje dan adegan bodoh.
Penutup
Film “Anak Titipan Setan” ini seperti pasangan yang meninggalkan kita saat sayang-sayangnya.
Sudah dibikin jatuh cinta dengan paruh awal yang berkualitas dan penuh kejutan, eh pada akhirnya jadi sad boy gegara suguhan akting kelas teri serta naskah berantakan di paruh kedua.
However, jika dibandingkan dengan “Hidayah”, secara pribadi saya lebih merekomendasikan film ini. Boleh setuju, boleh tidak.
Pada saat artikel ini ditulis, film “Anak Titipan Setan” ini bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Review Anak Titipan Setan 2023
- Story
- Acting / Characters
- Horror / Jump Scare
- Recommended Watching
Summary
Seperti ditinggal pas sayang-sayangnya. Sudah kadung dibikin kagum dengan kualitas film di paruh awal yang di atas rata-rata, ujung-ujungnya dihempaskan oleh paruh kedua yang hancur berantakan berkat kombinasi sempurna akting kacangan dan rentetan adegan bodoh.
Alfi
Setuju, lihat akting gisell duh parah banget, pdahal udah terpesona di awal dg akting para pemain