Alur Cerita Film Air Terjun Bukit Perawan (2016) | Cari Pacar Hilang Malah Nemu Fakta Yang Bikin Tercengang

Ada masanya dimana latar air terjun menjadi andalan para pembuat film horor lokal.

Tidak terkecuali “Air Terjun Bukit Perawan” ini.

Film bergenre horor ini disutradarai oleh Luri G Wara dengan naskah yang digarap oleh Thereshia Whang dan Rudiyant.

Nama yang disebut terakhir setahun sebelumnya sempat mengerjakan naskah dari “Hagesu (Hantu Gendong Susu)”.

Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk alur cerita film Air Terjun Bukit Perawan beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.

Sekilas Tentang

poster film air terjun bukit perawan

poster film air terjun bukit perawan

Seorang pria dan sekelompok temannya tiba di sebuah desa untuk mencari pacarnya yang hilang.

Tanggal Rilis: 28 Januari 2016
Durasi: 1 jam 29 menit
Sutradara: Luri G Wara
Produser: Andi Gamazi
Penulis Naskah: Thereshia Whang, Rudiyant
Produksi: Sealova Pictures.
Negara: Indonesia
Pemain: Adelia Rasya, Dallas Pratama, Bruce Liu, Amelly Latisha, Derry Drajat, Kaditha Ayu, Rudiyant, Andri Mashadi, Deyra Dey

Sinopsis / Alur Cerita Air Terjun Bukit Perawan

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Tina (diperankan oleh Adelia Rasya) sudah dua bulan menghilang tanpa ada kabar berita.

Marjuki (diperankan oleh Dallas Pratama), kekasih Tina, mengajak beberapa temannya untuk pergi ke kampung halaman Tina dan mencarinya.

Ada Maria (diperankan oleh Kaditha Ayu), Nasrul (diperankan oleh Andri Mashadi), Vivi (diperankan oleh Deyra Dey), Shiren (diperankan oleh Amelly Latisha), dan Aryo (diperankan oleh Bruce Liu).

cuplikan film air terjun bukit perawan

cuplikan film air terjun bukit perawan

Mendapati rumah Tina dalam kondisi kosong, Marjuki dkk memutuskan untuk menginap di Bukit Perawan yang berada tak jauh dari kampung.

Maria sempat tidak setuju karena bukit tersebut terkenal angker.

Namun Marjuki mengaku sudah pernah berkemah di sana bersama Tina dan sama sekali tidak terjadi apa-apa.


Beberapa waktu kemudian, mereka menemukan tempat yang cocok di tengah hutan untuk mendirikan tenda.

Marjuki segera membagi tugas. Ia dan Nasrul menyiapkan tenda, Maria mengurus makanan, sedang Shiren dan Aryo mencari kayu bakar.

Tak disangka, Tina tiba-tiba muncul. Seolah tidak terjadi apa-apa.

Ia mengaku diberitahu penduduk desa kalau ada teman-temannya yang datang.

Tina beralasan selama ini pulang kampung demi mengurus ibunya yang sakit-sakitan.

Ia juga tidak bisa memberi kabar pada Marjuki karena di daerah tersebut sulit sinyal.


Sejak itu, Tina ikut menemani Marjuki dan teman-temannya.

Termasuk saat bermain air bersama di air terjun Bukit Perawan.

asik mandi di air terjun bukit perawan

asik mandi di air terjun bukit perawan

Marjuki sempat kembali ke air terjun untuk mengambil cincinnya yang tertinggal.

Tak disangka, ia justru menemukan tubuh Tina di balik sebuah batu. Dalam kondisi tidak bernyawa.

Marjuki bergegas menuju kemah untuk menemui teman-temannya. Anehnya, Tina ada di sana.

Hal itu membuat Marjuki mulai merasa ada yang tidak beres.


Marjuki hendak menceritakan kegelisahannya pada Nasrul.

Ia mengajak Nasrul untuk pergi bersamanya ke air terjun.

Di tengah jalan, keduanya sempat melihat ibu Tina di kejauhan.

Kendati demikian, Nasrul mencegah Marjuki mengejar ibu Tina. Ia beralasan tidak mau mengganggu ibu Tina yang katanya sakit.

Sesampainya di air terjun, jasad Tina benar masih ada di sana.

Setelah yakin apa yang ia lihat tidak salah, Marjuki lanjut mengajak Nasrul kembali ke kemah. Untuk 100% memastikan mana yang asli.

Tina yang ada di kemah atau yang ada di air terjun.


Sementara Marjuki ngobrol dengan Tina untuk mengorek informasi, Nasrul menunjukkan jasad Tina di air terjun pada Vivi.

Anehnya, Vivi sama sekali tidak terlihat kaget. Ia justru meminta Nasrul untuk ikut dengannya.


Aryo memotret Maria dan Shiren. Ia terkejut melihat sosok Maria tidak muncul di foto.

Alih-alih syok, Shiren malah heran kenapa Aryo baru menyadari hal itu.

Ia lalu mengajak Aryo untuk pergi ke suatu tempat.


Belakangan terungkap bahwa tidak hanya Tina yang sudah mati. Melainkan juga Marjuki, Shiren, Aryo, Maria, Nasrul, dan Vivi.

Mereka semua dibunuh oleh Jalal (diperankan oleh Rudiyant), kekasih Maria.

Penyebabnya adalah uang dalam tas yang sebelumnya mereka temukan di kereta. Jumlahnya adalah 1 milyar.

Sebagai yang pertama melihat tas tersebut, Jalal ingin menguasai seluruh uang tersebut. Ia tidak rela berbagi dengan yang lain.

diskusi para arwah penasaran di depan tenda

diskusi para arwah penasaran di depan tenda

Mereka pun sadar arwah mereka bakal terus gentayangan selama jasad mereka belum diketemukan dan dikubur secara layak.

Tidak mau berpangku tangan, Marjuki mengajak yang lain untuk mencari Jamal. Tujuannya adalah untuk balas dendam.

Sayangnya, selain Maria, yang lain memilih untuk tetap di kemah.

Mereka ingin menghabiskan sisa waktu bersama pasangan masing-masing.


Bersama Maria, Marjuki pergi ke tempat tinggal Jalal.

Kendati demikian, mereka sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.

Sementara itu, sekelompok penduduk desa berhasil menemukan kemah milik Marjuki dkk.

Seiring dengan diketemukannya jasad mereka, satu per satu arwah mereka pun hilang.

Berturut-turut adalah Maria, Shiren, Aryo, Vivi, dan Nasrul.

Marjuki mendadak ingat dengan cerita Vivi tentang kakaknya (diperankan oleh Derry Drajat) yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan hantu.

Ia pun menemui kakak Vivi dan menceritakan semua yang terjadi. Termasuk tentang Jalal.

Marjuki berharap kakak Vivi bisa membantu menangkap Jalal. Kakak Vivi menyanggupi.


Marjuki kembali ke kemah, menemui arwah Tina yang masih berada di sana.

Tak lama jasad Tina diketemukan warga. Ia pun hilang usai mengucapkan perpisahan pada Marjuki.

Belakangan arwah Marjuki menyusul hilang.

Di tempat lain, polisi mendatangi rumah Jamal.

Berusaha kabur, Jamal malah tewas tertabrak truk.

Penutup

Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Air Terjun Bukit Perawan. Yang surprisingly punya plot tidak mengecewakan.

Biasanya, film dengan premis sejenis bakal berakhir begitu saja ketika para karakternya sadar sudah menjadi hantu.

Namun yang ini berbeda. Malah sempat-sempatnya diskusi segala untuk memikirkan langkah mereka selanjutnya, hehehe.

Apabila dibekali dengan naskah dan dialog yang lebih serius saya yakin hasilnya bisa jauh lebih baik lagi.

Film “Air Terjun Bukit Perawan” ini tidak tersedia di layanan streaming mana pun. Kendati demikian teman-teman bisa menemukannya di Youtube.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

alur cerita film air terjun bukit perawan 2016

Leave a Reply