Page 68/180
“Kutukan Cakar Monyet” adalah film horor lokal yang diadaptasi dari cerpen “The Monkey’s Paw” karangan William Wymark Jacobs yang diterbitkan pada tahun 1902. Adalah Ferry L., sang sutradara, yang mengembangkan naskah skenarionya. Agak pesimis karena jarang menemukan adaptasi buku ke film horor yang layak untuk ditonton dan direkomendasikan.
Sama halnya dengan “Losmen Melati“, awalnya saya pikir “Teman Tidur” bukanlah film bergenre horor. Disutradarai oleh Ray Nayoan, ini adalah film horor keduanya setelah sempat ambil bagian dalam antologi “Takut: Faces of Fear” di tahun 2008 silam.
“Tulah 6/13” adalah satu dari dua film horor lokal yang tayang di hari ini. Judul ini menandai comeback-nya salah satu sutradara ‘legendaris’ Indonesia di genre ini, Chiska Doppert. Pasca membesut “Get Lost: Urban Legend di Benteng Pendem” di tahun 2018, beliau memang tidak lagi menelurkan karya baru.
“Hantu Baru” adalah debut dari aktor Rezky Adhitya sebagai produser melalui rumah produksi Keene Entertainment yang ia dirikan bersama istrinya, Citra Kirana. Yang bersangkutan juga turun andil menjadi pemeran utama. Beradu akting dengan Acha Septriasa. Acha sendiri untuk kedua kalinya secara berurutan dipercaya menjadi hantu dalam film bergenre horor komedi setelah “Mumun” beberapa bulan lalu.
“The Dream Child” adalah judul dari instalasi kelima semesta film A Nightmare On Elm Street yang dirilis pada tahun 1989 silam. Di film sebelumnya, Alice tidak sengaja terseret ke dalam pertarungan Kristen melawan Freddy. Tak disangka, Alice ternyata memiliki kemampuan untuk mengkopi kemampuan orang-orang yang dibunuh oleh Freddy. Termasuk kemampuan Kristen.
Punya poster yang tidak meyakinkan, “Iblis Dalam Darah” terus terang bukan prioritas tonton saya di minggu ini. Sudah siap untuk di-skip jika memang tidak ada waktu untuk menontonnya. Tapi takdir berkata lain. Beberapa jam setelah menonton “Losmen Melati” yang bikin puyeng, saya berkesempatan untuk menonton film besutan sutradara Yannie Sukarya ini. Lebih lanjut, “Iblis Dalam […]