Page 26/74
“Hantu Polong” adalah film horor yang *katanya* diadaptasi dari kisah nyata. Tentang sosok mistis pengincar bayi yang kondang di pulau Jawa dan Sumatera. Kenapa katanya? Karena saya tidak bisa menemukan referensi yang sesuai dengan yang digambarkan dalam film ini. Malah bisa dibilang berbanding 180 derajat.
“Eaten Alive!” atau dikenal juga dengan judul “Mangiati Vivi!” adalah topik bahasan video nasty kita untuk bulan ini. Sempat bingung gegara ternyata ada film lain yang punya judul sama persis. Ceritanya pun sama-sama sadis. Walau bukan tentang kanibalisme seperti yang satu ini.
Setelah menikmati hari pertama di Bangkok tanpa berpikir membuat konten, suka tidak suka sudah waktunya untuk berlibur sembari memikirkan urusan pekerjaan. Supaya ada modal untuk liburan-liburan berikutnya. Kendati demikian, seperti yang saya lakukan beberapa tahun belakangan, tidak ada itinerari khusus di hari ketiga ini. Saya biarkan saja mengalir apa adanya sesuai dengan mood.
Di episode sebelumnya, Arisu dkk pada akhirnya berhasil mengalahkan Raja Sekop. Pun begitu, perjuangan mereka memakan korban. Kondisi Akane, Kuina, dan Ann kritis. Sementara kaki kanan Usagi terluka parah. Bersama Arisu, Usagi pun mendatangi arena permainan terakhir. Sebuah taman mawar di rooftop bangunan. Melawan Ratu Hati Mira Kano.
Di episode sebelumnya, berkat pengorbanan Tatta, Arisu, Usagi, Kunai, dan Niragi berhasil memenangkan permainan Osmosis. Sementara itu, di tempat berbeda, Chishiya bergabung dalam permainan Solitary Confinement melawan Jack of Hearts. Dalam permainan tersebut, para peserta diwajibkan untuk mencari sosok Jack of Hearts yang menyusup dan menyamar menjadi sesama peserta.
Di episode sebelumnya, tim Arisu awalnya unggul terhadap tim Kyuma dalam permainan Osmosis. Tak disangka, tim Kyuma ternyata rela berkorban nyawa demi memenangkan pertandingan tersebut. Shitara tewas. Namun sebagai gantinya, tim mereka unggul jauh di atas tim Arisu. Sempat membalas dengan strategi berbeda, skor tim Arisu kini hanya tinggal berselisih 500 poin saja.