“Pee Mak” (พี่มาก..พระโขนง, Pee Mak Phrakanong) adalah film horor komedi Thailand yang diangkat dari legenda lokal yang cukup populer. Bercerita tentang hantu seorang wanita bernama Mae Nak Phra Kanong yang sangat mencintai suaminya.
Hadir dalam berbagai versi, adaptasinya bahkan sudah merambah ke mancanegara. Termasuk Indonesia, yang kini sedang dalam tahap produksi “Kang Mak”. Dengan Vino G. Bastian, Marsha Timothy, Indra Jegel, Indro Warkop, dan Rigen Rakelna sebagai bintangnya.
Saya juga sempat mengunjungi salah satu kuil di Bangkok yang punya kaitan erat dengan legenda tersebut.
Lantas seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film Pee Mak beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
Usai bertugas di perang, Mak mengajak keempat teman prajuritnya ke rumahnya.
Setibanya di sana, mereka menyaksikan desa itu ketakutan akan hantu.
Keempat sahabat itu mendengar rumor bahwa hantu itu adalah istri Mak, Nak.
Tanggal Rilis: 28 Maret 2013
Durasi: 1 jam 55 menit
Sutradara: Banjong Pisanthanakun
Produser: Jira Maligool, Chenchonnee Suntonsaratoon, Suwimon Techasupinun, Pran Thadaweerawutar, Vanridee Pongsittisak
Penulis Naskah: Nontra Khumvong, Banjong Pisanthanakun, Chantavit Dhanasevi
Produksi: GMM Tai Hub, Jorkwang film
Distribusi: GMM Tai Hub
Negara: Thailand
Pemain: Mario Maurer, Davika Hoorne, Pongsathorn Jongwilas, Nattapong Chartpong, Auttarut Kongrasri, Kantapat Permpoonpatcharasook
Sinopsis / Alur Cerita Pee Mak
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Di pertengahan abad 19.
Kerajaan Siam yang tengah berperang dengan kerajaan tetangga membuat Mak (diperankan oleh Mario Maurer) harus ikut maju ke medan tempur dan meninggalkan istrinya yang tengah hamil tua, Nak (diperankan oleh Davika Hoorne), di kota Phrakanong.
Perang yang berkepanjangan membuat Mak berkenalan dengan Ter (diperankan oleh Nattapong Chartpong), Puak (diperankan oleh Pongsatorn Jongwilas), Shin (diperankan oleh Wiwat Kongrasri), dan Aey (diperankan oleh Kantapat Permpoonpatcharasuk). Mereka lantas menjadi sahabat.
Di kota Phrakanong, Nak rupanya telah melahirkan.
Ia tampak menggendong bayinya sembari memanggil-manggil nama sang suami.
Terluka saat perang membuat Mak diperbolehkan untuk pulang. Ia diantar oleh ke-empat orang sahabatnya.
Setibanya di Phrakanong, kondisi kota ternyata sangat sepi. Bahkan seperti sudah terbengkalai.
Pun begitu, Mak kemudian bertemu kembali dengan Nak. Juga bayi mereka yang diberi nama Dang.
Mak lalu mempersilahkan Ter dkk untuk tinggal di rumah neneknya yang kini kosong untuk sementara.
Belakangan, saat Nak me-ninabobok-kan Dang sembari menyanyi, terlihat penduduk kota ketakutan mendengar suara nyanyian tersebut.
Keesokan harinya, Mak dan teman-temannya pergi ke pasar untuk membeli makanan.
Anehnya, semua penjual ketakutan melihat kedatangan Nak. Bahkan lantas mengusirnya.
Salah satu penjual, bibi Priek, sempat kelepasan memberitahu bahwa istri dan bayi Mak adalah hantu. Ia meminta agar Mak mengeceknya dengan cara melihat dari antara kedua kaki.
Kendati demikian, tidak ada yang percaya. Kecuali Shin yang mulai kepikiran.
Malamnya, ketika mencari Mak di rumahnya, Shin justru mendapati bangunan rumah Mak seperti bangunan terbengkalai.
Ayunan Dang juga bergoyang dengan sendirinya.
Tidak itu saja. Saat hendak kabur, Shin melihat tangan Nak seolah tembus ke dasar rumah.
Apes, Ter dan yang lain tidak percaya pada ceritanya.
Ter tidak sengaja menemukan tengkorak terkubur di belakang rumah Mak. Di jarinya ada cincin pernikahan seperti milik Nak.
Apes, dalam perjalanan menemui teman-temannya, wajahnya disengat oleh segerombolan lebah. Membuat wajahnya bengkak dan sulit berbicara.
Namun setelah melihat cincin yang dipakai Nak ternyata benar seperti yang ada di jari tengkorak, Ter lantas memberitahu menggunakan kertas bahwa Nak sebenarnya sudah mati.
Melihat gelagat teman-temannya, Mak jadi curiga dan merebut kertas tersebut. Ia syok begitu membaca isinya.
Belakangan terungkap bahwa Mak salah membaca tulisan Ter. Ia mengira Ter menyatakan kalau Nak itu jorok.
Ia pun mengatakan pada Nak bahwa ia menerima Nak apa adanya.
Ping (diperankan oleh Sean Jindachot) memberitahu Ter dkk bahwa bibi Priek, ibunya, baru saja meninggal secara misterius.
Ter dkk jadi makin takut dengan Nak.
Ter dkk mencoba untuk memberitahu Mak tentang Nak. Namun Nak selalu saja muncul untuk mencegahnya.
Hingga kemudian mereka berhasil menculik Mak dan membawanya ke hutan agar terpisah dengan Nak.
Di hutan, bekas luka perang Mak tiba-tiba terbuka dan berdarah.
Menganggapnya itu mustahil, Ter dkk jadi curiga Mak adalah hantu. Terlebih setelah tahu Mak punya cincin serupa seperti Nak.
Setelah mengkonfirmasi dengan melemparkan beras suci pada Mak dan ia terlihat kesakitan, Ter dkk pun bergegas kabur.
Mereka lantas mengganti rencana. Yaitu menyelamatkan Nak dari Mak dan membawanya pergi dari kota.
Dalam perjalanan meninggalkan kota dengan perahu, Mak mendadak muncul dan berenang menghampiri.
Sempat membiarkannya, namun melihat Mak yang hendak tenggelam pada akhirnya yang lain menolong.
Mak lalu memberitahu bahwa ia sebelumnya kesakitan gara-gara beras yang dilemparkan masuk ke lukanya.
Di tengah kebingungan jasad siapa yang sebenarnya ditemukan oleh Ter, Aey tiba-tiba menjatuhkan cincin seperti milik Mak dan Nak.
Ia auto dianggap hantu dan ditendang keluar dari perahu.
Hingga kemudian Ter memutuskan untuk melihat dari antara kedua kakinya dan memastikan bahwa Nak adalah hantu.
Tanpa membuang waktu, Ter, Shin, dan Aey membawa Mak untuk kabur ke sebuah kuil. Mak awalnya menolak, namun Puak membuatnya tak sadarkan diri dengan memukulnya dengan batu.
Dibantu oleh seorang biksu, Ter dkk mencoba untuk melawan Nak yang datang ke kuil untuk mengambil Mak.
Aey belakangan menyusul hadir. Ia rupanya mencuri cincin yang ada di jari tengkorak untuk dijadikan modal berjudi.
Usai mengalahkan si biksu, Nak meminta agar Ter dkk pergi meninggalkan dirinya dan Mak.
Ia juga memberitahu bahwa bibi Priek mati karena kecerobohannya sendiri. Bukan karena ia bunuh. Kendati demikian, Ter dkk tidak percaya.
Tak disangka, Mak kemudian mengungkap bahwa ia sebenarnya sudah tahu Nak adalah hantu. Alih-alih takut kepadanya, ia lebih takut kalau harus menjalani hidup tanpa sang istri.
Mendengar hal itu, Ter dkk ikut-ikutan berjanji akan terus bersama meski nantinya mereka sudah mati.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Pee Mak. Yang lebih kental nuansa komedinya ketimbang horor.
Bahkan bisa dibilang tidak menyeramkan sama sekali. Agak heran jadinya kenapa film ini bisa sangat merajai box office pada saat ditayangkan di bioskop.
Film “Pee Mak” ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan / platform Vidio.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply