Saya ingat benar bagaimana dulunya “Jelangkung” (“The Uninvited”) ini berhasil membuat saya tertarik untuk menonton film-film horor lokal.
Beberapa adegan di dalamnya masih terasa berkesan bagi saya. Tidak terlupakan hingga sekarang.
Akibat kesuksesannya, sempat hadir dua sekuel di tahun 2003 dan 2007. Yaitu “Tusuk Jelangkung” dan “Jelangkung 3”.
Mungkin nanti menyusul diulas di Curcol.Co.
Oh ya, jangan lupa. Ada pula sempalannya yang menurut saya pribadi lumayan keren. “Angkerbatu” judulnya.
Lantas seperti apakah cerita dari “Jelangkung” ini sendiri? Layakkah untuk ditonton?
Simak yuk alur cerita film beserta review singkatnya di bawah ini untuk tahu jawabannya.
Sekilas Tentang
Empat anak muda menghabiskan waktu mereka melihat fenomena supranatural.
Tanggal Rilis: 5 Oktober 2001
Durasi: 1 jam 35 menit
Sutradara: Rizal Mantovani, Jose Poernomo
Produser: Jose Poernomo
Penulis Naskah: Rizal Mantovani
Produksi: Rexinema Production, Avantgarde Production
Distribusi: Rexinema, Prima Entertainment
Negara: Indonesia
Pemain: Winky Wiryawan, Melanie Ariyanto, Rony Dozer, Harry Pantja, Ian’s Bahtiar, Chandra, Azmi Suhaimi, Arief RG, Martoeti, Sri Hartini, Plonto, Arief Rudiharto
Sinopsis / Alur Cerita Jelangkung
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Tahun 1938, di desa Angkerbatu. Seorang anak kecil yang dianggap sebagai sumber malapetaka dibunuh oleh warga. Rumahnya juga dibakar.
Sejak kejadian itu, warga setempat hilang satu per satu secara misterius.
Ferdi (Winky Wiryawan), Gita (Melanie Ariyanto), Gembol (Rony Dozer), dan Soni (Harry Pantja) penasaran ingin bertemu langsung dengan hantu.
Berbagai tempat angker di Jakarta telah mereka telusuri. Hasilnya nihil.
Hingga kemudian tercetus ide untuk mendatangi desa Angkerbatu di daerah Jawa Barat. Menurut cerita, banyak penampakan makhluk halus dan orang kerasukan di sana.
Saat yang lain berkemas, Soni terlihat diam-diam memasukkan boneka jelangkung ke dalam tasnya.
Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, Ferdi dkk pun berangkat menuju desa Angkerbatu.
Setibanya di sana, penjelajahan pun mulai dilakukan.
Mereka bahkan mengabaikan papan larangan masuk ke sebuah area di hutan.
Di dalamnya ternyata terdapat sebuah kuburan misterius.
Soni berniat untuk membongkar makam tersebut. Namun dicegah oleh yang lain.
Malamnya, mereka sengaja bermalam di dekat kuburan tersebut untuk melakukan pengamatan.
Soni juga sengaja menyalakan kamera ke arah makam. Berharap berhasil menangkap penampakan.
Lagi-lagi penelusuran mereka tidak membuahkan hasil. Hanya tripod yang terjatuh dengan sendirinya.
Kendati demikian, Soni menganggapnya akibat terkena angin saja.
Capek tidak menemukan apa-apa, Gita mengajak Ferdi, kekasihnya, untuk pulang. Ferdi mengiyakan.
Sebelum pulang, Soni ternyata diam-diam melakukan ritual pemanggilan jelangkung di kuburan.
Ferdi, Gita, dan Gembol sempat memergoki. Namun karena boneka jelangkung yang ditancapkan di makam sama sekali tidak bereaksi, Soni pun memutuskan untuk pulang bersama yang lain. Meninggalkan boneka tersebut begitu saja.
Kembali ke Jakarta, secara misterius boneka yang ditinggalkan Soni berada dalam ranselnya.
Seiring dengan itu, Gembol, Gita, dan Ferdi mendapat teror gaib yang berwujud anak kecil serta suster ngesot.
Berhasil mewujudkan apa yang selama ini diinginkan justru membuat mereka ketakutan dan menyesal.
Zulfikar (diperankan oleh Ian’s Bahtiar), teman kuliah Ferdi, menyarankan agar Ferdi dan teman-temannya menemui orang pintar bernama Sakimin (diperankan oleh Chandra).
Dari Sakimin, diketahui sumber permasalahannya adalah ritual yang dilakukan oleh Soni di desa Angkerbatu.
Ia pun memerintahkan mereka semua untuk pergi ke desa tersebut dan mencabut boneka jelangkung yang ada di makam.
Perjalanan menuju kuburan Angkerbatu tidak semulus sebelumnya.
Berulangkali mereka dihantui oleh penampakan anak kecil berwajah seram.
Anehnya, kuburan tersebut ternyata tidak ada lagi di tempat seharusnya ia berada.
Mau tidak mau mereka terpaksa bermalam di sana.
Mengaku kepikiran, Soni nekat untuk melanjutkan mencari makam misterius di tengah hujan deras. Meninggalkan Ferdi, Gembol, dan Gita di tenda.
Belakangan, karena ingin buang air, Gita pergi keluar dengan ditemani oleh Gembol.
Soni berhasil menemukan makam yang dicari. Namun saat hendak mencabut boneka jelangkung, ia diserang oleh sesuatu.
Nasib serupa dialami oleh Gembol dan Gita.
Pelakunya ternyata adalah Ferdi, yang mengalami halusinasi karena dikuasai oleh rasa takut.
Pada akhirnya Ferdi pun tewas di tangan hantu anak kecil.
Penutup
Itu tadi sinopsis atau alur cerita dari film Jelangkung. Yang sukses mengembalikan kenangan masa lalu saya.
Saya jadi sadar betapa kini kualitas film horor Indonesia sudah jauh berkembang.
Film yang dulunya terlihat keren seperti ini pada nyatanya memiliki banyak kekurangan. Terutama dari segi karakter dan dialog.
Tapi tetap. Keberadaan beberapa momen memorable tidak boleh dibiarkan tanpa apresiasi.
Salah satu yang saya suka adalah ketika Ferdi merasa adiknya yang sedang nonton TV adalah hantu.
Eniwei, film “Jelangkung” ini tidak tersedia di platform streaming mana pun. Kendati demikian teman-teman bisa menontonnya di Youtube.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply