Di cerita sebelumnya (baca sinopsis Uncontrollably Fond ep 15), demi mengembalikan uang pemberian Lee Eun-Soo (Jung Sun-Kyung) seutuhnya, No Eul (Bae Suzy) yang merasa hubungannya dengan Shin Joon-Young (Kim Woo-Bin) sudah tidak bisa diharapkan mendatangi Joon-Young dan meminta ganti rugi sebesar $10,000 atas waktu, energi, dan perasaannya yang telah terbuang sia-sia. Joon-Young menyanggupinya. Belakangan, No Eul melihat rekaman CCTV di rumah Joon-Young yang tidak bersuara dan setelah berulangkali melihatnya, ia berhasil membaca gerak bibir Joon-Young yang menyatakan bahwa ia tidak punya waktu lama untuk bisa menemani No Eul. Apa yang akan terjadi selanjutnya di serial drama “Lightly Ardently” episode 16 ini?
Sinopsis Episode 16
Adegan flashback menunjukkan kalimat-kalimat apa saja yang diucapkan oleh Joon-Young di rekaman CCTV yang bisu.
“Aku memimpikanmu sepanjang minggu. Bisakah kamu memimpikanku juga?”
“Waktuku tidak lama lagi sekarang. Berhentilah jual mahal dan kembalilah, Eul.”
“Aku baru pulang dari dokter. Dia bilang kondisiku memburuk. Aku tidak punya banyak waktu untuk ku habiskan bersamamu. Aku takut akan mati sebelum sempat mengatakan betapa aku mencintaimu. Itu kekhawatiran terbesarku.”
No Eul sedang mendengarkan video terakhir saat produser Yoon (Kim Ki-Bang) datang dan menanyakan tentang video-video bisu tersebut. Sambil meneteskan air mata, Eul mengatakan bahwa ia bisa mendengar semuanya dengan jelas.
Sementara itu, Choi Ji-Tae (Lim Ju-Hwan) mengatakan pada ibunya bahwa ia datang bukan untuk menyerah, melainkan untuk memulai perang. Dan apa pun yang akan dilakukan ibunya, ia akan mengikutinya. Eun-Soo yang masih kaget dengan ucapan Yoon Jung-Eun (Lim Ju-Eun) yang mengatakan akan melepas Ji-Tae, menjadi bertambah syok mendengarnya.
Jung-Eun sendiri saat itu masih ada di rumah Joon-Young. Usai membasuh mukanya di kamar mandi dan melihat banyak panggilan tak terjawab dari Eun-Soo, ia mendatangi Joon-Young dan berusaha menamparnya. Joon-Young menangkap lengan Eun-Soo dan mengatakan bahwa lain kali ia harus melepas cincin tunangannya apabila berciuman dengannya. Di saat Eun-Soo masih terdiam mendengar ucapan Joon-Young, Jang Kook-Young (Jung Soo-Kyo) datang untuk mengantar Eun-Soo pulang. Karena Joon-Young tidak mengacuhkan Kook-Young saat menanyakan apa yang terjadi di antara mereka, ia menjadi kesal dan makin menganggap Joon-Young adalah pria yang brengsek.
Tak berapa lama No Eul tiba di rumah Joon-Young. Saat hendak menekan tombol bel, mobil yang membawa Kook-Young dan Jung-Eun keluar. Melihatnya, Eul teringat kata-kata Joon-Young beberapa waktu lalu, yang mengatakan akan menghilang setelah 3-4 bulan bersamanya. Ia pun mulai menangis dan terduduk di depan pintu rumah Joon-Young.
Esok harinya, di rumah Choi Ha-Roo (Ryu Won), pembantu rumah tangga mendapati Ha-Roo sedang berdoa pada dewa agar dipertemukan dengan orang yang dicintainya, No Jik (Lee Seo-Won). Ia memarahinya dan mengatakan hal tersebut tidak ada gunanya. Tapi tanpa disangka, tak berapa lama masuk pesan teks ke ponsel Ha-Roo dari No Jik, yang mengajaknya bertemu.
Saat bertemu, Ha-Roo sengaja jual mahal dengan mengatakan bahwa ia sudah bertemu dengan pria-pria lain yang lebih keren dan lebih seksi selama No Jik menghindarinya. Namun aksinya hanya berlangsung sebentar karena setelah mendengar hal tersebut, No Jik, alih-alih cemburu, malah pamit untuk pergi. Ia juga malah keceplosan menyatakan bahwa dirinya adalah wanita yang setia. Secara tidak langsung No Jik lantas mengajak mereka berpacaran dengan menyebutkan syarat-syaratnya: tidak ada kontak fisik hingga ia lulus SMA; pelukan hanya di hari spesial; serta ia ingin bertemu dengan orang tua Ha-Roo; dan sebaliknya, akan mengenalkan Ha-Roo pada kakaknya.
Ha-Roo kurang setuju dengan persyaratan No Jik. Ia bahkan makin bingung setelah No Jik mengatakan bahwa ia ingin menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab sebelum mengurus Ha-Roo. Ia pun nego supaya diperbolehkan untuk menyentuh setidaknya rambut No Jik saat bertemu. No Jik lalu mempertimbangkan untuk bergandengan tangan, namun membatalkannya setelah ia menggenggam tangan Ha-Roo dan merasakan jantungnya berdebar-debar.
Sementara itu, Joon-Young terbangun karena ditelpon oleh dokternya, yang mengabarkan bahwa seorang wanita bernama No Eul baru saja menemuinya tadi pagi. Saat melangkah keluar kamar, ia mendapati No Eul di ruang tengah. Saat ia menanyakan mengapa No Eul datang ke sana, No Eul mengatakan bahwa ia ingin tetap bekerja sebagai produser film dokumenter Joon-Young agar bisa mendapatkan banyak pengalaman dan menjadi terkenal. Joon-Young menolaknya dan memintanya untuk segera pergi.
Di tempat lain, usaha Ji-Tae untuk mencari dukungan dalam perang melawan ibunya masih menemui jalan buntu. Ia malah dianggap sebagai anak yang durhaka dan tidak tahu berterima kasih. Tiba-tiba Jung-Eun datang menghampirinya dan memintanya untuk berhenti melawan ibunya karena tidak mungkin bisa menang. Jung-Eun juga mengatakan bahwa kini ia jatuh cinta pada Joon-Young.
“Kamu tidak akan menghentikan aku, Ji-Tae?“, tanya Jung-Eun.
“Aku sudah memberikan jawabanku,” jawab Ji-Tae sambil berlalu.
Jung-Eun lantas menemui Eun-Soo di ruangannya. Sebelum sempat bercerita, Eun-Soo sudah memberondongnya dengan berbagai tawaran dan hadiah. Jung-Eun akhirnya memotong pembicaraan Eun-Soo dan menceritakan bahwa ia benar-benar akan melepas Ji-Tae karena sudah bertemu dengan pria lain. Dengan tenang, Eun-Soo memintanya untuk memutuskan hubungan dengan pria tersebut. Jika tidak, ia sendirilah yang akan memutuskan hubungan Jung-Eun dengannya, seperti yang sebelum-sebelumnya. Jung-Eun hanya bisa terdiam mendengarnya.
Choi Hyun-Joon (Yu Oh-Seong) yang makin penasaran apakah benar Joon-Young adalah anaknya mendatangi tempat tinggal Joon-Young. Tanpa disangka, Ji-Tae pun mendatangi rumah Joon-Young. Saat ditanya, Hyun-Joon berdalih akan meminta Joon-Young sebagai bintang tamu di acara kantor. Ji-Tae tidak mempercayainya dan to the point menanyakan sejauh mana yang diketahui ayahnya tentang hubungannya dengan Joon-Young. Karena Hyun-Joon menjawab tidak tahu maksud pertanyaan Ji-Tae, Ji-Tae pun berpamitan pergi. Tapi saat ia berbalik badan, Hyun-Joon menanyakan seberapa banyak yang Ji-Tae ketahui tentang itu.
“Aku tahu sebanyak yang ayah ketahui,” jawab Ji-Tae.
Setelah Hyun-Joon pergi, Joon-Young keluar rumah dan mendapati Ji-Tae di sana. Mereka pun ngobrol di dalam rumah Joon-Young. Tanpa basa-basi Ji-Tae menanyakan kapan Joon-Young akan mati. Joon-Young menjawab diplomatis, bahwa hidup mati seseorang tergantung pada tekadnya. Dan saat ini tekadnya masih kuat karena ada banyak hal yang harus diselesaikan. Ia bahkan merasa bisa hidup lebih lama daripada Ji-Tae.
“Biarkan aku yang membalas dendam,” ujar Ji-Tae. Lanjutnya, “baik itu dendanmu atau dendam Eul, biarkan aku yang membalaskannya. Jadi matilah dengan damai, Jangan memanfaatkan Jung-Eun untuk memperburuk keadaan. Meninggallah dengan damai sebagai bintang yang menyedihkan tapi indah, Shin Joon-Young. Biarlah dirimu diingat seperti itu.”
[wp_ad_camp_1]
Dengan gusar, Joon-Young mengambil semua obat-obatan dan vitamin yang ia miliki, hendak meminum semuanya. Tiba-tiba Jang Man-Ok (Jang Hee-Ryung) menghubunginya, mengabarkan bahwa saat ini No Eul sedang berada di restoran ibunya. Ia ternyata sedang curhat pada Shin Young-Ok (Jin Kyung) masalah kelakuan Joon-Young yang jahat terhadapnya. Young-Ok menanggapinya dengan meminta Eul untuk mencari pria lain apabila memang Joon-Young memperlakukannya seperti itu.
“Aku ingin melakukan itu, tapi tidak ada pria lain“, respon Eul.
Young-Ok lantas memintanya untuk menemuinya usai makan. Saat itu ia bertanya kenapa ia terus menempel pada Joon-Young apabila Joon-Young selalu melukainya. Eul tidak menjawab pertanyaan tersebut. Alih-alih, ia meminta Young-Ok untuk memeluknya. Atau jika tidak, ia minta untuk diperbolehkan memeluk Young-Ok. Sebelum Young-Ok menjawab, Eul sudah melalukan opsi yang kedua. Meski Young-Ok merasa canggung, Eul memintanya untuk tetap membiarkannya memeluknya selama beberapa saat. Ia menambahkan bahwa ia berharap Young-Ok mau memberikan motivasi agar ia kuat menghadapi segala yang terjadi.
Sementara itu, Jung-Eun saat itu berada di atap gedung kantor, bimbang dengan apa yang harus ia lakukan: terus mengejar cintanya terhadap Joon-Young atau meninggalkannya seperti yang diancamkan oleh Eun-Soo. Demikian pula Joon-Young, yang bimbang harus berbuat apa, setelah melihat ibunya dan Eul berpelukan dari seberang jalan.
Malam harinya, proses rekaman dokumenter Joon-Young berlanjut. Saat ditanya hal apakah yang ingin ia lakukan, jawaban Joon-Young adalah membawa pacarnya ke dalam rekaman dokumenter dan membanggakannya. CEO Namgoong (Park Soo-Young) meng-cut proses syuting karena menurutnya pacar Joon-Young adalah Kim Yoo-Na (Lee Elijah). Joon-Yong membantahnya. Saat Kook-Young menanyakan apakah itu Eul, Joon-Young kembali membantahnya. Ia baru mengiyakan setelah Kook-Young menyebutkan nama Jung-Eun.
Saat semua yang ada di sana kebingungan mendengar pernyataan Joon-Young, Eul tiba-tiba datang dan memaksa untuk menjadi asisten produser Yoon. Melihatnya, pandangan Joon-Young mendadak mulai kabur. CEO Namgong mencoba mengusirnya, namun Eul mengancam tidak akan memberikan rekaman miliknya apabila ia tidak diperbolehkan menjadi asisten. Joon-Young lantas meminta mereka semua pergi karena merasa kondisinya bakal semakin parah.
Di dalam rumah, sesuai dengan perkiraan, Joon-Young bersusah payah untuk berjalan dan meminum obatnya. Namun akhirnya ia tidak kuat menahannya dan terjatuh di dekat kamarnya. Beberapa saat kemudian Eul datang dan langsung terduduk lemas melihat kondisi Joon-Young. Ia menawarkan untuk menelponkan dokter Kang, tapi Joon-Young merebut ponsel Eul dan membantingnya. Ia lantas meminta Joon-Young untuk pergi.
Eul terus memaksanya untuk dirawat, sehingga Joon-Young pun menariknya dengan paksa hingga keluar rumah. Ia bahkan tidak peduli ketika Eul mengancamnya akan memberitahukan kondisinya pada semua orang. Setelah menutup pintu, ia segera mengganti password rumahnya agar tidak ada orang yang bisa masuk.
Sementara itu, Ji-Tae pulang ke rumah dan mendapati ayahnya sedang terdiam di dalam mobilnya di depan rumah. Ji-Tae mengetuk kaca mobil sehingga Hyun-Joon yang sedang melamun menjadi tersadar dan segera keluar dari mobilnya. Ji-Tae lantas menghampiri ayahnya dan membenarkan posisi dasinya.
“Berjanjilah padaku,” ujar Ji-Tae, “ayah tidak akan meninggalkan ibu apapun yang terjadi“.
“Ya, aku berjanji,” jawab Hyun-Joon. Ia lalu berbalik bertanya, “Bagaimana denganmu? Bisakah kamu berjanji tidak akan meninggalkan ibumu apapun yang terjadi?”
Ji-Tae terdiam sejenak sebelum menjawabnya.
“Tidak. Itu sebabnya aku meminta kepada ayah. Setidaknya ayah harus tetap mendampingi ibu.”
Di dalam rumah ternyata sudah ada Jung-Eun. Saat Ha-Roo melihatnya, ia pun mengajaknya ngobrol dan curhat tentang No Jik. Ia menanyakan apakah normal jika kita ingin bergandengan tangan dan mencium orang yang kita suka. Jung-Eun mengiyakan. Ha-Roo lantas kembali bertanya, kali ini tentang Jung-Eun. Ia menanyakan siapa yang lebih dahulu melakukannya antara Jung-Eun dan Ji-Tae, serta kapan dan dimana kejadiannya. Sebelum Jung-Eun menanggapinya, Hyun-Joon dan Ji-Tae datang.
Kaget melihat Jung-Eun ada di sana, Ji-Tae mengatakan bahwa ibunya seharusnya memberitahu terlebih dahulu apabila ia mengundang Jung-Eun ke rumah. Jung-Eun mengatakan bahwa ia akan tetap datang meskipun saat itu Eun-Soo tidak mengundangnya karena ada yang ingin dibicarakan. Eun-Soo berusaha mencegahnya berbicara lebih banyak, tapi Jung-Eun menepis lengan Eun-Soo dan berjalan menghampiri Ji-Tae sembari melepaskan cincin tunangannya. Jung-Eun lalu mengambil tangan Ji-Tae dan memberikan cincin tersebut kepadanya.
“Mari kita berhenti bermain rumah-rumahan,” ucap Jung-Eun.
“Aku sudah memberitahu ibu Lee dan Ji-Tae,” lanjut Jung-Eun, kali ini kepada Hyun-Joon. “Aku berpacaran dengan pria lain, pak. Bapak pernah membantuku dahulu dan aku yakin ayahku sudah membelas semua itu kepada bapak dahulu. Aku harap bapak tidak memanfaatkan insiden itu untuk menahanku.”
Tanpa mempedulikan Eun-Soo yang masih mencoba menahannya, Jung-Eun lantas menutup kata-katanya dengan membungkukkan badan dan berpamitan pergi. Saat ia melangkah pergi, Hyun-Joon menanyakan siapa pria yang saat ini sedang dikencani Jung-Eun. Ia tidak menjawabnya.
Di rumah Ko Na-Ri (Kim Min-Young), No Jik tiba-tiba memegang tangannya dan menciumnya. Na-Ri yang kaget secara reflek mendorongnya menjauh. Tapi No Jik tidak menghiraukannya dan sibuk memeriksa apakah jantungnya berdebar saat melakukan hal itu. Karena sepertinya tidak, ia lantas meminta Na-Ri, yang menganggap Jik mulai gila karena terlalu banyak belajar persiapan ujian, untuk menciumnya. Mendengarnya, Na-Ri menganggap bahwa level gila Jik sudah pada tingkat parah. Tanpa basa-basi Jik langsung menciumnya, lalu berkata bahwa ia tidak merasakan apa-apa saat mencium Na-Ri, tapi justru deg-degan saat hanya menggandeng tangan Ha-Roo.
Mendadak Eul yang sedang (berpura-pura) tidur di dekat mereka terbangun. Ia segera mengambil mantelnya dan pergi meninggalkan mereka.
Sementara itu, Joon-Young bingung mencari anjingnya, Pororo, yang tidak kunjung kembali ke rumah. Saat menelpon Kook-Young, ia mengatakan bahwa Joon-Young pagi tadi telah melepaskan Pororo. Ia pun kembali ingat akan hal tersebut dan tersadar bahwa mulai lupa adalah salah satu gejala penyakitnya bertambah parah.
Tak lama terdengar suara gedoran di pintunya. Ternyata Eul yang datang, minta untuk dibukakan pintu. Sembari terus menggedor pintu, ia mengungkapkan perasaan cintanya pada Joon-Young.
“Kamu sengaja melakukan semua ini untuk menjauhkan aku, bukan? Kamu takut aku terluka saat kamu meninggal, bukan? Kamu pikir itu akan membantuku? Kamu salah!
Kita tidak pernah tergila-gila satu sama lain. Aku tidak pernah memahamimu dan kamu tidak pernah memahamiku. Kita selalu melewatkan petunjuk satu sama lain.
Semua bohong! Tidak ingin menemuimu sebagai sepasang kekasih, semua bohong. Aku menyukaimu, aku mencintaimu! Karena itu aku tidak suka membuang-buang satu menit lagi, bahkan satu detik lagi tanpamu.
Karena itu mulai sekarang aku tidak akan melakukan hal lain selain melihatmu. Aku akan tetap di sampingmu dan menatap wajahmu sampai wajahmu berlubang. Bisakah kamu memberiku kesempatan?”
Hati Joon-Young mulai luluh mendengarnya. Ia pun melangkah mendekat untuk membukakan pintu, namun alarm tentang batas waktu penuntutan yang tersisa 13 hari serta telpon dari Kook-Young menghentikannya.
“Mungkin kamu bintang terkenal dan namamu populer. Tapi jangan menggoda semua wanita yang menemuimu dan mematahkan hati wanita malang itu. Jika kamu lakukan itu, kamu akan mendapatkan balasannya. Kamu akan menderita setelah kamu mati.“, ucap Kook-Young.
“Batas waktu penuntutan apa yang berakhir dalam 13 hari?” tanya Joon-Young, “Aku memasang alarm bertuliskan batas waktu penuntutan dalam 13 hari.”
Kook-Young menjawab bahwa ia juga tidak mengetahuinya. Di luar, Eul masih menunggu Joon-Young mau membukakan pintu. Saat itu pula Jung-Eun datang, lewat di depan Eul tanpa berkata apa-apa, dan membunyikan bel rumah Joon-Young. Mengira Eul yang melakukannya, Joon-Young pun membukakan pintu. Ternyata hanya ada Jung-Eun di sana, menunjukkan bahwa ia telah melepaskan cincin tunangannya, dan langsung memeluk Joon-Young. Dari balik tembok tiba-tiba Eul muncul kembali dan melihat kejadian tersebut.
[wp_ad_camp_3]
Leave a Reply