Di cerita sebelumnya, Reiko sukses mengajak sebuah perusaan menengah ISOBE untuk membuat produk mewah yang bekerjasama dengan brand Coach. Hal itu diharapkan bisa mencegah kebangkuratan Penerbit Otowado. Hubungan Nami dan Jun yang sempat renggang kembali hangat berkat kedatangan keluarga Nami ke Tokyo. Di sisi lain, Nakazawa harus patah hati mengetahui cintanya bertepuk sebelah tangan. Apa yang akan terjadi berikutnya?
Sinopsis Oh! My Boss! Koi wa Bessatsu de Episode 8 (S1E8)
Semua karyawan berusaha keras untuk mewujudkan proyek kerjasama MIYAVI, Coach, dan Isobe. Keberhasilan proyek tersebut bisa menjadi kunci kelangsungan hidup majalah MIYAVI dan juga Penerbit Otowado.
—
Jun pulang ke rumahnya di Kanazawa dan memberitahu ibunya bahwa ia akan mewarisi Horai Group seperti yang selama ini diminta kedua orangtuanya. Dengan bersemangat ibu Jun mengabarkan hal tersebut pada suaminya. Tak lupa ia mengingatkan Jun agar segera mengenalkan kekasihnya pada mereka.
—
Nami kembali mendapat tugas editorial dari Kazumi. Kali ini ia diminta untuk menulis kata pengantar tentang Shinji, direktur Isobe. Nami menerimanya dengan gembira.
Pulang ke rumah, ia langsung mengabarkan hal tersebut pada Jun yang kini hampir setiap hari menginap di rumah Nami. Jun ikut gembira mendengarnya.
Di saat Nami sedang membuatkan teh, Jun mengajaknya untuk pergi berkencan setelah edisi ketiga MIYAVI usai dibuat. Nami mengiyakan. Tanpa sengaja, Jun kemudian menemukan catatan Nami yang tersimpan di dalam sebuah majalah. Ia tersenyum membacanya.
—
Secara mengejutkan, muncul gosip tentang Reiko yang menyalahgunakan kekuasaannya pada Nami. Berita tersebut disebutkan bersumber dari orang dalam.
Dampaknya ternyata langsung terasa. Shinji memutuskan untuk membatalkan kerjasama dengan MIYAVI. Bahkan Shinichi yang menemani Reiko menemuinya tidak bisa berbuat banyak.
Sempat terjadi saling tuding di antara editor MIYAVI tentang siapa yang sebenarnya menjual berita tersebut ke media. Handa mengingatkan yang lain untuk mengabaikan hal tersebut dan fokus menyelesaikan edisi ketiga.
—
Jun memberitahu Oashi kalau ia hendak berhenti menjadi fotografer dan akan kembali ke Kanazawa. Tahu Jun belum memberitahu Nami karena tidak ingin mengganggu konsentrasinya, Oashi memarahinya. Menurutnya, hal semacam itu harusnya diberitahukan terlebih dahulu ke Nami, apapun itu reaksi Nami setelah mendengarnya.
Jun lantas menunjukkan catatan Nami yang kemarin ia temukan. Ternyata itu adalah daftar 10 kegiatan yang ingin dilakukan Nami saat ia berpacaran.
—
Pulang kerja, Nami bertemu dengan Nakazawa di luar gedung. Ia lalu memberitahu Nakazawa bahwa ia tidak bisa menerima perasaannya. Namun demikian, sebelum Nami menyelesaikan kalimatnya, Nakazawa langsung memotong dan mengatakan bahwa ia hanya nge-prank Nami. Nami terdiam antara percaya tidak percaya.
Sepeninggal Nami, Haruka yang kebetulan mendengar percakapan mereka, menghampiri Nakazawa. Ia minta direkomendasikan film tentang orang yang patah hati dan tidak sadar bahwa jodohnya yang sebenarnya ada di dekatnya. Walau kebingungan, Nakazawa berjanji akan mencarikannya.
—
Jun menemui Nami yang sedang dalam perjalanan pulang dengan menggunakan sepeda. Ia mengajak Nami berboncengan dengannya dan pergi ke photo box. Nami menolak karena mereka bisa ditangkap polisi kalau berboncengan dengan sepeda di jalan umum. Mendengar hal itu, Jun lalu pulang dan berjanji akan segera menelponnya.
Sesuai janji, Jun menelpon Nami yang juga baru saja tiba di rumah. Nami kemudian bercerita tentang bagaimana ia menyukai pekerjaannya di departemen editorial. Jun mengaku paham dengan perasaan Nami.
—
Nami dan Handa menemui Shinji di pabrik Isobe. Sesaat kemudian Reiko datang menyusul. Rupanya Nami yang memintanya datang ke sana.
Reiko langsung memarahi Nami yang bertindak tanpa sepengetahuannya. Tanpa mempedulikannya, Nami berlutut di hadapan Shinji. Ia menyatakan bahwa meski Reiko sering bertindak semena-mena terhadapnya, namun semua itu demi kepentingan MIYAVI. Reiko makin marah dengan ulah Nami tersebut.
Melihat pertengkaran keduanya, tanpa disangka Shinji justru tersentuh dan menyatakan akan melanjutkan kembali kerjasamanya dengan MIYAVI.
—
Muncul masalah baru. Fotografer yang sebelumnya sudah dijadwalkan untuk memotret produk Isobe tiba-tiba membatalkannya. Di saat yang lain kebingungan, Nakazawa menyarankan agar mereka menggunakan jasa Jun.
Esok harinya, Jun dan Oashi datang ke lokasi pemotretan. Yang lain langsung terkejut begitu tahu ia adalah adik Reiko.
Usai pemotretan yang berjalan dengan lancar, Jun mengajak Nami menemui Reiko. Ia lalu memperkenalkan Nami sebagai kekasihnya yang sesungguhnya. Sesuai pernyataan Reiko sebelumnya, ia terlihat tidak terlalu peduli dengan hal itu dan langsung berpamitan pergi dengan alasan ada janji.
—
Nakazawa bertemu dengan Jun di luar gedung. Ia berterimakasih atas kerja Jun barusan. Saat Nakazawa hendak pergi, Jun memanggilnya dan memberitahu bahwa ia tidak akan kalah dari Nakazawa. Dengan tersenyum Nakazawa mengatakan hal yang sama.
—
Terungkap bahwa yang sebenarnya membocorkan sikap Reiko pada Nami adalah Handa. Pun begitu, ia melakukannya tanpa sadar, yaitu saat mabuk di bar dan ngobrol dengan seorang editor majalah gosip.
—
Jun menghubungi Rio dan meminta maaf karena batal menemani Rio menerima hasil pemeriksaannya. Saat ditanya, Rio berbohong, mengaku bahwa tidak ada masalah sama sekali dengan tangannya. Jun lega mendengarnya. Setelah telpon ditutup, terlihat hasil pemeriksaan Rio yang menyatakan dirinya terkena distonia fokal.
—
Edisi ketiga MIYAVI mulai dipasarkan. Pun begitu dengan produk lotion Coach Dreams hasil kolaborasi Coach, Isobe, dan Miyavi. Walau keduanya mendapatkan penjualan yang bagus di pasaran, pada akhirnya diputuskan bahwa Penerbit Otowado tetap menjalani akuisisi dan majalah MIYAVI dihentikan penerbitannya.
—
Nami menemui Reiko. Ia minta agar kemana pun nantinya Reiko dipindahkan, Nami tetap dijadikan asistennya. Nami mengaku kagum pada Reiko dan sudah terlanjur jatuh cinta pada pekerjaannya. Mendengar perkataan Nami, Reiko mengatakan bahwa jika memang demikian, maka yang harus Nami kejar adalah pekerjaan tersebut, bukan pada sosok yang ia kagumi. Nami tidak bisa berkata apa-apa.
—
Nami pergi ke taman hiburan bersama Jun. Nami kemudian tahu Jun melakukan hal-hal yang sudah ia tulis di catatan. Pasalnya, itu adalah catatan yang ditulis Nami saat ia masih duduk di bangku SMP. Kendati demikian, Nami tetap menerimanya dengan senang hati.
—
Reiko menemui Asami. Asami memberitahu bahwa Sinichi sudah meminta agar ia membantu melindungi Reiko. Berkat usahanya, diputuskan bahwa majalah MIYAVI tetap terbit walau kini berada di bawah perusahaan yang berbeda (yang mengakuisisi Penerbit Otowado). Namun demikian, karena adanya gosip tentang Reiko sebelumnya, penerbitan MIYAVI hanya akan dilakukan jika Reiko tidak lagi menjabat sebagai kepala editor.
Bukannya kesal, Reiko justru tersenyum. Yang terpenting baginya adalah MIYAVI, bukan jabatannya. Ia bahkan dengan legawa mengatakan pada Asami bahwa ia kini mempercayakan MIYAVI pada dirinya (dan juga editor serta asistennya).
—
Nami gembira mendapat kabar tentang penerbitan kembali MIYAVI. Jun lalu mengajak Nami bermain ice skating, dua poin terakhir di catatan Nami selain mendapatkan setangkai bunga.
Setelah bermain beberapa saat, Jun memberikan setangkai bunga pada Nami. Ia kemudian mencium Nami dan meminta Nami menjadi istrinya. Jun menceritakan bahwa ia hendak meneruskan bisnis keluarganya dan mengajak Nami ikut dengannya ke Kanazawa. Nami terdiam mendengarnya.
Leave a Reply