Beberapa waktu lalu, saat menulis artikel mengenai dorama “Love You As The World’s End“, saya menyatakan pengen banget untuk menonton serial ini tapi gak yakin bisa karena gak tau dimana mencari versi yang sudah memiliki subtitle. Lah kok ya kebetulan ketemu, hehehe. Setelah disimak edisi perdananya yang berdurasi kurang lebih 45 menit, ternyata memang sesuai ekspektasi. So, here we go, sinopsis “With You on the Day the World Ends” episode 1. Selamat membaca!
Sinopsis Lengkap Love You As The World Ends Episode 1 (S1E1)
Hibiki Mamiya mengendarai sepeda motornya memasuki sebuah terowongan. Tiba-tiba lampu terowongan terlihat berkedip. Berbarengan dengan itu, sepeda motor yang dikendarainya juga tampak hendak kehilangan tenaga. Sesaat kemudian, atap terowongan retak dan Hibiki bersama sepeda motornya jatuh tergelincir.
Tak lama Hibiki tersadar. Atap terowongan ternyata sudah runtuh dan ia terjebak di dalamnya.
—
2 jam sebelumnya. Hibiki menyiapkan bekal sarapan untuk kekasihnya, Kurumi Ogasawara, yang memang tinggal bersamanya. Sebelum berangkat kerja, Hibiki menanyakan apakah nanti malam Kurumi bisa pulang lebih cepat karena ada sesuatu yang ingin ia bahas. Kurumi mengaku ada banyak pekerjaan sehingga hal tersebut tidak memungkinkan.
Sepeninggal Hibiki, Kurumi pergi ke dapur untuk membuat minuman. Tanpa sengaja ia menemukan cincin tunangan yang sengaja disembunyikan Hibiki di sana. Bergegas Kurumi keluar dan memberitahu Hibiki bahwa ia bakal pulang cepat nanti malam. Hibiki tersenyum mendengarnya.
—
Karena tidak ada sinyal, Hibiki terpaksa berusaha untuk bertahan di dalam terowongan sembari sedikit demi sedikit menyingkirkan puing atap dan mencari jalan keluar. 4 hari berlalu, ia akhirnya bisa keluar dari sana. Anehnya, tidak ada satu orang pun di jalanan. Kota Miura seperti ditinggalkan begitu saja oleh penduduknya.
Kebingungan, Hibiki lantas menuju bengkel tempatnya bekerja. Ia kaget mendapati beberapa mayat berlumuran darah di sana. Tidak itu saja, bosnya sendiri ternyata sudah berubah menjadi zombie. Pun begitu dengan salah seorang rekan kerjanya.
Dengan bersusah payah Hibiki berhasil keluar dari bengkel dan kabur dengan mengendarai mobil pickup. Dalam perjalanan, Hibiki menghidupkan radio dan mendengar perintah agar warga Miura segera melakukan evakuasi ke balai pengungsian.
Setibanya di rumah, Hibiki tidak menemukan Kurumi di sana. Setelah mengambil kotak cincin yang ada dalam rak dapur, Hibiki mendengar suara kendaraan di luar. Ada seseorang berjaket merah melintas di jalan. Hibiki pun buru-buru mengejarnya.
Beberapa waktu kemudian Hibiki tiba di sebuah tempat. Sepertinya markas pemadam kebakaran. Atau mungkin sejenis balai penanggulangan bencana. Pintu bagian depan terlihat diblokir dengan menggunakan segala sesuatu yang ada. Mulai dari bangku, meja, hingga lemari.
Ketika mencoba meminta pertolongan dari orang yang ada di dalam, Hibiki diserang oleh beberapa zombie. Kakinya sempat terluka terkena potongan besi. Pria berjaket merah yang tadi dilihatnya, belakangan diketahui bernama Shinji Azuma, dari lantai atas menginstruksikan agar Hibiki menuju bagian belakang.
Mendengarnya, Hibiki bergegas menuju TKP. Setelah masuk ke dalam bangunan melalui jendela, ia langsung disergap oleh seseorang bersenjata yang hendak memastikan apakah Hibiki sudah digigit oleh zombie atau belum. Tanpa disangka, orang tersebut ternyata adalah Hiro Todoroki, teman SMA Hibiki.
Tak lama datang Azuma bersama dengan Daiki Hongo, yang mengaku dari kepolisian seperti halnya Todoroki. Setelah mengetahui bahwa Hibiki sama sekali tidak tahu mengenai infeksi zombie serta luka di kaki Hibiki bukan berasal dari gigitan para zombie, mereka pun memperbolehkan Hibiki bergabung dengan pengungsi yang lain.
Mereka adalah Kanae Hiiragi, Yohei Komoto, Shoko Mihara dan putrinya Yuzuki Mihara, Yoon Min-Jun, serta Masaomi Uwajima. Hongo menjelaskan bahwa pengungsi yang ada di sana adalah orang-orang yang terlambat dievakuasi. Masaomi menambahkan bahwa para zombie sebenarnya sudah tidak punya detak jantung, alias mayat hidup. Pun begitu, jika tergigit oleh mereka, maka Hibiki bisa ikut berubah menjadi zombie.
Azuma kemudian datang dan memberitahu persiapan untuk menuju ke balai pengungsi di SMA Prefektur Miura sudah usai. Tim SAR seharusnya datang kemarin namun mereka kehilangan kontak. Azuma, yang bekerja sebagai kurir, berniat pergi ke sana untuk meminta pertolongan.
Hibiki berencana untuk ikut karena hendak mencari Kurumi. Kendati demikian, Hongo meminta untuk menyerahkan hal tersebut pada Azuma terlebih dahulu karena ia hapal jalan tikus menuju SMA.
—
Todoroki mengatakan pada Hongo bahwa ia tidak mempercayai Hibiki karena selama di sekolah dulu Hibiki pernah mengkhianati kepercayaan orang lain. Hongo merespon bahwa apapun itu yang terjadi pada Todoroki dan Hibiki di masa lalu, tugas mereka sekarang sebagai polisi adalah untuk melindungi warga. Hibiki yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka terdiam.
Setelah mengetahui Hibiki ternyata ada di belakangnya, Todoroki dengan tegas menyatakan bahwa ia hanya mau bekerjasama dengan Hibiki hingga mereka tiba di balai penampungan saja. Hibiki mengangguk mengiyakan.
—
Sembari membalut luka Hibiki, Shoko menceritakan bahwa mereka semua adalah penghuni apartemen yang sama yang terjebak di lift saat evakuasi berlangsung. Kecuali Yohei dan Min-Jun yang kebetulan saja berada di sana saat menjalankan tugasnya sebagai kurir jasa pindahan. Min-Jun yang merupakan orang Korea dan tidak mahir berbahasa Jepang hanya berdiam diri.
Melihat Yuzuki yang menderita asma, Hibiki mengatakan bahwa nanti kekasihnya Kurumi, yang merupakan dokter muda, bakal mengobatinya. Kanae yang pesimis balik bertanya kenapa Hibiki seyakin itu Kurumi masih hidup.
Sesaat kemudian terdengar suara raungan dari luar. Masaomi menjelaskan bahwa itu adalah cara para zombie untuk memanggil rekan-rekannya. Terlebih hari sudah memasuki waktu malam dimana mereka akan bertindak lebih agresif.
Tak lama para zombie mulai berkumpul di depan bangunan dan berusaha menerobos barikade.
—
Hingga malam hari, Azuma belum juga kembali. Hibiki berniat untuk menuju SMA Prefektur Miura dan menjemputnya. Hongo mencegahnya. Jika memang tim SAR tidak datang, ia sudah memutuskan agar semua orang bersama-sama pergi ke SMA Prefektur Miura. Sempat terjadi perdebatan yang dipicu oleh Yohei, namun Hibiki berhasil meredakannya dengan menawarkan diri untuk membuatkan mereka semua masakan dari bahan seadanya.
Semua orang ternyata menyukai masakan Hibiki. Termasuk Yuzuki. Melihat wajah Yuzuki yang ceria, Hibiki menyalami dan berjanji untuk berteman dengan orang yang menyukai masakannya. Yuzuki menyambutnya dengan bersemangat.
Malam harinya, Yuzuki yang belum bisa tidur minta agar Hibiki bercerita tentang kekasihnya. Saat ditanya apa yang membuat kekasih Hibiki menyukainya, Hibiki menjawab bahwa ia memiliki sifat yang pantang menyerah. Apapun yang terjadi, seperti keadaan mereka sekarang ini, ia akan terus berjuang dan berusaha. Semua orang yang ada di sana jadi merenung mendengar ucapan Hibiki.
Sesaat kemudian terdengar suara keras dari arah barikade. Para zombie ternyata berhasil menerobos masuk. Untungnya mereka semua masih bisa menghalaunya.
—
Esok harinya, sesuai rencana, mereka semua berjalan beriringan menuju SMA Prefektur Miura. Hibiki yang melihat ada seorang wanita dalam mobil membukakan pintu untuknya. Wanita tersebut ternyata sudah berubah menjadi zombie. Karena belum pernah membunuh, Hibiki ragu untuk menghabisi zombie tersebut. Pada akhirnya Todoroki yang menembaknya sembari mengomeli Hibiki yang sudah membuat pelurunya terbuang percuma.
Menjelang senja, Hibiki dkk tiba di SMA Prefektur Miura. Terlihat sepeda motor milik Azuma terpakir di halaman. Pun begitu, tempat tersebut terlihat seperti sudah terbengkalai.
Mengetahui bahwa yang bertanggungjawab menangani balai pengungsian tersebut adalah rumah sakit tempat Kurumi bekerja, Hibiki bergegas masuk ke dalam bangunan sekolah untuk mencarinya. Yang ia temukan, selain mayat para petugas medis, adalah jas dokter milik Kurumi. Namun demikian Hibiki tetap meyakini bahwa Kurumi masih hidup.
Ia lantas menuju area tempat latihan memanah. Kebetulan saat masih bersekolah dulu Hibiki cukup jago dalam olahraga tersebut. Di sana ia mendapati busur dan beberapa anak panah yang siap digunakan.
Sementara itu, Kanae seorang diri mencari toilet untuk buang air. Dalam perjalanan ia malah menemukan aula sekolah yang dipenuhi oleh para pengungsi. Semuanya sudah berubah menjadi zombie.
Kepanikan pun terjadi. Masing-masing berusaha untuk melarikan diri. Min-Jun yang tidak banyak bicara ternyata jago bela diri. Ia nekad menghadapi para zombie dengan tangan kosong untuk menyelamatkan Masaomi dan Yohei. Belakangan keduanya ganti diselamatkan oleh Hongo. Begitu pula dengan Kanae yang diselamatkan oleh Hibiki.
Min-Jun, Todoroki, Kanae, dan Hibiki kemudian masuk ke dalam salah satu ruang kelas. Melihat banyaknya zombie di luar, Kanae minta agar Todoroki membunuhnya saja. Ia tidak ingin nantinya berubah menjadi zombie seperti mereka.
Tanpa berkata apa-apa, Todoroki hendak menuruti kemauan Kanae. Hibiki mencegahnya. Ia yakin mereka bakal bisa lolos dari situasi tersebut dengan selamat. Tanpa membuang waktu, ia melepaskan semua korden yang ada di jendela dan mulai merobeknya. Seolah tahu tujuan Hibiki, Min-Jun langsung ikut membantunya.
—
Shoko dan Yuzuki yang dikejar zombie bersembunyi di dalam salah satu bilik toilet. Setelah membuka jendela, Shoko minta agar Yuzuki melarikan diri dari sana sementara ia menahan pintu bilik. Yuzuki melakukannya. Apes, di luar juga ada zombie yang melihatnya. Ia pun terpaksa berlari meninggalkan ibunya.
—
Dengan korden yang ada, Hibiki dan Min-Jun membuat tali darurat untuk turun ke bawah. Tanpa disangka, tepat di bawah mereka terdapat mobil ambulans plus sekelompok zombie. Hibiki memutuskan untuk turun lebih dahulu dan menuju ke mobil ambulans lain yang ada tak jauh dari sana. Setelah mengambil kantong darah, Hibiki kembali ke mobil ambulans di dekat tali darurat. Ia lantas melemparkan kantong darah tersebut ke tempat lain yang agak jauh lalu melesatkan arah panah ke arahnya. Alhasil, para zombie yang mencium bau darah segera teralihkan perhatiannya.
Momen tersebut dimanfaatkan oleh Min-Jun, Kanae, dan Todoroki untuk turun dengan menggunakan tali darurat. Tak lama terlihat Shoko, Hongo, Yohei, dan Masaomi berlari menghampiri mereka. Begitu pula dengan Yuzuki, yang masih juga dikejar beberapa zombie. Salah satunya ternyata adalah Azuma.
Melihat hal itu, Hibiki menggunakan panahnya untuk menghabisi para zombie satu persatu. Ia sempat tertegun ketika harus membunuh Azuma. Namun karena tidak ada pilihan lain, setelah berbisik mengucapkan kata maaf, Hibiki melakukannya.
—
Dengan menggunakan salah satu mobil ambulans, Hibiki dkk berpindah tempat ke area pelabuhan. Masaomi terlihat agak gelisah. Sementara itu, saat Hongo dan Todoroki tengah mengutak-atik radio komunikasi, tiba-tiba terdengar suara minta tolong dari persimpangan Harumi. Tanpa disangka, yang meminta pertolongan adalah Kurumi. Hibiki kaget sekaligus lega mendengarnya. Ia pun berjanji akan menyelamatkan kekasihnya.
—
Di suatu tempat, Kurumi terlihat terkurung di dalam mobil ambulans dengan beberapa orang. Banyak zombie yang mengelilingi mobil tersebut. Di tempat lain, terlihat seorang pria berjas putih ala ilmuwan / dokter, Koki Shuto, sedang menatap sebuah ruangan yang dipenuhi oleh zombie. Zombie-zombie tersebut diikat / dirantai dan masing-masing memiliki nomer yang berbeda.
Leave a Reply