Di cerita sebelumnya, Min Jun tergigit oleh golem yang merupakan ibu dari Hibiki. Mau tidak mau Min Jun terpaksa membunuhnya. Hibiki berusaha mencari vaksin untuknya. Bahkan dengan bantuan Yoon Jian. Sayangnya, vaksin yang selama ini digadang-gadang oleh Kouki sebenarnya tidak ada. Min Jun pun pada akhirnya meninggal. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Sinopsis Lengkap Love You As The World Ends Episode 8 (S1E8)
Kasus golem yang berhasil menembus garnisun semakin meningkat. Walau sejauh ini masih bisa diatasi, muncul wacana untuk mencari tempat lain yang lebih aman.
—
Yoon Jian kini dikurung. Kouki mendatanginya dan menanyakan dimana para teroris bersembunyi. Yoon Jian sama sekali tidak mau memberitahunya. Alih-alih ia balik bertanya apa yang sebenarnya disimpan oleh Kouki di dalam lemari pendingin (RCSD). Dengan singkat Kouki menjawab kristal medis. Yoon Jian tertawa mendengarnya.
—
Komoto berniat untuk pergi ke garnisun dan membalaskan dendam Min Jun. Ia sadar selama ini ia adalah orang yang menyebalkan dan tidak disukai siapa pun. Oleh karena itu ia tidak bisa terima dengan kematian Min Jun, satu-satunya orang yang menganggapnya sebagai keluarga.
Hibiki berhasil menenangkan emosi Komoto dan mengajaknya untuk bersabar. Setidaknya mereka harus mempersiapkan diri terlebih dahulu.
—
Kurumi membawakan makanan untuk Kouki yang tengah bergalau ria di ruangan RCSD. Melihat kondisi Kouki, Kurumi memeluknya dan meminta Kouki agar bisa tegar dan melanjutkan penelitian vaksinnya. Kouki hanya terdiam.
—
Hibiki menemui Tsuboi dan mengajaknya bekerjasama melindungi pulau Sarushima. Tsuboi setuju.
Namun tidak demikian dengan Komoto. Ia menolak gagasan tersebut. Pun begitu, pada akhirnya Hibiki bisa meyakinkannya.
Sepeninggal Hibiki, Komoto merasa heran kenapa Hibiki tetap bisa terlihat tenang dan tidak emosi atas kematian Min Jun. Tanpa diketahui Komoto, di saat tengah sendiri, Hibiki meluapkan perasaannya yang campur aduk.
—
Dengan jumlah tentara bela diri yang semakin menipis, warga sipil mulai dilibatkan untuk menjaga garnisun sekaligus untuk mencari lokasi-lokasi baru yang sekiranya aman. Masing-masing dibekali senjata dan dibagi dalam beberapa kelompok untuk mengecek lokasi yang berbeda.
Shori sempat antri untuk ikut bergabung. Tentara Kuwata dan Sawa menolaknya karena dianggap masih belum cukup umur. Ia pun kesal.
Usai mendapatkan senjata, Todoroki menemui Kurumi di laboratorium. Ia menghentikan Kurumi yang hendak mengambil darahnya untuk diuji klinis. Todoroki mempertanyakan kenapa Kurumi bisa mempercayai Kouki.
Namun demikian, melihat Kurumi yang saat itu benar-benar percaya pada Kouki, Todoroki merespon dengan pelukan. Ia memberitahu bahwa selama ini ia menyukai Kurumi dan pasti akan mencarikan tempat yang aman untuk Kurumi.
—
Hibiki dan Kanae memeriksa sebuah bangunan di teluk. Seorang golem tiba-tiba muncul dan menyerang Hibiki. Adalah Kanae yang menolongnya, dengan menusukkan pisau ke kepala golem tersebut.
Hibiki mendadak memegangi Kanae sembari dengan agresif menanyakan apakah Kanae baik-baik saja. Kanae kaget menerima sikap Hibiki yang sedemikian rupa. Setelah ia memberitahu kondisinya baik-baik saja, Hibiki perlahan kembali tenang.
—
Todoroki menemui Kuwata dan Sawa. Ia berencana untuk pergi ke pulau Sarushima dan mengecek apakah pulau tersebut bebas golem atau tidak. Sawa semula tidak setuju. Todoroki lantas berlutut di hadapan mereka, memohon untuk diizinkan pergi dan dipinjamkan kapal. Hati Sawa pun luluh.
—
Kanae memeluk jaket Hibiki. Shoko tiba-tiba masuk ke ruangan dan melihatnya. Tahu Kanae menyukai Hibiki, Shoko menyarankan agar Kanae berbuat sesuatu agar ia tidak menyesal.
Malam harinya, Kanae menghampiri Hibiki yang tertidur di luar sambil berjaga. Ia menyelimuti tubuh Hibiki dengan jaketnya lalu perlahan mencium bibir Hibiki.
Hibiki terbangun dan menatap ke arah Kanae. Kanae lalu minta maaf dan mengatakan bahwa ia menyukai Hibiki. Hibiki hanya terdiam. Saat ditanya apakah ia marah, Hibiki menjawab tidak. Kanae pun lalu pamit meninggalkannya.
—
Aksi Todoroki menyusup ke pulau dipergoki oleh dua anak buah Tsuboi. Ia lalu ditangkap dan dibawa ke dalam.
Kepada Hibiki dan yang lain, Todoroki meminta mereka untuk menyerah saja. Tentara bela diri sudah tahu ia mendatangi pulau Sarushima, sehingga tak lama lagi mereka pasti akan menyusulnya.
Tidak mempedulikan hal itu, sambil menangis Hibiki justru mempertanyakan kenapa Todoroki memilih bergabung dengan Kouki yang telah membuat ibunya menjadi bahan penelitian. Apalagi, pasca kematian ibunya, Hibiki sempat menutup diri dan membuat hubungannya dengan Kurumi dan Todoroki pada saat itu jadi berantakan. Alih-alih memberitahu tentang Kurumi, Todoroki memilih untuk diam.
Dengan penuh emosi, Hibiki menyatakan akan melindungi rekan-rekannya di sana dan pasti akan membunuh siapa saja yang melukai mereka. Tidak peduli itu wanita atau pun anak-anak. Semua yang ada di sana kaget mendengarnya.
—
Tahu tentang Todoroki yang pergi sendiri ke Sarushima, Kurumi ikut dengan Kuwata, Sama, dan 2 orang warga sipil lain menuju ke sana. Dalam perjalanan dengan kapal, Kuwata memberi Kurumi sepucuk pistol dan berpesan agar menembak apa pun itu yang ia lihat di sana, menganggapnya sebagai golem.
—
Kanae menghampiri Todoroki dan menanyakan apakah kekasih Hibiki ada di garnisun. Sudah menduga Kanae menyukai Hibiki, Todoroki balik bertanya apa yang akan dilakukan Kanae jika memang Kurumi berada di sana. Kanae tidak bisa menjawabnya.
—
Kanae galau dengan perasaannya. Ia merasa jahat karena tidak memberitahu Hibiki kalau Kurumi ada di garnisun. Di sisi lain, ia tidak ingin Hibiki pergi ke sana dan meninggalkannya. Shoko yang melihat Kanae gelisah mengajak Kanae untuk curhat kepadanya nanti setelah ia selesai mengumpulkan bunga. Kanae mengiyakan.
—
Kapal pasukan bela diri tiba di pulau Sarushima. Tak lama setelah Kurumi dkk keluar, Shori tiba-tiba muncul dari balik peti dengan membawa sebuah pistol.
Beberapa saat kemudian, Shori yang menyelusuri pulau seorang diri, melihat ada sesuatu yang bergerak tak jauh di depannya. Teringat pesan Kuwata pada Kurumi, Shori menembak ke arah tersebut. Tanpa disangka, tembakannya mengenai lengan kiri Shoko.
Mendengar suara tembakan, Kanae bergegas menuju sumber suara. Setelah bertemu dengan Shoko yang terbaring di tanah, Kanae melihat ke sekeliling. Sama seperti Shori, begitu melihat ada sesuatu yang bergerak Kanae langsung melesakkan anak panahnya. Anak panah tersebut menyerempet kaki Shori.
Kanae berniat mengejarnya, namun Shoko memanggilnya. Ia pun memutuskan untuk membawa Shoko terlebih dahulu.
—
Rombongan Kurumi bertemu dengan Shori. Melihat kaki Shori yang terluka karena anak panah, mereka yakin kelompok teroris ada di sana. Kurumi dengan tegas menyatakan tidak akan memaafkan mereka.
Tak jauh dari sana, Kanae yang sedang memapah Shoko melihatnya. Ia pun buru-buru pergi untuk memberitahu yang lain.
—
Hibiki yang juga sempat mendengar suara tembakan mengecek kondisi Shoko. Setelah tahu tidak ada orang lain yang berjaga di pulau, Hibiki langsung pergi keluar.
Di sana ia bertemu dengan Tsuboi dan Haru. Tsuboi menyatakan bahwa orang-orangnya telah pergi meninggalkan pulau. Mereka juga akan melakukan hal yang sama. Bukan karena takut pada tentara bela diri, melainkan takut pada sikap Hibiki sebelumnya. Tegas Tsuboi menyatakan ia bukan orang yang sama seperti Hibiki.
—
Setelah merawat luka Shori, Kurumi dan yang lain kembali menyusuri pulau untuk melawan teroris.
Sementara itu, Hibiki menanyakan kepada yang lain apakah mereka hendak kabur atau bertahan. Semuanya memilih opsi kedua. Ia lantas memerintahkan mereka untuk membuat barikade untuk bertahan. Ia sendiri akan keluar dari pintu belakang untuk memeriksa keadaan sekitar.
Tak lama, Kurumi dkk tiba di dekat bangunan tempat kelompok Hibiki berada. Kuwata meminta Kurumi untuk berjaga di belakang, sedang ia dan yang lain mengepung bangunan tersebut.
Beberapa saat kemudian, Hibiki sampai tak jauh di belakang Kurumi. Karena kondisi gelap, Hibiki yang tak tahu kalau itu Kurumi memintanya untuk tidak bergerak dan menyerahkan diri. Sebaliknya, mendengar suara Hibiki, Kurumi reflek membalikkan badannya.
Melihat orang di depannya bergerak, Hibiki langsung melepaskan anak panahnya. Ia pun terkejut begitu tahu orang tersebut adalah Kurumi. Tanpa bisa dicegah lagi, anak panah Hibiki mengenai tubuh Kurumi.
Leave a Reply