Di sinopsis Love In The Moonlight episode sebelumnya, kasim Ma Jong Ja (Choi Dae-Chul) yang sebelumnya benci dengan Hong Ra-On (Kim You-Jung) berbalik menjadi kawannya berkat Ra-On yang membantu menyelesaikan masalah hubungannya dengan dayang Wol-Hee (Jung Yoo-Min). Sementara itu, pangeran Lee Young (Park Bo-Gum) tidak bisa lagi menahan perasaan sukanya pada Ra-On. Meski ia masih belum tahu bahwa Ra-On sebenarnya wanita, ia mengungkapkan rasa cintanya kepada Ra-On, lalu menciumnya. Apa yang akan terjadi selanjutnya di sinopsis Moonlight Drawn By The Clouds episode 8 kali ini?
Sinopsis Episode 8
Episode 8: Kamu Tidak Tahu Apa-Apa
Cerita dibuka dengan sedikit flashback pada saat Lee Young menulis sesuatu di sebuah kertas sebelum ia mengungkapkan rasa cintanya pada Ra-On.
Ini adalah perasaan yang ingin aku kubur agar tidak ada seorang pun yang akan tahu. Agar kau tetap ada di sisiku, aku tahu aku tidak bisa membiarkan perasaan ini muncul. Aku mendapat keberanian seperti yang kau katakan untuk pengakuan ini, yang mungkin akan menempatkan aku dalam bahaya atau bahkan menyebabkan aku kehilanganmu.
Lee Young lantas datang ke kamar Ra-On untuk memberikan surat tersebut. Ia sempat ragu sehingga berhenti sejenak di depan kamarnya. Tanpa disangka, saat itu Ra-On sedang mencoba baju yang diberikan Kim Yoon-Sung (Jin Young) untuknya. Lee Young yang melihatnya menjadi terhenyak mengetahui bahwa kasimnya ternyata adalah seorang wanita. Lee Young terpana melihatnya dan akhirnya menyadari bahwa Ra-On jugalah penari dansa festival yang ia cari selama ini. Itu sebabnya ia berani menyatakan cinta dan bahkan mencium Ra-On di akhir episode sebelumnya.
Kim Byung-Yeon (Kwak Dong-Yeon) menanyakan apa ada yang terjadi pada Ra-On yang sedang melamun di jahyeongdang sambil membayangkan ciuman Lee Young. Ra-On yang salah tingkah justru memberi jawaban yang agak mencurigakan. Untunglah Byung-Yeon tidak peka dan berbalik minta maaf karena sudah menyinggungnya. Saat Byung-Yeon hendak berlalu, Ra-On mencegahnya. Ia lalu bertanya apakah pangeran sudah pernah mencintai seorang wanita sebelumnya. Byung-Yeon menjawab belum, sehingga membuat Ra-On makin bingung.
Lee Young membebaskan Jong Ja dan Wol-Hee sebagai pelayan istana. Ia bahkan memberikan surat rekomendasi apabila mereka ingin mencari pekerjaan di tempat lain. Jong Ja dan Wol-Hee kaget sekaligus berterima kasih kepadanya. Saat Jong Ja hendak berangkat, Ra-On menghampirinya dan memberikan ucapan selamat untuknya. Ia juga dengan bangga mengatakan bahwa Jong Ja dan Wol-Hee adalah pasangan ketiga yang sudah berhasil ia jodohkan.
“Jangan hanya berpikir tentang hubungan orang lain dan lihat di sekitarmu dengan baik,” respon Jong Ja. “Bukan hanya satu, tapi dua orang. Apa kau tidak tahu?”
Ra-On tidak paham arti ucapan Jong Ja dan menatap punggungnya yang berlalu dengan wajah bingung. Sementara itu, Yoon-Sung menyerahkan laporan daftar pelamar serta yang lulus Ujian Kerajaan dalam 10 tahun terakhir. Ternyata hampir semuanya bermarga Kim. Yoon-Sung melanjutkan dengan menyerahkan lembar soal (yang juga dibuat oleh orang bermarga Kim) dan jawaban, yang menurut Lee Young bukanlah level jawaban dari seorang Sarjana Konfusius. Tapi karena dari awal sudah terlihat ada kongkalikong, Lee Young paham bahwa apa yang mereka tulis di lembar jawaban sudah bukan hal yang penting lagi.
Ia lalu menanyakan pendapat Yoon-Sung. Yoon-Sung berbalik bertanya kepadanya, apakah ia ingin mendengar pendapatnya sebagai seorang Kim atau sebagai pejabat di kementrian. Karena sebagai Kim, ia akan menerima kalau memang pantas disalahkan, sedang sebagai pejabat, ia akan melakukan apa yang ia bisa untuk memperbaiki kesalahan pemerintah.
“Apa kau bersungguh-sungguh?” tanya Lee Young.
“Kalau aku mengatakan iya, apa kau akan percaya?” tanya Yoon-Sung balik.
Lee Young tidak menjawabnya dan mempersilahkannya pergi karena sekarang ia akan membaca laporan itu lebih detil. Ra-On yang saat itu datang sambil membawa setumpuk dokumen menjadi gugup saat Lee Young menatap wajahnya sehingga tumpukan dokumen itu terjatuh. Yoon-Sung segera berdiri untuk membantunya. Ia kemudian menanyakan apakah Ra-On ada waktu untuk berbicara berdua. Mendengarnya, Lee Young lantas memanggil Ra-On agar datang ke mejanya.
Adegan flashback muncul. Ternyata Ra-On sudah sempat menemui Yoon-Sung dan mengatakan, meski ia tidak cocok sebagai kasim, namun ia tidak ingin pergi meninggalkan istana. Ia sudah memikirkannya berulang kali, namun jawabannya tetap sama. Ia pun meminta maaf pada Yoon-Sung. Yoon-Sung lalu bertanya apa yang ada di hati Ra-On hingga ia berani menempatkan dirinya dalam bahaya seperti saat ini. Ra-On saat itu tidak menjawab. Namun melihat kedekatannya dengan Lee Young membuat Yoon-Sung menemukan jawabannya.
Princess Myungeun (Jung Hye-Seong) berniat untuk pergi ke kuil gunung karena mendengar biksu di sana bisa menguruskan badannya hanya dalam waktu 15 hari. Dayangnya menanyakan darimana ia mendapat informasi tersebut. Princess Myungeun menunjukkan sebuah kitab, yang di dalamnya tertulis segala sesuatu hubungan dan perjodohan. Mendengarnya, si dayang merebut paksa kitab tersebut dan alasan ingin meminjamnya.
Lee Young memberitahukan pada Byung-Yeon bahwa ada rumor yang beredar mengenai putri Hong Gyeong Nae yang masih hidup. Byung-Yeon mengatakan ia sama sekali tidak mengetahuinya. Lee Young lalu melanjutkan bahwa kecemasan ayahnya makin memburuk semenjak mendegar kabar tentang hal itu dari perdana menteri Kim Hun (Cheon Ho-Jin) sembari mengeluarkan topeng yang digunakan oleh orang yang diduga bagian dari klan Hong Gyeon Nae. Mengetahui itu adalah topengnya, Byung-Yeon mencoba amenahan diri. Lee Young meminta agar Byung-Yeon membantu mencari keberadaan putri Hong Gyeon Nae dan membawanya ke Lee Young sebelum perdana menteri melakukannya.
Ra-On memayungi Lee Young yang sedang berjalan-jalan bersama dengan para pelayannya. Melihat Ra-On yang bersusah payah membawanya karena berat, Lee Young berniat untuk membawanya sendiri. Ra-On mengingatkan bahwa itu sudah tugasnya sebagai kasim dan semua pelayan lain melihatnya. Karena kasim Jang (Lee Joon-Hyuk) tidak memperbolehkannya berjalan tanpa payung, Lee Young lalu mengatakan ia akan tiduran saja di taman sambil meminta Ra-On untuk duduk di sebelahnya dan memayunginya.
Mereka lantas duduk berdampingan berdua dengan ditutupi oleh payung, sehingga tidak terlihat oleh pelayan lainnya. Lee Young meraih tangan Ra-On dan membelainya, bertanya kenapa tangan yang kecil bisa sedemikian kasar. Tanpa sadar bahwa Lee Young sudah mengetahui ia adalah seorang wanita, Ra-On menjawab bahwa seperti itulah tangan dari seorang pria.
“Itu benar. Mata, hidung, dan bibirmu juga seperti pria,” jawab Ra-On sambil tersenyum. “Karena itu ketangguhanmu, aku sudah jatuh cinta kepadamu.”
Ra-On kaget mendengarnya dan minta Lee Young menarik kembali kata-katanya karena takut ada yang mendengar.
“Kau tidak seharusnya mengambil kembali sesuatu yang sudah kau katakan. Sebaliknya, kau harus bertanggung jawab,” ucap Lee Young. Ia lantas memegang kepala Ra-On dan merebahkannya di bahunya, memintanya untuk beristirahat sembari ia membaca buku.
Ra-On, yang mengira Lee Young suka dengan sesama pria, mengatakan bahwa meski pangeran baik kepadanya, ia tidak bisa terlalu senang karena ia yakin Lee Young belum tahu segalanya tentang dia. Lee Young tidak peduli dan kembali meminta Ra-On rebahan di bahunya.
Jo Ha-Yeon (Chae Soo-Bin) menemui Ra-On. Ia curhat kepadanya tentang ‘seseorang’ (yang ia maksud adalah Lee Young) yang bersikap acuh kepadanya. Mendengar Ha-Yeon berani mengungkapkan perasaannya pada orang tersebut, Ra-On mengatakan tidak ada lagi yang bisa ia bantu karena ungkapan perasaan cinta yang tulus cepat atau lambat pasti akan membawanya bersama dengan orang yang ia cintai. Ha-Yeon tersenyum senang mendengarnya.
Pelantikan Lee Young sebagai pemegang kuasa kerajaan sementara akan dimulai. Saat Lee Young sedang bersiap, kasim Jang sibuk memberikan wejangannya. Lee Young memintanya berhenti dan cukup merangkumnya dalam satu kalimat saja, “Lakukan yang terbaik”. Kasim Jang menurutinya dan Lee Young tersenyum sembari mengucapkan terima kasih kepadanya. Giliran Ra-On yang diminta untuk memberikan nasehat bagi Lee Young. Ra-On menjawab tidak ada. Lee Young sempat kesal mendengarnya, namun Ra-On segera melanjutkan bahwa ia percaya pangeran pasti akan melakukan yang terbaik.
Lee Young tiba di aula kerajaan bersama dengan para pelayan. Begitu pintu aula dibuka ia terhenyak mendapati ruang aula yang kosong. Tidak ada satu pun pejabat yang datang dengan berbagai alasan tidak masuk akal, termasuk Kim Ui-Gyo (Park Chul-Min) dan Kim Geun-Gyo (Bang Joong-Hyun) yang asyik mengobrol dengan perdana menteri Kim Hun. Geun-Gyo lalu memberitahu Kim Hun tentang adanya ujian sementara untuk mencegah mereka mempromosikan sesama keluarga Kim. Pede dengan jumlah pejabat-pejabat marga Kim yang berada di istana saat ini, Kim Hun meminta mereka untuk membiarkan saja pangeran melakukan ujian sementara tersebut. Pangeran sendiri saat itu semakin yakin bahwa semua pejabat istana dalam keadaan ‘sakit’.
Di perpustakaan, Ra-On mencoba menghibur Lee Young dengan membawakan camilan dan permen untuknya, yang menurut Ra-On adalah obat terbaik untuk kesedihan. Lee Young kemudian bertanya apa yang akan dilakukan Ra-On seandainya ia berada dalam posisi Lee Young yang harus menghadapi musuh yang berat. Ra-On menjawab bahwa jika itu memang musuh yang harus dikalahkan, maka ia akan melawannya dengan sekuat tenaga. Namun apabila gagal, ia akan mengikuti arus. Saat Ra-On hendak pergi, Lee Young menariknya sehingga ia terjatuh ke pelukannya. Sebelum ia berkata apa-apa, Lee Young menjejalkan sepotong kue ke mulut Ra-On dan berkata bahwa ternyata benar itu adalah obat terbaik. Ra-On heran karena Lee Young belum juga mencicipi kue tersebut.
“Aku sedang berbicara tentang kau,” jawab Lee Young sambil tersenyum. Ia lalu meminta Ra-On untuk memanggil kasim yang mengerti pengobatan herbal untuk menemuinya.
Di kediaman perdana menteri, Ui-Gyo dan Geun-Gyo bertemu dengan seseorang yang memberitahukan tentang orang yang mungkin dapat memberi informasi keberadaan keturunan Hong Gyeong Nae. Mereka lalu memintanya untuk segera mencari tahu sebelum anggota klan Hong Gyeong Nae mengetahuinya terlebih dahulu. Di tempat itu ternyata berkumpul juga pejabat-pejabat istana lainnya. Tak lama datang kiriman paket bagi mereka dari Lee Young, yang berisi obat herbal bagi penyakit mereka (yang dijadikan alasan untuk tidak datang ke upacara Lee Young). Dengan tenang Lee Young membagikan obat-obat tersebut. Beberapa saat kemudian Kim Hun keluar dan memintanya untuk masuk ke dalam.
Lee Young menyindir feng shui di tempat tersebut mengagumkan karena semua pejabat yang sakit dan tidak bisa datang ke pertemuan ternyata sudah pulih. Ia bahkan menyarankan untuk selanjutnya memindahkan lokasi pertemuan politik di tempat tersebut. Kim Hun menjawab bahwa mereka berkumpul untuk membahas politik demi loyalitas mereka kepada pangeran dan bangsa. Namun demikian, mengingat sejarah kerajaan yang sudah berjalan ratusan tahun dan melalui 4 pimpinan klan yang berbeda, sudah bukan tugas mereka lagi untuk membantu Lee Young yang memilih jalan berbeda dengan mereka dan dianggap telah mengabaikan sejarah.
“Bagaimanapun, sepertinya ‘jalan yang benar’ yang aku dan kau pikirkan menuju arah yang berbeda,” ujar Lee Young.
Dengan menggunakan bahasa puitis, secara halus Kim Hun mengancam akan menjatuhkan pangeran dan bukan tidak mungkin akan menyakiti orang-orang yang di sekitarnya demi melakukan hal tersebut. Ia lalu mengingatkan Lee Young akan kejadian perang beberapa tahun lalu yang menewaskan sang ratu dan mengintimidasi pangeran agar tidak menganggap kesetiaannya sebagai hal yang sia-sia. Kim Hun menutup pembicaraan dengan kembali menggunakan bahasa kiasan, yang pada intinya meminta pangeran untuk cukup mengerjakan pekerjaannya sesuai ‘porsinya’ saja dan tidak usah ikut campur urusan yang lain.
Sementara itu, Byung-Yeon sedang bersama seorang nenek yang tengah bercerita tentang anak Hong Gyeong Nae, seorang bayi perempuan yang bernama Ra-On atau Hong Ra-On! Ia tidak menyadari bahwa mata-mata Ui-Gyo dan Geon-Gyo saat itu juga tengah menguping pembicaraan mereka dari luar rumah.
Ha-Yeon diam-diam bertemu dengan Yoon-Sung tanpa sepengetahuan ayahnya. Ia berdalih ingin lebih mengenal orang yang akan dijodohkan dengannya terlebih dahulu. Yoon-Sung tidak keberatan. Demi menggagalkan usaha perjodohan mereka, Ha-Yeon meceritakan hal-hal yang buruk tentang dirinya. Yoon-Sung tersenyum mendengarnya dan mengatakan bahwa Ha-Yeon tidak perlu khawatir karena pada dasarnya ia juga tidak ingin mengikuti perjodohan itu. Ha-Yeon lega mendengarnya. Keduanya pun berencana untuk mengatur strategi untuk membatalkan pernikahan mereka secara damai.
Lee Young sedang berjalan di pasar saat seorang kakek menawarkan dagangannya, sepasang gelang keabadian yang akan mengikat cinta sepasang kekasih. Lee Young yang penasaran mengambil gelang tersebut. Tanpa diduga ada tangan lain yang juga ikut mengambilnya, tangan Ha-Yeon. Ha-Yeon kaget dan menjatuhkan gelang tersebut, mengatakan kebetulan sekali mereka bisa bertemu. Lee Young tidak mempercayainya dan curiga ia sengaja mengikutinya.
Saat itu tiba-tiba ia melihat Byung-Yeon yang sedang dikejar oleh sekelompok orang. Tanpa berkata apa-apa, Lee Young pergi meninggalkan Ha-Yeon, untuk melihat kondisinya. Ha-Yeol ternyata mengikutinya. Saat itu datang lagi beberapa orang yang membuat posisi Lee Young dan Ha-Yeon terkepung. Melihatnya, Byung-Yeon segera memberikan pedangnya pada Lee Young. Dengan bahu membahu keduanya berhasil mengalahkan mereka. Saat Byung-Yeon sedang mengajar satu orang yang kabur, Lee Young melihat topeng klan Hong Gyeong Nae tergeletak di tanah. Ia langsung menyadari bahwa itu adalah topeng milik Byung-Yeon.
Dalam perjalanan pulang, Lee Young hanya diam. Byung-Yeon menanyakan mengapa Lee Young tidak mempertanyakan tentang topeng itu. Lee Young menjawab bahwa jika itu adalah sesuatu yang bisa diceritakan, Byung-Yeon pasti tidak akan merahasiakannya. Ia lalu meminta Byung-Yeon untuk pergi karena ia ingin sendirian untuk sementara waktu. Setelah beberapa langkah berjalan meninggalkan Byung-Yeon, Lee Young berhenti.
“Kalau aku hanya bisa mempercayai satu orang di dunia ini, itu adalah kau. Kau tahu itu, bukan?”
Lee Young tersenyum dan melanjutkan langkahnya. Ia terus melangkah hingga tiba di kuburan ibunya, yang tampak tidak terawat. Ia berdiri diam di sana selama beberapa waktu, sembari memikirkan kembali kata-kata Kim Hun tentang ibunya. Malam harinya, Lee Young bercerita tentang ibunya kepada Ra-On yang sempat menanyakan kemana pangeran seharian karena ia tidak melihatnya. Lee Young juga mengungkapkan penyesalannya karena merasa tidak bisa melindungi ibunya pada saat itu, sehingga kini ia harus menjadi kuat untuk bisa melindungi orang-orang yang berharga baginya.
Esok harinya, Lee Young mendapat kiriman hadiah yang berasal dari Ha-Yeon. Setelah membaca surat yang ada di hadiah tersebut, Lee Young membawanya dan pergi menemui Ha-Yeon yang menunggunya di taman. Ra-On yang melihat Lee Young segera membuntutinya, namun ia kaget begitu melihat orang yang ditemui Lee Young adalah Ha-Yeon. Ia baru sadar bahwa orang yang diceritakan Ha-Yeon pada waktu itu adalah Lee Young. Lee Young sendiri saat itu mengembalikan bingkisan hadiah yang ia terima pada Ha-Yeon. Meski Ha-Yeon mengatakan bahwa ia sudah berhari-hari membuatnya, Lee Young tetap tidak menerimanya. Ra-On, yang tidak mendengar percakapan mereka, mengira Lee Young sedang memberikan hadiah pada Ha-Yeon. Ia pun pergi dengan perasaan galau.
Malam harinya, di perpustakaan, Ra-On menanyakan apakah Lee Young pernah jatuh cinta pada seorang wanita. Lee Young menjawab pernah. Saat ditanya kapan dan bagaimana orangnya, Lee Young menjawab saat ini dan orangnya cantik. Mendengarnya membuat Ra-On kesal karena mengira Lee Young mencintai Ha-Yeon. Ia mempertanyakan sikap Lee Young yang baik dan perhatian kepadanya tanpa memikirkan perasaannya.
“Meskipun aku kasim istana, bukan berarti perasaanku juga milikmu”
Ra-On pergi begitu saja setelah mengeluarkan uneg-unegnya. Kejadian tersebut membuat mereka berdua semalaman tidak bisa tidur. Esok harinya, Lee Young menemui Ra-On. Tanpa berkata apa-apa, ia memasangkan gelang keabadiaan di tangan Ra-On. Ra-On yang kebingungan dan melihat gelang yang serupa di tangan Lee Young menanyakan maksud pangeran.
“Ini adalah aksesori yang cocok untuk wanita cantik. Apa kau setuju?”
“Seorang wanita cantik? Siapa?” tanya Ra-On dengan terbata-bata.
“Sudah aku katakan sebelumnya. Seorang wanita yang aku cintai tepat di hadapanku.”
Ra-On hanya bisa terdiam mendengar kata-kata Lee Young.
“Aku akan memperlakukanmu sebagai wanita yang paling berharga. Apa kau tidak apa-apa dengan itu?” tanya Lee-Young sembari menggenggam tangan Ra-On.
Sementara itu, Byung-Yeon berhasil menemukan orang yang membesarkan Ra-On di kota. Ia menanyakan apakah ia mengetahui keberadaan Ra-On karena ia berniat untuk melindunginya. Karena ‘ayah’ Ra-On mengatakan ia tidak tahu dan justru sedang berada di kota untuk mencarinya, Byung-Yeon memperingatkannya bahwa sebaiknya ia pergi karena ia dalam bahaya. Saat hendak pergi, ayah Ra-On memanggilnya. Setelah memastikan bahwa Byung-Yeon berniat melindunginya, ia pun menceritakan yang sebenarnya: bahwa Hong Ra-On kini menggunakan nama Hong Sam Nom dan ia berada di istana setelah dijual oleh kelompok rentenir roughnecks. Byong-Yeon kaget mendengarnya.
[wp_ad_camp_1]
Leave a Reply