Di sinopsis Love In The Moonlight episode sebelumnya, Ma Jong-Ja (Choi Dae-Chul) memberitahukan kepada utusan Qing bahwa penari dansa yang ia cari sesungguhnya adalah Hong Ra-On (Kim You-Jung). Utusan Qing lantas merayu Ra-On, namun Ra-On menolaknya. Saat ia hendak berbuat kasar, datang Lee Young (Park Bo-Gum) menolongnya. Aksi Lee Young ini membuat utusan Qing geram. Ia menuntut untuk membawa kasim Hong ke negeranya untuk dihukum sembari menekan King Soonjo (Kim Seung-Su) yang terpaksa menghukum Lee Young. Mengetahuinya, Kim Yoon-Sung (Jin Young) tidak tinggal diam. Bersama dengan Kim Byung-Yeon (Kwak Dong-Yeon) dan Lee Young (yang tidak mengetahui campur tangan Yoon-Sung), mereka mengatur siasat untuk mendapatkan kembali Ra-On tanpa merusak hubungan dengan Qing. Usaha mereka berhasil setelah membongkar ulah utusan Qing yang selama ini mencuri upeti Kaisar serta diam-diam menyelundupkan barang. Ra-On pun kembali ke Joseon dengan selamat bersama dengan Lee Young dan Byung-Yeon. Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya di sinopsis Moonlight Drawn By The Clouds episode 7 kali ini?
Sinopsis Episode 7
Episode 7: Profesi
Lee Young, Byung-Yeon, dan Ra-On tiba kembali di istana. Kasim Jang (Lee Joon-Hyuk) menyambutnya dengan panik, namun langsung kaget begitu melihat Ra-On ada di antara mereka. Belum sempat kasim Jang berbicara banyak, Lee Young terlebih dahulu memintanya untuk menunda pertanyaannya hingga besok. Ia pun pergi meninggalkan Ra-On dan Byung-Yeon untuk menuju dongungjeon.
Di jahyeongdang, Ra-On melihat tubuh Byung-Yeon yang penuh luka saat ia sedang berganti baju. Ia mengira bahwa luka itu terjadi pada saat ia menyelamatkan Ra-On bersama dengan Lee Young. Byung-Yeon membantahnya dan mengatakan bahwa itu akibat dari pekerjaannya. Ra-On tidak percaya karena menganggap selain Byung-Yeon hanya ia saja yang berada di jahyeongdang. Namun tiba-tiba ia terdiam karena menyadari pada saat ia sakit yang menemaninya saat itu adalah Lee Young, bukan Byung-Yeon. Itu sebabnya Lee Young tahu tentang dirinya yang terpisah dari ibunya.
Byung-Yeon lalu meminta Ra-On untuk beristirahat. Ra-On yang memang sudah berbaring di kasurnya membalikkan badannya.
“Byung-Yeon.. kau tahu, aku khawatir bahwa aku akan bisa menyukai istana lagi,” ujar Ra-On sebelum ia menarik selimutnya.
Esok harinya, Yoon-Sung bergegas mencari Ra-On di dongungjang, berpura-pura baru mengetahui tentang dirinya yang sudah kembali ke istana dalam keadaan selamat. Tiba-tiba Lee Young muncul dari belakang dan memberitahu bahwa ia sudah mengetahui peran Yoon-Sung atas datangnya penyidik dari Qing (yang kemudian menangkap utusan Mok). Ra-On kaget mendengarnya. Yoon-Sung lalu mengatakan bahwa ia melakukan hal tersebut karena itu juga hal penting baginya. Lee Young menjadi curiga mendengar jawaban tersebut.
“Sesuatu yang cukup penting untuk menentang keinginan ayahmu,” gumam Lee Young sambil menatap ke arah Ra-On. “Ku rasa maksudmu tidak perlu khawatir karena itu bukan untukku.”
Yoon-Sung mengiyakan. Tanpa berkata apa-apa lagi, Lee Young masuk ke dalam diikuti oleh Ra-On.
Sementara itu, ratu Kim (Han Soo-Yeon) tertawa keheranan mengetahui sikap Lee Young terhadap kasimnya. Kasim Sung (Jo Hee-Bong) menceritakan bahwa memang ada gosip aneh yang beredar, bahwa Lee Young suka dengan sesama jenis. Ratu Kim menjadi curiga mendengar informasi dari Sung tersebut. Saat itu mendadak salah satu dayangnya hendak muntah karena sedang tidak enak badan. Hal itu membuat ratu Kim emosi dan mengusirnya.
Kasim Sung lalu membahas mengenai hal tersebut bersama dengan kasim kepala Han (Jang Gwang) dan kasim Jong Ja. Kasim Sung meyakini bahwa si dayang tersebut mual-mual karena sedang hamil, sehingga kasim Han memutuskan untuk mengadakan tes narkoba bagi para kasim yang dicurigai. kasim Ja memanfaatkan momen itu dan memancing agar kasim pelatihan juga ikut dites.
Di dongungjeon, Lee Young tidak mau memakan makanannya dengan dalih belum dicoba oleh pencicip makanan. Ia lalu memerintahkan Ra-On untuk melakukannya. Dengan takut-takut Ra-On mencicipinya dan setelah itu jadi senyum-senyum sendiri karena rasanya enak. Ia pun mencoba menahan diri dan meletakkan kembali makanan tersebut sembari mengatakan bahwa makanan tersebut aman. Lee Young yang dari awal memang sengaja ingin memberikan makanan tersebut pada Ra-On lantas mencicipi hidangan yang ada lalu berpura-pura mengatakan bahwa makanan tersebut terlalu asin. Ia lalu meminta Ra-On saja yang menghabiskan. Jika ia menolak maka ia akan meminta pelayan untuk mengambil kembali makanan tersebut. Karena sayang, Ra-On mengiyakan permintaan Lee Young. Ia pun makan dengan lahapnya hingga tidak ada satu pun yang tersisa. Lee Young hanya bisa tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihatnya.
Usai makan, Ra-On menanyakan tentang pernyataan Lee Young sebelumnya, bahwa ia ingin agar Ra-On tinggal bersamanya. Lee Young menjawab dengan tidak ada yang salah dengan itu, karena sudah biasa ada orang yang menyimpan kasim kesayangannya. Meski masih bimbang Ra-On hanya terdiam mendengar jawaban pangeran.
Yoon-Sung sedang menggambar wajah Ra-On di kamarnya ketika kakeknya, perdana menteri Kim Hun (Cheon Ho-Jin), datang ke kamarnya. Ia segera menyembunyikan hasil karyanya sebelum kakeknya melihatnya. Kim Hun kemudian memberitahu tentang rencananya untuk menikahkan Yoon-Sung dengan anak dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Jo Man-Hyung (Lee Dae-Yeon). Setelah itu, Kim Hun berniat untuk menjadikan salah satu dari keluarganya sebagai istri pangeran. Dengan alasan belum siap, Yoon-Sung menolaknya. Namun Kim Hun tidak peduli karena ini bukan masalah siap belum siap. Ia meminta Yoon-Sung untuk ikut saja dengan perintahnya dan memastikan bahwa gadis yang akan menjadi istrinya adalah sosok yang cantik dan bijaksana.
Ra-On sedang berada di gudang ketika tiba-tiba Jong Ja dan seorang dayang yang bernama Wol-Hee (Jung Yoo-Min) masuk. Ra-On segera bersembunyi di balik meja. Dayang tersebut meminta Jong Ja untuk mengakhiri hubungan mereka karena dayang yang hamil sekarang telah menghilang. Jong Ja mengatakan bahwa lain kali ia akan lebih berhati-hati agar hubungan rahasia mereka tidak ketahuan. Wol-Hee lalu menanyakan apakah Jong Ja berani mengatakan di depan orang lain bahwa ia menyukainya. Jong Ja menolak dengan dalih hal tersebut tersebut akan membahayakan si dayang.
“Cinta kita hanya saling menyakiti,” ucap Wol-Hee sambil menunduk.
Mendadak terdengar suara orang sedang berjalan. Secara reflek Jong Ja menarik Wol-Hee untuk bersembunyi. Untungnya orang tersebut hanya lewat dan tidak ikut masuk ke dalam gudang. Apes bagi Ra-On, saat itu Jong Ja menyadari keberadaannya. Wol-Hee sendiri menganggap ulah Jong Ja barusan layaknya seorang pengecut dan ia pergi meninggalkan Jong Ja begitu saja. Sebelum Jong Ja ikut pergi, ia mengancam Ra-On agar tidak menceritakan apa yang barusan terjadi kepada orang lain.
Jo Ha-Yeon (Chae Soo-Bin) menemani princess Myungeun (Jung Hye-Seong) yang sedang sit-up untuk menguruskan badannya. Ia sebenarnya diminta untuk menghitung berapa jumlah sit-up yang telah dilakukan Princess Myungeun, namun Ha-Yeon sendiri sedang tidak konsentrasi karena memikirkan tentang Lee Young. Begitu mengetahui bahwa pangeran sering berjalan sendiri di taman, ia langsung bergegas menuju ke sana, meninggalkan princess Myungeun yang kebingungan mengetahui Ha-Yeon tiba-tiba menghilang.
Ha-Yeon berhasil menemukan Lee Young di taman sedang membaca buku sendirian. Ia berdalih tidak sengaja tiba di tempat tersebut dan bertemu dengan pangeran, namun Lee Young tidak mempercayainya. Ha-Yeon akhirnya mengaku bahwa seperti itulah rencana awalnya. Melihat buku-buku yang sedang dibaca oleh pangeran, Ha-Yeon memberikan beberapa kutipan yang intinya menyarankan agar pangeran benar-benar beristirahat di saat waktunya beristirahat. Ia lantas mengajak Lee Young untuk jalan-jalan sebentar di taman bersamanya.
Saat itu Ra-On datang dengan membawakan buku bagi Lee Young. Ia kaget melihat melihat pangerannya sedang berbincang dengan wanita lain sembari tersenyum. Tanpa ia sadari, Lee Young sebenarnya menolak ajakan Ha-Yeon.
Malam harinya, Jong Ja mendatangi tempat Wol-Hee beristirahat. Ia berteriak dengan lantang memanggilnya dan membuat Wol-Hee yang terbangun mengintipnya dengan rasa khawatir. Tiba-tiba saja Ra-On menghampiri Jong Ja, menutup mulutnya, dan membawanya pergi. Tindakan tersebut ditanggapi negatif oleh Jong Ja, yang justru marah karena mengetahui Ra-On membuntutinya. Ra-On mengatakan bahwa ia melakukannya karena khawatir terhadap Jong Ja, tapi Jong Ja tetap tidak terima dan mencekiknya sembari mendorongnya ke tembok.
Byung-Yeon mendadak muncul dan memukul Jong Ja hingga terjatuh. Saat hendak mengecek kondisi leher Ra-On, giliran Lee Young yang tiba-tiba muncul dan menepis tangan Byung-Yeon.
“Tidak apa-apa selama kau tidak mati. Bersikaplah seperti laki-laki.” ujar Lee Young sambil melangkah pergi.
Byung-Yeon dan Ra-On menyusulnya. Ra-On lalu bertanya pada Byung-Yeon apakah seorang pembantu istana suatu saat bisa ‘kembali’ (bebas). Byung-Yeon menjawab tidak bisa kecuali dengan ijin raja. Lee Young yang mendengarnya mengira Ra-On sedang membicarakan tentang dirinya sehingga ia menyuruh mereka berdua untuk diam dan tidak membahas masalah itu lagi, sembari menegaskan bahwa hal tersebut melanggar hukum. Ra-on mencoba berdalih bahwa meski hal tersebut melanggar hukum namun sebagai pangeran ia bisa melakukan hal yang sesuai dengan hati nuraninya. Lee Young mendesiskan lidahnya sebagai tanda bagi Ra-On untuk benar-benar tidak membicarakan masalah itu lagi.
Esok harinya, Ra-On duduk sendiri di bawah pohon, galau memikirkan sosok wanita yang menemani Lee Young di taman. Jong Ja tiba-tiba datang dan duduk di pohon lain yang ada di dekatnya. Keduanya pun kaget begitu menyadari keberadaan masing-masing. Meski awalnya masih kesal dengan Ra-On, Jong Ja lalu mengatakan bahwa sudah tidak ada lagi yang bisa ia lakukan. Sambil tersenyum Ra-On mengatakan bahwa ia punya ide bagus dan menawarkan bantuannya.
Perdana Menteri Kim Hun melaporkan pada King Soonjo bahwa Kantor Bantuan Pangan baru saja diserang. Pelakunya adalah orang-orang bertopeng yang ia curigai sebagai klan Hong Gyeong Nae. Raja menganggapnya tidak mungkin karena pemimpin mereka sudah terbunuh pada saat perang beberapa tahun lalu. Kim Hun mengiyakan, namun itu pula sebabnya mereka kini beraksi kembali, demi mencari keberadaan anaknya. Dengan panik raja memerintahkan Kim Hun untuk menangkap semua orang yang dicurigai agar kejadian di masa lalu tidak terulang kembali.
Di jahyeongdang, melihat Byung-Yeon yang sedang melamun, Ra-On mengajaknya untuk menjahit karena bisa membantu menyingkirkan pikiran yang tidak perlu. Byung-Yeon tidak menanggapinya. Namun karena Ra-On terus mengoceh, Byung-Yeon pun mau membantunya. Dan hasilnya luar biasa karena Byung-Yeon ternyata cukup mahir dalam menjahit hingga membuat Ra-On melongo kagum. Ra-On bahkan masih sempat untuk meminta Byung-Yeon menjahitkan bajunya yang lain, yang tentu saja ditolak oleh Byung-Yeon.
Esok harinya, pangeran bersama Ra-On tiba di dongungjeon. Mereka kaget melihat kasim Jang sedang berkelahi dengan kasim-kasim lainnya. Penyebabnya ternyata kasim Jang yang tidak terima dengan kasim-kasim lain yang mengatakan bahwa pangeran penyuka sesama pria. Sambil meminta kasim Jang untuk tidak memikirkan hal tersebut, mata Lee Young dan Ra-On saling bertatapan.
Beberapa saat kemudian, Ra-On sedang berusaha menyembunyikan boneka yang ia jahit semalam di perpustakaan. Tidak sengaja boneka tersebut terjatuh dan Lee Young yang mendadak muncul menanyakan mengenai boneka tersebut. Ia langsung marah begitu mengetahui Ra-On ikut campur dengan urusan Jong Ja. Namun Ra-On memastikan bahwa ia tidak akan melakukan apa pun yang melanggar hukum.
“Tidak ada gunanya,” ujar Lee Young. “Menyampaikan bagaimana perasaanmu tidak akan mengubah apapun.”
“Ini tidak seperti merenggangkan lenganmu berpikir kau akan menggapai langit.”, jawab Ra-On. “Kau tahu itu tidak ada gunanya, tapi kau tidak bisa menahan diri untuk jatuh cinta kepada seseorang. Bahkan di saat tidak ada yang berubah, kau masih berharap dia mengetahui perasaanmu.”
“Mengakui cintamu hanya untuk membuat dirimu nyaman…”, respon Lee Young sambil mendengus, “adalah suatu hal yang egois untuk dilakukan.”
“Apa salah untuk mengakui kepada seeorang yang tidak bisa bersama denganmu? Sebuah kata perpisahan yang tepat sama tulusnya dengan cinta. Siapa yang tahu kalau kenangan tentang perasaan dicintai bisa memberikan kekuatan untuk melanjutkan hidupmu?” ucap Ra-On. Ia lalu terdiam sejenak dan melanjutkan, “Meskipun kau tidak akan pernah mengerti bagaimana rasanya.”
Man-Hyung menceritakan masalah perjodohan Ha-Yeon dengan Yoon-Sung. Ha-Yeon kaget mendengarnya lalu mengatakan bahwa ia ingin menikah dengan orang yang ia inginkan. Sementara itu, Yoon-Sung sendiri saat itu sedang duduk di bawah pohon dengan memandangi sebuah kotak. Ra-On datang menghampirinya lantas duduk di sebelahnya. Yoon-Sung menanyakan apa yang membuat Ra-On sedih, yang dijawab Ra-On bahwa dirinya sendirilah pelakunya, karena sudah membebani pangeran. Yoon-Sung menanggapi dengan mengatakan bahwa Ra-On tidak cocok berada di sana sebagai seorang kasim. Ia lalu membuka kotak yang ia bawa yang ternyata berisi baju yang dibelinya beberapa waktu lalu saat pergi bersama Ra-On.
“Bukankah ini pakaian yang kau beli untuk seseorang yang istimewa?” tanya Ra-On.
“Aku sedang menunggu hari dimana dia akan menerima ini dengan senang hati,” jawab Yoon-Sung.
“Kenapa kau membawanya?” tanya Ra-On lagi.
“Aku berencana untuk bertanya kepadanya hari ini.”, ujar Yoon-Sung. Sambil menyerahkan kotak tersebut pada Ra-On ia bertanya, “Apakah kau tidak ingin hidup sebagai seorang wanita?”
Ra-On menjawab bahwa ia senang hidup seperti sekarang ini. Yoon-Sung mengingatkan bahwa hidup di istana sebagai kasim sangat berbahaya baginya. Ia juga berjanji akan membantu mengeluarkannya dari istana dan hidup sebagai seorang wanita. Dengan sedikit terbata Ra-On mencoba untuk kembali berdalih. Namun kali ini Yoon-Sung memotongnya dan pergi meninggalkannya sembari mengatakan bahwa ia akan menunggu hingga nanti Ra-On benar-benar yakin apa yang ia inginkan.
Boneka-boneka yang disiapkan oleh Ra-On sebelumnya ternyata adalah untuk panggung boneka. Dengan dibantu oleh kasim Sung-Yeol (Oh Eui-Sik) dan kasim Do-Gi (Tae Hang-Ho), pentas boneka dengan cerita yang dimiripkan dengan kisah cinta Jong-Ja dan Wol-Hee digelar dan ditonton oleh para dayang dan kasim. Tak lama Wol-Hee juga datang untuk menonton. Ra-On segera memberi tanda pada Jong Ja yang menunggu di balik panggung. Berita pentas boneka itu sampai juga ke telinga kasim Sung, yang menjadi curiga mendengar bahwa kasim Hong Sam Nom (Ra-On) turut andil di dalamnya.
Adegan utama berlangsung. Jong Ja masuk ke panggung dan menggantikan Sung-Yeol memainkan boneka yang mirip dirinya. Wol-Yee menyadari bahwa cerita tersebut mirip dengan yang ia alami sehingga ia berniat pergi. Tapi saat ia melangkah, kasim Jong Ja dengan lantang mengatakan apa yang ingin didengar oleh Wol-Hee, bahwa ia sangat mencintainya meski mereka tidak akan pernah bisa bersatu. Wol-Hee pun senang mendengarnya dan meneteskan air mata haru. Begitu pula dengan Jong Ja.
Tiba-tiba saja kasim Sung datang dan memarahi mereka semua. Ia meminta orang yang bertanggung jawab untuk maju sembari melirik ke arah Ra-On. Meski ketakutan, Ra-On pun maju dan ikut dengan kasim Sung untuk dibawa menghadap ratu Kim. Ratu Kim, yang sengaja menggunakan momen itu untuk mendatangkan Lee Young, menunggu hingga pangeran datang sebelum ia mulai memarahi Ra-On. Begitu Lee Young dan rombongan pelayannya datang, ia segera memarahi Ra-On yang dianggap sudah lancang dan menamparnya.
Meski sempat kaget, Lee Young mencoba untuk tetap bersikap tenang. Ia mengatakan bahwa kisah cinta kasim dan dayang adalah tema pertunjukkan yang wajar. Dan itu masih lebih baik ketimbang tema ratu yang mengontrol seorang raja seperti wayang. Ratu Kim menjadi emosi mendengar kata-kata Lee Young.
“Apa kau tidak takut dengan rumor tentang dirimu?”
Lee Young tidak menghiraukan kata-kata ratu Kim. Ia hanya mengingatkan bahwa kesalahan yang dibuat kasimnya adalah kesalahan wajar dan agar ratu bisa menjaga emosinya agar keadaan tidak menjadi bertambah rumit. Lee Young lalu meminta Ra-On untuk berdiri dan ikut dengannya. Sepeninggal Lee Young, ratu Kim berkata kepada kasim Sung bahwa tatapan mata Lee Young pada Ra-On tadi adalah tatapan mata seorang pria terhadap kekasihnya.
Esok harinya, tes narkoba pada kasim dimulai. Kasim Sung yang bertugas menjadi frustrasi karena Ra-On terus menolak untuk melepas celananya dan menjalani tes tersebut. Tiba-tiba kasim Jong Ja masuk dan mengatakan bahwa ia diminta oleh ratu untuk mengirimkan hadiah pada perdana menteri. Karena ingin cari muka, kasim Sung dengan segera mengatakan bahwa ia yang akan pergi dan berpesan agar kasim Jong Ja yang memeriksa tubuh Ra-On. Setelah kasim Sung pergi, tanpa melakukan pemeriksaan, Jong Ja memberikan cap tanda lulus pada form hasil tes Ra-On. Ra-On kaget mengetahui bahwa Jong Ja ternyata tahu mengenai dirinya. Sama seperti Yoon-Sung, Jong Ja mengingatkan bahwa meski ia bisa lolos kali ini, namun istana tetaplah bukan tempat yang aman bagi raja dan dirinya.
Saat sedang berjalan mengikuti Lee Young, Lee Young mendadak berhenti dan meminta Ra-On untuk berjalan dengan menegakkan pandangannya. Ra-On tidak mau karena seorang kasim harus selalu menundukkan wajahnya saat berada di dekat pangeran. Ra-On lalu meminta agar Lee Young tidak terlalu baik kepadanya dan memperlakukannya sama seperti kasim lainnya. Meski kesal, Lee Young tidak lagi berkata apa-apa dan melanjutkan jalan-jalannya.
Malam harinya, memikirkan kembali kata-kata Ra-On kepadanya kemarin, Lee Young menuliskan sesuatu di selembar kertas. Sama halnya dengan Ra-On, yang bimbang dengan keberadaannya di istana sebagai kasim, kini dan memikirkan kembali kata-kata Yoon-Sung sembari membelai baju pemberiannya. Tanpa sengaja, tak lama kemudian keduanya bertemu di taman rahasia pangeran.
“Aku berbohong,” ujar Lee Young sambil menatap dalam ke arah Ra-On. “Saat aku berkata untuk tinggal bersamaku, itu tidak berarti sebagai seorang kasim. Lalu kenapa aku mengatakannya padamu?”
Lee Young melanjutkan, “Yang aku butuhkan untuk menenangkan kebingungan yang luar biasa ini, jadi aku terus bertanya kepada diriku sendiri setiap malam. Dan aku sudah menemukan jawabannya.”
Lee Young menarik tangan Ra-On dan mendekatkan tubuh Ra-On ke arahnya.
“Sebelum menjadi putra mahkota, aku seseorang dan seorang pria. Aku menyukaimu. Itulah jawabanku.”
Ra-On tidak bisa berkata apa-apa mendengarnya. Ia lantas menarik tangannya dan mengatakan bahwa sebagai seorang putra mahkota ia tidak bisa berbuat demikian, mencintai kasimnya yang adalah seorang pria.
“Jangan katakan kalau perasaanku salah. Kau sendiri yang mengatakannya, kau tidak bisa menghakimi hatimu yang sudah pergi dengan caranya sendiri.”, ujar Lee Young tegas.
Ra-On kembali menegaskan bahwa ini adalah cinta yang buruk dan pasti ditentang oleh semua orang.
“Aku tahu. Bagaimanapun, aku berencana untuk melakukannya.. cinta yang buruk itu.”
Lee Young melangkah mendekat ke arah Ra-On, lantas meraih pinggul dengan tangan kanannya. Tangan kirinya bergerak ke arah pipi Ra-On. Ra-On yang sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa lalu memejamkan matanya. Lee Young tersenyum dan kemudian mencium bibir Ra-On.
[wp_ad_camp_1]
admin
Meski endingnya adegan romantis, tapi geli-geli gimana gitu kalo ngebayangin itu Lee Young *ceritanya* kan masih belum tau kalo kasimnya ternyata cewek…