Di sinopsis Love In The Moonlight episode sebelumnya, Kim Ui-Gyo (Park Chul-Min) dan Kim Geun-Gyo (Bang Joong-Hyun) semakin ngawur demi mewujudkan ambisi mereka. Kali ini mereka bahkan menyewa sekelompok orang untuk menyerang dongungjeon dengan berpura-pura sebagai anggota Baekwoon Group / klan Hong Gyeon Nae. Lee Young (Park Bo-Gum) terluka dalam serangan tersebut saat mencoba melindungi Hong Ra-On (Kim You-Jung) dan mungkin akan lebih parah lagi seandainya tidak dibantu oleh Kim Yoon-Sung (Jin Young) dan Kim Byung-Yeon (Kwak Dong-Yeon). Ra-On sendiri secara tidak sengaja akhirnya mengetahui bahwa ia adalah anak dari Hong Gyeong Nae. Apa yang akan terjadi selanjutnya di sinopsis drama korea Moonlight Drawn By The Clouds episode 13 kali ini?
Sinopsis Episode 13
Episode 13: Perpisahan Yang Lembut
Meski kaget, Ra-On bisa memahami keputusan ibunya untuk selama ini memintanya berpura-pura menjadi laki-laki.
“Jangan membenci ayahmu. Ia berusaha untuk memberimu dunia yang lebih baik untuk hidup.”, ujar ibu Ra-On.
Dengan menangis, Ra-On mengatakan bahwa ia berharap ibunya memberitahu hal tersebut lebih cepat. Keduanya pun berpelukan. Namun beberapa saat kemudian Ra-On minta untuk diperbolehkan kembali ke istana karena saat ini Lee Young sedang menunggunya.
“Ia tidak tahu apa-apa,” ujar Ra-On.
Dengan berat hati ibu Ra-On pun akhirnya memperbolehkannya. Dan seperti yang disajikan di akhir episode lalu, Ra-On tiba-tiba hadir di hadapan Lee Young yang sudah menunggunya dengan cemas di depan jahyeondang.
Hari berganti. Saat Ra-On sedang membantunya bersiap-siap, Lee Young heran melihat tidak ada pelayan dan kasim lain di dongungjeon. Ra-On mengatakan bahwa ia memang meminta mereka untuk pergi karena untuk beberapa hari ke depan ia ingin mengerjakan semua tugas bagi Lee Young seorang diri. Ra-On berdalih ia sudah tidak melihat Lee Young beberapa hari pada saat ia dirawat. Sambil menggenggam tangan Lee Young, Ia juga mengajukan permintaan untuk diperbolehkan berada dalam jarak satu langkah dari Lee Young di hari itu.
“Apakah aku boleh membaringkan kepalaku di pangkuanmu?” tanya Ra-On.
“Boleh”, jawab Lee Young.
“Aku akan memohon padamu untuk hanya melihatku dan tidak melihat buku-bukumu,” lanjut Ra-On.
Lee Young mengangguk sambil tersenyum. Ia lalu berkata, “Sekarang giliranku. Apa kau siap?”.
Lee Young menarik kepala Ra-On hingga mendekat. Mengira Lee Young akan menciumnya, Ra-On memejamkan matanya. Namun karena hingga beberapa saat kemudian Lee Young tidak melakukan apa-apa, Ra-On pun membuka kembali matanya. Lee Young tersenyum melihatnya.
“Jangan mengajukan permohonan karena aku akan melakukan apa saja untukmu.” ujar Lee Young.
Ui-Gyo menyampakan rasa syoknya terhadap penyerangan yang baru saja terjadi di dongungjeon. Lee Young menanggapi dengan dingin dan berkata bahwa ia lebih syok melihat Ui-Gyo kembali berada bersama dengan pejabat yang lain di hadapannya meski Lee Young sudah mencopot jabatannya 😀
Perdana menteri Kim Hun (Cheon Ho-Jin) mencoba membela anaknya, mengatakan bahwa Ui-Gyo bekerja cukup keras saat Lee Young dirawat. Tanpa diduga, Jo Man-Hyung (Lee Dae-Yeon) menimpali dan mengatakan bahwa bagaimanapun melanggar titah putra mahkota adalah bentuk dari ketidakpatuhan. Pejabat lainnya, terutama dari marga Kim, kaget melihat sikap Man-Hyung. Namun Kim Hun kembali berusaha meyakinkan Lee Young, dan berkata bahwa keputusannya untuk mengaktifkan kembali Ui-Gyo adalah atas persetujuan raja. Lee Young tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Usai pertemuan dengan pejabat istana, Lee Young mendapat informasi mengenai satu orang penyerang yang kemungkinan masih hidup dan berhasil lolos. Lee Young lantas mengungkapkan kecurigaannya akan adanya bantuan dari orang dalam, mengingat para penyerang dapat dengan mudah melalui penjagaan di gerbang dongungjeon.
Yoon-Sung sedang berjalan saat tiba-tiba gulungan naskah yang ia bawa terjatuh. Ra-On yang kebetulan lewat membantunya mengambil kembali gulungan-gulungan naskah tersebut. Ra-On melihat balutan perban di tangan Yoon-Sung dan berkata, “Pasti tidak nyaman bagimu dengan kondisi tangan yang terluka.”
“Cara kamu melihatku lebih membuatku tidak nyaman,” balas Yoon-Sung.
Yoon-Sung lantas menanyakan kondisi putra mahkota. Lee Young sendiri yang tiba-tiba menjawab bahwa ia tidak apa-apa. Perlahan ia datang menghampiri mereka dan menatap ke arah Yoon-Sung. Kali ini tidak dengan tatapan kesal (karena cemburu) seperti biasanya. Keduanya pun lanjut berbicara empat mata.
“Aku tidak tahu bagaimana mulainya, tapi aku tidak bisa melihatmu hanya sebagai dirimu begitu saja.” ujar Lee Young.
“Mungkin karena aku adalah penerus tunggal dari keluarga Kim”, jawab Yoon-Sung.
“Aku yakin hal itu memang punya andil,” respon Lee Young. “Bagaimanapun, aku melihatmu menangkap pedang dengan tangan kosong untuk melindungiku, aku jadi merasa bersalah. Mungkin selama ini aku yang membuatnya menjadi rumit.”
“Aku berhutang padamu dari lubuk hatiku. Mungkinkah aku berpikir aku telah membebaskan diriku sekarang?” ujar Yoon-Sung. Ia melanjutkan, “Aku tidak akan lagi menunggu, memperhatikanmu, atau meminta permohonan.”
“Aku tidak akan menghentikanmu. Lakukan yang bisa kau lakukan sebelum kamu bisa menyerah.” ucap Lee Young.
Tiba di perpustakaan, Lee Young mendapati Ra-On sedang memilah-milah buku. Mengetahui Lee Young tiba, Ra-On segera mengatakan mengenai pembagian buku yang sudah ia lakukan. Lee Young mengatakan bahwa ia tidak peduli dengan hal itu. Ra-On tersenyum lalu menanyakan apakah Lee Young hendak dituliskan kisah-kisah yang biasa diceritakan oleh Ra-On saat ia tidak bisa tidur. Lee Young menolak karena ia bisa memanggil Ra-On kapan saja jika ia ingin mendengarnya.
Sesaat kemudian Lee Young melihat Ra-On sudah tidak ada di tempat ia semula berada. Saat sedang kebingungan mencari, tiba-tiba Ra-On datang dan memeluknya dari belakang.
“Putra mahkota, aku berharap aku bisa tetap seperti ini untuk sementara waktu,” ujarnya.
“Kamu boleh tetap seperti ini untuk waktu yang lama,” jawab Lee Young sambil tersenyum.
Jo Ha-Yeon (Chae Soo-Bin) menemui Ra-On dan curhat tentang Lee Young yang sudah menolak perasaannya. Walau demikian, Ha-Yeon memutuskan untuk menyimpan perasaannya itu agar tetap bisa berada di samping Lee Young.
“Dengan begitu, aku mungkin tidak dicintainya, tapi aku bisa menjadi orang yang membantunya.”, ujar Ha-Yeon.
“Tidakkah itu akan menyakitkan?” tanya Ra-On.
“Aku rasa itu akan sangat menyakitkan,” jawab Ha-Yeon sembari tersenyum. “Namun bagaimanapun, akan datang hari dimana ia menerima cintaku kepadanya. Aku menyedihkan.”
“Tidak yang mulia,” jawab Ra-On, “Harap jaga dirinya baik-baik. Seseorang sepertimu sempurna untuknya.”
Ha-Yeon tersenyum senang mendengar kata-kata Ra-On. Ia berkata, “Aku merasa kamu adalah temanku sekarang. Bolehkah aku memanggilmu setiap saat aku datang ke sini untuk mengobrol?”
Ra-On tidak menjawabnya. Ha-Yeon pun lantas berpamitan. Saat Ha-Yeon melangkah pergi, Ra-On tiba-tiba memanggilnya.
Ha-Yeon menemui Lee Young di perpustakaan. Setelah berbasa-basi sejenak, Ha-Yeon membahas tentang wanita yang disukai Lee Young (percakapan mereka di episode sebelumnya).
“Aku telah memikirkan hal itu. Apakah kamu menolak pernikahan meskipun kamu menyukai seseorang karena orang itu seseorang yang tidak bisa kamu nikahi?” tanya Ha-Yeon.
“Apa yang hendak kamu katakan?” tanya Lee Young balik.
“Aku akan menjadi sarangmu. Kamu tidak bisa menolak pernikahan selamanya. Jika kamu tidak bisa menolaknya, bagaimana jika menempatkan seseorang yang bisa membantumu dan raja untuk menempati posisi itu?” jelas Ha-Yeon.
“Apakah kamu mengatakan bahwa orang itu adalah kamu?”
Ha-Yeon mengangguk mengiyakan.
“Silahkan gunakan diriku dan keluargaku untuk terbang tinggi dan mencapai tujuanmu.”, ujar Ha-Yeon.
Lee Young terdiam sejenak, tidak percaya akan kata-kata Ha-Yeon. Ia lalu berkata, “Aku tidak bisa memberikanmu hatiku”
“Aku tidak cukup menyedihkan untuk memohon cinta dari seorang pria yang menyukai wanita lain.”, balas Ha-Yeon.
“Kenapa kamu ingin menjadi istriku jika tahu akan memperlakukanmu tidak sepatutnya?”
“Ini untuk masa depan keluargaku.”
“Masa depan keluargamu akan cerah, tapi kamu akan menderita.” ujar Lee Young.
“Aku tidak peduli,” jawab Ha-Yeon dengan mata berkaca-kaca. “Karena ini hanya sekedar transaksi untuk saling mendapatkan keuntungan.”
Yoon-Sung menemui Ra-On dan memintanya untuk pergi dari istana serta menjauhi putra mahkota.
“Aku tidak memintamu pergi denganku,” lanjut Yoon-Sung, “Aku hanya ingin membuatmu selamat secepat mungkin.”
“Aku akan pergi. Jadi, jangan diceritakan. Semakin banyak kamu tahu tentang aku, akan menjadi semakin berbahaya bagimu.”
Yoon-Sung kaget mendengar Ra-On sudah mengetahui tentang jati dirinya. Ia pun tidak bisa serta merta menuruti permintaan Ra-On karena baginya urusannya tidak semudah itu. Namun Ra-On tidak berkata apa-apa lagi dan pamit meninggalkannya.
Satu orang penyerang yang lolos ternyata berhasil ditangkap oleh prajurit kerajaan dan sekarang sedang dikirim ke departemen pengadilan. Ui-Gyo dan Geun-Gyo yang panik terpaksa menceritakan hal tersebut kepada Kim Hun, yang jadi ikut panik. Sementara itu, Lee Young mendapat informasi dari Jung (An Se-Ha) bahwa pelaku penyerangan kemarin bukanlah Baekwoon Group karena cara mereka bertindak tidak seperti yang biasa dilakukan oleh Baekwoon Group.
Beberapa saat kemudian Byung-Yeon masuk dan meminta pangeran untuk mengikutinya. Ternyata saat itu Kim Hun dkk sedang turut menyiksa pelaku penyerangan yang tertangkap, seolah-olah sedang menginterogasinya. Si pelaku penyerangan terpaksa tidak bisa mengaku siapa otak di balik penyerangan itu karena melihat ada Ui-Gyo di sana. Lee Young datang tak lama kemudian dan segera meminta mereka menghentikan penyiksaan tersebut. Saat kembali ditanya siapa yang menyuruhnya melakukan penyerangan, si pelaku melirik kembali ke arah Ui-Gyo.
Ternyata diam-diam Ui-Gyo sudah menemuinya di tahanan dan memintanya untuk menyebutkan satu nama apabila ia diinterogasi. Ui-Gyo mengancam bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk menjamin keselamatan si pelaku penyerangan dan juga keluarganya. Berada di bawah tekanan membuatnya akhirnya mengatakan bahwa pelakunya adalah Baekwoon Group. Ia menambahkan bahwa saat ini ada keturunan Hong Gyeong Nae yang berada di istana. Tanpa diduga, saat ia hendak menyebutkan namanya, Kim Hun tiba-tiba maju dan membunuhnya!
Lee Young kaget melihatnya dan segera mempertanyakan tindakan Kim Hun. Kim Hun berdalih bahwa ia sudah mengakui perbuatannya sehingga wajar jika ia membunuhnya. Lee Young murka dan menghunus pedang Byung-Yeon yang ada di sampingnya ke arah leher Kim Hun. Ia menganggap tindakan Kim Hun barusan juga merupakan bentuk pengkhianatan, yang dibalas Kim Hun bahwa tindakannya tidak membahayakan kerajaan, sehingga tidak bisa dianggap sebagai pengkhianatan. Pejabat boneka yang lain meminta Lee Young untuk menurunkan pedangnya.
“Jika ada kelompok yang membahayakan kerajaan atau menghasut warga, kamu harus menghukumnya dengan segera,” ujar Kim Hun.
“Itu sebabnya aku tidak bisa menarik pedangku,” balas Lee young.
Pejabat lain kembali meminta Lee Young untuk menghentikannya. Namun ia baru berhenti setelah Byung-Yeon memintanya, meski dengan berat hati.
Di kediaman kasim, Ra-On mendengar berita tentang anak Hong Gyeong Nae yang dikatakan sebagai otak di balik penyerangan dongungjeon. Ia jugalah yang membantu mereka membukakan pintu gerbang dongungjeon dari dalam. Ra-On kaget namun hanya bisa terdiam mendengarnya.
Sementara itu, Jung memperhatikan Princess Myungeun (Jung Hye-Seong) yang sedang minum teh di taman. Ia diam-diam meninggalkan surat untuk putri Myungeun, bertuliskan:
Untuk cintaku, yang ada maupun tidak ada di sini. Jung Duk Ho.
Begitu membaca nama itu, putri Myungeun langsung menyadari bahwa itu adalah master Jung. Saat itulah Jung muncul ke hadapannya. Seperti biasa, karena panik maka gagapnya kumat, sehingga Jung tidak bisa menjelaskan bahwa orang yang ia cintai adalah Myungeun, bukan Wol-Hee seperti yang dikira Myungeun dulu. Saat putri Myunguen pergi meninggalkannya, tiba-tiba Jung berteriak.
“Itu kamu. Kamu. Orang yang aku cintai.” ujar Jung, kali ini ia berhasil mengalahkan kegagapannya.
Princess Myungeun menatapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ui-Gyo memberitahu Kim Hun bahwa ia telah berhasil menemukan orang yang sebelumnya ditemui Chool Sung sebelum ia meninggal, sehingga mereka akan segera tahu nama anak Hong Gyeong Nae. Yoon-Sung yang ada di sana terdiam dengan khawatir.
Tak lama kemudian, kasim Sung (Jo Hee-Bong) mengabarkan pada ratu Kim (Han Soo-Yeon) bahwa anak dari dayang yang ia sekap sudah lahir dan benar bayinya adalah laki-laki. Ratu Kim segera meminta kasim Sung untuk menjaga agar suara bayi tersebut tidak terdengar oleh siapapun. Yoon-Sung yang datang ke sana karena diminta untuk menemui ratu Kim sebelum ia melahirkan tanpa sengaja mendengar suara bayi tersebut. Begitu melihat Yoon-Sung datang menemuinya, ratu Kim tampak panik, karena sesaat sebelumya, ia merasakan bayi di dalam perutnya akan segera lahir.
King Soonjo (Kim Seung-Su) mempertanyakan tindakan Kim Hun yang mengeksekusi si pelaku penyerangan di depan mata putra mahkota. Kim Hun berdalih bahwa ia sibuk menginvestigasi pengakuan si pelaku penyerangan sehingga ia tidak sempat mengabari raja. Ia menambahkan bahwa ia kini sudah tahu nama mata-mata Baekwoon Group yang berada di istana, yaitu Hong Ra-On, anak dari Hong Gyeon-Nae. Kasim Han (Jang Gwang) yang berada di samping raja terkejut mengetahui identitas anak Hong Gyeon-Nae sudah ketahuan.
Beberapa waktu kemudian, kasim Han bertemu dengan Byung-Yeon dan memberitahukannya bahwa kali ini mereka harus bertindak cepat karena keselamatan Ra-On sudah di ujung tanduk. Kasim Han berniat untuk menculiknya besok dan membawanya ke tempat yang aman di luar istana, tepatnya di markas mereka.
Sementara itu, Kim Hun mengatakan pada Ui-Gyo dan Geun-Gyo bahwa mulai besok pencarian besar-besaran terhadap Ra-On akan dimulai dan bagaimanapun caranya mereka harus bisa menemukannya terlebih dahulu. Yoon-Sung yang berada di sana menjadi khawatir terhadap Ra-On.
Keluar dari kediaman Kim Hun, Yoon-Sung dicegat oleh Byung-Yeon. Byung-Yeon mengatakan bahwa kali ini ia membutuhkan bantuan Yoon-sung, untuk membawa Ra-On keluar dari istana dan menyembunyikan di tempat yang tidak seorang pun bisa menemukannya.
Ra-On menemani Lee Young tidur sambil tetap terjaga sehingga membuat Lee Young malah tidak bisa tidur. Ra-On beralasan ia ingin melihat wajah Lee Young semalaman. Lee Young menanggapi bahwa besok ia bisa melihat wajahnya seharian.
“Kamu tahu, ada momen dimana hal-hal biasa dan kegiatan sehari-hari tiba-tiba terasa berharga.” ujar Ra-On.
“Kamu berpikir seperti itu pada saat kamu berpikir untuk yang terakhir kali,” balas Lee Young.
“Ya, yang mulia. Engkau benar,” jawab Ra-On. “Aku tiba-tiba merasa hal-hal biasa dan rutinitas sehari-hari terasa begitu spesial begitu aku memikirkan itu untuk terakhir kali.”
Lee Young lalu meminta Ra-On mendekat agar Ra-On bisa melihat wajahnya lebih dekat lagi. Begitu Ra-On duduk di dekatnya, Lee Young tiba-tiba menariknya hingga Ra-On terjatuh di tempat tidur. Tanpa memberi waktu bagi Ra-On untuk merespon, Lee Young segera menarik selimutnya. Mereka pun saling berhadapan sambil tersenyum. Tak lama Lee Young mulai tertidur.
“Lalu, yang mulia, apakah kamu tidak menyesal bertemu denganku bahkan setelah kamu mengetahui aku adalah anak dari si pengkhianat? Apakah kamu tetap akan merindukan momen ini setidaknya sekali?” ucap Ra-On dalam hati sambil menangis.
Diam-diam Ra-On mendekatkan wajahnya dan ia mencium bibir Lee Young. Lee Young yang ternyata belum tidur membuka matanya sejenak dan tersenyum. Namun ia tetap berpura-pura tidur hingga Ra-On melepaskan ciumannya dan lanjut membelai wajah Lee Young. Akhirnya Ra-On pun tertidur sambil memeluk Lee Young.
Esok harinya Lee Young terbangun dan tidak menemukan Ra-On di sampingnya. Justru kasim Jang (Lee Joon-Hyuk) yang ada di depan pintu menunggunya, mengatakan bahwa ia tidak melihat Ra-On sejak tadi pagi. Keluar dari dongungjeon, Lee Young melihat para prajurit sedang menggiring para dayang dan pegawai wanita menuju ke suatu tempat untuk diinterogasi. Ui-Gyo yang kebetulan ia temui menceritakan bahwa itu adalah perintah raja, untuk mencari anak dari Hong Gyeon-Nae yang bernama Hong Ra-On yang disinyalir tinggal di istana. Lee Young kaget mendengarnya. Melihat perubahan pada wajah Lee Young, Ui-Gyo menjadi curiga.
Sepeninggal Ui-Gyo, Lee Young segera mencari Ra-On di jahyeondang. Ia pun terhenyak, mendapati barang-barang Ra-On yang ditinggalkan di sana dengan rapi, termasuk gelang pasangan yang pernah ia berikan kepadanya.
[wp_ad_camp_1]
Leave a Reply