Di cerita sebelumnya, Ji-O kritis pasca pertarungannya melawan Yi-Son. Khawatir Ji-O keburu meninggal, Joong-Kwon memerintahkan Cheol-Soo untuk secepat mungkin membawa Ji-O ke laboratorium Human Tech. Saat Yi-Son dan anak buahnya berusaha menculiknya dari rumah sakit, Ji-O tiba-tiba pulih dan berhasil meloloskan diri. Yi-Son dkk dan juga Goo-Reum, yang ternyata punya kisah masa lalu tersendiri dengan Ji-O, berusaha mengejar Ji-O. Sebuah insiden membuat Ji-O terpaksa lagi-lagi menggunakan kekuatannya untuk menyelamatkan Goo-Reum. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Sinopsis Lengkap L.U.C.A.: The Beginning Episode 3 (S1E3)
Dalam adegan flashback, pagi harinya setelah Ji-O bermalam di rumah Goo-Reum, kedua orang tua Goo-Reum pergi untuk mengantar Ji-O. Mereka berjanji akan segera kembali dalam waktu satu jam. Goo-Reum terus menunggu dan sampai tengah malam ayah dan ibunya tetap tidak pulang ke rumah.
—
Tidak mendapati Goo-Reum di terowongan kereta api bawah tanah, Jin-Hwan memerintahkan anak buahnya untuk menutup akses masuk dan keluar stasiun sekaligus mencarinya.
Ji-O yang mengetahui hal itu lantas membuat api dengan membakar ponsel Goo-Reum, memecahkan lemari peralatan darurat, dan pergi keluar setelah mengenakan baju pelindung pada Goo-Reum dan dirinya sendiri.
—
Jong-Hwan memeriksa DNA sampel darah Ji-O bersama rekannya. Mereka terkejut mendapati DNA beberapa jenis binatang di dalamnya. Mulai dari ubur-ubur, belut listrik, hingga lalat. Walau proses modifikasi genetik semacam itu sulit dilakukan, yang jelas dari segi sains hal tersebut ilegal. Jong-Hwan memberitahu rekannya bahwa satu-satunya orang yang mungkin bisa melakukannya adalah Joong-Kwon.
Reken Jong-Hwan ternyata mengenal Joong-Kwon. Ia dikenal sebagai psikopat di bidang genetika dan sudah pernah dikeluarkan dari universitas serta ditangkap gegara proses eksperimen yang ia lakukan.
Tanpa disangka, Jong-Hwan ternyata adalah sahabat Joong-Kwon semasa kuliah. Tidak itu saja, yang melaporkan agar Joong-Kwon dikeluarkan juga Jong-Hwan.
—
Yi-Son, Tae-O, dan Yoo-Na mengawasi pintu keluar stasiun. Tidak melihat adanya Ji-O, Yoo-Na dengan santai mengajak kedua rekannya makan. Setelah terdiam sejenak, Yi-Son mengiyakan.
—
Cheol-Soo memarahi Yi-Son karena sudah gagal menjalankan tugasnya. Yi-Son berjanji akan menemukan Ji-O. Ia mengatakan pihak kepolisian pasti akan mencari Ji-O dan Goo-Reum yang dibawa oleh Ji-O. Dengan memantau catatan kepolisian, ia pasti bisa menemukan Ji-O terlebih dahulu sebelum polisi datang.
Mendengarnya, Cheol-Soo memastikan akan memberikan catatan kepolisian pada Yi-Son. Ia berjanji bakal membebastugaskan Yi-Son jika berhasil membawa Ji-O. Tidak itu saja, tangan kanan Ji-O akan diberikan pada Yi-Son sebagai bonus tambahannya. Perkataan Cheol-Soo membuat Yi-Son makin termotivasi.
—
Goo-Reum terbangun. Melihat Ji-O di sudut ruangan, ia langsung menghampirinya dan menyerangnya. Dengan menunjukkan kekuatannya, Ji-O berhasil menghentikan aksi kalap Goo-Reum.
Goo-Reum meminta agar Ji-O menceritakan segala sesuatu yang ia ingat. Ji-O ternyata tidak ingat apapun, selain bahwa ia pernah menyelamatkan seorang wanita yang hampir mati. Ji-O bahkan tidak ingat dengan Man-Sik, rekan kerjanya yang baru saja dibunuh oleh anak buah Yi-Son beberapa hari sebelumnya.
Ji-O ganti meminta Goo-Reum memberitahu apa yang ia tahu untuk dirinya. Alih-alih menjawab, Goo-Reum malah pergi dan mengurung Ji-O di dalam ruangan tersebut.
Ji-O tetap tenang dan malah menanyakan apakah Goo-Reum sudah merasa aman untuk bercerita tentangnya. Goo-Reum terdiam.
—
Di kantor polisi, Jin-Hwan dan Yoo-Cheol mendapat informasi adanya mobil sedan yang dicuri saat insiden kebakaran di stasiun. Jin-Hwan segera memerintahkan Yoo-Cheol untuk mencari keberadaan mobil yang dimaksud melalui kamera CCTV.
Informasi yang sama diperoleh oleh Yi-Son. Ia langsung meminta anak buahnya untuk berkumpul di mobil.
—
Goo-Reum menceritakan masa lalunya pada Ji-O. Termasuk tentang orang tuanya yang menghilang. Ji-O sama sekali tidak mengingatnya. Goo-Reum menambahkan bahwa ia yakin Ji-O yang telah membunuh kedua orang tuanya.
Tiba-tiba bulu kuduk Ji-O berdiri. Menyadari ada bahaya mendekat, Ji-O segera memperingatkan Goo-Reum untuk kabur.
Kecurigaan Ji-O terbukti. Sesaat kemudian Yi-Son muncul. Goo-Reum mencoba menanyakan siapa dirinya, tapi tidak dijawab. Goo-Reum pun mulai menyerangnya.
Sayangnya, kekuatan Goo-Reum jelas jauh di bawah Yi-Son. Dengan mudah Yi-Son melumpuhkannya. Kendati demikian, Goo-Reum sama sekali tidak mau mengatakan dimana Ji-O berada.
Sementara itu, Jin-Hwan dan beberapa orang polisi tiba di TKP. Begitu pula dengan Tae-O dan Yoo-Na yang menyusul di belakang mereka.
Ji-O sendiri, mendengar ada suara perkelahian di luar, berusaha untuk membuka pintu. Goo-Reum mencegahnya, namun lagi-lagi dihajar oleh Yi-Son.
Saat Yi-Son hendak membuka pintu tempat Ji-O berada, Jin-Hwan dan beberapa orang polisi datang. Mau tidak mau ia memilih untuk melarikan diri. Setelah memastikan Goo-Reum tidak apa-apa, mereka lanjut mengejar Yi-Son.
Perlahan Goo-Reum menghampiri pintu ruangan Ji-O dan memintanya untuk bertemu dengannya pukul 7 malam nanti.
—
Jin-Hwan curiga terjadi sesuatu antara Goo-Reum dan Ji-O. Goo-Reum mati-matian menyangkal. Entah percaya atau tidak, setelah mendapat laporan bahwa anak buahnya tidak berhasil menemukan Yi-Son maupun Ji-O, Jin-Hwan pun pergi.
—
Yi-Son melaporkan apa yang terjadi pada Cheol-Soo. Ia yakin Ji-O melindungi Goo-Reum dan pasti keduanya akan bertemu lagi. Sembari menyerahkan data Goo-Reum, Cheol-Soo menceritakan bahwa ayah Goo-Reum, Ha Young Jae, adalah pendiri Human Tech. Tidak sekedar seorang ilmuwan, Young Jae ternyata adalah orang yang menciptakan Ji-O.
Cheol-Soo menambahkan bahwa saat itu Young Jae kabur dengan membawa Ji-O dan seluruh catatan tentangnya. Cheol-Soo secara tidak langsung menuduh Ji-O yang telah membunuh Young Jae dan istrinya. Padahal dalam cuplikan adegan flashback, kemungkinan besar justru Cheol-Soo yang telah membunuh mereka.
—
Jong-Hwan mengajak Goo-Reum bertemu. Ia memberitahu tentang DNA Ji-O yang aneh, seperti perpaduan antara manusia dan binatang. Jong-Hwan ingin melakukan tes terhadapnya.
Kendati demikian, Jong-Hwan bukan meminta Goo-Reum mencarikan Ji-O. Melainkan Jong-Kwon. Ia sudah kehilangan kontak dengannya dan tidak tahu kabarnya sekarang. Ia yakin Jong-Kwon ada hubungannya dengan Ji-O.
Jong-Hwan lalu menjelaskan lebih jauh mengenai gagasan Jong-Kwon mengenai modifikasi atau penggabungan sel genetik manusia dengan binatang. Bahkan Jong-Kwon sudah berhasil melakukannya, walau fakta tersebut terpaksa disembunyikan dari media agar tidak menimbulkan keresahan publik.
Bagi Jong-Hwan, salah satu masalah dari eksperimen Jong-Kwon adalah mereka yang menjadi ‘korban’ penggabungan genetik bisa jadi kehilangan akal pikirannya dan digantikan dengan insting binatang. Bila jumlahnya masif tentu akan membahayakan bagi umat manusia.
—
Berita tentang kematian Hwang-Sik muncul di televisi. Mantan anggota militer tersebut dikabarkan terlibat kasus korupsi dan kematiannya, menurut kepolisian, kemungkinan besar adalah kasus bunuh diri. Yoo-Cheol dan Jin-Soo heran karena mereka tidak pernah menyatakan sedemikian rupa. Apalagi mereka tidak bisa menemukan informasi tentang Hwang-Sik sama sekali di database kepolisian.
Tak lama Jin-Hwan datang. Ia memberitahu bahwa kasus kematian Hwang-Sik serta Ji-O sudah dilimpahkan ke kantor lain. Jin-Hwan sendiri tidak tahu banyak. Hanya diminta oleh atasannya untuk menyerahkan semua hasil investigasi yang sudah mereka buat.
Jin-Hwan kemudian menyadari bahwa Goo-Reum tidak ada di ruangan. Jin-Soo mengatakan bahwa Goo-Reum ijin untuk berobat dan baru masuk kembali besok pagi.
—
Ji-O dan Goo-Reum bertemu kembali di tempat yang sama. Sembari makan burger, Goo-Reum menanyakan apa saja yang diingat oleh Ji-O. Ji-O menjawab kamar putih, lorong gelap, anak kecil yang ketakutan (Goo-Reum), tirai yang terbakar, kartu pinjaman studi, tanah biru, (kincir) angin, wajah Goo-Reum, dan namanya sendiri.
Ji-O menambahkan bahwa ia ingat terbangun setelah lama tak sadarkan diri. Itu terjadi beberapa kali. Dan setiap kali ia terbangun, ingatannya selalu hilang.
Ji-O menanyakan apakah Goo-Reum tahu bagaimana rasanya menjadi dirinya. Selalu saja kehilangan ingatannya dan harus memulai dari awal tanpa tahu masa lalunya.
Tidak mau kalah, Goo-Reum membalas dengan menanyakan apakah Ji-O tahu bagaimana rasanya ditinggalkan oleh kedua orang tuanya begitu saja tanpa tahu apa yang terjadi pada mereka. Apakah mereka masih hidup atau sudah mati.
Ji-O menjawab bahwa ia sulit berempati pada kondisi Goo-Reum karena ia sendiri tidak punya orang tua.
Saat Ji-O hendak pergi, Goo-Reum memberitahu bahwa Ji-O dibesarkan di panti asuhan. Ia menawarkan diri untuk mengantarkan Ji-O ke sana besok. Ia juga memberikan sebuah ponsel pada Ji-O agar besok bisa menghubunginya.
—
Yoo-Na menghampiri Yi-Son yang tengah makan malam di sebuah restoran. Setelah duduk di sampingnya, ia mempertanyakan apakah memang perbuatan mereka benar untuk kepentingan negara. Yi-Son menjawab bahwa mereka hanyalah bagian kecil dari sesuatu yang besar, wajar jika mereka tidak tahu apa-apa.
Yi-Son lalu pergi setelah berpesan agar Yoo-Na mengawasi Goo-Reum dengan cara menyadap ponsel baru Goo-Reum yang akan diterima besok pagi.
—
Jin-Hwan memberitahu Goo-Reum perihal kasus mereka yang telah diambil alih. Tahu sikap Goo-Reum yang suka membangkang, Jin-Hwan berharap Goo-Reum tidak melakukan hal yang aneh-aneh terhadap kasus tersebut.
Ia lantas menyerahkan ponsel baru pada Goo-Reum dan pergi meninggalkannya.
—
Yoo-Na mengabarkan bahwa ia telah menemukan Ji-O. Yi-Son meminta Yoo-Na terus mengawasi Ji-O dan mengatakan bahwa ia akan segera bergabung dengan Yoo-Na dan Tae-O.
—
Goo-Reum dan Ji-O pergi menuju panti asuhan yang ternyata adalah gereja Euicheon. Setibanya di sana, mereka diantarkan bertemu dengan biarawati Stella, yang kedua matanya buta.
Saat bertemu, Stella langsung memberkati Goo-Reum karena merasakan auranya yang baik. Goo-Reum kemudian menanyakan apakah Stella mengenal orang yang bernama Jang Jae-Woo dan Hwang Eun-Gyeong sekitar 20 tahun yang lalu. Goo-Reum menambahkan bahwa keduanya, menurut keluarga mereka, adalah jamaat gereja Euicheon. Baik Jae-Woo maupun Eun-Gyeong sama-sama menghilang saat menghadiri misa di gereja.
Stella mengaku tidak mengenal mereka. Ia juga yakin tidak pernah ada kasus umat gereja yang menghilang. Satu-satunya momen dimana polisi mendatangi gereja Euicheon adalah ketika terjadi kebakaran di gereja.
Goo-Reum lanjut menanyakan tentang Ji-O. Mimik muka Stella langsung berubah. Ia mengaku mengenalnya, bahkan tidak akan pernah melupakan nama tersebut.
Stella menceritakan bahwa suatu hari Ji-O datang sendiri ke gereja. Setiap ditanya, Ji-O hanya menjawab dengan menyebutkan namanya. Sejak itu Ji-O tinggal di panti asuhan.
Stella melanjutkan bahwa ada beberapa keluarga yang mencoba mengadopsi Ji-O. Sayangnya, Young-Jae bukan salah satunya. Kendati demikian, tiap kali ada yang membawa Ji-O untuk diadopsi, mereka pasti akan mengembalikannya lagi esok harinya. Semuanya terlihat ketakutan dan beralasan tidak mampu membesarkan Ji-O.
Stella lalu memberi peringatan pada Goo-Reum agar tidak berurusan dengan Ji-O. Ji-O adalah orang yang membakar gereja Euicheon dan membuat Stella kehilangan penglihatannya dalam insiden kebakaran tersebut. Stella yakin bahwa Ji-O adalah iblis yang bisa mengubah wajahnya untuk menipu atau menarik simpati orang lain.
Goo-Reum yang sedari tadi berdiam diri tiba-tiba mengatakan bahwa ia tidak membakar gereja. Begitu mengetahui Ji-O ada di hadapannya, Stella langsung panik. Ia tidak ingin Ji-O ada di sana.
Stella lalu memegang wajah Ji-O untuk memastikan. Setelah yakin, Stella mendadak muntah dan syok.
Goo-Reum mencoba menghibur Ji-O yang tidak kalah syoknya. Tanpa berkata apa-apa Ji-O melangkah pergi meninggalkan Goo-Reum dan menyusul Stella yang ternyata berdoa di depan altar, meminta agar tuhan melindungi mereka dari iblis dan mengirim Ji-O ke neraka.
Ji-O bersikeras bahwa bukan dia yang membakar gereja. Stella tetap yakin bahwa Ji-O adalah iblis yang telah banyak membunuh penghuni gereja pada saat itu. Ia lalu lanjut berdoa.
Goo-Reum datang dan mengajak Ji-O pergi. Ji-O tiba-tiba berhenti saat melihat jendela gereja yang bermotif. Ingatannya tentang insiden kebakaran di gereja muncul.
Pun begitu, tidak ada memori tentang dirinya yang membakar gereja. Alih-alih, Ji-O ingat bahwa Stella dan suster-suster lainnya menyalahkan dirinya saat itu. Terus menerus menuduh Ji-O sebagai iblis tanpa mau mendengarkan perkataannya. Saat itu Ji-O kemudian kelepasan dan sempat mengeluarkan energi listriknya walau tidak melukai siapa pun.
Ji-O lalu menghampiri Stella. Dengan tegas Ji-O menyatakan bahwa Stella lah yang telah mengubah dirinya menjadi monster. Stella tidak bergeming, ia terus menyatakan bahwa Ji-O adalah monster yang dipenuhi roh jahat.
Emosi Ji-O tidak terbendung lagi. Energi listrik meledak dari dalam tubuhnya, membuat Stella maupun Goo-Reum terhempas. Sekali lagi ia menghampiri Stella, yang merespon dengan melepas kalung salibnya dan mengarahkannya ke Ji-O. Ji-O makin emosi dan untuk kedua kalinya energi listrik dalam tubuhnya meledak. Kali ini membuat ruangan hancur berantakan dan api mulai menyala.
Leave a Reply