Sinopsis L.U.C.A.: The Beginning Episode 3 (tvN, 2021)

Di cerita sebelumnya, Ji-O kritis pasca pertarungannya melawan Yi-Son. Khawatir Ji-O keburu meninggal, Joong-Kwon memerintahkan Cheol-Soo untuk secepat mungkin membawa Ji-O ke laboratorium Human Tech. Saat Yi-Son dan anak buahnya berusaha menculiknya dari rumah sakit, Ji-O tiba-tiba pulih dan berhasil meloloskan diri. Yi-Son dkk dan juga Goo-Reum, yang ternyata punya kisah masa lalu tersendiri dengan Ji-O, berusaha mengejar Ji-O. Sebuah insiden membuat Ji-O terpaksa lagi-lagi menggunakan kekuatannya untuk menyelamatkan Goo-Reum. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Sinopsis Lengkap L.U.C.A.: The Beginning Episode 3 (S1E3)

Dalam adegan flashback, pagi harinya setelah Ji-O bermalam di rumah Goo-Reum, kedua orang tua Goo-Reum pergi untuk mengantar Ji-O. Mereka berjanji akan segera kembali dalam waktu satu jam. Goo-Reum terus menunggu dan sampai tengah malam ayah dan ibunya tetap tidak pulang ke rumah.

Tidak mendapati Goo-Reum di terowongan kereta api bawah tanah, Jin-Hwan memerintahkan anak buahnya untuk menutup akses masuk dan keluar stasiun sekaligus mencarinya.

Ji-O yang mengetahui hal itu lantas membuat api dengan membakar ponsel Goo-Reum, memecahkan lemari peralatan darurat, dan pergi keluar setelah mengenakan baju pelindung pada Goo-Reum dan dirinya sendiri.

Jong-Hwan memeriksa DNA sampel darah Ji-O bersama rekannya. Mereka terkejut mendapati DNA beberapa jenis binatang di dalamnya. Mulai dari ubur-ubur, belut listrik, hingga lalat. Walau proses modifikasi genetik semacam itu sulit dilakukan, yang jelas dari segi sains hal tersebut ilegal. Jong-Hwan memberitahu rekannya bahwa satu-satunya orang yang mungkin bisa melakukannya adalah Joong-Kwon.

Reken Jong-Hwan ternyata mengenal Joong-Kwon. Ia dikenal sebagai psikopat di bidang genetika dan sudah pernah dikeluarkan dari universitas serta ditangkap gegara proses eksperimen yang ia lakukan.

Tanpa disangka, Jong-Hwan ternyata adalah sahabat Joong-Kwon semasa kuliah. Tidak itu saja, yang melaporkan agar Joong-Kwon dikeluarkan juga Jong-Hwan.

Yi-Son, Tae-O, dan Yoo-Na mengawasi pintu keluar stasiun. Tidak melihat adanya Ji-O, Yoo-Na dengan santai mengajak kedua rekannya makan. Setelah terdiam sejenak, Yi-Son mengiyakan.

Cheol-Soo memarahi Yi-Son karena sudah gagal menjalankan tugasnya. Yi-Son berjanji akan menemukan Ji-O. Ia mengatakan pihak kepolisian pasti akan mencari Ji-O dan Goo-Reum yang dibawa oleh Ji-O. Dengan memantau catatan kepolisian, ia pasti bisa menemukan Ji-O terlebih dahulu sebelum polisi datang.

Mendengarnya, Cheol-Soo memastikan akan memberikan catatan kepolisian pada Yi-Son. Ia berjanji bakal membebastugaskan Yi-Son jika berhasil membawa Ji-O. Tidak itu saja, tangan kanan Ji-O akan diberikan pada Yi-Son sebagai bonus tambahannya. Perkataan Cheol-Soo membuat Yi-Son makin termotivasi.

Goo-Reum terbangun. Melihat Ji-O di sudut ruangan, ia langsung menghampirinya dan menyerangnya. Dengan menunjukkan kekuatannya, Ji-O berhasil menghentikan aksi kalap Goo-Reum.

Goo-Reum meminta agar Ji-O menceritakan segala sesuatu yang ia ingat. Ji-O ternyata tidak ingat apapun, selain bahwa ia pernah menyelamatkan seorang wanita yang hampir mati. Ji-O bahkan tidak ingat dengan Man-Sik, rekan kerjanya yang baru saja dibunuh oleh anak buah Yi-Son beberapa hari sebelumnya.

Ji-O ganti meminta Goo-Reum memberitahu apa yang ia tahu untuk dirinya. Alih-alih menjawab, Goo-Reum malah pergi dan mengurung Ji-O di dalam ruangan tersebut.

Ji-O tetap tenang dan malah menanyakan apakah Goo-Reum sudah merasa aman untuk bercerita tentangnya. Goo-Reum terdiam.

Di kantor polisi, Jin-Hwan dan Yoo-Cheol mendapat informasi adanya mobil sedan yang dicuri saat insiden kebakaran di stasiun. Jin-Hwan segera memerintahkan Yoo-Cheol untuk mencari keberadaan mobil yang dimaksud melalui kamera CCTV.

Informasi yang sama diperoleh oleh Yi-Son. Ia langsung meminta anak buahnya untuk berkumpul di mobil.

Goo-Reum menceritakan masa lalunya pada Ji-O. Termasuk tentang orang tuanya yang menghilang. Ji-O sama sekali tidak mengingatnya. Goo-Reum menambahkan bahwa ia yakin Ji-O yang telah membunuh kedua orang tuanya.

Tiba-tiba bulu kuduk Ji-O berdiri. Menyadari ada bahaya mendekat, Ji-O segera memperingatkan Goo-Reum untuk kabur.

Kecurigaan Ji-O terbukti. Sesaat kemudian Yi-Son muncul. Goo-Reum mencoba menanyakan siapa dirinya, tapi tidak dijawab. Goo-Reum pun mulai menyerangnya.

Sayangnya, kekuatan Goo-Reum jelas jauh di bawah Yi-Son. Dengan mudah Yi-Son melumpuhkannya. Kendati demikian, Goo-Reum sama sekali tidak mau mengatakan dimana Ji-O berada.

Sementara itu, Jin-Hwan dan beberapa orang polisi tiba di TKP. Begitu pula dengan Tae-O dan Yoo-Na yang menyusul di belakang mereka.

Ji-O sendiri, mendengar ada suara perkelahian di luar, berusaha untuk membuka pintu. Goo-Reum mencegahnya, namun lagi-lagi dihajar oleh Yi-Son.

Saat Yi-Son hendak membuka pintu tempat Ji-O berada, Jin-Hwan dan beberapa orang polisi datang. Mau tidak mau ia memilih untuk melarikan diri. Setelah memastikan Goo-Reum tidak apa-apa, mereka lanjut mengejar Yi-Son.

Perlahan Goo-Reum menghampiri pintu ruangan Ji-O dan memintanya untuk bertemu dengannya pukul 7 malam nanti.

Jin-Hwan curiga terjadi sesuatu antara Goo-Reum dan Ji-O. Goo-Reum mati-matian menyangkal. Entah percaya atau tidak, setelah mendapat laporan bahwa anak buahnya tidak berhasil menemukan Yi-Son maupun Ji-O, Jin-Hwan pun pergi.

Yi-Son melaporkan apa yang terjadi pada Cheol-Soo. Ia yakin Ji-O melindungi Goo-Reum dan pasti keduanya akan bertemu lagi. Sembari menyerahkan data Goo-Reum, Cheol-Soo menceritakan bahwa ayah Goo-Reum, Ha Young Jae, adalah pendiri Human Tech. Tidak sekedar seorang ilmuwan, Young Jae ternyata adalah orang yang menciptakan Ji-O.

Cheol-Soo menambahkan bahwa saat itu Young Jae kabur dengan membawa Ji-O dan seluruh catatan tentangnya. Cheol-Soo secara tidak langsung menuduh Ji-O yang telah membunuh Young Jae dan istrinya. Padahal dalam cuplikan adegan flashback, kemungkinan besar justru Cheol-Soo yang telah membunuh mereka.

Jong-Hwan mengajak Goo-Reum bertemu. Ia memberitahu tentang DNA Ji-O yang aneh, seperti perpaduan antara manusia dan binatang. Jong-Hwan ingin melakukan tes terhadapnya.

Kendati demikian, Jong-Hwan bukan meminta Goo-Reum mencarikan Ji-O. Melainkan Jong-Kwon. Ia sudah kehilangan kontak dengannya dan tidak tahu kabarnya sekarang. Ia yakin Jong-Kwon ada hubungannya dengan Ji-O.

Jong-Hwan lalu menjelaskan lebih jauh mengenai gagasan Jong-Kwon mengenai modifikasi atau penggabungan sel genetik manusia dengan binatang. Bahkan Jong-Kwon sudah berhasil melakukannya, walau fakta tersebut terpaksa disembunyikan dari media agar tidak menimbulkan keresahan publik.

Bagi Jong-Hwan, salah satu masalah dari eksperimen Jong-Kwon adalah mereka yang menjadi ‘korban’ penggabungan genetik bisa jadi kehilangan akal pikirannya dan digantikan dengan insting binatang. Bila jumlahnya masif tentu akan membahayakan bagi umat manusia.

Berita tentang kematian Hwang-Sik muncul di televisi. Mantan anggota militer tersebut dikabarkan terlibat kasus korupsi dan kematiannya, menurut kepolisian, kemungkinan besar adalah kasus bunuh diri. Yoo-Cheol dan Jin-Soo heran karena mereka tidak pernah menyatakan sedemikian rupa. Apalagi mereka tidak bisa menemukan informasi tentang Hwang-Sik sama sekali di database kepolisian.

Tak lama Jin-Hwan datang. Ia memberitahu bahwa kasus kematian Hwang-Sik serta Ji-O sudah dilimpahkan ke kantor lain. Jin-Hwan sendiri tidak tahu banyak. Hanya diminta oleh atasannya untuk menyerahkan semua hasil investigasi yang sudah mereka buat.

Jin-Hwan kemudian menyadari bahwa Goo-Reum tidak ada di ruangan. Jin-Soo mengatakan bahwa Goo-Reum ijin untuk berobat dan baru masuk kembali besok pagi.

Ji-O dan Goo-Reum bertemu kembali di tempat yang sama. Sembari makan burger, Goo-Reum menanyakan apa saja yang diingat oleh Ji-O. Ji-O menjawab kamar putih, lorong gelap, anak kecil yang ketakutan (Goo-Reum), tirai yang terbakar, kartu pinjaman studi, tanah biru, (kincir) angin, wajah Goo-Reum, dan namanya sendiri.

Ji-O menambahkan bahwa ia ingat terbangun setelah lama tak sadarkan diri. Itu terjadi beberapa kali. Dan setiap kali ia terbangun, ingatannya selalu hilang.

Ji-O menanyakan apakah Goo-Reum tahu bagaimana rasanya menjadi dirinya. Selalu saja kehilangan ingatannya dan harus memulai dari awal tanpa tahu masa lalunya.

Tidak mau kalah, Goo-Reum membalas dengan menanyakan apakah Ji-O tahu bagaimana rasanya ditinggalkan oleh kedua orang tuanya begitu saja tanpa tahu apa yang terjadi pada mereka. Apakah mereka masih hidup atau sudah mati.

Ji-O menjawab bahwa ia sulit berempati pada kondisi Goo-Reum karena ia sendiri tidak punya orang tua.

Saat Ji-O hendak pergi, Goo-Reum memberitahu bahwa Ji-O dibesarkan di panti asuhan. Ia menawarkan diri untuk mengantarkan Ji-O ke sana besok. Ia juga memberikan sebuah ponsel pada Ji-O agar besok bisa menghubunginya.

Yoo-Na menghampiri Yi-Son yang tengah makan malam di sebuah restoran. Setelah duduk di sampingnya, ia mempertanyakan apakah memang perbuatan mereka benar untuk kepentingan negara. Yi-Son menjawab bahwa mereka hanyalah bagian kecil dari sesuatu yang besar, wajar jika mereka tidak tahu apa-apa.

Yi-Son lalu pergi setelah berpesan agar Yoo-Na mengawasi Goo-Reum dengan cara menyadap ponsel baru Goo-Reum yang akan diterima besok pagi.

Jin-Hwan memberitahu Goo-Reum perihal kasus mereka yang telah diambil alih. Tahu sikap Goo-Reum yang suka membangkang, Jin-Hwan berharap Goo-Reum tidak melakukan hal yang aneh-aneh terhadap kasus tersebut.

Ia lantas menyerahkan ponsel baru pada Goo-Reum dan pergi meninggalkannya.

Yoo-Na mengabarkan bahwa ia telah menemukan Ji-O. Yi-Son meminta Yoo-Na terus mengawasi Ji-O dan mengatakan bahwa ia akan segera bergabung dengan Yoo-Na dan Tae-O.

Goo-Reum dan Ji-O pergi menuju panti asuhan yang ternyata adalah gereja Euicheon. Setibanya di sana, mereka diantarkan bertemu dengan biarawati Stella, yang kedua matanya buta.

Saat bertemu, Stella langsung memberkati Goo-Reum karena merasakan auranya yang baik. Goo-Reum kemudian menanyakan apakah Stella mengenal orang yang bernama Jang Jae-Woo dan Hwang Eun-Gyeong sekitar 20 tahun yang lalu. Goo-Reum menambahkan bahwa keduanya, menurut keluarga mereka, adalah jamaat gereja Euicheon. Baik Jae-Woo maupun Eun-Gyeong sama-sama menghilang saat menghadiri misa di gereja.

Stella mengaku tidak mengenal mereka. Ia juga yakin tidak pernah ada kasus umat gereja yang menghilang. Satu-satunya momen dimana polisi mendatangi gereja Euicheon adalah ketika terjadi kebakaran di gereja.

Goo-Reum lanjut menanyakan tentang Ji-O. Mimik muka Stella langsung berubah. Ia mengaku mengenalnya, bahkan tidak akan pernah melupakan nama tersebut.

Stella menceritakan bahwa suatu hari Ji-O datang sendiri ke gereja. Setiap ditanya, Ji-O hanya menjawab dengan menyebutkan namanya. Sejak itu Ji-O tinggal di panti asuhan.

Stella melanjutkan bahwa ada beberapa keluarga yang mencoba mengadopsi Ji-O. Sayangnya, Young-Jae bukan salah satunya. Kendati demikian, tiap kali ada yang membawa Ji-O untuk diadopsi, mereka pasti akan mengembalikannya lagi esok harinya. Semuanya terlihat ketakutan dan beralasan tidak mampu membesarkan Ji-O.

Stella lalu memberi peringatan pada Goo-Reum agar tidak berurusan dengan Ji-O. Ji-O adalah orang yang membakar gereja Euicheon dan membuat Stella kehilangan penglihatannya dalam insiden kebakaran tersebut. Stella yakin bahwa Ji-O adalah iblis yang bisa mengubah wajahnya untuk menipu atau menarik simpati orang lain.

Goo-Reum yang sedari tadi berdiam diri tiba-tiba mengatakan bahwa ia tidak membakar gereja. Begitu mengetahui Ji-O ada di hadapannya, Stella langsung panik. Ia tidak ingin Ji-O ada di sana.

Stella lalu memegang wajah Ji-O untuk memastikan. Setelah yakin, Stella mendadak muntah dan syok.

Goo-Reum mencoba menghibur Ji-O yang tidak kalah syoknya. Tanpa berkata apa-apa Ji-O melangkah pergi meninggalkan Goo-Reum dan menyusul Stella yang ternyata berdoa di depan altar, meminta agar tuhan melindungi mereka dari iblis dan mengirim Ji-O ke neraka.

Ji-O bersikeras bahwa bukan dia yang membakar gereja. Stella tetap yakin bahwa Ji-O adalah iblis yang telah banyak membunuh penghuni gereja pada saat itu. Ia lalu lanjut berdoa.

Goo-Reum datang dan mengajak Ji-O pergi. Ji-O tiba-tiba berhenti saat melihat jendela gereja yang bermotif. Ingatannya tentang insiden kebakaran di gereja muncul.

Pun begitu, tidak ada memori tentang dirinya yang membakar gereja. Alih-alih, Ji-O ingat bahwa Stella dan suster-suster lainnya menyalahkan dirinya saat itu. Terus menerus menuduh Ji-O sebagai iblis tanpa mau mendengarkan perkataannya. Saat itu Ji-O kemudian kelepasan dan sempat mengeluarkan energi listriknya walau tidak melukai siapa pun.

Ji-O lalu menghampiri Stella. Dengan tegas Ji-O menyatakan bahwa Stella lah yang telah mengubah dirinya menjadi monster. Stella tidak bergeming, ia terus menyatakan bahwa Ji-O adalah monster yang dipenuhi roh jahat.

Emosi Ji-O tidak terbendung lagi. Energi listrik meledak dari dalam tubuhnya, membuat Stella maupun Goo-Reum terhempas. Sekali lagi ia menghampiri Stella, yang merespon dengan melepas kalung salibnya dan mengarahkannya ke Ji-O. Ji-O makin emosi dan untuk kedua kalinya energi listrik dalam tubuhnya meledak. Kali ini membuat ruangan hancur berantakan dan api mulai menyala.

Leave a Reply