Curcol.Co | Sinopsis Drama Jealousy Incarnate Episode 6 – Di cerita sebelumnya (baca sinopsis Incarnation of Jealousy episode 5), Pyo Na-Ri (Kong Hyo-Jin) dan Na Joo-Hee (Kim Ye-Won) sama-sama tidak mau mengalah sehingga keduanya berduet membawakan sesi ramalan cuaca. Meski tampak akur, tapi keduanya saling berusaha menonjolkan dirinya. Meski seperti biasa dimarahi oleh atasan mereka, faktanya, rating acara berita SBC saat mereka beraksi naik dua kali lipat. Usai siaran, Na-Ri tak sadarkan diri karena tak kuat menahan rasa sakitnya. Ko Jung-Won (Ko Gyung-Pyo) yang sedang berada di sampingnya segera membawanya ke rumah sakit. Rangkaian kejadian di rumah sakit semakin meyakinkan perasaan Jung-Won terhadap Na-Ri. Ia sempat mengecup kening Na-Ri sebelum pergi meninggalkan rumah sakit. Lee Hwa-Shin (Cho Jung-Seok) yang mati-matian bersembunyi supaya tidak ketahuan Jung-Won, menjadi sedikit cemburu pada sahabatnya itu. Apa yang akan terjadi selanjutnya di episode kali ini?
Sinopsis Episode 6
Hwa-Shin terbangun esok harinya dan memakan camilan yang semalam disediakan oleh Na-Ri di meja. Na-Ri yang masih tertidur tiba-tiba mengigau.
“Tapi direktur, aku dapat bekerja dengan baik.”
Hwa-Shin terdiam lalu membenarkan letak selimut Na-Ri. Ia duduk di tempat tidur Na-Ri, kemudian menepuk-nepuk pundak Na-Ri perlahan agar ia tenang. Sementara itu, Jung-Won sedang berenang di rumahnya ketika beberapa orang anggota direksi datang untuk meminta tanda tangannya. Seperti biasa Jung-Won hendak langsung menandatanganinya, namun ia mengurungkan niatnya dan mengatakan akan memeriksanya terlebih dahulu. Setelah bersiap dan berganti pakaian, Jung-Won menyatakan kekesalannya pada sekretaris Cha, yang telah membocorkan ritual pagi harinya kepada mereka, yang pasti datang di saat Jung-Won masih separuh sadar agar bisa langsung mendapat tandatangan.
Sekretaris Cha tertunduk, tanda ia menyesal. Jung-Won lalu memberikan kesempatan kedua baginya, asalkan ia bisa mencari tahu siapa yang memberikan baju yang digunakan Na-Ri semalam, karena menurut Jung-Won baju tersebut sangat cocok bagi Na-Ri — sederhana, namun memancarkan ketulusan. Jung-Won berlalu sambil mengancam sekretaris Cha apabila ia tidak berhasil melakukannya. Meski enggan, mau tidak mau sekretaris Cha menyanggupinya.
Na-Ri menelpon direktur Oh Jong-Hwan (Kwon Hae-Hyo) dan meminta diperbolehkan untuk datang bekerja malam hari nanti. Jong-Hwan memintanya untuk tidak perlu datang, tapi Na-Ri memaksa dan meyakinkannya bahwa ia sudah sehat. Akhirnya Jong-Hwan memperbolehkannya datang dan memintanya bersiap pula untuk menerima hukuman dari Departemen Berita. Na-Ri senang sekaligus cemas, tanpa menyadari ponselnya mati karena lowbat.
Bang Ja-Young (Park Ji-Young) baru menyadari salah satu antingnya telah hilang. Yakin anting itu terlepas saat ia berkelahi dengan Kye Sung-Sook (Lee Mi-Sook) di ruang loker karyawan, ia pun mencarinya di sana. Anting itu memang ada di sana, tergeletak di lantai. Sesaat setelah mengambilnya, ia menyadari sebuah hiasan boneka yang tergantung di salah satu loker mirip dengan sekali dengan milinkya. Loker tersebut adalah milik Pyo Na-Ri dan ia segera mencoba menghubungi Na-Ri, yang tentu saja sedang tidak bisa dihubungi karena ponselnya mati.
Kim Rak (Lee Sung-Jae) mendatangi rumah sakit karena mendapat kabar Lee Joong Shin (Yun Da-Hun), ayah Lee Bbal-Gang (Mun Ka-Young), telah siuman. Ditemui di ruang ICU, Joong Shin yang masih lemah belum bisa berkata apa-apa. Ia hanya menunjukkan secarik kertas pada Kim Rak, sembari perlahan mengucapkan nama ‘Hwa Shin’. Kim Rak bingung mendengarnya karena ia tidak mengenali Hwa-Shin. Setelah Bbal-Gang datang, Kim Rak menunggu di luar sembari membaca sekilas isi kertas tersebut. Ia menghela nafas panjang setelahnya.
Hwa-Shin sendiri saat itu sedang diperiksa oleh dokter dan menanyakan apakah ia diperbolehkan rawat jalan. Jawabannya adalah tidak, karena ia adalah pasien kanker. Berbeda dengan Na-Ri, yang ia sebutkan ada kemungkinan diperbolehkan pulang hari itu juga. Tak lama, suster datang kembali dan memberikan obat serta bra pasca operasi bagi Na-Ri. Na-Ri menanyakan versi yang ada bantalannya, dan dijawab ia bisa membelinya di bawah karena memang itu lebih baik bagi penyembuhan pasca operasi. Hwa-Shin yang melihatnya menanyakan bra baginya. Si suster menatapnya dengan pandangan aneh dan mengatakan bahwa tidak ada bra pasca operasi bagi pasien pria. Setelah suster pergi, Hwa-Shin yang sedari tadi sudah merasa adanya perbedaan perlakuan dari dokter terhadap dirinya (dibandingkan dengan Na-Ri) mulai mengomelkan diskriminasi yang ia terima. Ia juga menatap bra tersebut dengan tatapan iri sehingga membuat Na-Ri salting.
Hwa-Shin berdalih bahwa sebagai seorang pria pengidap kanker payudara, yang berarti sangat jarang terjadi, maka ia lebih berhak untuk mendapatkan bra tersebut. Na-Ri curiga Hwa-Shin bakal mencuri miliknya sehingga ia pun diam-diam menyelipkan miliknya di saku bajunya. Hwa-Shin melihatnya dan mengatakan bahwa ia tidak akan mengambil milik Na-Ri. Sebaliknya, ia meminta Na-Ri untuk membelikannya di bawah. Meski sempat menolaknya, Na-Ri akhirnya tidak tahan dengan Hwa-Shin yang menunjukkan wajah polosnya. Namun urusan belum berakhir karena Hwa-Shin, tidak hanya request bra yang ada bantalannya, melainkan juga meminta Na-Ri untuk mengukur dadanya terlebih dahulu agar bisa membeli ukuran yang pas.
Agar tidak ketahuan, Hwa-Shin meminta Na-Ri untuk mengunci pintu terlebih dahulu. Na-Ri menjawab bahwa tidak ada pengait pintu di rumah sakit, sehingga Hwa-Shin memintanya untuk cepat-cepat melakukannya agar tidak ketahuan. Apesnya, suster kamar mereka saat itu sedang melintas di depan kamar dan mendengar percapakan tersebut. Ia pun menguping dari depan pintu kamar dan menjadi gugup mendengar suara-suara aneh di dalam kamar. Yang terjadi sebenarnya, Hwa-Shin sedang mencoba bra milik Na-Ri. Ia kesakitan karena bra tersebut tidak muat. Setelah Na-Ri melihatnya, ternyata Hwa-Shin terbalik memakainya. Karena memang benar tidak muat, Hwa-Shin meminta Na-Ri untuk mengukur dadanya. Na-Ri bingung karena tidak tahu harus mengukur dengan menggunakan apa. Saat melihat ponselnya, ia pun diam-diam merekam tubuh Hwa-Shin dengan video sambil tertawa.
Hwa-Shin yang mengetahuinya segera melepas bra tersebut dan menggunakan bajunya. Ia lalu berusaha merebut ponsel tersebut dari Na-Ri, yang berdalih bahwa ia melakukan hal tersebut karena selama ini Hwa-Shin selalu merendahkan dirinya. Kejar-kejaran mereka di kamar berakhir dengan Na-Ri yang terbaring di tempat tidur dan Hwa-Shin berada di atasnya sembari memegang kedua tangan Na-Ri. Mereka jadi salting begitu menyadari suasana ackward yang terjadi. Takut video tersebut akan disebarkan Na-Ri, Hwa-Shin berjanji akan mengencani Na-Ri selama 3 hari, sebagai ganti cinta Na-Ri yang bertepuk sebelah tangan selama 3 tahun kepadanya.
“Kau hanya tidak pintar menilai orang. Jika seleramu bagus soal pria, kau pasti tidak akan menyukaiku.” ujar Hwa-Shin.
Sementara itu, Sung-Sook menghubungi Kementerian Pendidikan untuk mencari informasi mengenai sekolah Bbal-Gang. Direktur Oh datang memberitahu bahwa Na-Ri diputuskan menerima skors, sehingga ia bingung siapa yang akan membawakan sesi ramalan berita nanti malam. Sung-Sook yang merasa terganggu meminta direktur Oh untuk diam hingga ia menyelesaikan telponnya.
Dalam perjalanan ke bawah, Na-Ri baru melihat ada telpon dari Ja-Young. Ia pun menelponnya. Tanpa basa-basi Ja-Young langsung menanyakan mengenai hiasan di loker, yang dijawab Na-Ri ia peroleh dari adiknya. Karena hiasan tersebut hanya ada 2 di dunia, Ja-Young lalu menanyakan apakah Na-Ri kenal dengan Bbal-Gang. Na-Ri mengiyakannya. Setelah memberikan alamatnya, Ja-Young langsung menutup telponnya begitu saja.
Saat itu Jung-Won sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Ia sendiri yang menyetir mobilnya karena kesal pada sekretaris Cha yang tidak bisa menemukan asal baju Na-Ri. Namun akhirnya Jung-Won memaafkan sekretarisnya karena ia menemukan video dari toko online Madam Rosa, yang isinya adalah Na-Ri yang sedang mempromosikan baju tersebut. Ternyata sebelum bekerja di stasiun TV, Na-Ri selama 2 tahun bekerja di sebuah toko online dan sukses menjual banyak baju.
Setelah tiba di rumah sakit, sambil duduk di bangku taman, Jung-Won menonton kembali video tersebut sambil tersenyum-senyum sendiri. Na-Ri yang melihat keberadaannya diam-diam menghampirinya dari belakang dan kaget mengetahui Jung-Won ternyata sedang menonton video dirinya. Na-Ri segera mem-pause video tersebut dan ganti membuat Jung-Won kaget. Jung-Won lalu mengatakan, ia akan mensponsori pakaian Na-Ri apabila diperbolehkan melihat video tersebut. Setelah berpikir sejenak, Na-Ri akhirnya mengiyakan. Namun alih-alih melihat video, ia menunjukkan secara langsung caranya berpromosi di hadapan Jung-Won, yang caranya memang benar-benar keren. Jung-Won terus menatapnya sembari tersenyum.
Tak lama kemudian Na-Ri mendadak berhenti karena merasa malu sendiri dengan tingkahnya. Jung-Won lalu berdiri dan menghampirinya, lantas memegang tangan dan pundaknya dari belakang. Na-Ri menjadi lebih malu lagi dan berlari kecil masuk ke dalam rumah sakit. Ternyata, selain malu, Na-Ri juga tiba-tiba teringat akan sosok ibunya, karena baju Madam Rosa yang ia kenakan sebelumnya memang sengaja ia beli untuk ibunya. Jung-Won yang masuk ke rumah sakit beberapa saat kemudian melihat Na-Ri terdiam di depan lift. Ia pun merangkulnya dan mengajaknya untuk makan bersama terlebih dahulu sebelum nanti berangkat ke stasiun TV.
Sementara itu, Hwa-Shin tidak sabar lagi menunggu kedatangan Na-Ri. Sambil menggunakan topi, ia keluar dan mencari Na-Ri. Saat sampai di kafetaria, ia tidak tahan lagi dan membeli kopi. Tiba-tiba saja ia melihat Hong Hye-Won (Seo Ji-Hye) lewat di hadapannya, sehingga ia segera membalikkan badannya. Apesnya, lagi-lagi si suster melihatnya dan ia memarahi Hwa-Shin karena membeli minuman yang seharusnya tidak boleh ia minum. Hwa-Shin memberi tanda agar si suster menyingkir. Meski akhirnya si suster tersebut memahami kode dari Hwa-Shin, suara teriakannya sebelumnya sudah terlanjur menarik kecurigaan Hye-Won, yang kemudian mengenali sosok Hwa-Shin. Hwa-Shin terpaksa menemaninya ngobrol sejenak, dengan berdalih ia sedang sakit malaria gara-gara digigit nyamuk di Thailand. Hye-Won yang curiga Hwa-Shin berbohong lantas memegang pipi Hwa-Shin untuk mengecek suhu badannya. Hwa-Shin meresponnya dengan memegang tangan Hye-Won.
Saat itulah Jung-Won dan Na-Ri tiba di kafetaria. Na-Ri yang melihat Hwa-Shin berduaan dengan cewek lain menjadi kesal. Ia lalu mengajak Jung-Won makan di stand lain yang jauh dari tempat Hwa-Shin berada. Usai makan, lagi-lagi mereka bertemu saat menunggu lift di posisi yang berseberangan. Na-Ri yang melihat Hwa-Shin menyindir ‘nenek’ di kamarnya yang suka dengan gadis kaya. Hwa-Shin sendiri juga kesal terhadap Na-Ri yang sedang bersama Jung-Won. Lift antrian Hwa-Shin terbuka terlebih dahulu. Hye-Won menanyakan apakah Hwa-Shin ingin bertemu dengan ayahnya, karena tujuan Hye-Won datang ke rumah sakit adalah untuk menjenguk ayahnya.
Tidak jelas apakah Hwa-Shin jadi ikut menjenguk ayah Hye-Won, yang jelas ia sudah kembali berada di kamarnya apda saat Na-Ri datang. Na-Ri memberikan bra pesanan Hwa-Shin lalu berkemas untuk pulang. Karena kesal dengan Hwa-Shin, Na-Ri tidak terlalu menanggapinya dan segera pergi sembari meminta nantinya mereka berpura-pura tidak saling kenal pada saat bertemu di kantor.
[wp_ad_camp_1]
Ibu Hwa-Shin (Park Jung-Soo) dan ibu Jung-Won (serta Kelly, kucingnya) tiba di Korea. Jung-Won menyambut mereka. Ibu Hwa-Shin tidak mempedulikan Jung-Won yang mengatakan bahwa Hwa Shin saat ini berada di Seoul, karena ia lebih suka Hwa-Shin tetap berada di Thailand dan menikah serta menetap di sana. Ibu Jung-Won sendiri menanyakan perkembangan hubungan Jung-Won dengan Geum Soo-Jung (Park Hwan-Hee), yang dijawab dengan diam oleh Jung-Won.
Ja-Young mendatangi apartemen tempat tinggal Bbal-Gang dan tidak mendapati seorang pun di sana. Sedangkan Sung-Sook mendatangi sekolah Bbal-Gang setelah mendapatkan informasi dari Kementrian Pendidikan. Sementara itu, di rumah sakit, Hwa-Shin tiba-tiba menerima telpon dari Joong Shin.
“Aku merindukanmu Hwa-Shin… Lee Hwa Shin”, ujar Joong Shin lirih sebelum ia tak sadarkan diri kembali dan masuk dalam kondisi kritis.
Kim Rak yang mendapat kabar tersebut langsung bergegas menuju rumah sakit. Ja-Young yang sedang menuruni anak tangga melihatnya dan diam-diam menyusulnya. Dalam perjalanan, Kim Rak menghubungi Bbal-Gang, yang segera meninggalkan kelas bersama dengan Pyo Chi-Yeol (Kim Jung-Hyun) dan Oh Dae-Goo (An Woo-Yeon). Ia sempat berhenti karena menemui Sung-Sook yang sedang terpaku di depan pintu kelasnya. Sembari mengatakan bahwa ia tidak punya ibu lagi, Bbal-Gang berlari meninggalkannya, bergegas menuju rumah sakit. Sempat terdiam karena syok mendengar kata-kata Bbal-Gang, Sung-Sook akhirnya juga ikut menyusulnya.
Mereka semua tiba di ruang ICU dalam waktu hampir bersamaan. Staf medis sedang sibuk berusaha menyelamatkan nyawa Joong Shin. Dengan menangis dipenuhi rasa kerinduan Hwa-Shin berkali-kali mencoba menghubungi Joong-Shin, namun karena ponsel yang tadi digunakan Joong-Shin adalah milik salah satu perawat yang saat itu juga sedang berusaha menyelamatkan nyawa Joong Shin, maka tidak ada yang mengangkat ponselnya. Pada akhirnya nyawa Joong Shin tidak lagi terselamatkan.
Jung Won, ibu Hwa Shin, dan ibu Jung Won tiba di rumah ibu Hwa Shin tepat di saat ponsel ibu Hwa Shin yang tertinggal berbunyi. Ia langsung terdiam begitu mendengar kabar meninggalnya Joong Shin. Sementara itu, Chi Yeol berusaha menghubungi Na Ri, namun karena sedang menghadapi rapat untuk menentukan pembawa sesi ramalan cuaca Na-Ri tidak bisa langsung mengangkat telponnya.
Di rumah duka, lagi-lagi Sung-Sook dan Ja-Young masih sempat saling sindir. Tak lama satu demi satu keluarga berdatangan. Dimulai dari ibu Hwa Shin (bersama Jung Won dan ibunya), Na Ri, dan Hwa-Shin. Begitu melihat Hwa-Shin, Ja-Young, dan Sung-Sook, ibu Hwa Shin langsung memarahi dan mengusir mereka karena dianggap telah membunuh Joong Shin. Beberapa saat kemudian nasib apes kembali menimpa Hwa Shin, yang pada saat berganti baju, ibunya masuk ke kamar dan melihat bra yang ia kenakan. Ia pun mengira Hwa Shin sudah mulai berkelakuan cabul karena mengenakan bra wanita dan berkali-kali memukulnya tanpa memberi kesempatan Hwa-Shin membela diri.
Bbal-Gang seharusnya diasuh oleh Bang Ja-Young
Demikianlah isi surat yang diberikan Joong Shin pada Kim Rak. Kim Rak bimbang untuk memberitahukan pesan terakhir Joong Shin. Tiba-tiba Ja-Young dan Sung-Sook datang menghampirinya dan Ja-Young menamparnya tanpa berkata apa-apa. Di bagian lain, Na Ri menunjukkan sebuah video tentang Lee Hwa Shin pada Jung-Won dan mereka berdua tertawa-tawa melihatnya. Hwa-Shin yang sedang berjalan dengan langkah gontai melihat mereka dan terduduk sambil menangis.
“Jika Tuhan memang ada, kenapa Kau mengambil kakakku yang begitu baik? Kenapa Kau mengambill kakakku. Aku yang seharusnya mati. Ambil nyawaku sebagai gantinya. Sebagai tambahan… sebagai tambahan… aku akan membawa Pyo Na Ri bersamaku. Ku mohon kembalikan kakakku!”
[wp_ad_camp_3]
Leave a Reply