Curcol.Co | Sinopsis Drama Jealousy Incarnate Episode 5 – Di cerita sebelumnya (baca sinopsis Incarnation of Jealousy episode 4), Kye Sung-Sook (Lee Mi-Sook) dan Bang Ja-Young (Park Ji-Young) mendapat petunjuk mengenai keberadaan putri mereka, Lee Bbal-Gang (Mun Ka-Young), yaitu di ‘Rak Pasta’. Chef Kim Ram (Lee Sung-Jae) yang menerima mereka menyadari ada yang tidak beres sehingga ia sengaja mengatakan Bbal-Gang tidak ada di sana. Sementara itu, direktur Oh Jong-Hwan (Kwon Hae-Hyo) mencari-cari keberadaan Pyo Na-Ri (Kong Hyo-Jin) karena ingin mempekerjakannya kembali sebagai pembawa ramalan cuaca. Begitu mengetahuinya, dengan menahan sakit bekas operasi, Na Ri bergegas menuju stasiun TV SBC. Sudah ada penggantinya di sana yang dipilih oleh Sung-Sook, sehingga Jong-Hwan pun jadi bimbang memilih satu di antara mereka. Siapa yang akan terpilih? Dan apa yang akan terjadi selanjutnya di episode kali ini?
Sinopsis Episode 5
Direktur Oh masih bingung harus memilih yang mana sehingga ia pun meminta salah satu di antara Na Joo-Hee (Kim Ye-Won) atau Na Ri yang mengalah. Joo-Hee memaksa Na Ri untuk pergi, namun Na Ri tidak mau mengalah. Agar bisa tetap berada di sana, Na Ri merebut remote kontrol grafis CG dari tangan salah satu staf. Melihatnya, Joo-Hee berusaha untuk merebutnya. Remote kontrol tersebut lalu terjatuh tepat di bawah kaki Ko Jung-Won (Ko Gyung-Pyo). Ia sengaja menahannya sehingga tidak seorang pun menemukannya, kecuali Na Ri yang memang melihat keberadaannya.
Karena siaran sudah akan dimulai, direktur Oh meminta salah satu dari mereka untuk segera menyingkir dari green screen. Joo-Hee masih juga tidak mau mengalah. Seluruh kru siaran sudah semakin panik dan memberi tanda bagi mereka untuk meninggalkan green screen. Na Ri akhirnya mau mengalah. Namun baru dua langkah ia berjalan, Jung-Won menendang remote kontrol tersebut ke arah Na Ri dan mengedipkan matanya. Dengan waktu yang semakin mepet dan remote kontrol di kakinya, Na Ri semakin bingung harus berbuat apa.
Jam menunjukkan pukul 19.40, waktunya acara ramalan cuaca dimulai. Baik Na Ri dan Joo-Hee masih ada berdiri di area green screen. Sempat kaget, Na Ri segera berinisiatif memulai membawakan acara ramalan cuaca sembari diam-diam mengambil remote kontrol yang ada di bawah kakinya. Ia juga memberi kesempatan pada Joo-Hee untuk berbicara sehingga secara tidak sengaja keduanya berduet membawakan acara tersebut. Lee Hwa-Shin (Cho Jung-Seok) yang sedari tadi sudah menantikan sesi ramalan cuaca dengan was-was menjadi makin gemes melihat kejadian tersebut.
“Aku tidak berpikir akan mati karena kanker payudara,” ujar Hwa-Shin yang menyimak dari tempat tidurnya di rumah sakit. “Aku mungkin akan mati karena frustasi memikirkan dirimu.”
Meski awalnya berjalan lancar, lama-kelamaan baik Na Ri maupun Joo-Hee saling berusaha menonjolkan diri masing-masing. Sayangnya, nyeri di dada Na Ri kembali kambuh, sehingga Joo-Hee langsung mengambil alih bagiannya. Setelah sesi berakhir, hampir semuanya terdiam. Joo-Hee tiba-tiba menampar Na Ri. Melihatnya, Sung-Sook maju menghampiri mereka lalu menampar mereka berdua. Tidak itu saja, ia lantas memarahi mereka berdua karena dianggap tidak disiplin. Usai Sung-Sook mengomel, Joo-Hee mengucapkan permintaan maafnya berkali-kali. Demikian pula Na Ri. Namun Sung-Sook menjadi emosi kembali dan berniat memukul mereka lagi. Direktur Oh segera mencegahnya dan menariknya mundur.
Sesaat kemudian ponsel direktur Oh berbunyi dan ternyata itu adalah panggilan dari presdir. Entah apa yang dikatakannya, namun sepertinya ia menanyakan mengenai Joo-Hee. Direktur Oh mengatakan bahwa Sung-Sook-lah yang telah membawa Joo-Hee, sehingga ia lantas mengoperkan ponselnya pada Sung-Sook. Sementara Sung-Sook menghadapi presdir, kru siaran lainnya pergi meninggalkan studio. Demikian pula Jung-Won, yang menarik tangan Na Ri dan mengajaknya pergi.
Choi Dong-Gi (Jung Sang-Hoon) sendiri tidak mempermasalahkan apa yang barusan terjadi dan justru menyayangkan mengapa Sung-Sook memukul mereka. Yang seharusnya disalahkan adalah direktur Oh dan Sung-Sook yang mengakibatkan hal tersebut terjadi. Ia bahkan meminta kru mematikan lampu ruang studio dan membiarkan satu lampu sorot mengarah ke Sung-Sook agar ia mengintropeksi diri. Saat Hwa-Shin menelponnya, Dong-Gi pun mengutarakan pendapatnya itu kepadanya.
Na Ri terus mengomel pada Jung-Won mempermasalahkan perihal baju yang digunakan oleh Joo-Hee. Jung-Won tidak mau mengatakan ia telah salah memberikannya pada Joo-Hee, hanya meminta Na Ri untuk pulang dan tidak usah memikirkan kejadian barusan. Saat Jung-Won menanyakan apakah Na Ri masih menginginkan memiliki teman dan pacar, tiba-tiba Na Ri terjatuh dan mulai tak sadarkan diri. Sekretaris Cha baru menyadari gelang rumah sakit yang digunakan Na Ri, sehingga mereka pun bergegas menuju rumah sakit.
Sementara itu, Hwa-Shin terus berusaha menghubungi ponsel Na Ri namun tidak kunjung diangkat. Ia bahkan sampai terjatuh dari tempat tidur gara-gara ingin mengambil sandal guna mencari kabar tentang Na Ri. Dalam perjalanan di mobil, Na Ri akhirnya tersadar. Ia kaget mengetahui ia sedang berada di pangkuan Jung-Won dan Jung-Won sedang menggenggam tangannya. Jung-Won pun segera melepaskan genggamannya begitu menyadari Na Ri sudah tersadar. Saat sedang diobati lukanya akibat terjatuh, Hwa-Shin kembali menelpon Na Ri. Begitu Na Ri mengangkatnya, ia memarahinya karena bertindak gegabah dan membuat kekacauan. Na Ri kesal mendengarnya dan mematikan ponselnya.
Setibanya di rumah sakit, Na Ri tiba-tiba kepikiran perkataan Hwa-Shin sebelumnya, yang mengatakan karirnya sebagai reporter akan berakhir apabila ketahuan memiliki penyakit atau pernah dioperasi. Dengan panik Na Ri meminta untuk dibawa ke rumah sakit lain yang lebih jauh, namun Jung-Won dan sekretaris Cha terus meyakinkannya untuk mau dibawa ke rumah sakit tersebut karena sudah sesuai dengan gelang pasien yang ia pakai. Agar tidak dibawa turun, Na Ri memeluk dengan erat kaki dan paha Jung-Won sehingga membuat Jung-Won salah tingkah.
Pada akhirnya Na Ri berhasil dibawa turun dan dibawa oleh mereka berdua serta staf medis lainnya menuju ke kamarnya. Na Ri terus meminta untuk dibawa ke tempat lain, tapi tidak ada yang mempedulikannya. Tepat sebelum ia tiba, Hwa-Shin melongok ke luar kamar dan segera bersembunyi di balik tirai tempat tidurnya agar tidak ketahuan oleh yang lain. Setelah membaringkan Na Ri di tempat tidurnya, staf medis lain berpamitan dan ganti perawat yang datang untuk mengganti pakaian Na Ri.
Saat Jung-Won dan sekretarisnya menunggu di luar, Hwa-Shin membuka tirainya dan mengomeli Na Ri yang dianggapnya telah sengaja membawa orang lain ke rumah sakit agar mereka tahu Hwa-Shin juga sedang dirawat di sana. Na Ri yang kesal membalasnya dengan memanas-manasi bahwa orang yang bersamanya adalah orang yang bisa menyebarkan gosip dengan mudah dan pasti akan membuat karir Hwa-Shin hancur. Sementara itu, Jung-Won penasaran dengan penyakit yang diderita Na Ri. Sekretaris Cha mengingatkannya agar tidak berselingkuh dengan cara seperti ini. Jung-Won mengatakan bahwa ia sudah bosan mengencani gadis biasa-biasa saja seperti Geum Soo-Jung (Park Hwan-Hee) dan ingin mencari gadis yang enak dijadikan teman. Sekretaris Cha lalu mengkonfirmasi perkataan bosnya dengan menanyakan apakah Na Ri masuk dalam kriteria tersebut. Jung-Won mengiyakan. Ia lalu menyuruh sekretarisnya untuk pergi membeli minum dan meninggalkannya. Dengan kesal sekretaris Cha pergi sambil mengancam akan menceritakan segalanya pada ibu Jung-Won pada saat ia pulang nanti. Jung-Won hanya melambaikan tangan kepadanya.
Ja-Young mendatangi restoran ‘Rak Pasta’ dan dilayani langsung oleh chef Kim Rak. Ia menyarankan menu saffron pasta karena itu adalah menu favorit Bbal-Gang. Setelah menu datang, Kim Rak menanyakan apakah Ja-Young ingin ditemani makan, dan Ja-Young mengiyakan pertanyaan tersebut. Tujuan Kim Rak adalah untuk diam-diam mencari tahu alasan Ja-Young mencari Bbal-Gang. Hal yang sama ia lakukan pada saat Sung-Sook singgah di ‘Rak Pasta’. Yang berbeda, sikap Sung-Sook lebih agresif dan to the point. Saat Bbal-Gang pulang dari sekolah dan makan di restoran, Kim Rak menanyakan apakah ia merindukan atau membutuhkan ibunya. Bbal-Gang dengan lugas menjawab tidak.
Dokter Na Ri datang dan langsung memarahinya karena sudah kabur dari rumah sakit. Jung-Won pun ikut disemprot dan diminta untuk menjaganya 24 jam karena sebagai wali dianggap sudah mengakibatkan Na Ri kabur. Puas mengomeli Na Ri, dokter masuk ke tirai Hwa-Shin, yang sepertinya sudah janjian agar dipanggil ‘nenek’ agar tidak ketahuan. Dokter lalu memberitahukan kondisinya, dan meski sudah dioperasi, ia masih harus menjalani terapi radiasi lanjutan selama 6 minggu di rumah sakit tersebut. Hwa-Shin lemas mendengarnya. Sebelum dokter pergi, Hwa-Shin meminta ruangan pribadi baginya, namun karena sebelumnya ia sudah menolaknya, maka kamar tersebut tidak lagi tersedia.
Setelah dokter dan perawat pergi, Jung-Won memastikan bahwa ia akan menjaga Na Ri 24 jam sehari seperti yang diminta oleh dokter. Na Ri menjadi bingung tidak tahu harus berbuat apa karena memikirkan Hwa-Shin yang ada di sebelah. Tanpa disangka, Jung-Won justru menanyakan apakah Hwa-Shin tahu ia sedang dirawat di rumah sakit. Na Ri menjawab tidak. Hwa-Shin sendiri yang mendengar pertanyaan tersebut menjadi makin bertanya-tanya siapa sebenarnya orang yang sedang bersama Na Ri.
[wp_ad_camp_1]
Sementara itu, di stasiun SBC, Pyo Chi-Yeol (Kim Jung-Hyun) dan Oh Dae-Goo (An Woo-Yeon) berniat untuk masuk namun kartu aksesnya ditolak. Setelah mengetahui mereka ingin menemui Na Ri, pihak keamanan justru meminta mereka untuk membawa Na Ri kembali ke stasiun. Tidak begitu memahami apa yang terjadi, Chi-Yeol dan Dae-Goo memaksa untuk masuk, namun dicegah oleh pihak keamanan. Tak lama Sung-Sook datang dan, mendengar mereka ingin bertemu Na Ri, meminta pihak keamanan untuk membiarkan mereka masuk. Dengan sedikit kebingungan mereka pun masuk mengikuti Sung-Sook.
Sung-Sook lantas menunjukkan ruangan Na Ri pada Chi-Yeol dan Dae-Goo. Karena sudah tidak ada orang lagi di ruangan tersebut, mereka menyusul Sung-Sook dan menanyakan apakah Na Ri akan dipecat.
“Apakah dia seseorang yang dapat dipecat semudah itu?” tanya Sung-Sook. “Kukira kau sudah tahu, kau adiknya.”
Chi-Yeol sedikit lega mendengarnya. Kembali di rumah sakit, Jung-Won penasaran dengan ‘nenek’ di sebelah, yang tidur dalam keadaan tirai tertutup rapat. Na Ri lantas menanyakan mengapa Jung-Won menendang remote kontrol tersebut ke arahnya. Jung-Won menjelaskan bahwa jika ia memberikannya langsung pada Na Ri maka orang lain pasti akan merebutnya dari Na Ri. Ia lalu melanjutkan bahwa apa yang Na Ri lakukan sudah benar. Meski nanti akan dimarahi atau ditegur, ia tidak perlu khawatir karena memang seperti itulah cara pihak yang lemah untuk bertahan. Yang jelas ia tidak boleh lari karena ia tidak akan mendapatkan kesempatan lain jika melakukan hal tersebut. Na Ri senang mendengar perkataan Jung-Won.
Hwa-Shin menguping dengan perasaan kesal. Tiba-tiba saja ia buang angin dan mengagetkan Jung-Won serta Na Ri. Ia bahkan sengaja terus melakukannya dan mengipaskan bantalnya agar baunya berpindah ke arah Na Ri. Karena tidak kuat dengan baunya, Jung-Won membuka jendela kamar. Saat itu Hwa-Shin segera berdiri dan memberi tanda pada Na Ri untuk mengusirnya pergi. Beberapa saat kemudian sekretaris Cha masuk dan mengajak Jung-Won untuk pulang. Mendengarnya, Na Ri segera bangun dan mengantarkan Jung-Won keluar akan ia segera pulang. Setelah berterima kasih, ia meminta Jung-Won untuk tidak usah kembali lagi karena ia akan segera pulang dari rumah sakit.
Saat Na Ri berbalik dan melangkah pergi, Jung-Won menariknya dan mencium keningnya. Na Ri yang kaget hanya bisa terpaku. Jung-Won memintanya agar tidak usah terlalu memikirkan kejadian barusan karena itu adalah bentuk kepeduliannya pada pasien. Selain itu, ia juga memberitahu Na Ri bahwa rating acara berita saat tadi ia berduet dengan Joo-Hee naik dua kali lipat dari biasanya, sehingga ia yakin Na Ri pasti akan mendapat kesempatan kedua.
Saat Jung-Won melangkah keluar dari rumah sakit, giliran Na Ri yang menyusulnya.
“Bukankah ini terlalu cepat?” tanya Na Ri.
“Ini terlalu cepat,” jawab Jung-Won. “Tapi bukan sebuah kata tidak, kan?”
“Apa kau sungguh berpikir aku menghabiskan seharian ini hanya sebagai walimu? Mendapatkan masalah dengan dokter saat duduk di sampingmu dan tidak bisa makan sama sekali. Gosh, kau sungguh tidak memahami pria. Apa kau bodoh atau hanya terlalu buruk dalam hal kencan?”
Jung-Won lalu bercerita tentang kejadian yang mereka alami di Thailand, saat sedang berbagi payung. Jung-Won mengaku bahwa ialah yang menarik Na Ri, bukan Na Ri yang melompat ke pelukannya seperti yang dikira oleh Hwa-Shin. Na Ri sendiri juga tidak menyadarinya karena Jung-Won pada saat itu memeluk tas yang dibawa Na Ri.
Hwa-Shin yang sudah mengetahui bahwa pria yang sedari tadi menemani Na Ri adalah Jung-Won lantas menelpon Jung-Won. Ia mengatakan bahwa dalam beberapa hari ini ia akan mengurus investasi di Thailand sehingga mungkin tidak akan bertemu dengannya selama beberapa waktu. Jung-Won lalu menceritakan tentang Na Ri yang sedang sakit dan bahwa ia yang membawanya ke rumah sakit setelah sempat pingsan di stasiun. Dengan perasaan galau, Hwa-Shin memberi selamat pada Jung-Won yang sudah melakukan perbuatan yang baik.
Tanpa sengaja Sung-Sook dan Ja-Young berada di lift yang sama. Lagi-lagi, karena masalah sepele, keduanya beradu argumen dan berujung pada adu jotos. Walau demikian, agar tidak terekam kamera CCTV, mereka melakukannya di sudut-sudut tersembunyi. Sung-Sook lalu mengungkapkan kekesalannya pada Ja-Young, yang ia anggap telah merebut suami dan anaknya. Ja-Young tidak terima dan berdalih bahwa Sung-Sook yang telah lebih dahulu mencampakkan mereka.
“Jika kau hidup bahagia dengan keluargamu, aku tak akan bertemu dengan suamimu.” ujar Ja-Young. Ia melanjutkan, “Jika kau mengurus Bbal-Gang dengan baik, kita akan tetap bisa bertemu dengannya. Kita tak akan dilupakan dan ditolak seperti ini oleh Bbal-Gang. Sekalipun kesalahanku hingga akhirnya kita semua hidup terpisah begini, apa kau tidak menyadari bahwa kesalahanmu lebih besar dariku?”
Sung-Sook hanya bisa menangis mendengar kata-kata Ja-Young. Pada akhirnya Ja-Young juga ikut menangis membayangkan nasib mereka berdua yang sering dibicarakan oleh orang lain di belakang gara-gara masalah mereka selama ini.
Di kamar rumah sakit, Na Ri akhirnya kentut juga. Ia sempat lega karena mengira Hwa-Shin sudah tidur, tapi ternyata belum. Setelah menyindirnya karena kentut di depan pria, Hwa-Shin menanyakan sejak kapan Na Ri akrab dengan Jung-Won. Ia juga menyatakan bahwa ia sengaja tidak memberitahu Jung-Won penyakitnya karena tidak ingin membuat sahabatnya khawatir dan menjadi kasihan padanya. Tanpa mempedulikan Hwa-Shin yang terus mengoceh, Na Ri membalikkan punggungnya dan membayangkan kembali ciuman Jung-Won di keningnya. Ia tersenyum sendiri saat membayangkannya.
Na Ri lantas menanyakan pada Hwa-Shin tentang Jung-Won. Mulai dari apakah dia playboy hingga apakah dia sudah punya pacar. Hwa-Shin tidak mau menjawabnya dan berdalih bahwa ia tidak tahu.
“Aku ingin tahu tentangnya,” gumam Na Ri sambil tersenyum.
Dengan nada cemburu, Hwa-Shin lalu berkata, “Kau mencintaiku selama 3 tahun. Bagaimana bisa kau melupakanku semudah itu?”
[wp_ad_camp_3]
Leave a Reply