Di cerita sebelumnya, game tiba-tiba berlangsung di The Beach. Momoka diketemukan dalam kondisi tewas dan yang lain diminta untuk menemukan siapa pembunuhnya (disebutkan sebagai penyihir) dalam jangka waktu 2 jam. Dengan cepat kubu militan menguasai permainan dan membantai orang-orang yang tidak berada di pihak mereka demi mencari siapa penyihir yang dimaksud. Sementara itu, Usagi, dibantu oleh Asahi dan Tatta, berhasil membebaskan Arisu yang disekap oleh Niragi. Setelah berpikir keras, Arisu mengklaim bahwa dia sudah tahu siapa penyihir sebenarnya. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Sinopsis Lengkap Alice In Borderland Episode 8 (S1E8)
Di lobi, pengikut kubu militan dan penghuni The Beach yang tersisa saling berhadapan. Aguni memerintahkan anak buahnya untuk membunuh mereka semua. Kendati demikian, beberapa di antaranya sudah tidak mau lagi melakukannya. Melihat hal itu, Aguni marah dan mengancam akan membunuh mereka jika tidak mau menembaki penghuni The Beach.
Arisu, dipapah oleh Usagi dan Tatta, tiba-tiba muncul. Ia meminta agar Aguni dkk bekerjasama dengannya untuk mencari penyihir yang dimaksud.
Bukannya mengiyakan, Aguni justru tanpa basa basi menghajar Arisu. Usagi langsung menuduh Aguni melakukannya karena ia tidak mau ketahuan identitasnya sebagai penyihir.
Tanpa disangka, Aguni mengiyakan. Ia bahkan memaksa yang lain untuk membunuhnya.
Sebelum itu terjadi, Arisu membantahnya. Ia menyatakan Aguni bukanlah penyihir yang dimaksud. Ia kembali menjelaskan bahwa yang mereka hadapi adalah game bertipe Hati.
Arisu lalu melanjutkan bahwa yang telah dibunuh oleh Aguni bukanlah Momoka, melainkan Hatter. Semua terkejut mendengarnya.
Arisu yakin akan dugaannya itu karena melihat tatapan Aguni yang kosong. Sama seperti saat dirinya pasca melewati game Hide And Seek yang menewaskan Karube dan Chota. Kendati demikian, Arisu heran kenapa baru sekarang Aguni menginginkan penghuni The Beach dibantai.
Faktanya, dengan Aguni dan kelompoknya yang sejak awal memiliki akses terhadap persenjataan, mereka bisa kapan saja mengambil alih The Beach. Tidak harus menunggu sekarang. Hal itu membuat Arisu yakin bahwa di balik semua itu sebenarnya Aguni dan Hatter saling bersahabat. Aguni sengaja menjadi pemimpin kubu militan bukan untuk menentang Hatter. Sebaliknya, untuk menjaga agar orang-orang di sana tidak menjatuhkan Hatter.
Yang diinginkan Aguni hanyalah agar Hatter bisa kembali seperti sedia kala. Tidak gila kekuasaan seperti saat ini The Beach.
—
Dalam kilas balik, terlihat bahwa Aguni sebenarnya tidak setuju aturan ketiga dalam The Beach yang dicetuskan Hatter.
Di malam setelah Hatter memainkan game terakhirnya, Aguni menemui Hatter. Ia merasa Niragi dkk sudah semakin sulit dikontrol. Aguni ingin agar mereka membubarkan The Beach.
Hatter tidak setuju. Ia merasa tidak ada yang salah dengan The Beach. Sebaliknya, ia justru menganggap Aguni sebagai pengkhianat yang harus dibunuh. Begitu tahu Hatter mengeluarkan pistolnya, secara reflek Aguni menghindar dan menembak Hatter terlebih dahulu.
—
Arisu melanjutkan hasil analisanya. Pasca membunuh Hatter, Aguni dipenuhi rasa bersalah. Di saat ada kesempatan, ia melampiaskannya dengan memerintahkan pembantaian di The Beach. Aguni menganggap bahwa orang-orang itulah yang telah membuat sahabatnya berubah.
Arisu lalu memberitahu bahwa sebenarnya ada solusi dimana tidak ada seorang pun yang mati. Meski belum yakin 100%, Arisu menduga bahwa penyihir yang dicari selama ini adalah Momoka sendiri.
Aguni merespon dengan tendangan ke perut Arisu. Ia kembali menyatakan bahwa dirinyalah penyihir yang sebenarnya. Untuk memancing orang-orang di sana agar membunuhnya, Aguni menyerbu ke arah kerumunan dan menyerang mereka. Orang-orang berusaha untuk menahannya.
—
Dalam kilas balik, Aguni memeriksa pistol yang hendak digunakan Hatter untuk menembaknya. Ia terkejut mendapati pistol tersebut ternyata kosong. Tidak ada peluru satu pun di dalamnya.
—
Di tengah kekacauan, Asahi tiba-tiba menghampiri Arisu dan Usagi. Ia mengatakan bisa menghentikan Aguni agar yang lain punya waktu untuk membawa tubuh Momoka ke api unggun.
Tanpa disangka, Asahi melangkah ke tengah lobi, lalu berteriak lantang menyatakan dirinya adalah dealer dari permainan tersebut. Sesaat kemudian, sinar laser dari angkasa menembus kepalanya.
Ann kemudian tiba di lobi bersama dengan Kuina. Ia mengumumkan hasil identifikasi sidik jari di pisau dimana memang benar bahwa Momoka melakukan bunuh diri. Tidak ada orang lain yang membunuhnya.
Dengan sisa-sisa tenaganya, Arisu meminta Aguni untuk menghentikan semuanya. Ia tahu bagaimana perasaan Aguni. Namun tidak seharusnya Aguni melampiaskan rasa frustasinya pada orang-orang yang masih hidup. Ia harusnya tidak memandang remeh mereka semua yang telah berjuang demi bertahan hidup.
Suasana mendadak hening pasca perkataan Arisu. Di saat itulah mereka baru menyadari bahwa api sudah menjalar hingga ke lobi hotel. Beberapa orang lalu mendekati tubuh Momoka dan hendak membawanya ke api unggun.
Tanpa disangka, dua buah tembakan menewaskan dua orang di antaranya. Pelakunya adalah Niragi, yang masih bisa selamat meski tubuhnya penuh luka bakar. Dengan penuh amarah ia berniat untuk membunuh orang-orang yang tersisa dan memenangkan game tersebut.
Kondisi di lobi kembali panik. Semuanya berusaha kabur untuk menyelamatkan diri. Usagi dan Arisu sempat berusaha untuk melumpuhkan Niragi, namun usaha mereka gagal. Sebaliknya, mereka kini berada di ujung tanduk.
Di saat Niragi hendak menembak mati Arisu dan Usagi, dari samping datang Aguni yang berlari kencang ke arah Niragi. Tembakan Niragi yang mengenai tubuhnya tidak dipedulikan sama sekali. Aguni lantas menerjang Niragi dan keduanya hilang di balik kobaran api.
Dengan waktu permainan yang sudah mendekati akhir, Ann, Kuina, dan beberapa orang lainnya lanjut membopong tubuh Momoka dan meletakkan di api unggun. Arisu sendiri sempat menemukan ponsel milik Asahi di samping tubuhnya.
Tak lama, dengan pemandangan bangunan hotel yang kini terbakar seluruhnya, diumumkan bahwa game telah berakhir dan mereka berhasil memenangkannya.
Usagi sempat emosi saat melihat beberapa anak buah Niragi. Mengetahui hal itu, salah satu di antaranya hendak bunuh diri dengan pistol yang ia bawa. Tidak diduga, pistol tersebut ternyata sudah kosong.
Arisu berhasil mencegah dan menenangkan amarah Usagi. Yang terpenting adalah mereka semua selamat.
—
Chishiya mengambil kartu Sepuluh Hati yang ada di meja lobi. Kuina menyusul menghampirinya. Chishiya mulai ragu bahwa kartu-kartu tersebut bisa membawanya kembali. Namun ia tetap akan menyimpannya.
—
Ponsel Asahi ternyata berisi rekaman video perjalanan dirinya dan Momoka pasca insiden orang-orang menghilang. Dari video tersebut, diketahui bahwa mereka direkrut untuk menjadi dealer. Tugasnya adalah memfasilitasi jalannya permainan. Terkadang mereka ikut bermain untuk mengacaukan psikologi pemain-pemain lainnya.
Tidak berbeda dengan yang lain, keberadaan dealer juga terus diawasi. Mereka akan dibunuh jika mengungkapkan pada yang lain identitas mereka.
Arisu dan Usagi lalu mencoba menelusuri jalur menuju markas dealer yang terekam di video tersebut. Markasnya berada di bawah tanah dan bisa dicapai dengan menyusuri jalur kereta subway.
Usaha mereka berhasil. Sudah ada Chishiya dan Kuina di sana. Chishiya mengaku mengetahui hal itu setelah menyadari bahwa kertas berisi coretan yang ia temui di saku Horseman adalah peta menuju markas.
Yang mengejutkan, semua orang di sana sudah tewas. Chishiya menyimpulkan bahwa dealer tidak ubahnya seperti player. Jika player tidak bisa memenangkan permainan, maka dealer yang menang dan mereka akan mendapat tambahan visa. Begitu pula sebaliknya. Itu sebabnya semua orang di sana tewas, karena Arisu dkk berhasil memenangkan game Witch Hunt di The Beach.
Tiba-tiba seluruh layar monitor di ruangan tersebut menyala. Muncul sosok Mira, yang selama ini menjadi eksekutif The Beach. Selama ini ia ternyata adalah game master yang menyamar.
Dengan santai Mira mengumumkan bahwa besok pagi game-game baru sudah bisa dimainkan. Lebih seru dan menantang. Hadiahnya tidak lagi kartu biasa, melainkan kartu-kartu bergambar.
Esok harinya, di udara terlihat sejumlah airship. Masing-masing membawa spanduk bergambar kartu J, Q, dan K dengan tipe yang berbeda.
Arief Ramadhan
Halo kak, aku kangen. Bisa kontak dimana? Wekeke