Di sinopsis 7 First Kisses episode sebelumnya, Min Soo Jin (Lee Cho Hee) bertemu dengan Kai, cowok keempat yang bakal memberikannya ciuman pertama. Setelah sebelumnya menjadi agen rahasia bersama Ji Chang Wook, kali ini Soo Jin menjadi guru les bahasa Cina-nya Kai. Ia pun tetiba mahir berbahasa mandarin. Kai yang menganggap dirinya sudah cukup dewasa tidak lagi bisa menahan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada Soo Jin. Sempat menolak karena tidak ingin waktu berputar kembali, Soo Jin luluh saat Kai menyelipkan cincin di jari manisnya. Dan *poof* waktu pun berputar kembali seperti sudah bisa ditebak. Apa yang kira-kira akan terjadi di sinopsis drama korea First Kiss For The Seventh Time episode 6 berikut ini?
Sinopsis Episode 6
Episode 6: Too Much To Handle
Taecyeon mengajak Soo Jin berbelanja dan membelikannya banyak barang-barang mahal yang tidak mungkin ia beli sendiri. Soo Jin hanya bisa terpesona melihat ketampanannya.
“Oh, aku berbelanja bersama dengan pacarku, Ok Taecyeon. Aku tidak ingin mimpi ini berakhir,” ujarnya dalam hati.
Setelah asisten Taecyeon mengambil alih belanjaan Soo Jin, Taecyeon mengajaknya lanjut berkeliling Lotte Duty Free.
“Itu berat, kan? Aku minta maaf,” ujar Taecyeon.
“Kamu tidak perlu meminta maaf. Aku harap kamu tidak menghabiskan terlalu banyak untukku,” respon Soo Jin.
“Apa yang kamu katakan? Aku akan mewarisi perusahaan ayahku. Aku mampu membelinya.”
“Ooh, bentar. Tapi itu terlalu banyak, itu saja.”
“Tidak, kamu berhak menerimanya. Kamu malaikatku,” balas Taecyeon.
“Kamu bilang aku malaikatmu?” tanya Soo Jin tidak percaya.
“Ya, kamu unik. Seorang malaikat,” jawab Taecyeon sembari menatap dalam ke arah Soo Jin.
“Seorang malaikat…” gumam Soo Jin terpana.
Soo Jin jadi menyadari jangan-jangan yang mengabulkan permintaannya juga seorang malaikat. Dalam hati ia pun berterima kasih kepadanya.
Tiba-tiba langkah mereka dihadang oleh seorang wanita bernama Laura.
“Oppa. Kita seharusnya menikah. Orang tua kita sudah mengaturnya. Aku sudah menunggu untuk menikahimu sepanjang hidupku. Teganya kamu melakukan ini kepadaku?” omel Laura tanpa basa-basi.
“Maaf, tapi kita tidak akan menikah,” jawab Taecyeon tenang.
Dengan kesal Laura menoleh ke arah Soo Jin. Seorang pelayan sesaat kemudian datang membawakan segelas air. Saat Soo Jin masih kebingungan dengan apa yang terjadi, tanpa disangka Laura mengambil gelas tersebut dan menyiramkan isinya ke muka Soo Jin. Kedua rekan Soo Jin yang sedang menyimak kejadian tersebut tidak jauh dari sana terkejut melihatnya.
“Apa yang menurutmu kamu lakukan?” bentak Taecyeon kesal.
“Kamu tidak apa-apa?” tanya Taecyeon pada Soo Jin.
Setelah mengelap mukanya, Soo Jin langsung nyosor bibir Taecyeon seraya berkata, “Bisakah kamu menciumku saja?”
Belum sempat yang ia inginkan terjadi, seorang wanita lain datang dengan marah-marah. Ia adalah Mrs. Sho, ibu Taecyeon. Mengetahuinya, Soo Jin langsung menyapanya dengan sopan.
“Hah, beraninya kamu mengucapkan salam kepadaku?” respon Sho, “Kamu wanita jalang..”
“Apa yang sudah aku lakukan?” tanya Soo Jin heran.
“Jadi uang yang aku berikan terakhir kali tidak cukup, eh?” tanya Sho.
Baik Soo Jin maupun Taecyeon terkejut mendengarnya. Tiba-tiba pelayan datang dengan membawa acar kimchi. Soo Jin langsung was-was jangan-jangan ibu Taecyeon bakal menamparnya dengan acar kimchi tersebut.
“Mr. Kim, apa yang kamu lakukan?” sergah Taecyeon pada si pelayan.
Mendengarnya, si pelayan melangkah mundur dengan membawa kembali acar kimchi tersebut. Soo Jin memandang Taecyeon dengan perasaan lega. Tanpa disangka, Mr. Kim datang kembali, kali ini dengan membawa setumpuk rumput laut.
“Beraninya kamu pergi dengan putraku? Berapa banyak yang kamu butuhkan untuk mengerti posisimu?” tanya Mrs. Sho.
“Ibu, aku akan menikahi Soo Jin,” jawab Taecyeon.
“Menikahinya? Lewati dulu mayatku!” bentak ibunya.
Mrs. Sho lantas meraup rumput laut yang dibawakan Mr. Kim. Saat ia hendak melemparkannya ke arah Soo Jin, Taecyeon mencegahnya dan memegangi tangannya. Apes bagi Laura yang ada di samping mereka, wajahnya lah yang jadi terkena rumput laut itu. Dua rekan Soo Jin girang melihatnya.
“Aku benci opera sabun menggelikan seperti ini. Tidak ini, malaikat,” gumam Soo Jin.
Laura berteriak lantang melepaskan kekesalannya. Mrs. Sho yang jadi bertambah marah pada Soo Jin tiba-tiba limbung dengan memegangi kepalanya. Mr. Kim bergegas memeganginya, lalu pergi meninggalkan Taecyeon dan Soo Jin bersama dengan Laura.
Sepeninggal mereka, Soo Jin mendekati Taecyeon.
“Ok Taecyeon, aku tidak bisa menangani ini. Aku tidak peduli seberapa kerennya dirimu. Ini berat untukku dan ini berat untukmu juga. Jadi lebih baik kalau kita akhiri ini,” ujar Soo Jin yang menutupnya dengan meraih leher Taecyeon dan hendak langsung menciumnya.
Dengan sigap Taecyeon menyentuhkan jarinya ke bibir Soo Jin sehingga lagi-lagi Soo Jin gagal untuk mencium Taecyeon.
“Ini waktunya mengambil keputusan,” respon Taecyeon.
Ia kemudian mengambil ponselnya dan memberitahu seseorang bernama Mr. Choi untuk menyiapkan konferensi pers.
—
Dalam konferensi pers, dengan tenang Taecyeon menyatakan bahwa ia melepaskan semua warisan dan juga ikatannya terhadap bisnis keluarga. Soo Jin kaget mendengarnya.
“Kenapa kamu mengambil keputusan itu? Siapa wanita yang ada di sebelahmu?” tanya seorang wartawan.
Taecyeon menoleh ke arah Soo Jin. Terdiam sejenak, ia kemudian menjawabnya, “Dia segalanya bagiku.”
“Aku akan menyerahkan semuanya. Aku harus menikahinya,” lanjut Taecyeon tanpa ragu.
Semua awak media bertepuk tangan mendengarnya. Dengan tersenyum Taecyeon berdiri, lantas mengulurkan tangannya pada Soo Jin. Soo Jin menyambut uluran tangan tersebut dan berdiri di samping Taecyeon.
Para wartawan mendekat dan mulai menanyakan berbagai hal tentang hubungan mereka.
“Kamu sungguh akan menyerahkan semuanya untuk menikahiku?” tanya Soo Jin.
“Aku mencintaimu,” jawab Taecyeon.
Taecyeon mulai mendekatkan wajahnya pada Soo Jin dan hendak menciumnya. Awalnya Soo Jin memejamkan matanya, bersiap menyambut ciuman itu. Namun mendadak ia tersadar dan membuka kembali matanya.
“Tunggu! Aku tidak bisa membiarkan ini berakhir seperti ini!” ucapnya dalam hati.
Soo Jin segera memegang dada Taecyeon untuk menahannya, tapi rupanya gagal. Taecyeon sepertinya berhasil menciumnya karena sesaat kemudian Soo Jin sudah berada kembali di meja counter informasi mall Lotte Duty Free tempatnya bertugas.
“Hanya ada satu orang tersisa sekarang,” ujarnya sedih sembari memegangi kartu kelima yang baru saja memunculkan wajah Taecyeon.
“Apa ya yang akan terjadi?” gumam Soo Jin sambil tersenyum-senyum sendiri.
Seseorang tiba-tiba mengetuk meja counter. Mengira itu adalah pria selanjutnya, dengan mengurai poninya dan memasang senyum manis, Soo Jin menoleh. Ia jadi kaget begitu yang ada di hadapannya sosok pria ‘biasa-biasa saja’.
“Kita akan mulai syuting setelah mall tutup dalam 10 menit, tunggulah di sini,” ujar pria tersebut.
Soo Jin kebingungan mendengarnya. Pria tersebut lantas menarik Soo Jin agar mengikutinya. Sepanjang perjalanan melintasi mall, Soo Jin melihat kru-kru film sedang bersiap. Tanpa diduga, pria tadi membawa Soo Jin menemui sutradara film dan Lee Jong Suk.
Tanpa mempedulikan si sutradara yang memperkenalkan dirinya, Soo Jin terus menatap ke arah Jong Suk sambil tersenyum senang. Saat diminta oleh sutradara untuk maju, Soo Jin sampai hampir terjatuh saking tidak konsennya. Ia jadi makin senang karena kemudian Jong Suk menahannya agar tidak terjatuh.
“Kamu tidak apa-apa?” tanya Jong Suk.
“Tentu,” jawab Soo Jin sembari tersenyum.
[wp_ad_camp_1]
Leave a Reply