Review Komik Grimm Fairy Tales: Myths & Legends #16-#17 (Zenescope, 2012)

Di cerita sebelumnya, kita melihat bagaimana amarah yang tak terkontrol dalam diri Edward Peirce mengubahnya sedikit demi sedikit menjadi The Beast.

Sementara itu, terungkap pula bahwa Jenna Washington sebenarnya adalah seorang falseblood.

Akankah dua momen penting tersebut bakal berkelanjutan di arc “The Gathering” yang ada di Myths & Legends edisi 16 dan 17 ini?

Yuk sama-sama kita simak sinopis beserta review singkatnya di bawah untuk tahu jawabannya.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Tentang Myths & Legends #16-#17

cover komik myths legends 16

cover komik myths legends 16

Samantha, Baba Yaga, the Dark One and The Sea Witch… What do these four powerful beings have in common? Each are searching for falsebloods who dwell on earth in preparation of a war that looms on the horizon. And what part will the rogue Beast play in the final end game? The seeds are planted and secrets are revealed in this not to be missed issue! From the creative minds behind the Wonderland trilogy and Dream Eater saga comes the story that sets the stage for the next evolution of the Grimm universe.

As the race to recruit the false bloods on earth begins to heat up, Baba Yaga and the Sea Witch join forces in order to unleash a powerful being who could not only tip the balance in the battle between the forces of good and evil but may very well threaten all life on Earth. It is a being known only as…HELIOS. Featuring the very first appearance of a brand new villain whose existence will change the Grimm Universe forever.

Story: Raven Gregory
Art: Joyce Mauriera, Ilias Kyriazis (#16) / V. Kenneth Marion, Marco Cosentino (#17)
Color: Jeff Balke, Sean Forney, Ramon Ignacio Bunge (#16) / Jeff Balke, Roland Pilcz (#17)
Letter: Jim Campbell
Judul Edisi: The Gathering Part 1-2
Tanggal Rilis: 2 Mei 2012 – 30 Mei 2012

Alur Cerita / Sinopsis Komik

Sebuah truk baja dengan pengamanan ketat ditugaskan untuk mengantarkan sebuah patung.

Di tengah perjalanan, seseorang dengan mudahnya meledakkan mobil tersebut dan memecahkan patung yang mereka kawal.

Orang tersebut ternyata adalah Baba Yaga.

Dengan gembira ia mengambil potongan artifak berwarna hijau yang disembunyikan di dalam patung tersebut.


Morrigan melaporkan pada The Dark One bahwa potongan artifak telah dicuri oleh Baba Yaga.

Ia pun merespon dengan memerintahkan Morrigan untuk menangkap Baba Yaga secepatnya.


Samantha mendatangi TKP untuk mencari petunjuk.

Seluruh orang di sekitarnya tiba-tiba diam membeku. Seolah-olah waktu berhenti begitu saja.

Innocence muncul dan memberitahu bahwa sesuatu yang besar sudah mulai terjadi. Sulit bagi mereka untuk mencegahnya.

Kendati demikian, mereka tetap akan berusaha melakukan sebisa yang mereka mampu.

Untuk mengawalinya, Innocence lantas menceritakan sebuah kisah.


Pada jaman dahulu kala, di Myst.

Sepasang suami istri highborn dengan kekuatan di atas rata-rata melahirkan seorang bayi laki-laki bernama Helios.

Alih-alih melatihnya menggunakan kekuatan sejak dini, keduanya membiarkan putranya hidup dan bermain-main seperti layaknya anak kecil biasa.

Keputusan tersebut ternyata berujung petaka dimana Helios tumbuh besar tanpa bisa mengontrol kekuatannya.

Satu sentuhannya bisa saja mengakibatkan kematian.

Mengetahui hal itu, penduduk Myst lantas mengucilkannya.

Helios sendiri bisa menerimanya karena tahu itu adalah kesalahannya. Pun begitu, dalam hati ia berharap bisa diterima oleh mereka.

Suatu hari, Helios jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita.

Demi bisa bersamanya, Helios pergi menemui Ymir, raja bangsa raksasa es, dan memohon untuk diijinkan mengakses air beku yang sakral di sana.

Ymir bersimpati terhadap nasib Helios dan memberinya ijin.

Dengan air beku tersebut, Helios membuat sebuah bunga mawar dari es yang tidak akan pernah mencair.

Ia juga berendam di sana untuk meredakan kekuatan dalam dirinya agar tidak melukai orang lain lagi.

Helios lantas memberikan bunga tersebut kepada wanita yang ia cintai.

Usahanya berhasil. Wanita itu menerima hadiah serta cinta Helios.

Di sisi lain, Helios wajib untuk berendam di air beku setiap malam.

Ia sendiri tidak mau menceritakan alasannya pada si wanita.

Awalnya wanita tersebut bisa menerima. Hingga suatu malam ia memutuskan bersembunyi di dalam kereta kuda Helios untuk mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan olehnya.

Beberapa waktu kemudian, usai berendam, Helios mendapati wanita yang ia cintai di dalam kereta kudanya dalam kondisi nyaris membeku.


Innocence menutup ceritanya begitu saja. Ia buru-buru mengajak Samantha berpindah ke pelabuhan karena ada potongan artifak lain di sana.

Sayangnya, Innocence tidak bisa menggunakan kekuatannya menghentikan waktu seperti sebelumnya.

Samantha pun pergi sendiri untuk mencari kepingan artifak yang dimaksud.

Apes, penyihir laut Esmeralda dan Siren terlebih dahulu merebut kepingan artifak tersebut.

Mereka sengaja meledakkan kapal sehingga Samantha mau tidak mau harus menyelamatkan orang-orang yang ada dan tidak bisa mengejar mereka.


Di sebuah hutan, The Beast bertemu dengan Venus.

Venus menawarkan kedamaian hati yang selama ini dicari oleh Edward.


Innocence akhirnya memperkenalkan dirinya pada Samantha.

Ia lalu melanjutkan ceritanya.


Helios bergegas membawa tubuh kekasihnya pulang. Dengan segala upaya ia berusaha untuk menyembuhkan wanita tersebut. Usahanya berhasil.

Si wanita pun meminta agar Helios jujur dan percaya sepenuhnya kepadanya. Tidak ada lagi rahasia di antara mereka. Helios mengiyakan.

Dipenuhi rasa cinta, Helios lantas menghabiskan malam bersama sang kekasih. Ia lupa bahwa ia harus berendam di air beku.

Pagi harinya, Helios terbangun dan mendapati orang yang ia cintai sudah meninggal dalam kondisi hangus terbakar.

Helios terpuruk. Ia berjalan dan terus berjalan tanpa peduli api kekuatannya membakar apa saja yang ia lewati.

Dewan Lima Jagat pun terpaksa turun tangan.

Dengan menggunakan batu matahari Ra, Thane merapal mantra terlarang untuk membuka portal dan mengurung Helios di matahari. Selamanya.

Untuk memastikan Helios tidak kembali, Thane mematahkan batu matahari Ra menjadi tiga bagian. Ia memerintahkan tiga anggota Dewan untuk menyembunyikan masing-masing bagian tersebut di jagat yang berbeda.

Thane kemudian menemui Innocence dan memintanya merahasiakan eksistensi Helios. Ia khawatir The Dark One akan berbuat sesuatu jika tahu tentang hal itu.

Setelah membuat peta tempat potongan artifak batu matahari disembunyikan, Alexxa menyerahkannya pada Fel Yaga untuk disimpan. Pada saat Alexxa menemuinya, Baba Yaga kecil ada di sana.


Innocence yakin bahwa Baba Yaga tidak memiliki akses terhadap peta. Kendati demikian, ia tidak tahu bagaimana Baba Yaga bisa tahu lokasi keberadaan artifak batu matahari Ra.

Peta itu sendiri ternyata disimpan di Kuil Suci Nexus.

Seharusnya yang berniat jahat tidak bisa masuk ke sana. Namun Samantha ingat bahwa Baba Yaga bisa melakukannya.

Bergegas keduanya pergi menuju Kuil Suci Nexus.

Keduanya tiba tepat di saat Baba Yaga berhasil menemukan peta tersebut.

Samantha hendak menyerangnya. Baba Yaga mencegahnya. Ia khawatir segel peta ikut hancur dan isinya bisa diakses oleh siapa saja.

Sepeninggal Baba Yaga, Samantha dan Innocence terpaksa move on ke langkah selanjutnya. Mengambil ‘kunci’.


Baba Yaga menemui Esmeralda. Keduanya ternyata bekerjasama.

Terungkap bahwa sebenarnya The Dark One yang sudah bersusah payah mengumpulkan kedua kepingan batu matahari Ra.

Baik Baba Yaga maupun Esmeralda berniat untuk membangkitkan Helios dan memerintahkannya untuk membunuh The Dark One.


Venus dan The Beast tiba di pulau Liberty, tempat patung Liberty berada.

Kepingan ketiga batu matahari ternyata ada di sana, disembunyikan oleh Drago (ayah Sela).

Tanpa kesulitan Venus menghancurkan segel (sekaligus bersama patung Liberty) dan mendapatkan kepingan tersebut.


The Dark One puyeng karena masalah terus berdatangan.

Tiba-tiba ia melihat siaran di TV mengenai Gina dan Hank yang beraksi memecahkan berbagai misteri supranatural.

The Dark One mendadak tersenyum seolah mendapat jawaban atas permasalahannya.

Simpulan

Giliran ceritanya bagus, artworknya yang kucluk. Itulah Zenescope.

Saya makin yakin bahwa orang-orang yang ditunjuk untuk menggarap artwork dari komik-komik mereka adalah yang kebetulan saja ada di studio.

Mau bagus atau jelek kualitasnya tidak masalah.

Yang penting artwork di halaman sampulnya keren, seksi, dan menggoda. Sudah cukup.

Eniwei, walau secara keseluruhan alurnya menarik, ada beberapa yang bikin puyeng.

Salah satunya ketika Samantha tiba-tiba membahas mengenai kunci. Sebelumnya sama sekali tidak ada pembicaraan mengenai hal itu.

Di sisi lain, saya suka dengan banyaknya referensi ke judul-judul di jagat Grimm Fairy Tales terdahulu.

Terlebih dengan dihadirkannya kembali karakter lawas Gina dan Hank Bank yang muncul pertama kali dalam arc “Hansel and Gretel” (Grimm Fairy Tales #3).

Dengan kualitas cerita di dua arc Myths & Legends belakangan yang semakin meningkat, semoga saja tidak antiklimaks di dua arc terakhir.

Versi digital dari komik ini, Myths & Legends Vol. 5, bisa diperoleh di Comixology.

rk myths legends 16 17

Leave a Reply