Kalau minggu kemarin kita me-review TV Movie Jepang yang berjudul “20 Conditions to Date with an App“, sekarang giliran FTV asal negeri yang sama yang bertajuk “Remote de Korosareru” (リモートで殺される) / “Remotely Killed”. Walau sudah tayang sejak pertengahan tahun lalu, ceritanya ternyata lumayan menarik dan pantas untuk dibahas. Terlebih ada iming-iming bahwa kisah yang lebih detil akan dihadirkan dalam bentuk dorama. Sayang hingga sekarang belum ada kelanjutan kabarnya. Nah, seperti apa ceritanya? Simak sinopsis dan review singkatnya di bawah ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Sinopsis Singkat
Nojima Erika (diperankan oleh Honda Tsubasa), Nomura Yusaku (diperankan oleh Mackenyu), Fujiwara Futoshi (diperankan oleh Emoto Tokio), Inoue Toru (diperankan oleh Saotome Taichi), Kitagawa Junji (diperankan oleh Maeno Tomoya), dan Matsuzono Kayoko (diperankan oleh Maeda Atsuko) adalah sahabat di SMA. 7 tahun pasca kelulusan, di tengah PSBB karena pandemi, mereka melakukan reuni jarak jauh melalui teleconference.
Futoshi tiba-tiba memberitahu bahwa ia sempat didatangi oleh 2 orang yang mengaku dari pihak kepolisian. Mereka menanyakan tentang teman sekelas mereka dulu yang bernama Kazuma. Toru dan Erika juga mengalami hal yang sama. Pembahasan jadi berfokus pada sosok Kazuma dan Tamura Yumiko (diperankan oleh Saito Asuka).
Terungkap, di saat menjelang upacara kelulusan SMA, mereka semua diam-diam merayakan pesta ulang tahun Kayoko di sekolah. Di saat itu, Yumiko mendadak bunuh diri dengan menjatuhkan tubuhnya dari rooftop. Sementara, yang saat itu berada di rooftop adalah Kazuma (yang entah kenapa terlihat syok), Yusaku, Futoshi, Toru, dan Junji. Karena tidak ingin terlibat masalah dengan hukum, mereka lantas memutuskan untuk kabur dari TKP begitu saja.
Secara mengejutkan, di TV lalu muncul berita bahwa kamar apartemen yang ditinggali Kazuma baru saja terbakar habis. Diketemukan sesosok mayat di sana, walau masih belum dikonfirmasi apakah itu adalah Kazuma atau bukan. Erika dkk menjadi makin penasaran.
Fakta lain mengenai kematian Yumiko terungkap. Sesaat sebelum Yumiko terjatuh dari rooftop, Kazuma sempat tidak sengaja memotretnya dengan ponselnya. Di dalam foto jepretannya itu, ada sosok lain yang kemungkinan besar mendorong Yumiko hingga terjatuh.
Tanpa disangka, Kazuma sendiri ternyata mendatangi masing-masing dari mereka satu persatu. Kecuali Toru yang bertemu dengan Kazuma bersama dengan Kayoko sekaligus. Yang lebih mengejutkan lagi, ponsel dan bahkan tas Kazuma terlihat ada di dalam kamar Kayoko. Kayoko justru mengaku heran kenapa Kazuma menitipkan barang-barangnya di sana.
Belum sempat Kayoko bercerita lebih lanjut, terdengar suara pintunya diketuk. Ia pun meninggalkan layar teleconference untuk memeriksa siapa yang mendatanginya malam-malam. Anehnya, Kayoko tidak kunjung kembali. Junji yang tinggal tidak jauh dari apartemen Kayoko memutuskan untuk pergi ke sana dan memeriksanya.
Tak lama, tiba-tiba terlihat tubuh Kayoko terjatuh di depan laptopnya. Sudah bersimbah darah. Erika dkk kaget melihatnya. Apalagi ganti Junji yang tidak bisa dihubungi. Toru segera melaporkan hal tersebut ke polisi.
Setelah berpikir, Toru mengaku akhirnya paham siapa yang membunuh Yumiko. Saat ia hendak menyebutkan namanya, koneksinya terlihat bermasalah dan ia tidak lagi muncul di layar teleconference. Rekan-rekannya menjadi makin panik. Terlebih setelah Erika dan Yusaku melihat secara langsung bagaimana Futoshi dibunuh oleh seseorang tepat di depan laptopnya. Ditambah dengan tubuh bersimbah darah Junji yang mendadak dilemparkan ke depan laptop Kayoko.
Pasca kejadian tersebut, Yusaku menduga pelakunya adalah kekasih Yumiko dulu. Saat Yusaku hendak menyebutkan namanya, seseorang tiba-tiba masuk ke kamarnya dan membakarnya.
Dengan ketakutan, Erika bergegas menghubungi orang tua Yumiko dan menanyakan siapa kekasih Yumiko dulu. Tanpa disangka, ia adalah Kayoko. Dan Kayoko saat ini sudah berada di belakang Erika.
Erika sendiri adalah orang yang telah membunuh Yumiko. Ia cemburu pada hubungan Kayoko dengan Yumiko. Kayoko yang sudah tahu Erika mencintainya perlahan menghampiri Erika yang ketakutan dan lalu mengulurkan kedua tangannya.
Tanggal Rilis: 26 Juli 2020
Durasi: 46 menit
Sutradara: Nakata Hideo
Produser: –
Penulis Naskah: Motoazabu Factory
Produksi: –
Pemain: Honda Tsubasa, Mackenyu, Emoto Tokio, Saotome Taichi, Maeno Tomoya, Maeda Atsuko, Saito Asuka
Review Singkat
Meski menggunakan rumus klasik dalam film bergenre sejenis — pelaku utama adalah orang yang mati / menghilang pertama — nyatanya “Remote de Korosareru” masih berhasil membuat saya terpaku di sepanjang durasi. Mungkin karena penggunaan konsep teleconference yang sedikit banyak sukses bikin deg-degan bin penasaran mengingat apa yang tampak di layar masing-masing karakter cukup terbatas. Hal tersebut juga membuat saya mengabaikan fakta bahwa film ini benar-benar low budget dengan jumlah pemain minim dan set seadanya.
Walau pelaku utamanya sudah terungkap di akhir, film yang kabarnya akan diadaptasi ke versi serial ini masih menyisakan banyak pertanyaan. Pelakunya jelas bukan hanya Kayoko mengingat bisa terjadi beberapa insiden di tempat berbeda dalam waktu yang hampir bersamaan. Apalagi yang sudah jelas nasibnya hanyalah Junji dan Futoshi.
Tebakan saya adalah Toru. Bukan karena ia tiba-tiba menghilang, namun karena kamar yang ia tempati saat melakukan teleconference sama sekali tidak nyambung dengan pekerjaannya yang digambarkan mentereng dan bergaji tinggi. Saya yakin ia hanya berpura-pura sedang berada di apartemennya sendiri, padahal tidak. Apalagi, entah benar atau tidak, ia mengaku didatangi oleh Kazuma bersama dengan Kayoko. Kazuma pun saya yakin ikut ambil bagian dalam aksi Kayoko.
Sayangnya, untuk tahu jawabannya, kita masih harus menunggu hingga rencana adaptasi “Remotely Killed” ini menjadi kenyataan. Sampai sekarang saya belum menemukan informasi terkait. Bisa jadi sudah di-cancel atau memang ditunda untuk sementara waktu.
Dari segi akting, buat saya pribadi tidak ada masalah. Kesemuanya tampil dengan cukup meyakinkan dan sesuai porsi peran masing-masing.
Penutup
Asal comot judul untuk ditonton berujung pada kepuasan yang tidak terduga sebelumnya. Bagi saya, “Remote de Korosareru” memberikan sensasi menonton film bergenre psikological suspense yang belakangan sudah jarang saya rasakan. Jika versi doramanya terealisasi, saya pasti jadi yang pertama untuk menontonnya. Kalau ada subtitle-nya tentunya, hehehe. 7/10.
Catatan: rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply