Review Film Tutuge (2022) | Adik Tercinta Bikin Merana

“Tutuge” dalam bahasa bali berarti diikuti oleh makhluk halus. Dari sini saja sudah ketahuan bahwa genre film ini adalah horor. Bukan komedi. Apalagi romansa.

Sebelum ditayangkan di bioskop, film ini berhasil meraih banyak penghargaan di berbagai ajang festival film. Termasuk Best Horror Film (Andromeda Film Festival) dan Best Cinematography (Art Film Awards).

Disutradarai oleh Virlan Wana Langgong, ada nama aktris Imelda Therinne yang beberapa tahun lalu sukses meneror penonton Rumah Dara dengan aktingnya yang luar biasa. Di sini ia berperan sebagai Laras.

Nah, seperti apakah ceritanya? Layakkah untuk ditonton?

Simak yuk sinopsis beserta review singkat dari film Tutuge di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Sekilas Tentang

poster film tutuge

poster film tutuge

Ameera Janus, mengetahui bahwa Laras sebenarnya tidak menderita Alzheimer seperti yang didiagnosis oleh dokter. Laras merupakan pemilik sebuah vila yang sangat megah, tetapi ia ingin menjualnya kepada pihak lain. Tak ada yang tahu alasan di balik niatnya tersebut. Sedangkan suami Laras, Cokro sangat protektif terhadap istrinya. Ameera merasakan bahwa hubungan rumah tangga mereka sudah tidak harmonis lagi.

Pada suatu hari, Laras terlihat begitu lihai mempraktikkan salah satu jenis tarian daerah Bali. Padahal, ia diketahui tidak tahu caranya menari.

Tanggal Rilis: 14 April 2022
Durasi: 2 jam 21 menit
Sutradara: Virlan Wana Langgong
Produser: Rico Michael Bradley, Tommy Indratama
Penulis Naskah: Virlan Wana Langgong
Produksi: Tiga Sinergi
Pemain: Imelda Therinne, Rania Putrisari, Rizky Hanggono, Ismi Melinda, Givina, Langlang Buana, Komang Suendra, Nina Tutachia, Made Devi Ranita Ningtara

Sinopsis Film / Alur Cerita

Untuk mencari inspirasi, penulis buku misteri ternama Ameera Janus (diperankan oleh Rania Putrisari) pergi berlibur ke Bali.

Di sana ia menginap di hotel milik Ketut (diperankan oleh Langlang Buana) dan ayahnya (diperankan oleh Komang Suendra).

Penasaran dengan budaya ngaben, Ameera yang bisa melihat makhluk gaib memutuskan untuk menginap lebih lama.

Namun karena seluruh kamar hotel sudah terlanjur di-booking, Ketut membawa Ameera untuk tinggal sementara di vila milik saudaranya, Laras (diperankan oleh Imelda Therinne).

Setibanya di vila, belum apa-apa Ameera sudah melihat penampakan sosok hantu wanita berbaju merah. Belakangan diketahui ia bernama Sasmita (diperankan oleh Ismi Melinda), adik tiri Laras.

Sejak kematian Sasmita yang misterius, Laras sering bertindak di luar kesadaran.

Suaminya, Cokro (diperankan oleh Rizky Hanggono), yang tidak percaya hal gaib, menganggap Laras mengalami gejala alzheimer.

Semakin lama tingkah laku Laras semakin di luar nalar.

Ameera kemudian menyadari bahwa Laras telah dirasuki oleh arwah Sasmista. Ia, Ketut, dan Inggit (diperankan oleh Givina) juga beberapa kali mendapat teror gaib.

Ayah Ketut yang memiliki ilmu gaib juga menyatakan bahwa Laras mengalami tutuge alias diikuti oleh makhluk gaib.

Pada akhirnya terungkap bahwa Sasmita sangat membenci Laras. Padahal Laras sebaliknya, sangat mencintai Sasmita.

Sasmita diam-diam membuat Cokro berselingkuh dengannya dan bahkan menggugurkan kandungan Laras. Ia ingin membunuh Laras agar bisa mengambil alih vila tersebut.

Apes, begitu Sasmita hamil, giliran Cokro yang membunuhnya demi menutupi perselingkuhannya.

Setelah saling memaafkan, arwah Sasmita bisa tenang dan melanjutkan ‘perjalanannya’ ke alam lain.

Ulasan / Review Film Tutuge

“Kamu udah kayak mutan. Bisa gabung dengan X-Men. Gak kalah sama Wonder Woman.”

Cuplikan dialog ngawur (dan mengandung penistaan superhero Marvel / DC Comics) di atas cukup menggambarkan keseluruhan dialog yang ada di sepanjang durasi film ini.

Tidak jelas.

Saya sama sekali tidak menangkap esensi kenapa film Tutuge ini harus tayang dengan durasi hampir DUA SETENGAH JAM. Faktanya, banyak adegan yang bertele-tele dan seharusnya bisa dipotong tanpa mengurangi makna.

Bukannya tertarik, saya terus terang harus mati-matian menahan kantuk.

Dua di antara lima (termasuk saya) penonton dalam studio tadi bahkan menyerah di tengah jalan. Keluar dan tidak kembali lagi.

Belum lagi dengan iringan musik latar dan efek suara seram yang nyaris tiada henti sejak awal.

Sutradara terlihat berusaha keras untuk menakut-nakuti penonton. Namun dengan cara yang sudah ketinggalan jaman.

Apalagi pada saat soundtrack diputar, volumenya jauh lebih keras dibanding volume suara-suara yang lain. Asli bikin sakit telinga.

Dari segi misteri atau alur cerita sendiri tidak sulit untuk ditebak. Pun begitu dengan pengungkapan sosok hantunya.

Saya pribadi tertarik untuk menonton film ini karena penasaran dengan dunia mistis dalam budaya Bali. Sayangnya tidak banyak hal baru yang bisa saya peroleh di sini.

Penyelesaian akhir bisa dibilang sama seperti kemunculan ayah Ketut yang selalu dadakan.

Ujug-ujug ia memberitahu tentang tutuge dan apa yang telah terjadi di vila.

Sama ajaibnya dengan Ameera yang mendadak bisa menebak tentang hubungan ngaben dengan arwah penasaran di vila.

Dari segi akting sebenarnya hampir semua bermain oke. Imelda Therinne jelas tidak perlu diragukan lagi. Tatapan matanya sudah cukup bikin kita tidak nyaman.

Yang menurut saya sukses mencuri perhatian justru Givina, adik komika Uus. Tingkah polahnya yang konyol terasa alami dan tidak dibuat-buat.

Penutup

Durasi panjang tanpa ada makna di baliknya. Itulah penggambaran yang tepat untuk “Tutuge”.

Walau jajaran pemainnya berakting di atas rata-rata, sayangnya tidak cukup untuk menutupi naskahnya yang di bawah rata-rata.

Eksekusi jump scare sebenarnya tidak buruk. Hanya saja musik latar dan efek suaranya sangat mengganggu.

Semoga suatu hari nanti ada film horor bernuansa pulau dewata yang lebih meyakinkan (dan menakutkan).

Saat ulasan ini ditulis, film Tutuge masih bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan XXI dan CGV.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

review film tutuge
Review Tutuge 2022
  • Story
  • Acting / Characters
  • Element of Surprise
  • Recommended Watching
2

Summary

Durasi terlalu lama, bertele-tele di banyak bagian. Akting pemain lumayan oke, sayang mereka dibekali dialog yang tidak meyakinkan. Jump scare lumayan, namun musik latar dan efek suara mengganggu.

Leave a Reply