Review Film The Swimmers (2014)

“The Swimmers” (Fak Wai Nai Gai Thoe) sudah lama masuk dalam daftar tonton saya. Walau pada akhirnya baru sempat saya tonton beberapa waktu lalu.

Film bergenre horor thriller asal negeri Thailand ini disutradarai oleh Sophon Sakdaphisit, sosok di balik “Ladda Land”, “The Promise”, “Coming Soon“, “Shutter”, “Phobia”, dan masih banyak lagi.

Bahkan salah satu lakorn yang masih dalam tahap saya cicil untuk nantinya dituliskan sinopsisnya di Curcol.Co, “The Stranded”, juga termasuk dalam portofolionya.

Memang tidak semua judul yang ia garap masuk dalam kategori memuaskan. Namun setidaknya juga tidak masuk ke dalam golongan membobrokkan.

Termasuk yang mana kah kira-kira “The Swimmers”? Yuk simak sinopsis dan review singkatnya di bawah ini.

WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!

Alur Cerita / Sinopsis Singkat

poster the swimmers

poster the swimmers

Perth (diperankan oleh Chutavuth Pattarakampol) dan Tan (diperankan oleh Thanapob Leeratanakachorn) adalah dua orang sahabat yang sama-sama tergabung dalam klub renang sekolah.

Suatu hari Tan memperkenalkan kekasihnya, Ice (diperankan oleh Supassra Thanachat), pada Perth.

Sejak itu hubungan Perth dan Ice semakin dekat. Sebaliknya, Tan yang sibuk berlatih renang justru semakin renggang dengan Ice.

Hingga pada akhirnya Ice memutuskan untuk putus dengan Tan dan berpacaran dengan Perth.

Kendati demikian, Ice mau Perth yang memberitahukan hal tersebut secara langsung pada Tan. Perth mengiyakan, namun hendak menunggu sampai kejuaraan renang selesai dengan alasan tidak ingin konsentrasi Tan terganggu.

Pada prosesnya, Ice dan Perth lantas berhubungan intim dan mengakibatkan Ice hamil. Merasa belum siap menjadi ayah, Perth memaksa Ice untuk menggugurkan kandungannya.

Dengan terpaksa Ice melakukannya. Setelah janinnya keluar, Perth membunuh dan menguburkannya di suatu tempat.

Beberapa waktu kemudian Ice diketemukan tewas bunuh diri di kolam renang.

Kematian Ice membuat Tan syok. Terlebih setelah ia tahu Ice dalam kondisi hamil saat meninggal. Ia pun berusaha keras untuk mencari siapa orang yang menghamili Ice. Ia yakin orang tersebut ada hubungannya dengan kematian Ice.

Perth berusaha menghentikan usaha Tan. Ia bahkan memfitnah orang lain dan menyatakan orang tersebut telah diam-diam merebut Ice dari Tan.

Di sisi lain, Perth mulai dihantui oleh arwah penasaran Ice. Ia juga makin terobsesi mengalahkan Tan di kolam renang, sampai-sampai mengacaukan pola makannya.

Pada akhirnya Tan tahu bahwa Perth yang telah merebut Ice. Terungkap pula bahwa Ice bukanlah tewas bunuh diri. Melainkan tanpa sengaja meninggal saat bertengkar dengan Perth.

Perth sengaja menjatuhkannya ke kolam renang untuk menyembunyikan kejadian sebenarnya.

Tan yang emosi berusaha membunuh Perth. Usahanya gagal. Justru ia yang kemudian tewas di tangan Perth.

Pasca meninggalnya Tan, Perth kini menjadi jawara renang di sekolah dan dielu-elukan banyak orang.

Tanggal Rilis: 7 Agustus 2014
Durasi: 1 jam 53 menit
Sutradara: Sophon Sakdaphisit
Produser: Jira Maligool
Penulis Naskah: Claire Jirassaya Wongsutin, Meen Tossaphon Riantong
Produksi: GTH
Pemain: Chutavuth Pattarakampol, Supassra Thanachat, Thanapob Leeratanakachorn

Review Singkat The Swimmers

Unsur horor tidak selamanya bikin cerita jadi lebih mencekam. Ada kalanya yang terjadi justru sebaliknya.

Dan “The Swimmers” termasuk salah satu di antaranya.

Meski tidak 100% failed dalam menakut-nakuti, saya malah merasa film ini bisa jauh lebih seru jika fokus pada ke-thriller-annya.

Modalnya lengkap. Akting dua karakter utama — Chutavuth Pattarakampol dan Thanapob Leeratanakachorn — yang memikat, titik-titik kejutan yang bikin greget, serta multi twist di akhir cerita.

Kita di-prank dengan seolah-olah diberitahu apa yang sebenarnya terjadi (bahwa Ice bunuh diri), untuk kemudian diberi ungkapan fakta yang berbanding terbalik.

Kurang thriller apalagi?

Lalu bagaimana dengan unsur horornya?

Itu dia. “The Swimmers” tidak banyak memberi variasi jump scare atau adegan penampakan di dalamnya. Nyaris semua terasa hambar dan hanya mengandalkan geberan suara latar.

Satu-satunya yang berkesan adalah saat Perth bersembunyi di bawah tempat tidur dan arwah Ice datang mengguncang-guncang tempat tidur tersebut dari atas. That’s it. Itu pun sebenarnya juga bukan sesuatu yang orisinil.

Ada dua lubang kejanggalan dalam cerita yang begitu terasa.

Pertama, Tan mengaku tahu bahwa Ice meninggal dalam kondisi hamil. Padahal, belakangan terungkap bahwa sebelum mati Ice sudah menggugurkan kandungannya bersama Perth.

Menjadi sangat mengganggu karena ‘kehamilan’ Ice jadi alasan utama Tan curiga Ice dibunuh dan berusaha keras untuk mencari tahu pelakunya.

Kedua, saat Perth yang tidak berdaya diceburkan ke dalam kolam renang oleh Tan. Secara ajaib ia tiba-tiba menjadi kuat dan bisa bergerak lincah. Kondisi lemah yang sebelumnya ditunjukkan menghilang begitu saja.

Oh ya, meski bergenre horor thriller yang umumnya bisa dipahami dengan mudah alur ceritanya, ada beberapa adegan dimana cerita berpindah begitu saja dari kejadian di masa kini dengan kejadian di masa lalu (flashback). Harus konsen agar tidak gagal paham.

Penutup

Premisnya sebenarnya menarik. Secara keseluruhan cerita dan eksekusinya pun terbilang baik. Sayang mayoritas unsur horor dalam “The Swimmers” terlalu biasa dan kurang nendang.

Di satu sisi, akting dua pemeran utamanya patut diacungi jempol.

Di sisi lain, adanya lubang kejanggalan yang terlalu lebar membuat film ini sulit untuk diberi apresiasi sempurna.

Tidak buruk, masih layak tonton, namun bisa jauhhhhh lebih baik lagi. 5/10.

Film “The Swimmers” bisa ditonton di layanan streaming Genflix.

Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi

rf the swimmers

Leave a Reply