“The Girl And The Gun”, atau yang aslinya berjudul “Babae At Baril”, adalah salah satu film asal Filipina yang berhasil go international.
Sejak pertama dirilis di negara asalnya dalam ajang QCinema International Film Festival, film ini berturut-turut eksis di event Osaka Asian Film Festival (7 Maret 2020) dan juga New York Asian Film Festival (28 Agustus 2020).
Uniknya, film ini punya banyak nama lain. Sebut saja “The Woman And The Gun” dan “The Girl With The Gun”.
Nah, lalu seperti apa ceritanya? Apakah memang layak untuk ditonton?
Yuk simak sinopsis beserta review singkatnya di bawah ini.
WARNING! Tulisan di bawah ini mengandung SPOILER!!!
Alur Cerita / Sinopsis Singkat
Film ini dibagi menjadi 2 bagian.
Bagian pertama bercerita tentang seorang wanita (diperankan oleh Janine Gutierrez) yang bekerja sebagai SPG di sebuah departemen store.
Masalah perekonomian membuatnya acap mengalami tekanan dari atasan. Ia juga dilecehkan oleh rekan kerjanya sendiri (diperankan oleh Felix Roco).
Di lingkungan tempat tinggalnya yang kumuh pun nasibnya tidak jauh berbeda.
Hingga suatu ketika wanita tersebut tanpa sengaja menemukan sebuah pistol di tempat sampah.
Merasa lebih berkuasa, ia memanfaatkannya untuk mengancam dan menakut-nakuti orang-orang yang selama ini menghinanya.
Tak terkecuali sang rekan kerja.
Awalnya ia bahkan berniat untuk membunuhnya.
Pun begitu wanita itu kemudian berubah pikiran di saat-saat terakhir dan membiarkan rekan kerjanya kabur.
Sementara itu, bagian kedua bercerita mengenai asal mula senjata tersebut bisa sampai ke tangan si wanita.
Dari Miguel (diperankan oleh JC Santos) yang mengancam Jun (diperankan oleh Elijah Canlas), remaja penjual balut, hingga Jun terpaksa merebut pistol dari tangan Miguel.
Dari Steph (diperankan oleh Sky Teotico) yang berhasil merayu Jun untuk menyerahkan pistol tersebut kepadanya.
Sampai kemudian tanpa sengaja Steph menembak ibunya sendiri dan melarikan diri dari rumah setelah membuang pistol tersebut di tempat sampah.
Tanggal Rilis: 15 Oktober 2019
Durasi: 1 jam 20 menit
Sutradara: Rae Red
Produser: Iana Bernardez
Penulis Naskah: Rae Red
Produksi: Cignal Entertainment, Epic Media, Quezon City Film Development Commission (QCFDC)
Pemain: Janine Gutierrez, Felix Roco, JC Santos, Elijah Canlas, Sky Teotico, Ruby Ruiz, Archi Adamos, Allan Paule, Bie Ruaro, Jess Mendoza
Review Singkat
To be honest, dari segi cerita secara keseluruhan tidak begitu membuat saya interest.
Apalagi cerita bagian kedua, kilas balik yang menunjukkan asal mula pistol bisa sampai ke tangan si wanita, buat saya terlalu panjang durasinya.
Tapi bisa jadi saya yang salah memaknai judul film ini.
“The Girl And The Gun” saya anggap sebagai kesatuan. Seorang wanita dan pistol(nya).
Di sisi lain bisa pula diartikan dua hal yang berbeda. Seorang wanita dan sebuah pistol.
Kendati demikian, dari segi pesan yang ingin disampaikan, Rae Red sukses mengeksekusinya.
Terlihat jelas bagaimana di tangan orang yang hidupnya selalu tertindas, sebuah senjata bisa menjadi sebuah dorongan yang besar untuk melawan takdir.
Apakah mungkin ini juga yang memicu kriminalitas di kalangan bawah?
Begitu mendapatkan sesuatu yang dianggap bisa melindungi diri dan menyakiti orang lain ujung-ujungnya dimanfaatkan untuk balas dendam apa pun itu bentuknya?
Entahlah.
Yang jelas, sinematografinya sama seperti film-film kebanyakan yang ada di Netflix. Tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.
Lebih baik dari “Arisaka” yang baru saja dibahas beberapa waktu lalu bahkan.
Untuk akting tidak ada yang benar-benar spesial. Tapi setidaknya masih di atas rata-rata.
Penutup
“The Girl And The Gun” sukses mengirimkan pesan sosial pada penontonnya.
Sayangnya, tidak diimbangi dengan cerita yang bikin terkesima penontonnya.
Tidak jelek. Tapi tidak bisa dipungkiri babak kedua membuat saya bosan melanjutkan menontonnya.
5/10. Fifti fifti deh jadinya.
Film ini bisa ditonton secara streaming melalui layanan Netflix.
Untuk informasi lainnya bisa disimak di situs resmi mereka di sini.
Catatan: review serta rating bersifat subyektif dan berdasarkan preferensi pribadi
Leave a Reply